Oleh:
Kelompok 3
Alfianita N H NIM 2005016
Ariya Rangga Wijaya NIM 2008426
Candra Agria Pratama NIM 2008725
Listy Tilania NIM 2008762
Muhamad fauzi NIM 2008529
Muhammad Ganang Martyana NIM 2008780
Patricia Irene NIM 2008538
media sosial adalah situs yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi dengan
teman-teman mereka, yang mereka kenal di dunia nyata dan dunia maya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan
salah satu bentuk perkembangan dari adanya internet. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan latar belakang sejarah, kebudayaan, maupun geografi. Jati diri bangsa
terbentuk karena rakyat Indonesia memiliki pengalaman sejarah yang sama. Jati
diri bangsa tentu saja tidak hanya menjadi jari diri dari sebuah bangsa sebagai satu
kesatuan, tetapi juga menjadi identitas bagi seluruh warga bangsa tertentu.Jati diri
yang dimaksud disini yaitu jati diri yang berbicara tetang moral, karna moral
bangsa adalah jati diri atau sifat kepribadian bangsa yang khas yang membedakan
antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.Dengan semakin majunya
perkembangan media sosial di zaman sekarang ini, jati diri bangsa Indonesia ini
semakin di uji, karena semakin banyak penyalahgunaan media sosial ini oleh
masyarakat bangsa Indonesia dan semakin terguncang juga jati diri bangsa
Indonesia. Seperti tutur kata/bahasa yang menyeleweng dari KKBI maupun sikap
sopan santun budaya Indonesia yang tidak mencerminkan identitas Nasional.
i
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Landasan Teori..............................................................................................3
BAB IV PENUTUPAN........................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Media sosial merupakan sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain
dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling
berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dari media sosial ini kita bisa
berkomunikasi dengan mudah dengan banyak orang di luaran sana. Dengan
media sosial ini pun kita bisa mengakses berbagai informasi dan berita dengan
mudah.
Jati diri bangsa merupakan identitas suatu bangsa yang menjadi suatu ciri
yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai pengenalan dan penjelas kepribadian dari
suatu negara ke negara lain. Adapun Undang-Undang yang mengatur atau
menjelaskan identitas nasional adalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 35, 36,
36a, 36b. 36c dan juga Undang-Undang No 24 Tahun 2009. Yang merupakan
salah satu jati diri bangsa atau identitas bangsa Indonesia ini adalah bahasa dan
tentunya juga adalah budaya.
Di media sosial sudah seharusnya kita menggunakan bahasa Indonesia
yang baik, benar, sopan dan santun sebagai perwujudan kita bangga menjadi
bangsa Indonesia dan bangga berbahasa Indonesia. Dan karena media sosial juga
kita dapat mendapatkan banyak informasi tentang banyak hal dari luaran sana
termasuk budaya. Dengan adanya media sosial budaya dari luar sana dapat masuk
dan beralkulturasi dengan budaya di Indonesia. namun yang dikhawatirkan
adalah budaya luar termasuk budaya barat yang kurang baik ditiru oleh para
masyarakat di Indonesia yang berbudaya ketimuran. Dengan demikian media
sosial ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berdasarkan latar belakang
tersebut kami akan membuat makalah tentang “Hubungan Media Sosial dan Jati
Diri Bangsa”
1
2. Pengaruh media sosial terhadap jati diri bangsa.
3. Cara mempertahankan jati diri bangsa dari pengaruh negatif media
sosial.
2
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Media Sosial dan Jati Diri Bangsa.
a) Pengertian Media sosial
Pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari
teknologi-teknologi perkebangan web baru berbasis internet, yang
memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi,
tradisional seperti radio, maupun televisi. Melalui media sosial, kita dapat
secara langsung berinteraksi dengan orang lain, baik melalui komentar
dalam media sosial maupun dengan sekedar memberikan like
4
b) Jati Diri Bangsa
Secara etimologis jati diri bangsa yaitu mengandung arti ciri yang melekat
pada seseorang, kelompok, atau sesuatu sehingga membedakan dengan
yang lain, sedangkan secara terminologis jati diri bangsa yaitu suatu ciri
yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa lain yang ada di dunia ini (Wahidin,2013:95)
Pengertian jati diri bangsa yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan
bahwa jati diri bangsa merupakan suatu pilihan, dan jati diri bangsa
Indonesia merupakan pencerminan atau tampilan dari karakter bangsa.
Jati diri bangsa tentu saja berbeda dengan jati diri bangsa lainnya.
5
sesungguhnya yaitu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Menurut H.
Soemarno Sudarsono (dalam Jurnal Negarawan,2010:88), jati diri bangsa
tampil dalam tiga fungsi, yaitu” :
memiliki jati diri tidak akan eksis dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara).
daya juang dan kekuatan bangsa (ini akan tercermin dalam kondisi bangsa
pada umumnya dan kondisi ketahanan bangsa pada khususnya).
c) Pembeda dengan bangsa lain di dunia (di sinilah harus tampak makna
Pancasila sebagai karakter dan jati diri bangsa yang harus kita banggakan
dan unggulkan yang merupakan pembeda dari bangsa-bangsa lain
didunia).
Identitas Nasional merupakan suatu jati diri yang khas, di mana dimiliki
oleh suatu bangsa serta tidak dimiliki oleh bangsa yang lain. Dapat
disimpulkan bahwa, Identitas Nasional adalah sebuah kumpulan nilai-nilai
6
budaya yang tumbuh serta berkembang dalam berbagai aspek kehidupan.
Serta dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia
menjadi kebudayaan nasional dengan suatu acuan Pancasila dan Bineka
Tunggal Ika sebagai dasar serta arah pengembangannya.
Dan cara agar kita bisa mempertahankan jati diri bangsa terhadap
pengaruh media sosial itu bisa dengan cara kita memilih konten-konten
yang tidak toxic atau kasar (yang menggunakan bahasa kotor atau tidak
patut di contoh) apalagi yang menontonnya itu anak di bawah umur atau
pelajar. Maka dari itu perlu bimbingan orang tua agar anaknya bisa
memilih konten yang baik dan juga bermanfaat untuk si anak, jangan di
biarkan si anak bebas untuk memilih konten-konten yang dia sukai,
apalagi konten yang berbau pornografi dan kekerasan.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Identitas nasional merupakan suatu jati diri yang khas, yang dimiliki oleh
suatu bangsa serta tidak dimiliki oleh bangsa yang lain. Menurut Koenta
Wibisono (2005) : Suatu identitas nasional merupakan sebuah manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh serta berkembang pada aspek kehidupan
sebuah bangsa (nasion) dengan ciri khasnya, di mana membuat berbeda
dengan bangsa lain dalam kehidupannya tersebut. Dapat disimpulkan
bahwa identitas nasional adalah sebuah kumpulan nilai-nilai budaya yang
tumbuh serta berkembang dalam berbagai aspek kehidupan. Dari puluhan
bahkan ratusan suku, pulau, budaya dan bahasa daerah dihimpun dalam
satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan Pancasila
sebagai suatu acuan dan Bineka Tunggal Ika sebagai dasar serta arah
pengembangannya.
8
bangsa Indonesia atau identitas nasional yang mana bangsa Indonesia
sebelumnya dikenal dengan keramahan serta sopan santunnya.
Dilihat dari sifatnya yang luas, media sosial tentu sangat berpengaruh
terhadap jati diri bangsa. Baik yang terlihat oleh bangsa kita (budaya
asing) maupun yang diperlihatkan oleh bangsa kita sendiri tidak dapat
dipungkiri merupakan ancaman terhadap jati diri bangsa. Sebagai contoh,
masuknya budaya asing yang saat ini cukup banyak diminati oleh bangsa
kita khususnya para remaja yaitu idol grup atau boyband/girlband asal
Korea Selatan. Mengutip dari indozone.id, Indonesia menempati posisi ke-
2 sebagai negara dengan penggemar K-Pop terbanyak setelah negaranya
sendiri yaitu Korea Selatan dengan 9,9% total tayangan K-Pop di Youtube
Indonesia.
Hal tersebut dikhawatirkan akan membuat bangsa kita lupa akan jati
dirinya. Para remaja penggemar K-Pop tersebut ditakutkan akan lebih
tertarik untuk mempelajari budaya-budaya dari idola mereka. Bahkan tidak
sedikit diantara mereka yang mempelajari bahasa serta tulisan Hangeul
(alfabet yang digunakan untuk menulis bahasa Korea) sampai fasih. Hal
ini tentu tidak akan menjadi masalah jika mereka mengimbanginya dengan
9
mempelajari budaya-budaya di negeri kita dan menjadikan budaya-budaya
Korea tersebut sebagai wawasan saja. Akan tetapi budaya indonesia justru
semakin terkikis seiring banyakya budaya asing yang masuk ke Indonesia
dari berbagai media sosial yang telah berkembang di zaman modern ini.
Selain itu, yang bangsa kita tampilkan di akun media sosial masing-
masing juga semakin tidak menunjukan jati diri kita sebagai bangsa
Indonesia. Masih sedikit dari para pengguna media sosial saat ini yang
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mereka lebih banyak
menggunakan bahasa gaul yang memang banyak digunakan baik di media
sosial maupun di dunia nyata. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar
sendiri adalah penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi
pembicaraan dan sesuai dengan kaidah tata bahasa dalam PUEBI.
Jika kita amati kejadian baru-baru ini bangsa kita mudah terpancing emosi
di media sosial dengan berkata-kata tidak sopan dan menyerbu akun-akun
yang bertentangan dengan mereka. Tidak jarang mereka termakan hoaks
karena mengedepankan emosi dan tidak melakukan riset terlebih dahulu
terhadap berita-berita yang tersebar. Bahkan hasil riset Microsoft dalam
mengukur tingkat kesopanan pengguna internet sepanjang 2020
menunjukan Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang
disurvei. Dengan hasil tersebut, Indonesia menjadi negara dengan tingkat
kesopanan yang paling rendah di Asia Tenggara. Hal ini tentu
bertentangan dengan ciri khas bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal
dengan keramahan dan sopan santun yang kental dengan adat ketimuran.
Citra keramahan ini pun tak ayal menjadi magnet para pelancong asing
untuk berwisata ke Indonesia.
Ulasan-ulasan di atas merupakan bukti lunturnya jati diri bangsa Indonesia
akibat pengaruh dari media sosial.
10
C. Mempertahankan Jati Diri Bangsa Dari Pengaruh Negatif Media
Sosial
Cara kita mempertahankan jati diri bangsa dari pengaruh media sosial
salah satuya bisa dengan cara meriset terlebih dahulu berita-berita yang
beredar agar tidak termakan hoaks yang selanjutnya akan memancing
emosi kita sebagai pengguna media sosial dan memberi citra buruk
sebagai netizen (warga internet) yang tidak sopan dan jauh dari citra kita
sebelumnya yakni ramah tamah dan sopan santun. Selain itu, kita juga bisa
menyaring konten-konten media sosial yang banyak terdapat budaya
asing. Jangan sampai budaya asing mendominasi isi media sosial kita
apalagi budaya-budaya asing yang bertentangan dengan budaya kita yang
sudah ada sebelumnya seperti cara berpakaian dan lain-lain yang nantinya
dikhawatirkan lambat laun budaya kita akan semakin terkikis dan tidak
ada lagi yang mengenalinya serta tidak menjadi identitas nasional.
Selain cara di atas, kita juga dapat membantu memilih konten-konten yang
tidak toxic atau kasar (yang menggunakan bahasa kotor atau tidak patut di
contoh) khususnya untuk tontonan anak di bawah umur atau pelajar agar
mereka sebagai generasi berikutnya dapat mencontoh dan menerapkan hal-
hal baik yang mereka lihat di media sosial. Selain itu bimbingan orang tua
11
juga diperlukan agar anaknya terhindar dari konten-konten tidak baik
seperti konten yang berisi kekerasan dan pornografi.
Seperti yang kita ketahui bahwa media sosial bersifat luas, tidak hanya
mencakup negara Indonesia saja tetapi terhubung ke berbagai negara.
Dengan demikian apa yang ditampilkan di media sosial oleh penggunanya
khususnya bangsa Indonesia akan dengan mudah terakses oleh pengguna
media sosial dari negara-negara lainnya. Bisa saja apa yang sering
ditampilkan menjadi ciri khas dari bangsa ini. Oleh karena itu bangsa
Indonesia pengguna media sosial diharapkan mampu menggunakan media
sosial dengan positif seperti berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta
memperkenalkan budaya-budaya Indonesia sebagai wujud dari jati diri
bangsa.
12
BAB IV
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Seperti yang kita sudah ketahui bahwasannya media sosial menjadi sebuah
gaya hidup sekaligus kebutuhan hidup pada masa sekarang ini. Banyaknya
rakyat Indonesia yang mengakses media sosial memberikan dampak
positif dan negatif bagi jati diri bangsa ini. Salah satu dampak positifnya
yaitu sekarang banyak sekali konten youtube Indonesia yang
memperlihatkan keindahan alam maupun infrastruktur kota yang semakin
maju, sehingga banyak masyarakat global yang kagum. Selain itu, banyak
juga warga negara asing yang membuat vlog mengenai keindahan alam
dan budaya Indonesia. Dampak negatif yang sekarang ini terjadi adalah
banyaknya penyalahgunaan media sosial oleh masyarakat Indonesia.
Seperti banyaknya tutur kata yang tidak pantas dan menyeleweng dari
KBBI maupun sikap bangsa Indonesia yang saat ini tidak mencerminkan
jati bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal sangat ramah oleh bangsa
luar.
Jati diri bangsa Indonesia sekarang ini juga sangat mengkhawatirkan
dikarenakan banyaknya budaya asing yang masuk, sehingga masyarakat
Indonesia lama kelamaan akan lupa terhadap budayanya sendiri dan
sedikit demi sedikit bangs akita akn kehilangan jati dirinya.
B. Saran
Sebaiknya kita selaku pengguana media sosial lebih teliti lagi terhadap
konten maupun berita yang banyak tersebar belakangan ini, apalagi orang
tua harus sangat selektif dalam memilih hiburan untuk anaknya. Dengan
demikian, pengguna media sosial tidak akan terpengaruh oleh konten
negatif dan tetap menunjukan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.
13
Daftar Pustaka
septalisma, b. (2021, februari 26). sebut netizen ri tidak sopan, akun microsoft
diserang. Retrieved from cnn indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210226140821-192-611309/se
but-netizen-ri-paling-tidak-sopan-akun-microsoft-diserang
14