Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sonia Karo karo

NIM : 712021254

Makul : Agama Digital

Ide pokok penelitian:

Media sosial adalah alat yang memfasilitasi penciptaan atau pertukaran


informasi, ide, minat karir, dan ekspresi lainnya melalui komunitas dan jaringan
virtual. Pengikut agama bahkan memiliki pilihan untuk memilih kebiasaan belanja
agama mereka secara online. Media sosial juga digunakan untuk menyampaikan
pemahaman dan ideologi keagamaan yang muncul di antara fenomena keagamaan
di web, misalnya untuk menyebarkan ide-ide konservatif, fundamentalisme agama,
radikalisme, Islamisme, ekstremisme. Bahkan pada level ekstrim, perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi telah membantu kelompok teroris
mengembangkan jaringannya dan memobilisasi individu untuk berbagai aksi
terorisme baik online maupun offline. Propaganda dalam arti yang paling netral dapat
didefinisikan sebagai menyebarkan atau mempromosikan ide-ide tertentu.

Media Massa apapun bentuknya termasuk media sosial, memiliki peluang untuk
berperan sebagai media propaganda dalam menyebarkan ide-ide tertentu termasuk ide dan
paham keagamaan. Selain itu, Popularitas media sosial yang terus meningkat telah
menunjukan bahwa media sosial bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga alat penghubung.
Media sosial memungkinan orang berafiliasi, membentuk kelompok kepentingan dan
solidaritas kelompok. Hubungan antara media sosial dan keragaman pendapat telah banyak
dipelajari oleh berbagai peneliti. Beberapa temuan penelitian memberikan nada positif
tentang peran media sosial dalam menyebarkan dan mengungkap berbagai pandangan atau
pendapat orang. Dalam hal ini, media sosial memperkuat bias konfirmasi ini dengan hanya
menampilkan informasi yang relevan. Selain itu, peneliti juga mengkaji agama melalui
pemahaman dan cerita keagamaan di media sosial dengan menggunakan tagar
keagamaan di Indonesia.

Hashtag adalah tagar (#). Hashtag juga bisa digunakan untuk


mengungkapkan perasaan atau emosi yang ingin disampaikan penulis dalam
pernyataannya. Dengan demikian, kata-kata dalam tagar sering dianggap sebagai
prediktor kuat untuk memahami pendapat seseorang tentang topik tertentu. Ada
beberapa kategori tagar agama, yaitu tagar agama umum, tagar agama konservatif,
tagar agama dan politik, dan tagar yang terkait dengan kelompok yang biasa
dibicarakan.  

Tinjauan Kritis : Terhadap Agama Kristen

Internet menjadi sistem jaringan yang membawa orang ke dunia baru.


Kehidupan di dunia maya merupakan kelanjutan dari “kehidupan nyata”. Orang-
orang melakukan hal yang hampir sama secara online seperti yang mereka lakukan
secara offline, tetapi mereka melakukannya dengan cara yang berbeda.
Perkembangan teknologi begitu pesat sehingga pada awalnya manusia hanya bisa
berkomunikasi dengan suara, namun sekarang sudah bisa melihat wajah. seseorang
selama panggilan video. Selain itu, media sosial menjangkau berita dengan sangat
cepat sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang peristiwa di luar
kota atau luar negeri. Dengan kemajuan teknologi ini, agama juga memiliki
fleksibilitas untuk mengkonsumsi agama secara online.

Alhasil, keberadaan media sosial dapat memberikan informasi tentang


agama. Pasca Revolusi Industri dan munculnya berbagai teknologi baru, membuka
peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan keyakinannya melalui media yang
lebih modern. Menggunakan teknologi sebagai sarana komunikasi dengan sesama
manusia juga dapat mengakibatkan manusia berkomunikasi dengan Sang Pencipta.
Ibadah yang semula diadakan di ruang fisik juga bisa berlangsung di ruang virtual
tanpa dinding. Di Indonesia, perkembangan teknologi religi awalnya kecil. Namun
ketika merebaknya pandemi COVID-19, muncul wacana teologis bahwa kebaktian
gereja saat itu sebaiknya diadakan di rumah, apalagi ketika PGI (Persatuan Gereja-
Gereja Indonesia) menganjurkan jemaat untuk mengadakan kebaktian gereja secara
daring, dengan menggunakan teknologi sebagai alat untuk Masyarakat harus
menggunakan teknologi. sebagai cara untuk mengenal Tuhan. Dalam hal ini, banyak
gereja yang menolak melakukan kebaktian online. Tak bisa dipungkiri, agama juga
masuk ke media massa. Selain itu, mengetahui jumlah pemeluk agama-agama yang
ada saat ini juga dapat dilihat melalui tagar, dari mana kita dapat melihat berapa
banyak orang yang menggunakannya, misalnya #Bible. Oleh karena itu, pada titik ini
tidak dapat dipungkiri bahwa agama harus masuk ke dalam media massa. 

Anda mungkin juga menyukai