Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MEDIA SOSIAL

DAN JATI DIRI BANGSA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan dosen pengampu Dr. Cik Suabuana, M.Pd.

Oleh:
Kelompok 3
Alfianita N H NIM 2005016
Ariya Rangga Wijaya NIM 2008426
Candra Agria Pratama NIM 2008725
Listy Tilania NIM 2008762
Muhamad fauzi NIM 2008529
Muhammad Ganang Martyana NIM 2008780
Patricia Irene NIM 2008538

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Pendidikan Kewarganegaraan dan mengetahui apa hubungan antara media
sosial dan jati diri bangsa?, pengaruh media sosial terhadap jati diri bangsa dan
cara mempertahankan jati diri bangsa dari pengaruh negatif media sosial. Pada
dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-
teknologi perkebangan web baru berbasis internet, yang memudahkan semua
orang untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk
sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebar luaskan konten mereka
sendiri. Sesuai dengan pendapat Zarella (dalam Aditya, R. 2015: 51).

media sosial adalah situs yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi dengan
teman-teman mereka, yang mereka kenal di dunia nyata dan dunia maya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan
salah satu bentuk perkembangan dari adanya internet. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan latar belakang sejarah, kebudayaan, maupun geografi. Jati diri bangsa
terbentuk karena rakyat Indonesia memiliki pengalaman sejarah yang sama. Jati
diri bangsa tentu saja tidak hanya menjadi jari diri dari sebuah bangsa sebagai satu
kesatuan, tetapi juga menjadi identitas bagi seluruh warga bangsa tertentu.Jati diri
yang dimaksud disini yaitu jati diri yang berbicara tetang moral, karna moral
bangsa adalah jati diri atau sifat kepribadian bangsa yang khas yang membedakan
antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.Dengan semakin majunya
perkembangan media sosial di zaman sekarang ini, jati diri bangsa Indonesia ini
semakin di uji, karena semakin banyak penyalahgunaan media sosial ini oleh
masyarakat bangsa Indonesia dan semakin terguncang juga jati diri bangsa
Indonesia. Seperti tutur kata/bahasa yang menyeleweng dari KKBI maupun sikap
sopan santun budaya Indonesia yang tidak mencerminkan identitas Nasional.

i
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................2

1.5 Manfaat Teoretis........................................................................................2

1.6 Manfaat Praktis..........................................................................................2

1.7 Metode Penelitian......................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................3

A. Landasan Teori..............................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................7

A. Hubungan Media Sosial dengan Jati Diri Bangsa.........................................7

B. Pengaruh Media Sosial Terhadap Jati Diri Bangsa.......................................8

C. Mempertahankan Jati Diri Bangsa Dari Pengaruh Negatif Media Sosial...10

BAB IV PENUTUPAN........................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................12

B. Saran............................................................................................................12

Daftar Pustaka........................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media sosial merupakan sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain
dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling
berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dari media sosial ini kita bisa
berkomunikasi dengan mudah dengan banyak orang di luaran sana. Dengan
media sosial ini pun kita bisa mengakses berbagai informasi dan berita dengan
mudah.
Jati diri bangsa merupakan identitas suatu bangsa yang menjadi suatu ciri
yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai pengenalan dan penjelas kepribadian dari
suatu negara ke negara lain. Adapun Undang-Undang yang mengatur atau
menjelaskan identitas nasional adalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 35, 36,
36a, 36b. 36c dan juga Undang-Undang No 24 Tahun 2009. Yang merupakan
salah satu jati diri bangsa atau identitas bangsa Indonesia ini adalah bahasa dan
tentunya juga adalah budaya.
Di media sosial sudah seharusnya kita menggunakan bahasa Indonesia
yang baik, benar, sopan dan santun sebagai perwujudan kita bangga menjadi
bangsa Indonesia dan bangga berbahasa Indonesia. Dan karena media sosial juga
kita dapat mendapatkan banyak informasi tentang banyak hal dari luaran sana
termasuk budaya. Dengan adanya media sosial budaya dari luar sana dapat masuk
dan beralkulturasi dengan budaya di Indonesia. namun yang dikhawatirkan
adalah budaya luar termasuk budaya barat yang kurang baik ditiru oleh para
masyarakat di Indonesia yang berbudaya ketimuran. Dengan demikian media
sosial ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berdasarkan latar belakang
tersebut kami akan membuat makalah tentang “Hubungan Media Sosial dan Jati
Diri Bangsa”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut
1. Apa hubungan antara media sosial dan jati diri bangsa?

1
2. Pengaruh media sosial terhadap jati diri bangsa.
3. Cara mempertahankan jati diri bangsa dari pengaruh negatif media
sosial.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah


untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila dan mengetahui apa
hubungan antara media sosial dan jati diri bangsa?, pengaruh media sosial
terhadap jati diri bangsa dan cara mempertahankan jati diri bangsa dari
pengaruh negatif media sosial.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan


manfaat, baik secara teoritis maupun praktis.

1.5 Manfaat Teoretis

Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi kita


bahwa media sosial dapat digunakan untuk memperkuat dan
mempertahankan jati diri bangsa.

1.6 Manfaat Praktis

Bagi kita sebagai mahasiswa kita dapat mengetahui bagaimana cara


bersosial media yang baik, dapat memanfaatkan media sosial untuk
membangun dan mempertahankan jati diri bangsa.

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian yang kami gunakan yaitu melalui referensi


Google dan berdasarkan pengalaman pribadi dari setiap anggota
kelompok.

2
3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Media Sosial dan Jati Diri Bangsa.
a) Pengertian Media sosial
Pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari
teknologi-teknologi perkebangan web baru berbasis internet, yang
memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi,

berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara

online, sehingga dapat menyebar luaskan konten mereka sendiri. Sesuai


dengan pendapat Zarella (dalam Aditya, R. 2015: 51) media sosial adalah
situs yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi dengan teman-
teman mereka, yang mereka kenal di dunia nyata dan dunia
maya.Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

media sosial merupakan salah satu bentuk perkembangan dari adanya


internet. Melalui media sosial, seseorang dapat saling terhubung dengan
setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Media sosial memiliki

sifat yang lebih interaktif apabila dibandingkan dengan bentuk media

tradisional seperti radio, maupun televisi. Melalui media sosial, kita dapat
secara langsung berinteraksi dengan orang lain, baik melalui komentar
dalam media sosial maupun dengan sekedar memberikan like

pada setiap postingan seseorang.

4
b) Jati Diri Bangsa
Secara etimologis jati diri bangsa yaitu mengandung arti ciri yang melekat
pada seseorang, kelompok, atau sesuatu sehingga membedakan dengan
yang lain, sedangkan secara terminologis jati diri bangsa yaitu suatu ciri
yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa lain yang ada di dunia ini (Wahidin,2013:95)
Pengertian jati diri bangsa yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan
bahwa jati diri bangsa merupakan suatu pilihan, dan jati diri bangsa
Indonesia merupakan pencerminan atau tampilan dari karakter bangsa.
Jati diri bangsa tentu saja berbeda dengan jati diri bangsa lainnya.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan latar belakang sejarah, kebudayaan,


maupun geografi. Jati diri bangsa terbentuk karena rakyat Indonesia
memiliki pengalaman sejarah yang sama. Jati diri bangsa tentu saja tidak
hanya menjadi jari diri dari sebuah bangsa sebagai satu kesatuan, tetapi
juga menjadi identitas bagi seluruh warga bangsa tertentu.Jati diri yang
dimaksud disini yaitu jati diri yang berbicara tetang moral, karna moral
bangsa adalah jati diri atau sifat kepribadian bangsa yang khas yang
membedakan antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Moral
bangsa Indonesia tidak dimiliki oleh bangsa lain yaitu Pancasila yang
terdiri dari lima sila ( Five Principles of Pancasila). Lima sila Pancasila
adalah jati diri bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain,
namun nilai-nilai moral yang luhur dari sila-sila Pancasila bersifat
mendasar, oleh karna itu dijadikan Dasar Negara Republik Indonesia yang
kokoh dan kuat. Membangun jati diri bangsa memang sudah waktunya,
tidak boleh ditawar-tawar lagi karena kondisi bangsa yang sudah cukup
miris sekali seperti terjadinya krisis moniter, krisis ekonomi, dan multi
krisis lainnya adalah bersumber dari moral dan akhlak anak bangsa yang
kurang menanamkan arti penting jati diri yang

5
sesungguhnya yaitu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Menurut H.
Soemarno Sudarsono (dalam Jurnal Negarawan,2010:88), jati diri bangsa
tampil dalam tiga fungsi, yaitu” :

a) Penanda keberadaan atau eksistensinya (berarti: bangsa yang tidak

memiliki jati diri tidak akan eksis dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara).

b) Pencerminan kondisi bangsa yang menampilkan kematangan jiwa,

daya juang dan kekuatan bangsa (ini akan tercermin dalam kondisi bangsa
pada umumnya dan kondisi ketahanan bangsa pada khususnya).

c) Pembeda dengan bangsa lain di dunia (di sinilah harus tampak makna
Pancasila sebagai karakter dan jati diri bangsa yang harus kita banggakan
dan unggulkan yang merupakan pembeda dari bangsa-bangsa lain
didunia).

2. Mempertahankan jati diri bangsa dari pengaruh negatif media sosial.


Dengan semakin majunya perkembangan media sosial di jaman sekarang
ini, jati diri bangsa Indonesia ini semakin di uji, karena semakin banyak
penyalahgunaan media sosial ini oleh masyarakat bangsa Indonesia dan
semakin terguncang juga jati diri bangsa Indonesia. Seperti tutur
kata/bahasa yang menyeleweng dari KKBI maupun sikap sopan santun
budaya Indonesia yang tidak mencerminkan identitas Nasional.

Identitas Nasional merupakan suatu jati diri yang khas, di mana dimiliki
oleh suatu bangsa serta tidak dimiliki oleh bangsa yang lain. Dapat
disimpulkan bahwa, Identitas Nasional adalah sebuah kumpulan nilai-nilai

6
budaya yang tumbuh serta berkembang dalam berbagai aspek kehidupan.
Serta dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia
menjadi kebudayaan nasional dengan suatu acuan Pancasila dan Bineka
Tunggal Ika sebagai dasar serta arah pengembangannya.

Menurut Koenta Wibisono (2005) :

Suatu Identitas Nasional merupakan sebuah manifestasi nilai-nilai budaya


yang tumbuh serta berkembang pada aspek kehidupan sebuah bangsa
(nasion) dengan ciri khasnya, di mana membuat berbeda dengan bangsa
lain dalam kehidupannya tersebut.

Tidak dipungkiri juga kita sebagai kaum milenium sangat membutuhkan


media sosial ini untuk menggali informasi, apalagi kita sekarang ini di
hadapkan dengan massa pandemi, jadi media sosial memang tidak akan
pernah lepas dari kaum milenium seperti kita. Meski begitu tidak bisa
dipungkiri kalau media sosial juga banyak mengandung konten beracun
atau toxic yang bisa membuat kita tidak nyaman dan aman.

Dan cara agar kita bisa mempertahankan jati diri bangsa terhadap
pengaruh media sosial itu bisa dengan cara kita memilih konten-konten
yang tidak toxic atau kasar (yang menggunakan bahasa kotor atau tidak
patut di contoh) apalagi yang menontonnya itu anak di bawah umur atau
pelajar. Maka dari itu perlu bimbingan orang tua agar anaknya bisa
memilih konten yang baik dan juga bermanfaat untuk si anak, jangan di
biarkan si anak bebas untuk memilih konten-konten yang dia sukai,
apalagi konten yang berbau pornografi dan kekerasan.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Hubungan Media Sosial dengan Jati Diri Bangsa

Identitas nasional merupakan suatu jati diri yang khas, yang dimiliki oleh
suatu bangsa serta tidak dimiliki oleh bangsa yang lain. Menurut Koenta
Wibisono (2005) : Suatu identitas nasional merupakan sebuah manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh serta berkembang pada aspek kehidupan
sebuah bangsa (nasion) dengan ciri khasnya, di mana membuat berbeda
dengan bangsa lain dalam kehidupannya tersebut. Dapat disimpulkan
bahwa identitas nasional adalah sebuah kumpulan nilai-nilai budaya yang
tumbuh serta berkembang dalam berbagai aspek kehidupan. Dari puluhan
bahkan ratusan suku, pulau, budaya dan bahasa daerah dihimpun dalam
satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan Pancasila
sebagai suatu acuan dan Bineka Tunggal Ika sebagai dasar serta arah
pengembangannya.

Dengan berkembangnya media sosial di jaman sekarang ini, jati diri


bangsa Indonesia ini semakin di uji karena semakin banyak
penyalahgunaan media sosial oleh masyarakat Indonesia. Seperti tutur
kata/bahasa yang menyeleweng dari KBBI maupun sikap masyarakat
Indonesia di media sosial yang saat ini tidak mencerminkan jati diri

8
bangsa Indonesia atau identitas nasional yang mana bangsa Indonesia
sebelumnya dikenal dengan keramahan serta sopan santunnya.

Penggunaan media sosial khususnya di kalangan remaja pada saat ini


merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari lagi. Hampir setiap hari
remaja mengakses media sosial hanya untuk mencari informasi melalui
Twitter, kemudian menyampaikan kegiatan yang mereka lakukan melalui
Facebook atau media sosial yang lainnya. Mengutip dari jatengprov.go.id,
CEO Twitter, Dick Costolo menyebut Indonesia sebagai salah satu
pengguna daring (online) terbesar di dunia. Uraian tersebut cukup
membuktikan bahwa media sosial sangat berhubungan dengan jati diri
bangsa.

B. Pengaruh Media Sosial Terhadap Jati Diri Bangsa

Dilihat dari sifatnya yang luas, media sosial tentu sangat berpengaruh
terhadap jati diri bangsa. Baik yang terlihat oleh bangsa kita (budaya
asing) maupun yang diperlihatkan oleh bangsa kita sendiri tidak dapat
dipungkiri merupakan ancaman terhadap jati diri bangsa. Sebagai contoh,
masuknya budaya asing yang saat ini cukup banyak diminati oleh bangsa
kita khususnya para remaja yaitu idol grup atau boyband/girlband asal
Korea Selatan. Mengutip dari indozone.id, Indonesia menempati posisi ke-
2 sebagai negara dengan penggemar K-Pop terbanyak setelah negaranya
sendiri yaitu Korea Selatan dengan 9,9% total tayangan K-Pop di Youtube
Indonesia.

Hal tersebut dikhawatirkan akan membuat bangsa kita lupa akan jati
dirinya. Para remaja penggemar K-Pop tersebut ditakutkan akan lebih
tertarik untuk mempelajari budaya-budaya dari idola mereka. Bahkan tidak
sedikit diantara mereka yang mempelajari bahasa serta tulisan Hangeul
(alfabet yang digunakan untuk menulis bahasa Korea) sampai fasih. Hal
ini tentu tidak akan menjadi masalah jika mereka mengimbanginya dengan

9
mempelajari budaya-budaya di negeri kita dan menjadikan budaya-budaya
Korea tersebut sebagai wawasan saja. Akan tetapi budaya indonesia justru
semakin terkikis seiring banyakya budaya asing yang masuk ke Indonesia
dari berbagai media sosial yang telah berkembang di zaman modern ini.

Selain itu, yang bangsa kita tampilkan di akun media sosial masing-
masing juga semakin tidak menunjukan jati diri kita sebagai bangsa
Indonesia. Masih sedikit dari para pengguna media sosial saat ini yang
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mereka lebih banyak
menggunakan bahasa gaul yang memang banyak digunakan baik di media
sosial maupun di dunia nyata. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar
sendiri adalah penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi
pembicaraan dan sesuai dengan kaidah tata bahasa dalam PUEBI.

Jika kita amati kejadian baru-baru ini bangsa kita mudah terpancing emosi
di media sosial dengan berkata-kata tidak sopan dan menyerbu akun-akun
yang bertentangan dengan mereka. Tidak jarang mereka termakan hoaks
karena mengedepankan emosi dan tidak melakukan riset terlebih dahulu
terhadap berita-berita yang tersebar. Bahkan hasil riset Microsoft dalam
mengukur tingkat kesopanan pengguna internet sepanjang 2020
menunjukan Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang
disurvei. Dengan hasil tersebut, Indonesia menjadi negara dengan tingkat
kesopanan yang paling rendah di Asia Tenggara. Hal ini tentu
bertentangan dengan ciri khas bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal
dengan keramahan dan sopan santun yang kental dengan adat ketimuran.
Citra keramahan ini pun tak ayal menjadi magnet para pelancong asing
untuk berwisata ke Indonesia.
Ulasan-ulasan di atas merupakan bukti lunturnya jati diri bangsa Indonesia
akibat pengaruh dari media sosial.

10
C. Mempertahankan Jati Diri Bangsa Dari Pengaruh Negatif Media
Sosial

Tidak dipungkiri kita sebagai generasi milenial sangat membutuhkan


media sosial untuk menggali informasi. Terlebih lagi sekarang ini kita
sedang berhadapan dengan pandemi yang menuntut kita untuk menjaga
jarak dan mengurangi pertemuan-pertemuan secara langsung, tentu media
sosial sebagai salah satu solusi tidak akan pernah lepas dari kita. Meskipun
demikian tidak dapat dipungkiri juga bahwa media sosial banyak
mengandung konten beracun atau toxic yang cukup mengancam jati diri
kita sebagai bangsa Indonesia seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Cara kita mempertahankan jati diri bangsa dari pengaruh media sosial
salah satuya bisa dengan cara meriset terlebih dahulu berita-berita yang
beredar agar tidak termakan hoaks yang selanjutnya akan memancing
emosi kita sebagai pengguna media sosial dan memberi citra buruk
sebagai netizen (warga internet) yang tidak sopan dan jauh dari citra kita
sebelumnya yakni ramah tamah dan sopan santun. Selain itu, kita juga bisa
menyaring konten-konten media sosial yang banyak terdapat budaya
asing. Jangan sampai budaya asing mendominasi isi media sosial kita
apalagi budaya-budaya asing yang bertentangan dengan budaya kita yang
sudah ada sebelumnya seperti cara berpakaian dan lain-lain yang nantinya
dikhawatirkan lambat laun budaya kita akan semakin terkikis dan tidak
ada lagi yang mengenalinya serta tidak menjadi identitas nasional.

Selain cara di atas, kita juga dapat membantu memilih konten-konten yang
tidak toxic atau kasar (yang menggunakan bahasa kotor atau tidak patut di
contoh) khususnya untuk tontonan anak di bawah umur atau pelajar agar
mereka sebagai generasi berikutnya dapat mencontoh dan menerapkan hal-
hal baik yang mereka lihat di media sosial. Selain itu bimbingan orang tua

11
juga diperlukan agar anaknya terhindar dari konten-konten tidak baik
seperti konten yang berisi kekerasan dan pornografi.

Seperti yang kita ketahui bahwa media sosial bersifat luas, tidak hanya
mencakup negara Indonesia saja tetapi terhubung ke berbagai negara.
Dengan demikian apa yang ditampilkan di media sosial oleh penggunanya
khususnya bangsa Indonesia akan dengan mudah terakses oleh pengguna
media sosial dari negara-negara lainnya. Bisa saja apa yang sering
ditampilkan menjadi ciri khas dari bangsa ini. Oleh karena itu bangsa
Indonesia pengguna media sosial diharapkan mampu menggunakan media
sosial dengan positif seperti berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta
memperkenalkan budaya-budaya Indonesia sebagai wujud dari jati diri
bangsa.

12
BAB IV

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Seperti yang kita sudah ketahui bahwasannya media sosial menjadi sebuah
gaya hidup sekaligus kebutuhan hidup pada masa sekarang ini. Banyaknya
rakyat Indonesia yang mengakses media sosial memberikan dampak
positif dan negatif bagi jati diri bangsa ini. Salah satu dampak positifnya
yaitu sekarang banyak sekali konten youtube Indonesia yang
memperlihatkan keindahan alam maupun infrastruktur kota yang semakin
maju, sehingga banyak masyarakat global yang kagum. Selain itu, banyak
juga warga negara asing yang membuat vlog mengenai keindahan alam
dan budaya Indonesia. Dampak negatif yang sekarang ini terjadi adalah
banyaknya penyalahgunaan media sosial oleh masyarakat Indonesia.
Seperti banyaknya tutur kata yang tidak pantas dan menyeleweng dari
KBBI maupun sikap bangsa Indonesia yang saat ini tidak mencerminkan
jati bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal sangat ramah oleh bangsa
luar.
Jati diri bangsa Indonesia sekarang ini juga sangat mengkhawatirkan
dikarenakan banyaknya budaya asing yang masuk, sehingga masyarakat
Indonesia lama kelamaan akan lupa terhadap budayanya sendiri dan
sedikit demi sedikit bangs akita akn kehilangan jati dirinya.

B. Saran

Sebaiknya kita selaku pengguana media sosial lebih teliti lagi terhadap
konten maupun berita yang banyak tersebar belakangan ini, apalagi orang
tua harus sangat selektif dalam memilih hiburan untuk anaknya. Dengan
demikian, pengguna media sosial tidak akan terpengaruh oleh konten
negatif dan tetap menunjukan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.

13
Daftar Pustaka

5 negara dengan penggemar k-pop terbanyak, indonesia nomor berapa ya?


(2020, september 11). Retrieved from indozone:
https://www.indozone.id/music/zosYeYY/5-negara-dengan-penggemar-k-
pop-terbanyak-indonesia-nomor-berapa-ya

afifah, t. (2018, desember). identitas naional ditintau dari undang-undang dasar


1945 dan undang-undang nomor 24 tahun 2009. Retrieved from jurnal
hukum:
https://jurnal.hukumonline.com/a/5cb49bc601fb73001038ce68/identitas-
nasional-di-tinjau-dari-undang-undang-dasar-1945-dan-undang-undang-
nomor-24-tahun-2009

jateng, y. p. (2017, juli 5). Pembentukan identitas diri remaja menggunakan


media sosial. Retrieved from jatengprov.go.id:
https://jatengprov.go.id/beritadaerah/pembentukan-identitas-diri-remaja-
menggunakan-media-sosial/

septalisma, b. (2021, februari 26). sebut netizen ri tidak sopan, akun microsoft
diserang. Retrieved from cnn indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210226140821-192-611309/se
but-netizen-ri-paling-tidak-sopan-akun-microsoft-diserang

14

Anda mungkin juga menyukai