2, 2021
Pratiwi Eunike
Sekolah Tinggi Teologi Indonesia
Email: eunikepratiwie@gmail.com
251
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan
qualitative and the data is taken from phenomena that exist in the rusunawa
swamp duck community and interviews with residents from various backgrounds
and are equipped with books and journals support for research. The results of the
study show that there is tolerance between religious communities which is
described through harmonious relationships and cooperation in overcoming the
COVID-19 pandemic and its impact on the Rusunawa community in Rawabebek.
Keywords: tolerance, sosial responsibility, covid 19 pandemic
PENDAHULUAN
Dalam menjaga kerukunan antar Ikhwanul al- muslimin dan wahabisme
umat beragama dan sebagai sarana bangkit dan menebarkan ideology
bekerjasama dalam masyarakat untuk mereka. Kebangkitan gerakan-gerakan
membangun peradaban bangsa maka ini menjadi ancaman bagi toleransi antar
toleransi merupakan modal sosial untuk umat beragama, secara umum gerakan
terciptanya integrasi bangsa. Namun tersebut mempunyai ciri yang sama
sebagaimana diketahui pasca reformasi seperti, membawa otentisitas kemurnian
toleransi mengalami pasang surut agama Islam, pemurnian dari
sehingga mengakibatkan integrasi modernitas dan sekularitas (Syaiful
bangsa mengalami hambatan dan Arif, 2018: 117). Jika melihat secara
bahkan terancam adanya disintegrasi historis pendirian bangsa Indonesia
bangsa. Faktor penyebabnya pada era maka para tokoh pendiri bangsa telah
pasca reformasi muncul berbagai meletakkan Pancasila sebaga dasar yang
gerakan keagamaan akibat perubahan mengatur kehidupan berbangsa dan
iklim politik dan gerakan-gerakan bernegara, bahkan Pancasila
tersebut semakin berpengaruh dan diasumsikan merupakan pandangan
menguat identitasnya dari gerakan hidup yang God Centered dan
keagamaan mainstream (Zuli Qadir, menjadikan Tuhan sebagai pusat
2014: 1) Gerakan ini sering dimaknai kehidupan dalam aspek kemanusiaan,
sebagai kebangkitan agama Islam keadilan sosial, demokrasi dan cara
sehingga istilah Islamisme merupakan beribadah (Syaiful Arif, 2016). Dalam
istilah yang tepat digunakan untuk pandangannya tentang Pancasila
gerakan kebangkitan keagamaan. seorang tokoh reformed, Benyamin F.
Secara real gerakan sosial dan Intan juga mengemukakan nilai God
keagamaan yang terorganisir dengan Centered pancasila dengan
baik sudah ada di era abad ke 20, namun mengasumsikan pancasila sebagai
dalam era refomasi adanya factor agama public yang merujuk pada fungsi
semakin terbukanya kebebasan sosial agama karena setiap agama
berekspresi yang mendorong memiliki nilai-nilai tentang kehidupan
berkembangnya berbagai gerakan yang baik dan berguna bagi masyarakat
keagamaan yang dimaknai juga sebagai (Intan, 2004: 68). Adanya pancasila
kebangkitan agama. yang bersifat God Centered cukup
Organisasi masyarakat seperti HTI, untuk menjadi landasan dalam
FPI dan ormas-ormas lain seperti ormas membangun toleransi antar umat
yang berafiliasi dengan paham beragama di Indonesia.
252
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021
253
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan
254
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021
orang kristen yang jumlahnya sangat kristen dan mereka bekerjasama ketika
sedikit tidak menghalangi mereka untuk panen saling membeli hasil kebun yang
mengambil bagian dalam pelayanan sedang panen seperti kangkung,
kasih bahkan juga siap sedia untuk singkong, bayam, sawi, cabe dan
mereka yang sewaktu-waktu seterusnya. Melalui gerakan dan
membutuhkan oksigen atau obat-obatan aktifitas berkebun dan saling
dengan bekerjasama baik dengan gereja bekerjasama maka terbentuklah
maupun layanan-layanan kasih yang masyarakat yang saling membangun
menyediakan oksigen dan obat-obatan toleransi tanpa membedakan hasil
bagi yang terpapar Covid 19. panen kristen atau nonKristen.
Kedua, untuk warga relokasi Kelima, di rusunawa juga
dimana mereka usahanya berdagang dibentuk ikatan pedagang makanan
atau kerja serabutan di bukit duri tempat yang menjual aneka makanan dan setiap
awal mereka sebelum di relokasi. warga ikut mengambil bagian dengan
Banyak dari mereka terdampak dengan membeli makanan-makanan yang dijual
adanya aturan-aturan seperti PSBB atau tersebut hampir 95% penjual makanan
PPKM Mikro maupun darurat membuat adalah orang muslim dan disinilah
mereka tidak leluasa bekerja. Sementara keberadaan orang kristen menjadi
Bantuan Sosial (BANSOS) dari berkat bagi pedagang-pedagang tersebut
pemerintah tidak semua warga dengan cara membeli makanan dari
mendapatkan karena banyak dari mereka sehingga usaha mereka bisa
mereka yang belum ber KTP di berjalan dengan baik. Bentuk perhatian
rusunawa Rawa Bebek. Disinilah peran dan bantuan dengan cara seperti ini
gereja Tuhan atau orang-orang kristen diharapkan berdampak untuk mengatasi
yang ada di lingkungan Rusunawa kesulitan perekonomian akibat
memberikan pelayanan kasih seperti pandemic Covid 19, dimana sejumlah
memberi bantuan sembako juga aturan pemerintah harus diterapkan
mengadakan interaksi yang konsisten yang berdampak terbatasnya mereka
dengan mereka sehingga tahu mana dalam berdagang diluar area Rusunawa.
diantara mereka yang benar-benar Lewat kerjasama sesama warga
membutuhkan bantuan. membangun perekonomian untuk bisa
Ketiga, pada saat menjelang hari bangkit kembali, inilah yang dinamakan
raya maka orang kristen yang tergabung pembaruan tatanan sosial dalam
dalam komunitas persekutuan grup- masyarakat dan merupakan tanggung
grup masing-masing mengumpulkan jawab sosial kehidupan kekristenan.
sumbangan untuk diberikan pada office Dalam penelitian ini maka
boy/girl dan security yang bekerja peneliti mengambil sampel data dengan
membersihkan unit-unit setiap hari wawancara pada 40 orang warga dari
sebagai bentuk toleransi antar umat berbagai latar belakang secara khusus
beragama. yang terdampak dengan pandemi Covid
Keempat, di lingkungan 19, serta mereka yang pernah terinfeksi
Rusunawa Rawabebek terdapat lahan virus Covid 19 dan sudah
luas dan lahan tersebut dimanfaatkan menyelesaikan masa isolasi mandiri.
oleh beberapa warga untuk menanam Wawancara sekitar 40 orang peneliti
berbagai tanaman. Aktifitas berkebun menyatakan cukup karena disertai
dilakukan oleh orang muslim maupun pengamatan-pengamatan pada
255
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan
256
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021
pandangan tertentu tidak serta merta Bellah, 2000: 2011). Perbedaan dan
menolak secara keseluruhan apa yang keragaman merupakan fakta yang
tidak disetujuinya sehingga tidak harus diterima sebagai sunnatullah
memaksakan pandangannya kepada karena Tuhan menciptakan
pihak yang berbeda atau bersikap keanekaragaman (QS. al-Layl/92:
indifference. Toleransi yang 4). Didalam kemajemukan dan
berkembang saat ini dan banyak dianut perbedaan tidak perlu menjadi
oleh masyarakat beragama adalah sebuah perdebatan tetapi mencari
toleransi hasil pemikiran seorang filsuf titik temu/kalimatun sawa’ dan
Perancis Voltaire (1694-1778) yang koeksistensi atau al-ta’amul al-silmi
lahir dari spirit relativisme dan kedua hal tersebut menjadi kerangka
subyektivisme dalam arti bahwa teologis dan sekaligus sosiologis
penolakan terhadap pandangan dan dalam keIslaman karena agama
doktrin agama yang berbeda disatu sisi bukan hanya terdiri dari aspek
dan pembelaan sepenuhnya pada hak teologis tetapi juga aspek sosiologis
mereka yang berbeda di sisi lain. Iman yang bertujuan untuk mencapai
yang merupakan kebenaran dari Tuhan kemaslahatan umat manusia
dieliminasi pada level iman sebagai (Misrawi, 2020).
pilihan yang subyektif, sehingga 2. Dalam perspektif kekristenan yang
toleransi dalam arti tidak mengganggu membahas natur toleransi maka
iman dan agama seseorang untuk pendapat dari D. A. Carson menjadi
dipertentangkan dan tujuannya agar rujukan yang esensial. Toleransi
menciptakan masyarakat yang damai dalam perspektif kristen tidak harus
dan harmonis yang semu. Satu terjebak dalam toleransi paradigma
kesadaran umum bahwa toleransi dan baru yang ditawarkan beberapa
pluralisme terhubung dalam persepsi pemikir dan ahli agama. Toleransi
partikularisme yang memaknai bahwa tidak harus mengeliminasi diskusi
hanya ada satu agama yang benar dan yang jujur, berintegritas, prestisius
normative bagi semua orang dan ini dan terpelajar karena kebenaran
dimaknai merupakan sikap yang tidak dalam iman kristen tidak bersifat
toleran paradigma ini juga terjadi dalam subyektif dan toleransi paradigma
kekristenan (Mensching, 1971). baru membuat premis mendasar
Toleransi dari dua perspektif Islam dan yaitu kebenaran yang ultimat diganti
kristen dapat dilihat sebagai berikut: kebenaran agama dunia (Carson,
1. Dalam perspektif Islam maka 2012). Toleransi dengan model
toleransi tidak dapat dilepaskan dari tersebut secara natur bersifat self-
akidah Islam yaitu keimanan pada defeating karena secara real dan
nabi-nabi pra Islam sebagai pondasi fundamental klaim-klaim kebenaran
yang diwujudnyatakan dalam agama-agama saling berkontradiksi
bentuk piagam Madinah dimana sehingga toleransi dalam paradigma
komitmen dan keterlibatan seluruh baru yang saat ini dianut masyarakat
masyarakat dimuat dalam ikrar janji dunia justru akan membentuk sikap
politik dan merupakan embrio dari subyektif, relative, dan skeptis.
gagasan Negara yang sebelumnya Toleransi dalam perspektif
didasarkan pada ikatan keluarga kekristenan dapat dideskripsikan
suku dan garis darah (Robert N. sebagai berikut:
257
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan
258
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021
259
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan
260
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021
261
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan
orang percaya yang dipanggil keluar apa yang menjadi panggilan kita
dengan peruntukan khusus yaitu sebagai gereja Tuhan dan
menghadirkan shalom serta diimplikasikan pada masyarakat
mentransformasi dunia serta sebagai dimana Tuhan tempatkan kita
agen pembaharu sosial. Panggilan untuk menggarami mereka
Tuhan pada gereja-Nya atau orang sebagai wujud tanggung jawab
percaya sebagai gereja yang tidak kehidupan kekristenan.
kelihatan adalah menjawab dengan - Melayani atau Diakonia dimana
iman dan menjadikan panggilan tugas melayani sesama sebagai
tersebut nyata dan Nampak, dan ini wujud mengasihi sesama.
merupakan perjuangan iman
melawan tipu muslihat iblis PENUTUP
(Setiabudi, 2010: 9). Dalam hal ini Kesimpulan
gereja harus menjalankan tri tugas Membangun toleransi sebagai
gereja yaitu: bentuk tanggung jawab sosial
- Bersaksi atau marturia hal ini kehidupan kristen merupakan sebuah
berkaitan dengan amanat agung interpretasi iman karena iman
Tuhan Yesus (Matius 28: 19) kekristenan harus diwujudnyatakan
dan tugas bersaksi bukan dalam seluruh kehidupan. Tuhan Yesus
sekedar perkataan tetapi sinergis telah memberikan pondasi dalam
dengan perbuatan. Matius 28: 19 pembaharuan sosial bahkan
yang selaras dengan Markus 16: memberikan harapan yang menjadi
15 dimana perintah untuk satu-satunya harapan dalam
bersaksi bukan hanya mencakup pembaharuan sosial dimasyarakat.
aspek perkataan dan perbuatan Dalam konteks masyarakat di
tetapi juga bagaimana cara Rusunawa Rawabebek yang terdiri dari
bersaksi dengan memasuki suatu berbagai latar belakang masyarakat dan
tempat kehidupan, seperti dunia berbagai agama ada di Rusunawa tetapi
pendidikan, hukum, ekonomi, jika dilihat dari kegiatan yang dilakukan
bahkan dunia kejahatan dan juga selama pandemic Covid 19 dapat
dunia antar agama lain dimana dimaknai bahwa toleransi antar umat
setelah menghadapi rintangan, terbentuk dengan baik dengan
menerobos, dan dipusatnya kita terjalinnya keharmonisan, kesatuan dan
memberitakan kasihNya, kerjasama dalam mengatasi
menggarami dunia. Salah satu permasalahan yang ada. Orang kristen
tugas bersaksi dan memasuki sebagai gereja Tuhan telah menerapkan
kehidupan yang akan jadi focus iman kekristenan dengan baik dengan
orang percaya dengan sarana membangun toleransi serta
membangun toleransi antar umat menghadirkan shalom, menyatakan
beragama. kasih dengan pelayanan kasih terhadap
- Bersekutu atau koinonia ini mereka yang terpapar virus maupun
merupakan persekutuan sebagai yang terdampak Pandemi Covid 19
sesame tubuh Kristus yang sebagai wujud tanggung jawab sosial
bermanfaat menguatkan iman kehidupan kekristenan.
dan memberikan kita
kemampuan untuk dapat melihat
262
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021
263
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan
264