Anda di halaman 1dari 10

TUGAS REVIEW JURNAL

Mata Kuliah Metodologi Penelitian Sosial

Nama: Gatra Formatika

NIM: 17419144013

Kelas: B

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
ILMU KOMUNKASI
No Author Title Tahun Jurnal Method Result Finding
1 Herlina Kuasa Media 2018 Nuraini Menggunakan Hasil studi
Nuraini Atas Agama Herlina. metode memaparkan
Dan Bentuk 2018. Kuasa kualitatif bahwa apapun
Intoleransi Media Atas dengan lebih yang disuguhkan
Agama Agama Dan menitikberatkan oleh media, baik
Terhadap Bentuk pada aspek itu media
Media Intoleransi makna daripada elektronik, juga
Agama generalisasi. media online yang
Terhadap langsung diserap
Media. dan diyakini
Jurnal Studi kebenarannya oleh
Agama- masyarakat tanpa
agama dan dicari tahu lagi
Lintas keabsahan dari
Budaya 3, 1 media yang
(2018): 17- menginformasikan
273q1 suatu berita,
terutama isu
tentang agama
yang kerap
memunculkan
emosional
keagamaan
kelompok tertentu,
hal ini berujung
kepada kasus
reaksi masyarakat
dalam membela
agamanya, mereka
melakukan
pelarangan serta
pencabutan edaran
suatu film yang
dianggap
meresahkan
masyarakat.

No Conclusion Analisis Jurnal


1 Postmodernisme telah mengantarakan Dalam jurnal ini ditemukan bagaimana kuasa
manusia kepada era Globalisasi, Globalisasi media sangat berperan terhadap agama.
mengantarkan manusia kepada siatuasi yang Media mampu membentuk karakter suatu
serba instan, segala hal yang memilki jarak, masyarakat yang mengarah kepada suatu hal
bisa diakses dengan mudah saat itu pula, baik yang pro atau kontra terhadap suatu media.
berupa elektronik, ataupun media sosial. Di berbagai media seperti facebook di
Pengaruh media terhadap manusia sangatlah temukan adanya berbagai aliran penganut
kuat, sehingga manusia seolah tidak bisa agama yang nantinya akan menyesatkan
lepas dengan media, segala sesuatu masyarakat. Dalam studi kasus film tanda
permasalahan selalu berkaitan dengan tanya tersebut menggambarkan bahwa
dengan media,karena media sudah seperti komunikasi sosio agama masih dangkal
agama baru di tengah masyarakat. Segala hal sehingga masih menelan berita yang mentah
yang di suguhkan oleh media, masyarakat dari orang ke orang.
langsung mempercayai dan meyakini Sebagi warga Indonesia kita harus tetap
khususnya masalah agama, sebab agama berpegang teguh pada semboyan Bhineka
memiliki kekuatan yang mamapu menarik Tunggal Ika, sehingga dapat meminimalisir
perhatian masyakat atau pemeluk agama adanya perpecahan.
tersebut.

No Author Title Tahun Jurnal Method Result Finding


2 Farhan , Komodifikasi 2019 Farhan, Pendekatan Hasil penelitian
Faisul Agama Dan Islamiyah Kualitatif menunjukkan bahwa
Islamiyah Simbol Faisul. 2019. simbol agama berupa
Keagamaan Komodifikasi jilbab telah mengalami
‘Jilbab’ Agama Dan komodifikasi,
di Media Simbol dikaburkan, bahkan
Online Dalam Keagamaan dieksploitasi sebagai
Persepsi ‘Jilbab’ komoditas untuk
Netizen di Media diperdagangkan.
Online Perkembangan
Dalam menggunakan media
Persepsi sosial, menyebabkan
Netizen. simbol agama (jilbab)
Universitas dapat dinikmati begitu
Nurul Jadid luas oleh kalangan
Paiton masyarakat. Dimana
Probolinggo netizen berperan
menjadi seorang
pengendali atau aktor
dari suatu informasi
yang sedang di
perbincangkan, yaitu
pengendali dalam
memproduksi suatu
pesan, yang melahirkan
persepsi-persepsi
masyarakat netizen lain.

No Conclusion Analisis Jurnal


2 Dalam konten jilbab yang disebut sebagai Dalam jurnal diketahui bahwa komodifikasi
simbol agama ini, telah tampil sebagai suatu sudah mampu masuk kedalam dunia islam.
proses komodifikasi produk industri. Komodifikasi menjadikan simbol agama
Komodifikasi simbol agama disalurkan terlibat dalam prosesnya, seperti halnya jilbab.
menggunakan media sosial internet, melalui Netizen bisa berperan sebagai pelengkap
komoditas pengguna jilbab dengan motif informasi dalam perluasan simbol agama.
ekonomi. Komodifikasi ini muncul sebagai Dimana netizen juga mampu melengkapi atau
upaya untuk mempengaruhi masyarakat memberikan informasi tambahan yang terkait
melalui citra dan kesan yang islami secara dengan isu dalam konten unggahan jilbab.
modern, sehingga dapat membawa Lebih menekankan kepada netizen agar lebih
masyarakat larut dalam budaya konsumtif. bijak dalam menyuarakan aspirasi-spirasinya
Kita bisa lihat di era yang semakin canggi sehinggi tidak menimbulkan perselisihan dan
saat ini, para pengguna internet atau netizen kontroversi.
muslim, semakin banyak yang suka
menggunakan produk-produk islami, salah
satunya simbol agama tersebut (jilbab) yang
digunakan sebagai ungkapan atas
keberagamaannya mereka.

No Author Title Tahun Jurnal Method Result Finding


3 Sri Komodifikasi Arnus H Sri, Menggunakan Dari hasil analisis
Hadijah Agama Pada Utomo P metode dapat dilihat bahwa
Arnus, Tayangan Agus. 2018. analisis ada beberapa
Agus Prio Reality Show Komodifikasi kualitatif yaitu tayangan yang
Utomo Dan Sinetron Agama Pada dengan cara menggunakan unsur-
Pada Stasiun Tayangan memilah unsur agama dalam
Televisi Reality Show beberapa menyelesaikan
Swasta Dan Sinetron tayangan konflik maupun
Indonesia Pada Stasiun reality show permasalahan yang
Televisi dan sinetron menjadi fokus dari
Swasta dari beberapa tayangan tersebut.
Indonesia. stasiun televisi Penyertaan unsur-
Institut yang unsur agama dalam
Agama Islam menggunakan tayangan tersebut
Negeri unsur-unsur menjadi sebuah trend
Kendari spritualitas yang memiliki nilai
dalam jual yang tinggi bagi
menyelesaikan khalayak penikmat
konflik dan reality show dan
permasalahan sinetron tersebut.
yang terjadi. Tayangan yang
Dan menggunakan unsur
wawancara spiritual tersebut
dengan selain memberikan
beberapa nilai hiburan juga
khalayak dianggap sebagai
mengenai pedoman dalam
tayangan- penyelesaian
tayangan permasalahan serupa
tersebut. dalam kehidupan
nyata para khalayak.

No Conclusion Analisis Jurnal


3 Tren penggunaan simbol dan atribut Islam Tayangan televisi pada saat ini cenderung
dalam sinetron dan reality show merupakan tidak memperhatikan kualitas sehingga banyak
suatu komodifikasi terhadap simbol-simbol tayangan di televisi yang tidak mendidik.
maupun atribut keaamaan, seperti peggunaan Seperti halnya saat ini, beberapa tayangan TV
jilbab, bau koko, dan sosok Ustadz pada memiliki kecenderungan untuk menggunakan
acara tersebut. penggunaan simbol dan simbol-simbol agama dalam berbagai
atribut tersebut digunakan untuk menarik tayangan. Hal ini dibuat sebagai suatu
perhatian penonton yang sebagin besar komoditas yang menjadi daya tarik bagi
beragama Islam. Sedangkan menurut hasil beberapa tayangan acara untuk mendapatkan
wawancara dengan beberapa responden, rating, maupun perhatian dari khalayak dan
tayangan tersebut kerap menjadi pedoman pemasang iklan. Saat ini banyak sinetron yang
bagi mereka dalam menyelesaikan masalah menampilkan kehidupan sehari-hari seperti
yang mereka hadapi, hal ini karena sosok tukang bubur naik haji dan juga dunia terbalik.
ustadz dalam sinetron maupun reality show Dapat kita lihat pemeran dalam sinetron
menjadikan tayanan tersebut memiliki tersebut menggunakan jilbab, menggunakan
kredibilitas tersendiri di kalangan penonton sorban, baju koko, dan sosok tokoh ustadz
meskipun apa yang disampaikan sama sekali yang yang selalu ke masjid. Akan tetapi
tidak berdasar pada Al Quran maupun hadis. apabila ditinjau dari sudut pandang kajian
ekonomi politik media, penggunaan simbol
maupun atribut keagamaan dalam sebuah
tayangan merupakan sebuah bentuk
komodifikasi agama atau spiritualitas bagi
pemirsa karena tujuanya agar sinetron tersebut
lebih disukai oleh penonton seingga
memperoleh rating yang tinggi seingga bisa
mendatangkan pengiklan yang banyak.

No Author Title Tahun Jurnal Method Result Finding


4 Iswandi Agama Di Era 2016 Syahputra Pendekatan Televisi sebagai industri
Syahputra Media : Iswandi. Kualitatif memproduksi kode
Kode Religius 2016. Agama religiusitas tersebut
dalam Industri Di Era sebagai sebuah
Televisi Media:Kode komoditas. Komoditas
Indonesia Religius religius kemudian
dalam digunakan sebagai
Industri strategi untuk
Televisi memperluas cakupan
Indonesia. khalayak penonton.
State Islamic Relasi berbagai kondisi-
University kondisi tersebut dapat
(UIN) Sunan menuju pada satu situasi
Kalijaga, baru budaya massa dan
Yogyakarta, religiusitas simbolik.
Indonesia Dalam masyarakat
Jln. Marsda massa, agama berubah
Adi Sucipto, menjadi tontonan bukan
Yogyakarta tuntunan. Pada bagian
55281, hilir, kehadiran agama
Indonesia. dalam kehidupan sosial
Vol 17, No. cukup dipraktekkan
1, April 2016 dengan mengkonsumsi
berbagai simbol
religius. Kondisi ini
menunjukkan hilangnya
spritualitas agama.
Padahal, agama tanpa
spiritualitas hanya
menyisahkan ritual.
No Conclusion Analisis Jurnal
4 Agar dapat diterima khalayak penonton, Kode-kode atau simbol religius diproduksi
simbol religius tersebut mengandung oleh televisi, hal tersebut dikarenakan televisi
berbagai kode yang dekat dengan sosial dan merupakan salah satu jenis media yang efektif
kebudayaan. Pemilihan simbol religius memproduksi wacana keagamaan. Pada satu
menjadi praktek pilihan ideologis atas sisi agama masuk dalam wilayah sakral,
realitas keagamaan yang penuh dengan sementara televisi sebagai industri masuk
berbagai ragam simbol religius. dalam wilayah profan.
Dalam budaya massa, agama tidak lagi Sebagai media massa, pada dasarnya televisi
bersifat sakral dan berdimensi transenden Mengandung kode-kode dalam setiap produksi
yang penuh dengan penghayatan mendalam. tayangannya. Namun televisi memiliki
Kehadiran agama cukup dengan keterbatasan dalam memproduksi
menampakkan berbagai simbol religius. realitas yang ingin ditampilkan.
Religusitas menjadi tidak sakral lagi karena Salah satu kode atau simbolik yang dapat
sudah bersifat masif, populer bahkan menjadi diterima olah masyarakat adalah penggunaan
sesuatu komoditas yang dipamerkan. hijab. Saat jilbab berubah menjadi gaya dalam
fashion, jilbab menjadi trendi untuk mencapai
prestise tertentu. Masyarakat terutama remaja
perempuan seakan tersihir dengan adanya
model atau fashion hijab yang berbeda
sehingga mereka pun mengikuti trend tersebut.
Entah mereka menggunakan karena memang
wajib sebagai seorang muslim atau hanya
sekedar fashion saja.

No Author Title Tahun Jurnal Method Result Finding


5 Yusron Media dan 2018 Saudi Pendekatan Banyaknya program-
Saudi Komodifikasi Yusron. Kualitatif program dakwah di
Dakwah 2018. Media media massa di satu sisi
dan menambah transformasi
Komodifikasi nilai-nilai Islam, tapi di
Dakwah. Al- sisi lain terkadang
I’lam; Jurnal merusak citra Islam,
Komunikasi karena dakwah sebagai
dan bagian suci dari ajaran
Penyiaran agama, terkadang
Islam Vol. 2, menjadi alat bagi media
No 1, untuk meraih
September keuntungan dari
keberadaan penduduk
2018, pp. 37- Indonesia yang
44 mayoritas beragama
Islam tadi. Tulisan ini
berusaha untuk melacak
jejak lahir komodifikasi,
serta penggerogotannya
pada ruang agama dan
praktik dakwah, sampai
pada akhirnya berusaha
mencari titik temu
antara komodifikasi dan
dakwah.

No Conclusion Analisis Jurnal


5 Komodifikasi agama, termasuk dakwah, juga Fenomena kapitalisme mempunyai prinsip
adalah korban dari praktek kapitalisme tadi. meraih keuntungan yang sebesar-besarnya
Akarnya adalah hadirnya media-media di khususnya bagi para pemilik modal (produser).
tengah masyarakat yang berlomba-lomba Salah satnya televisi dimana televisi telah
menayangkan tontonan agama sebagai mengubah dakwah tidak lebih dari sekedar
bagian yang tak terpisahkan dari program- hiburan. Para da’i yang mengisi tayangan
program yang diproduksi. Sedangkan media dakwah tersebut dengan cepat menjadi idola
bukanlah lembaga yang tanpa pamrih. dan figur baru bagi masyarakat. Mereka yang
Mereka juga butuh biaya bahkan keuntungan semula hanya dikenal dan berpengaruh di
dari program-program dakwah yang lingkungannya, tiba-tiba menjadi sedemikian
diproduksi, karena konsep kapitalisme. terkenal di luar komunitas dan masyarakatnya
Namun demikian, kondisi semacam ini tidak karena memanfaatkan atau dimanfaatkan oleh
perlu dikhawatirkan dalam artian harus tetap para pengontrol teknologi informasi.
dimonitoring secara intens. Karena Masyarakat tidak hanya senang dengan gaya
bagaimanapun, dengan hadirnya dakwah dan materi ceramah mereka, bahkan sampai
melalui media massa, dakwah Islam dalam ada yang meniru cara berpakaian, intonasi
konteks masyarakat modern justru lebih berbicara, dan ciri khas dari da’i yang
segmented dengan memilih media-media diidolakan. Dari adanya hal tersebut
tertentu untuk masyarakat-masyarakat menimbulkan anggapan bahwa agama tak
dengan tipe-tipe dan karakter tertentu.Oleh lebih dari sekedar ilusi dan hiburan sesaat bagi
karena itu, dibutuhkan berbagai pendekatan manusia untuk lari dari jeritan-jeritan hidup,
dengan media-media baru untuk akan tetapi secara totalitas tidak pernah
mengekalkan aktivitas dakwah sebagai mampu menyelesaikan segudang
proses yang menginformasikan pesan-pesan permasalahan hidup.
keagamaan dan bukan hanya sekedar sarana
untuk mendapatkan keuntungan dari praktik
komodifikasi media tadi.

No Author Title Tahun Jurnal Method Result Finding


6 S. H. Religion and 2008 Hosseini, S. Pendekatan Upaya besar telah
Hosseini Media, H. 2008. Kualitatif dilakukan untuk
Religious Religion and dengan membawa agama
Media, or Media, menitikberatkan lebih dekat ke media
Media Religious pada teori yang (daripada membawa
Religion: Media, or sudah ada media lebih dekat ke
Theoretical Media unntuk agama), atau untuk
Studies Religion: digunakan mendobrak batas-
Theoretical sebagai batas tradisional
Studies. pedoman dan antara "agama" dan
Journal of pendukung "media". Berdasarkan
Media and penelitian upaya dan berbagai
Religion, penelitian tersebut,
7:56-69, beberapa telah
2008 mencoba
menunjukkan
perlunya membangun
jembatan baru antara
agama dan media.
Tulisan ini bertujuan
untuk
mengklasifikasikan
berbagai teori dan
pendekatan tentang
esensi media dalam
tiga cabang: hipotesis
funngsionalistik,
esensialis, dan
interaktif.

No Conclusion Analisis Jurnal


6 Teori media keagamaan terdiri dari empat Pada jurnal ini mencoba untuk membawa
dimensi interaktif yaitu agama, budaya, media, agama untuk mendekat ke media di era
dan globalisasi. Dengan mengandalkan globalisasi ini. Sehingga berkesimpulan
pluralisme agama sebagai poros pusatnya, maka dengan pluralisme agama adalah salah
terjalin hubungan yang interaktif dan satu cara yang disimpulkan oleh penulis
berkelanjutan antara keempat atribut ini dan untuk mendekatkan agama ke media atau
sebagai akibatnya, interaksi yang sempurna antara teori media keagamaan dapat berlanjut
agama dan media tercapai. secara terus menerus. Pluralisme yang
dimaksud oleh penulis adalah sebuah
pluralism yang bersumber dari sekitar diri
kita yang berakar pada persatuan. Dengan
tafsiran ini, pluralisme tidak hanya
mengandung ke esaan, akan tetapi dengan
persatuan. Kita akan menganggap bahwa
agama berwujud dari berbagai bentuk
Tuhan. Dengan pemahaman ini media
akan berinteraksi dengan agama
berdasarkan pada penerimaannya akan
pemahaman sebuah agama. Contoh
sebuah media yang mencoba
menampilkan berbagai acara dakwah
berbagai agama dan ucapan pada hari
besar agama sebagai bentuk pluralisme.
No Author Title Tahun Jurnal Method Result Finding
7 Dessy Analisis 2017 Journal of Metode PT. Indonesia
Kurniawanti, Strategi Applied penelitian melakukan strategi
Bambang Komunikasi Business Kualitatif, komunikasi
Hendrawan Pemasaran Administration dengan proses pemasaran dengan
Pt. Indonesia Vol 1, No 1, pengumpulan menerapkan
Villajaya Maret 2017, data melalui periklanan,
Dalam hlm. 61-73. e- tiga tahap, promosi
Upaya ISSN: 2548- yaitu: penjualan,
Membangun 9909 Observasi, personal selling,
Loyalitas Wawancara, direct selling,
Pelanggan dan melalui humas dan
Dokumentasi. publisitas untuk
meningkatkan
brand awareness
masyarakat serta
brand image
perusahaan.

No Conclusion Analisis Jurnal


7 PT. Indonesia Villajaya melakukan strategi Pada jurnal ini menunjukkan bagaimana
komunikasi pemasaran dengan mengacu strategi komunikasi PT. Indonesia Villajaya
kepada komunikasi pemasaran terpadu untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
dengan melakukan proses strategi berupa: Terdapat lima cara yang termasuk dalam
periklanan, promosi penjualan, pemasaran komunikasi pemasaran yaitu, periklanan,
langsung, penjualan pribadi, dan hubungan promosi, pemasaran langsung, penjualan
masyarkat & publisitas. Dengan adanya pribadi, dan melalui humas. Dalam jurnal ini
proses strategi yang dilakukan selama ini memberikan penjelasan dan hasil mengenai
membantu dalam meningkatkan brand bagaimana cara-cara perusahaan dalam
awareness masyarakat luas, meningkatkan memperbanyak maupun mempertahankan
brand image perusahaan, dan meningkatkan pelanggan setia perusahaan.
penjualan bagi perusahaan.
Daftar Pustaka

Arnus H Sri, Utomo P Agus. 2018. Komodifikasi Agama Pada Tayangan Reality Show Dan
Sinetron Pada Stasiun Televisi Swasta Indonesia. Institut Agama Islam Negeri Kendari

Farhan, Islamiyah Faisul. 2019. Komodifikasi Agama Dan Simbol Keagamaan ‘Jilbab’ di
Media Online Dalam Persepsi Netizen. Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Hosseini, S. H. 2008. Religion and Media, Religious Media, or Media Religion: Theoretical
Studies. Journal of Media and Religion, 7:56-69, 2008

Kurniawanti D, Hendrawan, B. 2017. Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Pt. Indonesia


Villajaya Dalam Upaya Membangun Loyalitas Pelanggan. Journal of Applied Business
Administration Vol 1, No 1, Maret 2017, hlm. 61-73. e-ISSN: 2548-9909

Nuraini H. 2018. Kuasa Media Atas Agama Dan Bentuk Intoleransi Agama Terhadap Media.
Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya 3, 1 (2018): 17-273q1

Saudi Yusron. 2018. Media dan Komodifikasi Dakwah. Al-I’lam; Jurnal Komunikasi dan
Penyiaran Islam Vol. 2, No 1, September 2018, pp. 37-44

Syahputra Iswandi. 2016. Agama Di Era Media:Kode Religius dalam Industri Televisi
Indonesia. State Islamic University (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai