Anda di halaman 1dari 7

DAKWAH BIL MEDSOS

Oleh : Haerani Septyaningsi

Komunikasi Pentiaran Islam – Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah

Institut Agama Islam Negeri Parepare

haeranisepyaningsi@iainpare.ac.id

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang Dakwah malalui Media Sosial (studi mengenai fenomena dakwah di
instagram, facebook, twitter). Tujuan tulisan ini adalah untuk menggalih lebih dalam dan memahami
tentang penggunaan serta bentuk dakwah Islam yang dilakukan melalui media sosial.dalam tulisan
ini metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan fenomenologi. Berdasarkan beberapa
analisis jurnal yang diperoleh yaitu media sosial dapat digunakan sebagai media dakwah karena
penyebarannya yang meluas. Dakwah di media sosial kian maraknya dikalangan masyarakat karena
pengguaannya yang mudah dan penyebarannya yang cepat dan meluas. Banyak da’i muda yang
memanfaatkan media sosial sebagai sarana berdakwah hal ini dipicu karena banyaknya generasi
milenial yang menggunakan media sosial dan menykainya, dan juga kesadaran para da’i bahwa
media sosial mempunyai kekuatan luar biasa untuk mmebuat viral suatu konten dan kesadaran bahwa
saat ini merupakan era dari audio visual. Dakwah bil lisan bila diterapkan pada media sosial yaitu
instagram kita dapat melakukan siaran langsung ceramah atau pengajian menggunakan fitur
instagram live dan dapat juga menggunakan cara tulisan seperti poster atau foto dengan berisi
dakwah didalamnya.

Kata Kunci : fenomenologi, dakwah, media sosial


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini berkembang sangat pesat.
Dengan kemunculan smartphone (gawai) sebagai salah satu teknologi informasi
membawa kemudahan bagi siapapun, baik itu anak-anak, remaja hingga orang tua
mereka dapat mengaksesnya dengan mudah melalui media sosial. Media sosial
banyak menawarkan informasi yang beragam dan meluas didalamnya. Kehadiran
media sosial bagi masyarakat merupakan sebuah media baru yang menawarkan
kebebasan dan keberagaman dalam mengakses sebuah informasi. Kegiatan dakwah
menjadi hal yang ssanat mendasar dalam Islam. Karena, tanpa dakwah maka ajaran
Islam tidak akan tersampaikan dan dipahami oleh umat manusia. Selain alasan
tersebut, Islam juga senantiasa mendorong umatnya melakukan kebaikan sekaligus
mengajak orang lain untuk melakukan hal baik, berakhak dan berpengetahuan.
Dakwah dapat disampaikan dengan berbagai cara dan berbagai media. Salah satunya
adalah media sosial. masyarakat dengan cepat dapat mengakses informasi melalui
media sosial, oleh karena itu berdakwah dengan media sosial sangat bagus untuk
penyebarannya yang cepat dan luas. Tetapi di media sosial tidak menutup
kemungkinan banyaknya informasi-informasi yang tersebar mulai dari informasi yang
positif hingga negatif itu semua dapat diakses melalui media sosial. maka dari itu kita
harus memilah mana yang pantas kita akses dengan yang tidak. Lebih dari itu media
sosial dapat kita gunakan untuk sesuatu yang bermanfaat seperti sarana untuk
berdakwah, menebar kebaikan, dan mengajak orang lain melakukan kebaikan.

2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sebagaimana efektifnya media
sosial sebagai sarana berdakwah dan juga memahami dakwah dengan media sosial
serta penyebarannya melaui media sosial.
3. Metode
Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Dimana fenomenologi ini mengacu pada fenomena penggunaan media sosial
dikalangan masyarakat baik itu untuk penyebaran informasi dan sebagai sarana
berdakwah. Melihat fenomena sekarang dimana kemajuan media massa yang sangat
berkembang pesat salah satunya adalah media sosial, yang dapat diakses oleh
siapapun dan dimanapun.
PEMBAHASAN

1. Hakikat dakwah dan bentuk-bentuk dakwah


1) Hakikat dakwah
Istilah “dakwah” diungkapkan secara langsung oleh Allah SWT dalam ayat-
ayat Al-Qur’an diungkapkan kira-kira 198 kali yang tersebar dalam 55 surah (176
ayat). Kata dakwah dalam Al-Qur’an digunakan secara umum. Secara terminologi,
para ahli berbeda-beda dalam memberikan pengertian tentang dakwah. Ada yang
mengartikan dakwah secara luas seperti hasan Al-Banna, ada yang memberikan
pengertian bahwa dakwah merupakan transformasi sosial dan ada juga yang
menafsirkan dakwah secara normatif yakni mengajak manusia kejalan kebaikan dan
petunjuk untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat. Meskipun banyak
mengalami perbedaan pendapat tentang definisi dakwah dan pengertiannya namun
pada dasarnya satu sama lain mempunyai kesinambungan dan slaing berkaitan karena
dakwah merupakan sebuah kegiatan untuk mengajak ke jalan yang benar sesuai
syariat Islam agar dapat menjalani kehidupan yang membawa kebaikan di dunia
maupun di akhirat kelak.
2) Bentuk-bentuk dakwah
 Dakwah Bi Al-lisan
Dakwah Bi Al-lisan bisa diartikan sebagai “penyampaian pesan dakwah
melalui lisan berupa ceramah atau komunikasi antar da’i dan mad’u (obejk
dakwah). dakwah dengan lisan harusnya menggunakan bahasa yang
komunikatif, mudah dipahami dan sangat efektif dalam penyampainya. Selain
itu dakwah menggunakan lisan juga harus menggunakan bahasa yang baik dan
benar serta tidak menyinggung maupun menyakiti orang lain. Sehingga mad’u
bisa menerima pesan dakwah dengan baik.
 Dakwah Bi Al-Qalam (At Tadwin)
Dakwah bi al-Qalam adalah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah,
melalui tulisan seperti buku, majalah, jurnal, artikel, dan lain-lain.
Dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut berisi
ajakan aau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Format dakwah bi
al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan
tidak dibatasi ruang dan waktu, bisa dibaca berulang-ulang dimana sja dan
kapanpun. Apalagi publikasi saat ini semakin mudah, jangkauannya juga luas
dan tidak terbatas.
 Dakwah bi al-nahl
Dakwah bi an-nahl aadlah bentuk ajakan kepada Islam dalam bentuk amal,
kerja nyata,baik yang sifatnya seperti mendirikan lembaga pendidkan Islam,
kerja bakti, mendirikan bangunan keagamaan, penyantunan masyarakat secara
ekonomis atau bahkan acara-acara hiburan keagamaan. Dakwah bi an-nahl
merupakan aktivitas dakwah Islam yang dilakukan dengan tindakan nyata
terhadap penerima dakwah. sehingga tindakan tersebut sesaui dengan apa yang
dibutuhkan oleh penerima dakwah(Nurul Avifah,2017)
2. Media Dakwah
Kata media berasal dari bahasa latin median yang merupakan bentuk jamak
dari medium. Secara terminologi yang berarti alat perantara. Wilbur Schramn
mendefinisikan media sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam
pengajaran. Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan media adalah alat-alat fisik
yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, seperti buku, film, video laset, slide dan
sebagainya(Amunuddin,2016).
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
komunikator kepada khalayak. Menurut Heidi Cohen, media sosial adalah media
online yang berubah dan berkembang seiring dengan perkembangan penggunaan
media sosial itu sendiri(Alo Liliwer,2015).
Komunikasi meupakan penyampaian suatu informasi, gagasan,keterampilan,
dan sebaagainya. Dengan menggunakan suatu symbol tertentu.dalam menyampaikaan
suatu informasi dibutuhkan sebuah alat atau sarana agar informasi yang disampaikan
bisa dipahami oleh khalayak maupun orang yang menerima informasi tersebut. Sarana
atau aalat yang digunakan dalam menyampikan sebuah infromasi disebut media
komunikasi. Di era saat ini media komunikasi semakin berkembang dan beragam
sesuai perkembangan zaman yang ada. Munculnya sosial media juga merupakan
dampak dari perkembangan dari kemajuan teknologi. Menurut Tray L. Tuten dan
Michael R. Mengataakan bahwa “ sosial media adalah sarana untuk berkomunikasi,
kolaborasi, serta penanaman ecara daring diantara jaringan masyaraakat, dan
organisasi yang saling terkait dan saling tergantung serta diperkuat oleh kemampuan
dan mobilitas teknologi”(Nurul Avifah,2017). Berdasarkan hal tersebut bisa diartikan
bahwa media sosial merupakan hasil kemajuan teknologi komunikasi berbasis internet
yang dapat menghubungkan dan melibatkan banyak orang didalamnya.
3. Efektivitas media sosial sebagai saranaa berdakwah
Sejarah perkembangan dakwah tidak lepas dari peran seorang da’i dan media,
baik itu media elektronik maupun cetak. Sehingga yang kini terus berkembang
menggunakan media sosial. kemunculan media sosial ini memberikan kemudahan
untuk menjangkau khalayak lebih luas jika dibandingkan dengan media lainnya.
Peran media sosial dalam berdakwah kini juga menjadi sangat penting karena melihat
kondisi masyarakat yang banyak mengakses media sosial. masyarakat sudah
menganggap media sosial sebagai kebutuhan sehari-hari. Hal ini dimanfaatkan oleh
para pendakwah atau da’i untuk menjadikan media sosial sebagai wadah baru untuk
berdakwah.
Fenomena dakwah melalui media sosial semakin marak dikalangan
masyarakat baik itu seorang da’i ataupun orang biasa yang ingin menyebarkan
kebaikan khususnya di Indonesia. Hal ini ditandai dengan hadirnya para aktivis
dakwah yang memanfaatkan media sosial khususnya instagram sebagai sarana media
berdakwah. Salah satu pemicu kemunculan para aktivis dakwah dalam media sosial
instagram adalah kesadaran bahwa media sosial ini mempunyai kekuatan yang luar
biasa untuk membuat viral sutau konten dan instagram dapat lebih dimanfaatkan
untuk kepentingan yang lebih baik yaitu dengan berdakwah(Imas Mutiawati,2018).
Hal yang mendukung munculnya dakwah melalui media sosial yakni karena
kemudahan yang diberikan oleh internet. Penyebaran ajaran Islam sapat dikemas
secara singkat, cepat, luas, menarik dan efektif. Banyaknya pengguna internet di
Indonesia juga menjadi faktor munculnya dakwah melalui media sosial. oleh karena
itu, dakwah hadir melalui media sosial sebagai suatu wadah untuk menambah ilmu
pengetahuan keagamaan. Dakwah lewat media sosial pula mempunyai banyak
keuntungan untuk para pendakwah, perihal ini dialami secara langsung oleh para
aktivis dakwah. dakwah lewat media sosial tidak membutuhkan bayaran yang banyak,
bila dibanding berdakwah secara langsung.
Dakwah menggunakan media sosial merupaakan caara yang cukup efektif,
karena mengingat tempat dan waktu yang dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun,
disamping itu dengan biaya yang relatif murah mampu menangkap khalayak yang
banyak. Jangkauan media sosial juga yang sangat luas membuat aktivis dakwah lebih
dikenal dengan mudah dan cepat. Berdakwah mengan media sosial juga dapat
dilakukan secara individu atau berkelompok, hal ini dikarenakan berdakwah melalui
media soial harus memiliki kreatifitas dalam pembuatan konten dakwah, seperti foto
atau video. Konten tersbut harus dibuat secara menarik agar dapat memikat para
pengguna media sosial untuk melihat(Imas Mutiawati,2018).
Maka walaupun berdakwah melalui media sosial banyak memberi
kemudahan-kemudahan namun tidak berarti menghilagkan dakwah secara langsung
atau tatap muka. Dakwah dengan menggunakan media sosial dan dakwah secara
langsung haruslah selalu beriringan. Karena apabila hanya salah satu yang digunakan
maka akan banyak jemaah atau mad’u yang tidak tersentuh dan kurang memahami
secara keseluruhan tema dakwah yang diunggah. Dakwah haruslah luas, semakin
menggunakan banyak media maka jangkaunnya juga akan semakin luas(Amin Samsul
Munir,2009).

Simpulan
Dakwah merupakan informasi sosial yang berisi ajakan, seruan untuk melakukan
kebaikan, dengan demikian media sosial dapat dijadikan sebagai sarana berdakwah
karena jangkaunnya yang luas dan khalayak yang banyak. Media sosial cukup efektif
digunakan sebagai media berdakwah karena ruang dan waktu yang tidak terbatas dan
bisa disapaikan kapan saja dan dimanapun. Para aktivis dakwah saat ini juga banyak
mengunakan media sosial dalam berdakwah karena penyebarannya yang cepat dan
meluas, hal ini juga memiliki keuntungan bagi para pendakwah dimana dapat dikenal
dengan cepat oleh khalayak. Dala menyampaikan dakwah juga harus dengan cara
yang benar dan mudah dipahami agar mad’u dapat menerima pesan dakwah dengan
baaik dan dapat dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Amunuddin, Media Dakwah, Vol 9, No.2, Tahun 2016

Alo Liliweri,Komunikasi Antar Personal, Jakarta: Kencana, 2015

Avifah,Nurul.”Efektivitas Dakwah Islam Melaui Sosial Media Instagram,” 2017 .


diakses tanggal 12 Juli 2020 .
http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/raushanfikr/article/view/2743

Amin Samsul Munir, Ilmu Dakwah Jakarta : Amzah. 2009

Mutiawati,Imas.”Dakwah Di Media Sosial,” 2018 . diakses tanggal 12 Juli 2020 .


http://eprints.walisongo.ac.id/9496/1/SKRIPSI%20LENGKAP.pdf

Suharto. “Media Sosial Sebagai Medium Komunikasi Dakwah,” 2017 . diakses


tanggal 12 Juli 2020 .
https://almishbahjurnal.com/index.php/al-mishbah/article/view/86

Anda mungkin juga menyukai