Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KEGIATAN

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK


KEWARGANEGARAAN
(PROJECT CITIZEN)
DALAM EKOSISTEM UBIQUITOS LEARNING

Oleh:

No NIM Nama Jabatan


1. 2022406405186 Tri Bintang Utama Ketua
2. 2022406405154 Rahmat Daroini Anggota
3. 2022406405189 Arlinda Hartri Ningrum Anggota
4. 2022406405157 Dinda Enjelika Anggota
5. 2022406405193 Elga Nur Fauziah Anggota
6. 2022406405199 Istiqomah Anggota
7. 2022406405196 Melani Fathul Inayah Anggota
8. 2022406405179 Rahmalia Anggraini Anggota

DENGAN JUDUL PENGKAJIAN :


”PENISTAAN AGAMA”

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKANUNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU PRINGSEWU
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberagaman agama di Indonesia dalam konteks kerukunan umat
beragam merujuk pada keberadaan berbagai agama yang dianut oleh
masyarakat. Setiap agama memiliki kepercayaan, praktik, dan tradisi yang
berbeda beda, yang mencerminkan perbedaan keyakinan dan pandangan
hidup yang mendasar. Keberagaman agama adalah suatu fenomena yang
kompleks dan melibatkan pemahanman, penghormatan, dan pengakuan
terhadap perbedaan ini (Harahap, dkk. 2023). Dalam keberagaman, sudah
semestinya kita menjaga kerukunan antar umat beragama. Menurut Harahap,
dkk. (2023) kerukunan umat beragama merupakan cermin kebijaksanaan dan
kedewasaan suatu bangsa. Menjaga kerukunan umat beragama adalah
tanggung jawab setiap individu, terlepas dari agama yang dianut. Sebagai
masyarakat muslim, penting untuk menjaga sikap terhadap nilai-nilai
kerukunan, menghormati keberagaman, dan membangun hubungan yang baik
dengan penganut agama lain, tidak melakukan suatu hal yang dapat memicu
perselisihan di tengah keberagaman agama, seperti mengolok-olok ajarannya,
merendahkan/penistaan terhadap agama ataupun yang lainnya yang perlu
dihindari sebagai umat beragama.
Namun faktanya, permasalahan – permasalahan di tengah masyarakat
yang bertalian dengan agama masih terjadi, seperti halnya penghinaan,
merendahkan kepercayaan suatu kelompok hingga masalah yang bertalian
dengan tempat ibadah suatu agama. Padahal, pemerintah telah memberikan
payung hukum terhadap permasalahan-permasalahan yang bertalian dengan
agama sebagai upaya guna mencegah serta menanggulangi hal tersebut, yang
termaktub dalam pasal 156, 156a dan 157 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) tentang mengenai pidana penistaan agama.
Menurut Hatta, dkk. (2021) penodaan/penistaan agama adalah suatu
tindakan yang merendahkan, menghina, melecehkan, menyebutkan, atau
melakukan suatu ajaran tertentu yang tidak sesuai dengan ajaran agama
tersebut. Sebagai contoh kasus penistaan agama yang terjadi di Lampung,
dikabarkan dalam RILISID Lampung, Pringsewu 20 Agustus 2023, yakni
beredar status Whatsapp (WA) berisikan kalimat penistaan agama di grub-
grub WA. Isinya menyatakan bahwa semua umat Nabi Muhammad SAW
adalah (maaf) alat kemaluan wanita. Sangat disayangkan kasus ini dapat
terjadi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pengkajian tentang penistaan
agama perlu dilakukan. Melalui kajian tersebut, pembaca akan mengerti dan
memahami bahwa penistaan terhadap agama itu memiliki berbagai bentuk,
tak hanya melalui perbuatan saja namun bisa dari perkataan baik di dunia
nyata ataupun di media sosial. Pembaca akan memahami seperti apa dampak
yang terjadi dari kasus penistaan agama, tak hanya dampak bagi oknum nya
saja, namun juga dampak bagi orang lain.

B. FOKUS MASALAH
Fokus permasalahan kami adalah tentang penistaan agama, yang
belum lama ini terjadi kembali di Lampung yang berisikan menyatakan
bahwa semua umat Nabi Muhammad adalah (maaf) alat kemaluan wanita.
Kami terfokus untuk membahas seperti apa solusi dari permasalahan tersebut,
baik dari pihak masyarakat, maupun pihak pemerintah serta dampak dari
perbuatan penistaan agama.

C. Rumusan Masalah
1. Apa itu Penistaan Agama?
2. Apa Dampak dari Penistaan Agama?
3. Apa Solusi Penistaan Agama dari Masyarakat & Pemerintah?
BAB 2
SUMBER INFORMASI
Dalam penelitian ini kelompok kami menggunakan sumber informasi
masalah berupa:

A. Media Massa
Secara bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
media adalah alat; sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio,
televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak di antara dua pihak
(orang, golongan, dan sebagainya); perantara; penghubung. Massa adalah
jumlah yang banyak sekali; sekumpulan orang yang banyak sekali. Masih
menurut KBBI, media massa adalah “sarana dan saluran resmi sebagai alat
komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas”.
Pada penelitin ini kelompok kami akan menggunakan sumber
informasi media masa yang ada pada berita-berita koran, baik dalam
bentuk media ataupun cetak, sebagai sumber informasi tambahan kami
pada pembahasan.

B. Literature Buku
Buku berasal dari kata Biblio (Yunani), Bibliotec (Jerman),
Bibliotheque (Prancis), dan Bibliotecha (Spanyol/Portugis) yang berarti
pustaka, buku. Ensiklopedia Indonesia menjelaskan buku dalam arti luas
(Suwarno, 2011).
Dalam mencari sumber informasi ini kelompok kami akan
menggunakan literature buku yang akan dicari ditoko buku, perpustaan
dan media ebook, terkusus buku-buku yang membahas tentang penistaan
agama, dan juga hukum.

C. Media Online
Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya
menggunakan perangkat internet. Karena itu, media online tergolong
media massa yang populer dan tergolong khas. Kekhasan media ini
terletak pada keharusan untuk memiliki jaringan teknologi informasi
dengan menggunakan perangkat komputer, di samping pengetahuan
tentang program komputer untuk mengakses informasi atau berita (Indah
Suryawati, 2011).
Secara umum, yaitu segala jenis atau format media yang hanya
bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan suara. Dalam
pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai sebagai sarana
komunikasi. secara online. Dengan pengertian media online secara umum
ini, maka email, mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media
sosial (social media) masuk dalam kategori media online.
Dari berbagai jenis media online yang ada jenis media online yang
kami gunakan sebagai sumber informasi adalah Situs "indeks berita" yang
hanya memuat link-link berita dari situs berita lain. Situs berita ini tidak
memiliki tim keredaksian dalam pembuatan berita jadi situs berita ini
hanya mengambil atau mengelink dari situs berita milik media online
lainnya.
Pada media online, kami akan mencari informasi berita yang
diedarkan, baik dari blog berita atau yang lainnya.

E. Wawancara
Selain media online kami juga mengambil sumber informasi lain
yaitu wawancara. Wawancara adalah peran situasi tatap muka
interpersonal di mana satu orang (interviewer), bertanya kepada satu orang
yang diwawancarai, beberapa pertanyaan yang dibuat untuk mendapatkan
jawaban yang berhubungan dengan masalah penelitian. Wawancara adalah
interaksi paling tidak antara dua orang. satu pihak berperan dalam sebuah
proses, dan satu pihak lainnya mempengaruhi respon yang lain
(Fadhallah:2020).
Terdapat beberapa jenis wawancara seperti,
1. Wawancara terstruktur
2. Wawancara semi terstruktur
3. Wawancara tidak terstruktur

Dari ketiga jenis wawancara diatas kelompok kami memilih untuk


menggunakan jenis yang kedua yaitu wawancara semi tertutup, sebagai
mana kelompok kita sudah sepakati. Wawancara semi terstruktur sendiri
memiliki arti yaitu interviewer yang telah dipersiapkan daftar pertanyaan
yang akan diajukan pada interviewee tetapi urutan pengajuan pertanyaan-
pertanyaan tersebut bersifat fleksibel karena bergantung pada arah
pembicaraan.
Metode wawancara dipakai karena kami ingin menanyakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan judul materi (Penistaan Agama) secara
mendalam dan nantinya akan lebih akrab dengan sumber data yang
didapat. Wawancara tersebut ditunjukkan kepada Ibu Nihayati, M. Pd. I.
yang kami harapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi kami
dalam menjawab rumusan masalah ini. Selain itu kami juga melakukan
wawancara dari pihak tokoh agama dalam masyarakat, untuk mengetahui
pandangan masyarakat pada kasus ini.

Transkrip Wawancara
a. Mengapa masalah tersebut penting? Mengapa?
b. Apakah oleh masyarakat lain masalah tersebut dianggap penting?
c. Apakah sudah terdapat kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah
dalam menangani masalah tersebut? Apakah itu?
d. Bila sudah ada kebijakan dari pemerintah
(1) Apa saja keuntungan dan kerugian dengan adanya kebijakan
tersebut?
(2) Apakah tersebut perlu diperbaharui atau diganti, mangapa
demikian?
(3) Apakah terdapat perbedaan pendapat dimasyarat terkait
diperlukannya kebijakan tersebut?
e. Menurut ibu pribadi, bagaimana seharusnya sikap kami sebagai
mahasiswa dalam menyikapi kasus tersebut ?

F. Narasumber
Narasumber adalah tokoh yang dianggap menguasai salah satu
materi pelatihan sesuai dengan kurikulum dan hand out pelatihan.
Narasumber bisa seorang wartawan profesional, fotografer, redaktur, atau
dosen di perguruan tinggi. Lebih ideal lagi kalau narasumber tersebut
seorang pakar dalam bidangnya (Rahardi: 2006).
Dalam penelitian ini kami mencari Narasumber tarkait permasalahan
tersebut ditunjukkan kepada Ibu Nihayati, M. Pd. I. yang kami harapkan
dapat menjadi salah satu sumber informasi kami dalam menjawab
rumusan masalah ini.
BAB 3
METODE PENGUMPULAN INFORMASI

A. Teknik dan Metode Pengumpulan


Teknik kami dalam mengumpulkan data adalah dengan wawancara
yang dilakukan dengan tatap muka dan tanya jawab langsung antara
pengumpul data terhadap narasumber. Selain wawancara, kami akan
memanfaatkan media online untuk mengumpulkan data, baik dalam
bentuk berita, artikel, ataupun sumber lain yang tertulis.

B. Langkah-Langkah Pengumpulan Informasi


Dalam mengumpulkan informasi, kami memiliki tahapan sebagai
berikut:
1. Mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan topik
permasalahan, karena kami perlu memahami lebih lanjut terkait isu
yang akan dibahas nantinya.
2. Menetapkan jangka waktu dalam pengumpulan data/informasi.
3. Menentukan metode yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan
data, yakni wawancara dan media online.
4. Mengumpulkan data.
5. Mengolah data untuk dijadikan hasil atau jawaban dari rumusan
masalah.

C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No. NAMA BULAN KETERANGAN
KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
1 Mencari Judul √
2 Mengajukan Judul √
3 Mengajukan √
Proposal
4 Mencari Informasi √
5 Persentasi Hasil √
Kegiatan
6 Menyusun Hasil √
Projek Citize
7 Mempresentasikan √
Hasil Projek
Citizen
REFERENSI

Fadhallah. (2020). Wawancara. Jakarta: UNJ Press.


Jamil, Jumrah. dkk. (2023). Jurnalistik. Sumatra Barat: CV Azka Pustaka.
Hatta, Muhammad, dkk. (2021). Jurnal Hukum. Kejahatan Penistaan
Agama dan Konsekuensi Hukumnya. 13 (2). 254.
Harahap, Abdi Syahril. Dkk. (2023). Kerukunan Umat Beragama. Yogyakarta
: PT Green Pustaka Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai