5193131019
PEND. TEKNIK ELEKTRO 2019 KELAS A
MATA KULIAH AGAMA KRISTEN PROTESTAN
Soal :
Jawaban :
2. Fenomena agama adalah fenomena universal umat manusia. Selama ini belum
ada laporan penelitian dan kajian yang menyatakan bahwa ada sebuah
masyarakat yang tidak mempunyai konsep tentang agama. Walaupun peristiwa
perubahan sosial telah mengubah orientasi dan makna agama, hal itu tidak
berhasil meniadakan eksistensi agama dalam masyarakat. Sehingga kajian
tentang agama selalu akan terus berkembang dan menjadi kajian yang penting.
Karena sifat universalitas agama dalam masyarakat, maka kajian tentang
masyarakat tidak akan lengkap tanpa melihat agama sebagai salah satu
faktornya. Seringkali kajian tentang politik, ekonomi dan perubahan sosial dalam
suatu masyarakat melupakan keberadaan agama sebagai salah satu faktor
determinan. Tidak mengherankan jika hasil kajiannya tidak dapat
menggambarkan realitas sosial yang lebih lengkap
3. Fenomena Agama
a) Fenomena agama dalam sejarah umat manusia
Agama memberi makna pada kehidupan individu dan kelompok, juga memberi
harapan tentang kelanggengan hidup sesudah mati. Agama dapat menjadi sarana
manusia untuk mngangkat diri dari kehidupan duniawi yang penuh penderitaan,
mencapai kemandirian spiritual. Agama memperkuat norma-norma kelompok,
sanksi moral untuk perbuatan perorangan, dan menjadi dasar persamaan tujuan
serta nilai-nilai yang menjadi landasan keseimbangan masyarakat .
Dalam kehidupan ini agama sangat penting untuk seluruh umat manusia,
karena agama merupakan sebuah pedoman untuk menjalani kehidupan di
dunia yang baik dan benar. Tanpa adanya agama manusia akan berjalan
sendiri tanpa adanya landasan atau pedoman untuk hidup. Dan dengan
agama kita mampu untuk mengontrol diri kita untuk melakukan sesuatu
apakah itu benar atau salah dan apakah itu baik unuk diri kita maupun orang
lain.
4. Yang dimaksud dengan ajaran agama sebagai jalan keselamatan ialah kebebasan
dari hasrat duniawi dan godaan yang mengarahkan manusia keluar dari
penerangan dan persekutan penuh dengan Allah. Menurut pandangan agama
Kristen, keselamatan dalam keKristenan ialah adalah penyelamatan jiwa dari
dosa dan kematian. Keselamatan dapat juga disebut "pembebasan" ataupun
"keamanan" dari kodrat berdosa, dan merupakan janji akan kehidupan kekal
melalui roh.
Ragam pandangan mengenai keselamatan merupakan salah satu garis patahan
utama yang membagi-bagi berbagai denominasi Kristen, menjadi satu titik
ketidaksepakatan di antara kalangan Ortodoks Timur, Katolik Roma, dan
Protestan, serta di dalam kalangan Protestan sendiri, terutama dalam
perdebatan Calvinis–Arminian. Garis pemisah ini mencakup definisi-definisi
yang saling bertentangan mengenai kerusakan moral, predestinasi, pendamaian,
dan—yang paling tegas—pembenaran atau justifikasi.
Menurut pandangan Kristen, keselamatan dari dosa secara umum dan dari dosa
asal secara khusus dimungkinkan melalui kehidupan, wafat, dan kebangkitan
Yesus, yang dalam konteks keselamatan disebut sebagai "pendamaian".
5. Agama sebagai usaha manusia, maksudnya ialah manusia harus berusaha untuk
mencapai Allah untuk mendapatkan tempat yang layak di sorga kelak. Apalagi di
dunia, sangat banyak agama, tetapi semua agama itu adalah perbuatan manusia.
Dimana usaha manusia itu untuk mencapai Allah (mencari/ haus akan
mendengarkan firman Allah) Bagaimana usahanya? Dengan cara menjaga
kekudusan, meditasi, untuk mencapai Allah, menjaga hidup benar, mengadakan
ritual-ritual ibadah, memelihara hari-hari raya, hari yang dipercayai harus raya
itu agung mulia. Hari raya yang ada kaitannya dengan TUHAN! Itulah agama,
usaha manusia untuk mencapai Allah.
Dalam konteks ini, agama menurut pengamatan Notingham memiliki dua peran
penting, pertama agama telah membantu mendorong terciptanya persetujuan
mengenai sifat dan isi kewajiban-kewajiban sosial tersebut dengan memberikan
nilai-nilai yang berfungsi menyalurkan sikap para anggota masyarakat dan
menetapkan isi kewajiban-kewajiban sosial masyarakat. Dalam peranan ini
agama telah membantu memnciptakan sistem-sistem nilai sosial yang terpadu
dan utuh. Kedua, agama telah memainkan peranan vital dalam memberikan
kekuatan memaksa yang mendukung dan memperkuat adat istiadat.
Tujuan Agama :