Anda di halaman 1dari 14

Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No.

2, 2021

Membangun Toleransi Antar Umat Beragama Sebagai Tanggung Jawab


Sosial Kehidupan Kekristenan di Era Pandemi Covid 19: Studi Kasus
Masyarakat Rusunawa Rawabebek

Building Tolerance Between Religious People as a Social Responsibility for


Christian Life in the Era of the Covid 19 Pandemic: A Case Study of the
Rawabebek Rusunawa Community

Pratiwi Eunike
Sekolah Tinggi Teologi Indonesia
Email: eunikepratiwie@gmail.com

Bobby Kurnia Putrawan


Sekolah Tinggi Teologi Indonesia
Email: bkputrawan@gmail. com
Info
Abstract
Artikel
Inklusivisme dalam agama-agama salah satunya ditandai dengan adanya toleransi
antar umat beragama. Toleransi tujuannya untuk bekerjasama membangun
peradaban bangsa juga merupakan modal sosial untuk terciptanya integrasi bangsa
dengan membentuk relasi harmonis antar umat beragama. Selain itu dalam
perspektif kekristenan membangun toleransi merupakan tanggung jawab sosial
Diterima dan landasan untuk terjadinya pembaruan tatanan sosial melalui kehidupan orang
03 kristen yang akan menghasilkan perbaikan dan menjawab persoalan-persoalan
September sosial masyarakat secara khusus dalam konteks pandemic Covid 19. Tujuan
2021 penelitian ini untuk mendeskripsikan toleransi antar umat beragama sebagai
tanggung jawab sosial kekristenan di era pandemic Covid 19. Metode penelitian
Revisi I yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan data-data diambil dari fenomena
17 yang ada di lingkungan masyarakat rusunawa rawa bebek dan wawancara dengan
Oktober warga dari berbagai latar belakang serta dilengkapi buku-buku dan jurnal-jurnal
2021 yang mendukung untuk penelitian. Hasil penelitian menunjukkan adanya toleransi
antar umat beragama yang dideskripsikan melalui hubungan yang harmonis dan
Revisi II kerjasama dalam mengatasi pandemic Covid 19 serta dampaknya pada
1 masyarakat Rusunawa di Rawabebek.
November Kata Kunci: toleransi, tanggung jawab sosial, pandemi covid 19
2021
Inclusivism in religions, one of which is marked by tolerance between religious
Disetujui communities. Tolerance aims to work together to build national civilization as
20 well as sosial capital for the creation of national integration by establishing
November harmonious relations between religious communities. In addition, from a
2021 Christian perspective, building tolerance is a sosial responsibility and the basis
for the renewal of sosial order through the lives of Christians which will result in
improvements and answers to sosial problems of society in particular in the
context of the COVID-19 pandemic. The purpose of this study is to describe
tolerance between religious communities. as a sosial responsibility of Christianity
in the era of the Covid 19 pandemic. The research method used is descriptive

251
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan

qualitative and the data is taken from phenomena that exist in the rusunawa
swamp duck community and interviews with residents from various backgrounds
and are equipped with books and journals support for research. The results of the
study show that there is tolerance between religious communities which is
described through harmonious relationships and cooperation in overcoming the
COVID-19 pandemic and its impact on the Rusunawa community in Rawabebek.
Keywords: tolerance, sosial responsibility, covid 19 pandemic

PENDAHULUAN
Dalam menjaga kerukunan antar Ikhwanul al- muslimin dan wahabisme
umat beragama dan sebagai sarana bangkit dan menebarkan ideology
bekerjasama dalam masyarakat untuk mereka. Kebangkitan gerakan-gerakan
membangun peradaban bangsa maka ini menjadi ancaman bagi toleransi antar
toleransi merupakan modal sosial untuk umat beragama, secara umum gerakan
terciptanya integrasi bangsa. Namun tersebut mempunyai ciri yang sama
sebagaimana diketahui pasca reformasi seperti, membawa otentisitas kemurnian
toleransi mengalami pasang surut agama Islam, pemurnian dari
sehingga mengakibatkan integrasi modernitas dan sekularitas (Syaiful
bangsa mengalami hambatan dan Arif, 2018: 117). Jika melihat secara
bahkan terancam adanya disintegrasi historis pendirian bangsa Indonesia
bangsa. Faktor penyebabnya pada era maka para tokoh pendiri bangsa telah
pasca reformasi muncul berbagai meletakkan Pancasila sebaga dasar yang
gerakan keagamaan akibat perubahan mengatur kehidupan berbangsa dan
iklim politik dan gerakan-gerakan bernegara, bahkan Pancasila
tersebut semakin berpengaruh dan diasumsikan merupakan pandangan
menguat identitasnya dari gerakan hidup yang God Centered dan
keagamaan mainstream (Zuli Qadir, menjadikan Tuhan sebagai pusat
2014: 1) Gerakan ini sering dimaknai kehidupan dalam aspek kemanusiaan,
sebagai kebangkitan agama Islam keadilan sosial, demokrasi dan cara
sehingga istilah Islamisme merupakan beribadah (Syaiful Arif, 2016). Dalam
istilah yang tepat digunakan untuk pandangannya tentang Pancasila
gerakan kebangkitan keagamaan. seorang tokoh reformed, Benyamin F.
Secara real gerakan sosial dan Intan juga mengemukakan nilai God
keagamaan yang terorganisir dengan Centered pancasila dengan
baik sudah ada di era abad ke 20, namun mengasumsikan pancasila sebagai
dalam era refomasi adanya factor agama public yang merujuk pada fungsi
semakin terbukanya kebebasan sosial agama karena setiap agama
berekspresi yang mendorong memiliki nilai-nilai tentang kehidupan
berkembangnya berbagai gerakan yang baik dan berguna bagi masyarakat
keagamaan yang dimaknai juga sebagai (Intan, 2004: 68). Adanya pancasila
kebangkitan agama. yang bersifat God Centered cukup
Organisasi masyarakat seperti HTI, untuk menjadi landasan dalam
FPI dan ormas-ormas lain seperti ormas membangun toleransi antar umat
yang berafiliasi dengan paham beragama di Indonesia.

252
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021

Dalam konteks di Rusunawa Rawa bertujuan menekan laju peningkatan


Bebek yang masyarakatnya majemuk virus Covid 19 tetapi disisi lain
berbagai suku, ras dan agama ada di menimbulkan masalah baru karena
lingkungan ini diantaranya juga warga banyak yang harus kehilangan
yang berpandangan radikal dalam pekerjaan, usaha berdagang menjadi
agamanya. Pada kondisi seperti ini sulit secara khusus bagi warga yang
maka peran orang-orang kristen sebagai berpenghasilan harian. Disinilah peran
gereja Tuhan harus memberi warna orang kristen untuk mengintegrasikan
yang berbeda karena Tuhan Yesus iman dalam seluruh aspek hidup
selama pelayananNya dibumi telah termasuk dalam kehidupan sosial dan
memberi pondasi bagi terjadinya membangun toleransi diantara umat
pembaruan tatanan sosial. Gereja beragama yang berbeda keyakinan
sebagai alat anugrahNya ditengah- dalam bentuk pelayanan kasih dan
tengah masyarakat harus secara kerjasama antar umat untuk
siqnifikan menghasilkan perbaikan menciptakan perubahan tatanan sosial
sosial dan menjawab permasalahan dalam masyarakat berdasarkan kasih
sosial yang terjadi di masyarakat. Kristus dan membangun relasi untuk
Agama kristen bukan saja relevan kesatuan dan persatuan antar umat
untuk menjawab permasalahan sosial secara khusus di Rusunawa Rawabebek
yang ada di masyarakat tetapi juga sebagai masyarakat yang menjadi obyek
merupakan satu-satunya harapan bagi penelitian.
penyelesaian permasalahan sosial yang
ada di setiap Negara (Abraham Kuyper, Metode Penelitian
2014). Pelayanan sosial sebagai bentuk Metode yang digunakan dalam
tanggung jawab kehidupan keristenan penelitian ini adalah metode kualitatif
dalam bentuk tindakan karitas harus yang memiliki karakter utama adalah:
mampu memberikan pengaruh positif Pertama, penelusuran problem dan
ditengah-tengah masyarakat secara pengembangannya terpusat pada satu
khusus di era pandemic Covid 19, fenomena tertentu. Kedua, literature
dimana terjadi berbagai masalah. atau teori yang digunakan menjadi
Masalah yang terjadi di Rusunawa sandaran dalam merumuskan problem.
Rawabebek sejak pandemic Covid 19 Ketiga, dalam merumuskan masalah
antara lain, adanya orang-orang yang dan pertanyaan untuk tercapainya
terpapar Covid 19 dan mengadakan tujuan penelitian ditentukan
isolasi mandiri dirumah mereka masing- pengalaman langsung dimana peneliti
masing, selain itu dampak dari berpartisipasi langsung dalam proses
pandemic adanya warga yang terkena penelitian. Keempat, pengumpulan data
PHK, pedagang-pedagang kecil tidak bertolak dari pilihan kata yang
leluasa berdagang dengan munculnya sederhana. Kelima, analisis data yang
kebijakan-kebijakan pemerintah dalam dideskripsikan dan ditampilkan dalam
upaya mengatasi peningkatan virus analisis diinterpretasikan menjadi
Covid 19 seperti PSBB, PPKM Mikro, makna. Keenam, penulisan laporan
PPKM Darurat, PPKM Level 4 dan penelitian yang menyangkut struktur
seterusnya. maupun berbagai bentuk penyajian data
Pada dasarnya kebijakan yang sangat fleksible dan ditentukan refleksi.
diberlakukan pemerintah tersebut subyektifitas penelti (Creswell, 2012)

253
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan

Dalam pengertian lain dapat diartikan HASIL DAN PEMBAHASAN


bahwa penelitian kualitatif adalah Masyarakat Rusunawa
penelitian untuk memahami fenomena Rawabebek terdiri dari berbagai suku,
tentang apa yang dialami oleh subyek agama dan latar belakang yang berbeda
penelitian seperti perilaku, persepsi, satu dan lainnya, di blok umum non
tindakan secara holistic dengan cara relokasi seperti di Tower dihuni oleh
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan sekitar 200 lebih kepala keluarga begitu
bahasa, pada suatu konteks khusus yang juga blok relokasi ada sekitar lebih dari
alamiah dengan memanfaatkan berbagai 400 kepala keluarga. Diantara mereka
metode ilmiah (Moleong, 2006: 6). ada yang beragama Hindu, Kristen dan
Penelitian kualitatif disini yang mayoritas adalah Islam sehingga di area
digunakan adalah deskriptif dimana rusun berdiri masjid yang besar yang
dapat mengungkapkan dan dapat menampung lebih dari 150 orang
mendeskripsikan peristiwa-peristiwa untuk beribadah. Adanya perbedaan
riil di lapangan juga dapat agama dan beberapa dari warga
mengungkapkan nilai-nilai tersembunyi berpandangan cukup radikal ketika
(hidden value) dari penelitian ini, menyampaikan dakwah dimesjid dan
karena tidak hanya mengemukakan baliho yang sempat dipasang dukungan
yang kasat mata sebagaimana dikatakan terhadap FPI, tetapi pada era pandemic
Bailey (1982), tetapi juga Covid 19 ketika banyak permasalahan
mendiskusikan kasus yang sifatnya muncul maka semua warga dapat saling
umum tentang berbagai fenomena sosial bersatu, bekerjasama mengatasi
dan mendeskripsikan hal-hal yang masalah tersebut.
bersifat spesifik terhadap suatu realitas Sementara dari aspek orang
yang terjadi baik perilaku yang kristen dalam membangun toleransi
ditemukan dipermukaan maupun yang antar umat beragama dan wujud
tersembunyi. Metode pengumpulan data tanggung jawab sosial yang dilakukan
atau informasi dilakukan dengan cara adalah bentuk pelayanan kasih dalam
observasi, wawancara dan dokumentasi. tindakan nyata tanpa memandang
Pengumpulan data bersifat terbuka pada perbedaan dalam agama. Sebagai
sumber awal dengan memantau obyek bentuk tanggung jawab sosial orang
yang diteliti dan dalam penelitian Kristen di era pandemi dilakukan dalam
kualitiatif tidak menggunakan istilah berbagai kegiatan yang menjadi perekat
populasi melainkan situasi sosial yang wadah toleransi antar warga seperti:
terdiri dari tiga unsur yaitu: Tempat Pertama, bagi warga khususnya
(place), pelaku (actor), dan aktifitas yang di blok umum non relokasi banyak
(activity) yang berinteraksi secara dari mereka yang terkena virus Covid
sinergis, situasi sosial didalam konteks dan cukup banyak yang memilih isolasi
penelitian ini adalah di Rusunawa Rawa mandiri karena rumah sakit penuh dan
Bebek. Situasi sosial inilah yang sulit menampung pasien juga rata-rata
dinamakan sebagai obyek penelitian mereka yang terpapar memiliki gejala
yang dapat diamati secara mendalam ringan. Pada kondisi seperti ini maka
yaitu orang-orangnya dan aktifitasnya setiap warga memiliki tanggung jawab
yang ada pada tempat tertentu untuk menolong mereka yang sedang
(Widiyanto, 2014: 89). isolasi mandiri dengan membawa
makanan secara bergantian. Keberadaan

254
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021

orang kristen yang jumlahnya sangat kristen dan mereka bekerjasama ketika
sedikit tidak menghalangi mereka untuk panen saling membeli hasil kebun yang
mengambil bagian dalam pelayanan sedang panen seperti kangkung,
kasih bahkan juga siap sedia untuk singkong, bayam, sawi, cabe dan
mereka yang sewaktu-waktu seterusnya. Melalui gerakan dan
membutuhkan oksigen atau obat-obatan aktifitas berkebun dan saling
dengan bekerjasama baik dengan gereja bekerjasama maka terbentuklah
maupun layanan-layanan kasih yang masyarakat yang saling membangun
menyediakan oksigen dan obat-obatan toleransi tanpa membedakan hasil
bagi yang terpapar Covid 19. panen kristen atau nonKristen.
Kedua, untuk warga relokasi Kelima, di rusunawa juga
dimana mereka usahanya berdagang dibentuk ikatan pedagang makanan
atau kerja serabutan di bukit duri tempat yang menjual aneka makanan dan setiap
awal mereka sebelum di relokasi. warga ikut mengambil bagian dengan
Banyak dari mereka terdampak dengan membeli makanan-makanan yang dijual
adanya aturan-aturan seperti PSBB atau tersebut hampir 95% penjual makanan
PPKM Mikro maupun darurat membuat adalah orang muslim dan disinilah
mereka tidak leluasa bekerja. Sementara keberadaan orang kristen menjadi
Bantuan Sosial (BANSOS) dari berkat bagi pedagang-pedagang tersebut
pemerintah tidak semua warga dengan cara membeli makanan dari
mendapatkan karena banyak dari mereka sehingga usaha mereka bisa
mereka yang belum ber KTP di berjalan dengan baik. Bentuk perhatian
rusunawa Rawa Bebek. Disinilah peran dan bantuan dengan cara seperti ini
gereja Tuhan atau orang-orang kristen diharapkan berdampak untuk mengatasi
yang ada di lingkungan Rusunawa kesulitan perekonomian akibat
memberikan pelayanan kasih seperti pandemic Covid 19, dimana sejumlah
memberi bantuan sembako juga aturan pemerintah harus diterapkan
mengadakan interaksi yang konsisten yang berdampak terbatasnya mereka
dengan mereka sehingga tahu mana dalam berdagang diluar area Rusunawa.
diantara mereka yang benar-benar Lewat kerjasama sesama warga
membutuhkan bantuan. membangun perekonomian untuk bisa
Ketiga, pada saat menjelang hari bangkit kembali, inilah yang dinamakan
raya maka orang kristen yang tergabung pembaruan tatanan sosial dalam
dalam komunitas persekutuan grup- masyarakat dan merupakan tanggung
grup masing-masing mengumpulkan jawab sosial kehidupan kekristenan.
sumbangan untuk diberikan pada office Dalam penelitian ini maka
boy/girl dan security yang bekerja peneliti mengambil sampel data dengan
membersihkan unit-unit setiap hari wawancara pada 40 orang warga dari
sebagai bentuk toleransi antar umat berbagai latar belakang secara khusus
beragama. yang terdampak dengan pandemi Covid
Keempat, di lingkungan 19, serta mereka yang pernah terinfeksi
Rusunawa Rawabebek terdapat lahan virus Covid 19 dan sudah
luas dan lahan tersebut dimanfaatkan menyelesaikan masa isolasi mandiri.
oleh beberapa warga untuk menanam Wawancara sekitar 40 orang peneliti
berbagai tanaman. Aktifitas berkebun menyatakan cukup karena disertai
dilakukan oleh orang muslim maupun pengamatan-pengamatan pada

255
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan

fenomena-fenomena yang ada di sedangkan toleration lebih kepada


masyarakat untuk dianalisa lebih jauh doktrin dari toleransi (Nicholson, 1985:
sehingga memadai sebagai obyek 159). Dalam pandangannya Susan
penelitian. Mendus melihat toleransi dari dua
aspek, pertama, toleransi yang berakar
Toleransi antar umat beragama dari skpetisisme moral dan agama dan
Indonesia merupakan Negara kedua, toleransi sebagai bentuk rasa
dengan masyarakat majemuk sehingga hormat pada perbedaan (Susan Mendus,
membangun toleransi merupakan upaya 2000: 4) Dalam aspek yang pertama
untuk menciptakan kesatuan bangsa. toleransi yang berakar pada skeptisisme
Toleransi memang memiliki makna lebih sinkron dengan toleransi yang
yang multitafsir dan kata ini menjadi dikembangkan oleh Voltaire dimana
perhatian seluruh masyarakat dunia kekhawatiran akan kecenderungan
bahkan para filsuf dan pemikir agama dalam menciptakan kekerasan
keagamaan telah berupaya membuat dan intoleransi sehingga toleransi
kerangka konseptual, bangunan teori bersifat skeptis karena menyadari
untuk memaknai toleransi secara tepat. kelemahan dan kesalahan manusia,
Toleransi muncul sebagai respon ketidakkonsistenan sehingga diperlukan
terhadap perlakuan diskriminatif, satu sikap untuk mencapai harmonisasi
pemarginalan, tindakan destruktif dari dalam bermasyarakat. Hal yang kedua
kelompok-kelompok masyarakat yang rasa hormat terhadap orang lain yang
berbeda dalam berbagai aspek baik ras, berbeda meskipun tidak sependapat
budaya, etnis maupun agama. Seorang seperti dalam hal doktrin agama antar
pemikir agama Islam Abdul Wahhab agama perlu dikembangkan dalam arti
mendefinisikan toleransi yang diambil walau berbeda tetapi tidak mengurangi
dari kata latin tolerantia dengan rasa hormat antar masing-masing umat.
pengertian yaitu kelonggaran, Forst mendefinisikan toleransi
kelembutan hati, keringanan, dan sebagai attitude atau sikap moral yang
kesabaran. Dari definisi ini dapat memerlukan sandaran nilai atau prinsip
diambil makna sebuah sikap untuk lain (Forst, 2013). Toleransi dalam
memberikan hak sepenuhnya kepada konteks Forst tidaklah otonom
orang lain agar menyampaikan melainkan bergantung pada nilai dan
pendapatnya, sekalipun pendapatnya sebagai sikap moral korelasinya dengan
salah dan berbeda (Abdul Wahhab perilaku seseorang dalam merespon
Asyraf, 1996: 171). Toleransi dalam perbedaan. Sebagai sikap moral maka
pandangan Wahhab memiliki sikap toleransi memiliki beberapa elemen
terbuka, lapang dada, sukarela dan fundamental seperti konteks toleransi
kelembutan sejalan dengan slogan yang membatasi ruang lingkup toleransi
dalam revolusi Perancis kebebasan, seperti misalnya dalam konteks agama.
persamaan dan persaudaraan. Dalam batas-batas toleransi atau limits
Toleransi secara umum maka ada hal-hal dimana toleransi
dimaknai dalam beberapa kata dalam sejauhmana perlu dilakukan ataupun
bahasa inggris ada kata tolerance dan tidak dilakukan. Namum walaupun
toleration dalam perspektif Nicholson seseorang memiliki pertimbangan
maka tolerance lebih merujuk pada berupa keberatan-keberatan dalam
tindakan atau toleransi secara praksis, aspek tertentu seperti tindakan ataupun

256
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021

pandangan tertentu tidak serta merta Bellah, 2000: 2011). Perbedaan dan
menolak secara keseluruhan apa yang keragaman merupakan fakta yang
tidak disetujuinya sehingga tidak harus diterima sebagai sunnatullah
memaksakan pandangannya kepada karena Tuhan menciptakan
pihak yang berbeda atau bersikap keanekaragaman (QS. al-Layl/92:
indifference. Toleransi yang 4). Didalam kemajemukan dan
berkembang saat ini dan banyak dianut perbedaan tidak perlu menjadi
oleh masyarakat beragama adalah sebuah perdebatan tetapi mencari
toleransi hasil pemikiran seorang filsuf titik temu/kalimatun sawa’ dan
Perancis Voltaire (1694-1778) yang koeksistensi atau al-ta’amul al-silmi
lahir dari spirit relativisme dan kedua hal tersebut menjadi kerangka
subyektivisme dalam arti bahwa teologis dan sekaligus sosiologis
penolakan terhadap pandangan dan dalam keIslaman karena agama
doktrin agama yang berbeda disatu sisi bukan hanya terdiri dari aspek
dan pembelaan sepenuhnya pada hak teologis tetapi juga aspek sosiologis
mereka yang berbeda di sisi lain. Iman yang bertujuan untuk mencapai
yang merupakan kebenaran dari Tuhan kemaslahatan umat manusia
dieliminasi pada level iman sebagai (Misrawi, 2020).
pilihan yang subyektif, sehingga 2. Dalam perspektif kekristenan yang
toleransi dalam arti tidak mengganggu membahas natur toleransi maka
iman dan agama seseorang untuk pendapat dari D. A. Carson menjadi
dipertentangkan dan tujuannya agar rujukan yang esensial. Toleransi
menciptakan masyarakat yang damai dalam perspektif kristen tidak harus
dan harmonis yang semu. Satu terjebak dalam toleransi paradigma
kesadaran umum bahwa toleransi dan baru yang ditawarkan beberapa
pluralisme terhubung dalam persepsi pemikir dan ahli agama. Toleransi
partikularisme yang memaknai bahwa tidak harus mengeliminasi diskusi
hanya ada satu agama yang benar dan yang jujur, berintegritas, prestisius
normative bagi semua orang dan ini dan terpelajar karena kebenaran
dimaknai merupakan sikap yang tidak dalam iman kristen tidak bersifat
toleran paradigma ini juga terjadi dalam subyektif dan toleransi paradigma
kekristenan (Mensching, 1971). baru membuat premis mendasar
Toleransi dari dua perspektif Islam dan yaitu kebenaran yang ultimat diganti
kristen dapat dilihat sebagai berikut: kebenaran agama dunia (Carson,
1. Dalam perspektif Islam maka 2012). Toleransi dengan model
toleransi tidak dapat dilepaskan dari tersebut secara natur bersifat self-
akidah Islam yaitu keimanan pada defeating karena secara real dan
nabi-nabi pra Islam sebagai pondasi fundamental klaim-klaim kebenaran
yang diwujudnyatakan dalam agama-agama saling berkontradiksi
bentuk piagam Madinah dimana sehingga toleransi dalam paradigma
komitmen dan keterlibatan seluruh baru yang saat ini dianut masyarakat
masyarakat dimuat dalam ikrar janji dunia justru akan membentuk sikap
politik dan merupakan embrio dari subyektif, relative, dan skeptis.
gagasan Negara yang sebelumnya Toleransi dalam perspektif
didasarkan pada ikatan keluarga kekristenan dapat dideskripsikan
suku dan garis darah (Robert N. sebagai berikut:

257
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan

a. Toleransi sebagai sarana untuk aktivitas spiritual seperti doa, ibadah,


menyatakan kasih Kristus pada dan penyembahan. Kehidupan agama
masayarakat secara umum. didefinisikan sebagai hal-hal yang
b. Toleransi sebagai sarana untuk bersifat sakral, sehingga agama tidak
menciptakan keharmonisan dan bersifat totalitas kehidupan secara
kerjasama antar umat beragama. keseluruhan dan hakikat keberadaan
c. Toleransi tidak mengeliminasi sebagai manusia yang diciptakan
premis mendasar tentang menurut peta dan teladan Allah dan
kebenaran secara ultimat yang diperintahkan untuk menjalankan dua
ada dalam Kristus, justru sarana mandat yaitu injil dan budaya (Kejadian
menggarami dunia dan 1: 28, Matius 28: 19). Agama kristen
menyatakan kebenaran dalam merupakan arah kehidupan yang
iman kekristenan. Pandangan diambil ketika seseorang memberi
tentang slogan “saya tidak setuju dirinya dipimpin oleh Allah yang
dengan pandanganmu, tetapi dipercayai dan memiliki korelasi dalam
saya akan membela mati-matian tanggung jawab sosial yang pondasinya
apa yang menjadi hakmu” dari pemahaman tentang Allah, Alkitab,
(Carson, 2014: 232), slogan dan ciptaan. Namun seluruh pemikiran
seperti ini bertentangan dengan terbentuk dari wawasan dunia yang
natur toleransi dalam perspektif merupakan skema konseptual dalam
kristen. menempatkan segala sesuatu pada yang
d. Toleransi sebagai sarana untuk dipercayai
membangun peradaban bangsa A. W. Alston memberikan
serta integrasi bangsa dalam definisi tentang wawasan dunia tentang
kesatuan dan persatuan dimana bagaimana manusia memiliki
orang kristen memiliki tangung kebutuhan untuk membentuk gambaran
jawab menjalankan perannya umum tentang keseluruhan alam
sebagai warga Negara. semesta yang mereka diami, dengan
e. Toleransi sebagai sarana tujuan supaya dapat menghubungkan
menghadirkan shalom melalui kegiatan mereka yang terpisah-pisah
model dan keteladanan hidup dengan dunia sebagai sebuah kesatuan.
orang kristen. Memisahkan kehidupan merupakan
f. Toleransi sarana menyatakan suatu kehidupan yang miskin dalam arti
kebenaran iman dan tidak yang krusial (Alston, 1972: 6).
terjebak dalam relativisme Dikotomi spiritual dan sekuler tidak
ataupun sikap skeptis, tetapi perlu ada dalam wawasan dunia dalam
menjadi model dalam perspektif kekristenan. Pandangan ini
menjalankan mandat budaya dan diteguhkan kembali oleh William
mandat injil. Abraham yang menyatakan bahwa
kepercayaan agamawi dinilai sebagai
Tanggung Jawab sosial kehidupan suatu kesatuan yang utuh seperti dalam
Kekristenan kekristenan merupakan suatu
Pada umumnya kepercayaan yang cakupannya luas dan
masyarakat di jaman modern memaknai kompleks serta menyeluruh sebagai
agama sebatas masalah-masalah suatu kesatuan utuh. Memecah-mecah
gerejawi, konsep-konsep teologis dan menjadi bagian yang saling terpisah dan

258
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021

tidak terhubung merusak karakter pembaruan tatanan sosial melalui


aslinya (Abraham, 1985: 104). gerejaNya yang menghasilkan
Paradigma tentang wawasan perbaikan sosial dalam seluruh
dunia kekristenan memberikan konsep aspek kehidupan manusia. Teladan
dasar tentang refleksi dalam kehidupan Yesus dalam pelayanan-Nya
kekrsitenan dan dalam tindakan praktis merupakan landasan yang
dalam tanggung jawab sosial fundamental dalam memperbaiki
kekristenan. struktur tatanan sosial dalam
Kehidupan kekristenan tidak masyarakat. Kondisi sosial dijaman
terlepas dari permasalahan sosial yang Yesus hidup tetap relevan jika
terjadi disekitarnya. Dua landasan yang dikontekstualisasikan dengan
diberikan dalam Alkitab tentang kondisi dijaman modern dimana kita
tanggung jawab sosial: sekarang hidup. Problem
1. Dalam perjanjian lama para Nabi kesejahteraan masyarakat yang
menyuarakan pesan ilahi atas tidak dapat dicapai karena akar
ketidak adilan yang berlangsung di kebangkrutan moral yaitu dosa,
tiap zaman dimana para Nabi sehingga akar dari permasalahan
tersebut hidup. Tugas utama para sosial yang ada dan paling esensial
nabi perjanjian lama adalah untuk adalah dosa. Yesus memberikan
mengingatkan bangsanya yang lupa landasan fundamental dengan
akan kasih karunia Tuhan dan pada mewartakan kebenaran untuk
konteks ini maka para nabi membebaskan manusia dari
menyerukan pertobatan, ancaman kemerosotan moral akibat dosa.
hukuman atau bencana yang akan Pemberhalaan terhadap harta
terjadi. Namun reformasi sosial mematikan rasa belas kasih dan
mendapat perhatian dari nabi-nabi kemanusiaan yang membuat
seperti pesan nabi Natan pada masa permasalahan sosial kesenjangan
pemerintahan Daud yang mengecam antara kaya dan miskin terjadi.
tindakan Daud pada Batsyeba. Yesus menegur mereka untuk lebih
Teguran lain adalah atas rencana mementingkan harta di sorga
pembunuhan pada Uria (2 Samuel (Matius 6: 19) karena orang yang
12: 1-14). Selain Nabi Natan maka diperhamba Mamon akan bersikap
prolema sosial juga disampaikan tidak adil dan tidak memiliki belas
oleh Nabi Elia kepada Ahab yang kasih pada sesama Teladan Yesus
telah melakukan ketidak adilan juga diimplikasikan dalam sikap
menyerobot kebun anggur Nabot (1 kepedulian terhadap mereka yang
Raja-raja 21: 1-29). Kemudian hidup dalam kemiskinan. Juga tidak
Eliezer menegur Yosafat karena membuang orang yang dijauhi
bersekutu dengan Ahazia, raja Israel masyarakat seperti orang terkena
dalam pembuatan armada kapal. penyakit kusta, menerima penjahat
Sehingga tanggung jawab sosial yang bertobat, menyembuhkan
kehidupan kekristenan sudah orang sakit, membagi-bagikan roti
dikerjakan oleh para nabi perjanjian dan ikan kepada orang yang
lama. kelaparan. Seluruh teladan dan sikap
2. Dalam perjanjian Baru Yesus telah Yesus mengatasi problema sosial
meletakkan landasan bagi terjadinya yang ada pada masyarakat bukan

259
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan

sekedar sebagai tokoh moral atau Pandemi Covid 19 sebagai tantangan


pembaharu sosial karena akar dari mengaplikasikan iman dalam
permasalahan yang ada pada konteks toleransi.
masyarakat yang dibentuk dalam 1. Era pandemi Covid 19
kerangka fundamental yaitu Disadari atau tidak kita hidup di era
masalah dosa. pandemic Covid 19 yang
Nilai-nilai teologis dalam mengakibatkan seluruh aspek
kekrsitenan harus terimplikasi dalam kehidupan berubah, sistem-sistem
komitmen praktis yang di dalam berbagai pekerjaan,
implementasikan melalui panggilan, pembelajaran, kesehatan dan
nilai dan kerja serta peran gereja sebagai kelangsungan perekonomian
suatu jaringan sosial non pemerintah diredefinisikan sebagai upaya
yang menentukan kesejahteraan menghentikan laju pertambahan
masyarakat (David W. Hall, 2010: 8). Virus Covid 19 yang terjadi secara
Beberapa dimensi sebagai bentuk global diseluruh dunia serta
tanggung jawab sosial kehidupan bergerak terus meningkat secara
kekristenan mencakup: siqnifikan. Pada akhir 2019 dibulan
a. Orang percaya dipanggil untuk Desember muncul wabah
menyatakan kepada seluruh pneumonia yang tidak diketahui
orang dalam masyarakat untuk penyebabnya di kota Wuhan,
memberitakan kabar baik Injil provinsi Hubei China. Di bulan
Kristus agar setiap orang dapat Januari 2020 para peneliti
dibebaskan dari dosa yang mengidentifikasikan penyebab
merupakan akar dari setiap wabah tersebut dari virus jenis novel
persoalan sosial yang ada pada corona virus dan secara resmi WHO
masyarakat. menamakan penyakit ini Covid 19
b. Orang percaya dipanggil untuk atau corona cirus disease 19 (WHO,
bekerja menyatakan kasih pada 2020a). Penyebaran virus ini
setiap unsur yang ada dalam semakin meningkat dan menyebar
masyarakat untuk menghadirkan hampir seluruh Negara di dunia
shalom dan berupaya agar sehingga WHO mengatakan sebagai
manusia dapat hidup selaras Pandemi. Di Indonesia sendiri kasus
dengan sesama, Allah dan pertama pada tanggal 20 Maret 2020
semesta. yang terkonfirmasi 2 orang
c. Orang percaya dipanggil untuk terinfeksi di Jakarta, kemudian
memberikan bukti atas iman semakin meningkat 15 Juni 2020
yang dipercayai dalam tindakan sebanyak 38. 277 kasus
melalui cara hidupnya yang terkonfirmasi dan meninggal
dapat dijadikan model dalam sebanyak 2. 134 orang(WHO,
komunitas dan dapat dijadikan 2020b). Corona virus termasuk jenis
dasar pijakan bagi masalah yang virus yang menyerang saluran
terjadi di Era pandemic Covid pernapasan, dan berhubungan
19 dengan infeksi pada saluran
pernapasan yang menggunakan sel
epitel dan mukosa saluran
pernapasan sebagai target awal

260
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021

sehingga menyebabkan infeksi pada mahluk sosial tetapi dengan adanya


saluran pernapasan dan kerusakan pandemic maka mereka terbatas
organ (Susilo, pitoyo, Yulianti, dalam mengadakan interaksi sosial
2020). Virus ini juga menginfeksi karena harus menerapkan prokes
pernapasan ringan sampai berat, 5M. Dalam hal beribadah dan
Middle-East Respiratory Syndrome membangun persekutuan dan
(MERS) dan severe acute kegiatan yang sifatnya membangun
respiratory syndrome (SARS) dan iman telah dibatasi dan secara ketat
menyebar dengan cepat di seluruh harus menerapkan prokes di Mesjid
dunia (Politala, 2020: 14). Untuk bahkan gereja hampir seluruh
memutus mata rantai penyebaran kegiatan dilakukan secara
sejumlah Negara mengambil streaming. Belum lagi mereka yang
kebijakan lockdown sementara harus kehilangan pekerjaan karena
Indonesia hanya mengambil banyak perusahaan mengalami
kebijakan semi lockdown lewat kerugian dan mengurangi
PSBB, PPKM Mikro, PPKM karyawan-karyawannya. Tidak bisa
Darurat dan PPKM level 4 dan dihindari kemiskinan dan persoalan
seterusnya, karena kondisi tidak ekonomi menjadi hal yang membuat
memungkinkan jika di lockdown secara psikologis menjadi pemicu
secara total, tetapi kebijakan stress selain ketakutan akan masalah
menerapkan 5M dilakukan juga kesehatannya. Guttirirrez dalam
upaya memperbesar jumlah Yewanggoe menyebutkan bahwa
penduduk yang divaksinasi. kemiskinan adalah suatu keadaan
2. Dampak dari pandemi. tidak terhormat (Yewanggoe, 1992:
Akibat dari pandemic bukan hanya 209). Inilah sejumlah masalah sosial
berdampak pada kesehatan, namun yang terjadi akibat pandemic Covid
juga pendidikan dimana masih 19 sehingga menjadi tantangan bagi
banyak dari anak didik, pendidik gereja untuk mewujudnyatakan
maupun orangtua yang tidak siap tugas dan tanggung jawab sosial
dengan teknologi. Dampak lain mengatasi permasalahan yang
secara psikis, yaitu kondisi terjadi tersebut.
psikologi seseorang (L. Mukatini, 3. Implementasi iman kristen dalam
dkk, 2020). membangun toleransi sebagai
Kehidupan normal yang biasa bentuk tanggung jawab sosial
terjadi sekarang harus dihadapi kekristenan.
dengan perasaan was-was, ketidak Gereja sebagai mandataris Tuhan
bebasan dalam berinteraksi dengan ditengah dunia dituntut untuk
orang lain untuk menghindari berperan dalam menghadapi
paparan virus Covid 19, masalah yang terjadi ditengah
kekawatiran dengan kondisi pandemic Covid 19 dan bagaimana
kesehatannya, dan kondisi menjalankan toleransi sebagai
persediaan makanan, pekerjaan dan bentuk tanggung jawab sosial
masih banyak lagi sejumlah kehidupan kristen. Orang percaya
kekawatiran dari kehidupan yang sebagai gereja Tuhan mempunyai
berubah (John C. Lennox, 2020: panggilan sesuai dengan maknanya
12). Pada dasarnya manusia adalah yaitu ekklesia yaitu persekutuan

261
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan

orang percaya yang dipanggil keluar apa yang menjadi panggilan kita
dengan peruntukan khusus yaitu sebagai gereja Tuhan dan
menghadirkan shalom serta diimplikasikan pada masyarakat
mentransformasi dunia serta sebagai dimana Tuhan tempatkan kita
agen pembaharu sosial. Panggilan untuk menggarami mereka
Tuhan pada gereja-Nya atau orang sebagai wujud tanggung jawab
percaya sebagai gereja yang tidak kehidupan kekristenan.
kelihatan adalah menjawab dengan - Melayani atau Diakonia dimana
iman dan menjadikan panggilan tugas melayani sesama sebagai
tersebut nyata dan Nampak, dan ini wujud mengasihi sesama.
merupakan perjuangan iman
melawan tipu muslihat iblis PENUTUP
(Setiabudi, 2010: 9). Dalam hal ini Kesimpulan
gereja harus menjalankan tri tugas Membangun toleransi sebagai
gereja yaitu: bentuk tanggung jawab sosial
- Bersaksi atau marturia hal ini kehidupan kristen merupakan sebuah
berkaitan dengan amanat agung interpretasi iman karena iman
Tuhan Yesus (Matius 28: 19) kekristenan harus diwujudnyatakan
dan tugas bersaksi bukan dalam seluruh kehidupan. Tuhan Yesus
sekedar perkataan tetapi sinergis telah memberikan pondasi dalam
dengan perbuatan. Matius 28: 19 pembaharuan sosial bahkan
yang selaras dengan Markus 16: memberikan harapan yang menjadi
15 dimana perintah untuk satu-satunya harapan dalam
bersaksi bukan hanya mencakup pembaharuan sosial dimasyarakat.
aspek perkataan dan perbuatan Dalam konteks masyarakat di
tetapi juga bagaimana cara Rusunawa Rawabebek yang terdiri dari
bersaksi dengan memasuki suatu berbagai latar belakang masyarakat dan
tempat kehidupan, seperti dunia berbagai agama ada di Rusunawa tetapi
pendidikan, hukum, ekonomi, jika dilihat dari kegiatan yang dilakukan
bahkan dunia kejahatan dan juga selama pandemic Covid 19 dapat
dunia antar agama lain dimana dimaknai bahwa toleransi antar umat
setelah menghadapi rintangan, terbentuk dengan baik dengan
menerobos, dan dipusatnya kita terjalinnya keharmonisan, kesatuan dan
memberitakan kasihNya, kerjasama dalam mengatasi
menggarami dunia. Salah satu permasalahan yang ada. Orang kristen
tugas bersaksi dan memasuki sebagai gereja Tuhan telah menerapkan
kehidupan yang akan jadi focus iman kekristenan dengan baik dengan
orang percaya dengan sarana membangun toleransi serta
membangun toleransi antar umat menghadirkan shalom, menyatakan
beragama. kasih dengan pelayanan kasih terhadap
- Bersekutu atau koinonia ini mereka yang terpapar virus maupun
merupakan persekutuan sebagai yang terdampak Pandemi Covid 19
sesame tubuh Kristus yang sebagai wujud tanggung jawab sosial
bermanfaat menguatkan iman kehidupan kekristenan.
dan memberikan kita
kemampuan untuk dapat melihat

262
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 9, No. 2, 2021

Ucapan Terima Kasih Carson, D. A. 2012. The Intolerence of


Saya mengucapkan terimakasih Tolerance. Grand Rapids,
kepada pembimbing yang telah Michigan: Eerdmans.
mengarahkan tulisan ini sehingga dapat Carson, D. A.. 2014. Kasih di Tempat-
dipublikasikan. Juga kepada Redaktur tempat Sulit, Loves in Hard
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Places. Surabaya: Momentum.
atas kesediaannya memuat tulisan ini. Cresswell, John. W. 2012. Education
Kepada seluruhnya disampaikan Terima Research, Planning,
Kasih. Terakhir Mohon maaf jika masih Conducting, and Evaluating
terdapat kekurangan, dan akan kami Quantitative and Qualitatyve
perbaiki sebagaimana mestinya. Reseacrh. Foot Edition.
Forst, Rainer. 2013. Toleration in
Conflict: Past and Present,
DAFTAR PUSTAKA Cambridge: University Press.
Hall, David. W. 2010. Warisan John
Abraham, William J. 1985. An Calvin, Pengaruhnya di Dunia
Introduction to the Philosophy Modern. Surabaya: Momentum.
of Religion. Englewood Clifs: N. Intan, Benyamin F. 2004. Public
J. Prentice-Hall. Religion and the Pancasila-
Alston, W. P. 1972. “Problema of Based State: A Normative
Philosophy of Relegio. ” dalam Argument within a Christian-
Encyclopedia of Philosophy. Muslim Dialogue in the
Cet. Ulang, New York: Mac Democratic Order of Post-
Millan. Soeharto Indonesia. Boston,
Arif, Syaiful. 2016. Falsafah USA: Boston College.
Kebudayaan Pancasila, Nilai Lennox, John C. 2020. Where is God in
dan Kontradiksi Sosialnya. a Coronavirus World. Surabaya:
Jakarta: Gramedia. Literatur Perkantas.
Arif, Syaiful. 2018. Islam Pancasila Mensching, Gustav. 1971. Tolerance
dan Deradikalisasi. and Truth in Relegion. Terj. H. J
Meneguhkan Nilai Klimheit University: Alabama
Keindonesiaan. Jakarta: Press.
Gramedia. Misrawi, Zuhairi. 2020. Alquran Kitab
Asyraf, Abdul Wahhab. 1996. Al- Toleransi, Tafsir Tematik Islam
Tasamuh, al-ijtima’i bayn al- Rahmatan Lil ‘ Aalamin.
Turats wa al-Taghayyur. Kairo: Jakarta: Pustaka Oasis.
Maktabah Usrah, al-Hay’at al- Moleong, Lexy J. 2006. Metode
Mishriyyah al-‘Ammah li al- Penelitian Kualitatif. Edisi
Kitab. Revisi. Bandung: Remaja
Bailey, E. Kenneth. 1982. Methods of Rosdakarya.
Sosial Research. London: Mukatini, L., A. Abidah, dkk. 2020.
Collier Macmillan Publisher. “The Impact of Covid 19 to
Bellah, Robert N. 2000. Beyond Belief. Indonesian Education an its
Terj. Rudy Harysal Alam. Relation to the Philosophy of
Jakarta: Paramadina. merdeka Belajar. ” Sudies in
Philosophy of Science and

263
Membangun Toleransi ... – Pratiwi Eunike, dan Bobby Kurnia Putrawan

Education, Vol. 11, No. 13: 38- Tinjauan Literatur Terkini. J


49. Penyakit Dalam Indones.
Nicholson, Peter. P. 1985. Toleration as 2020;7(1):45.
a Moral Ideal dalam John
Horton&Susan Mendus (ed),
Aspect of Toleration, Philo
ophical Studies. Cambridge:
University Press.
Politala (anggota APPTI). 2020. Dibalik
Wabah Covid 19, Sumbangan
Pemikiran dan Perspektif
Akademisi. Tanah Laut: Politala
Press.
Qadir, Zuli. 2014. Radikalisme di
Indonesia. Jogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Setiabudi, Nathan. 2010. KLO-
TKYSMS, Kader Leverage
Oikumene. Jakarta: Suara
GKYE Peduli Bangsa.
Widiyanto, Agus Mikha. 2014. Metode
Penelitian. Jakarta: Heptanio
Publishing.
World Health Organization. 2020a.
Corona Virus (Covid 19).
Disease Dashboard.
World Health Organization.. 2020b.
Corona Virus (Covid 19).
Disease Report.
Yewanggoe, A. A. , 1992. Keterlibatan
Allah terhadap Kaum Miskin.
Jogyakarta: Aditya Media.
Kuyper, Abraham, 1837-1920 (penulis);
Skillen, James W. (editor);
Kalvin Budiman (penerjemah).
(2014.; ©2001, Penerbit
Momentum (Momentum
Christian.
Mendus, S. 2000. Feminism and
emotion: Readings in moral and
political philosophy. New York:
St. Martin's Press.
Susilo A, Rumende CM, Pitoyo CW,
Santoso WD, Yulianti M,
Herikurniawan H, et al.
Coronavirus Disease 2019:

264

Anda mungkin juga menyukai