Disusun Oleh :
MOHAMMAD
2100030132
Di era globalisasi saat ini dan kemajuan pesat dalam teknologi informasi, media sosial
telah terintegrasi dengan mulus ke dalam rutinitas sehari-hari banyak individu. Platform
seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube telah merevolusi metode yang
digunakan orang untuk berkomunikasi, terlibat satu sama lain, dan mengakses informasi
(Habibi, 2018). Penggunaan media sosial tidak hanya terbatas pada aspek sosial, tetapi juga
telah digunakan untuk menyebarkan pesan dan nilai-nilai agama, termasuk dakwah Islami.
Dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital ini, penggunaan media sosial
sebagai alat komunikasi dakwah Islami memiliki potensi yang besar untuk mencapai
khalayak yang lebih luas dan beragam. Melalui media sosial, pesan-pesan agama dapat
disampaikan secara cepat, mudah diakses, dan dapat menjangkau orang-orang dari
berbagai latar belakang dan wilayah geografis (Wibowo, 2019) . Dalam konteks ini,
penting untuk mempertimbangkan penggunaan media sosial sebagai alat yang efektif untuk
menyebarkan pesan-pesan agama, termasuk dakwah Islami, dalam masyarakat.
Selama beberapa tahun terakhir, adopsi media sosial sebagai sarana komunikasi
dakwah Islam mengalami pertumbuhan yang cukup besar. Banyak pemimpin agama,
cendekiawan, dan aktivis telah menggunakan platform media sosial sebagai saluran untuk
menyebarkan ajaran agama, menawarkan bimbingan, dan menumbuhkan pemahaman
tentang Islam dalam populasi yang lebih luas. Selain itu, media sosial telah membuka jalan
bagi individu awam untuk aktif berkontribusi dalam dakwah Islam dengan berbagi
ceramah, kutipan agama, dan pengalaman pribadi terkait dengan pengamalan ajaran
agama.
Namun demikian, terlepas dari perluasan substansial dalam pemanfaatan media sosial
untuk tujuan dakwah Islam, masih ada kendala yang memerlukan penyelesaian. Salah satu
tantangan ini melibatkan penyebaran informasi yang tidak akurat atau menyesatkan tentang
Islam, yang dapat berdampak signifikan terhadap persepsi individu tentang agama. Selain
itu, sangat penting bagi masyarakat untuk memperoleh pengetahuan tentang penggunaan
media sosial secara hati-hati dan bertanggung jawab dalam ranah dakwah Islam, untuk
mencegah konflik, ketegangan, atau penyebaran konten yang bertentangan dengan prinsip-
prinsip agama..
Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat proposisi yang menyelidiki
pemanfaatan media sosial sebagai platform komunikasi dakwah Islam di masyarakat.
Proposal ini akan mengeksplorasi implementasi media sosial yang efektif dan bertanggung
jawab untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan, meningkatkan persepsi publik tentang
Islam, dan menumbuhkan pemahaman iman yang lebih baik. Dengan mengidentifikasi
hambatan saat ini dan merancang pendekatan yang sesuai, kami bertujuan untuk
memanfaatkan potensi media sosial dalam dakwah Islam untuk memberikan manfaat
positif dan abadi bagi masyarakat luas.
B. Metode Penelitian
C. Pembahasan
B. Strategi Efektif Penggunaan Media Sosial dalam Dakwah Islami Penggunaan media
sosial sebagai alat komunikasi dakwah Islami harus didasarkan pada strategi yang
efektif
Dakwah yang efektif memerlukan konten yang menarik dan berkualitas tinggi,
seperti tulisan, gambar, video, atau audio yang dapat dengan mudah menarik perhatian dan
dibagikan oleh pengguna media sosial. Penggunaan bahasa yang mudah dipahami juga
penting untuk menyampaikan pesan dakwah kepada beragam audiens. Konsistensi dalam
menyebarkan pesan-pesan yang terkait dengan ajaran Islam dan prinsip-prinsip moral
harus diutamakan. Manfaatkan fitur berbagi media sosial untuk mempermudah penyebaran
konten dakwah kepada teman dan keluarga. Selain itu, berinteraksi dengan audiens melalui
tanggapan, jawaban, dan diskusi juga dapat memperkuat ikatan antara dai dan audiens.
C. Tantangan dan Solusi Meskipun media sosial memberikan peluang besar dalam
menyebarkan dakwah Islami
Media sosial memiliki beberapa tantangan bagi para dai dalam berdakwah.
Pertama, penyebaran informasi yang salah atau hoaks bisa terjadi dengan cepat di platform
ini, sehingga penting bagi para dai untuk selalu memverifikasi informasi sebelum
menyebarkannya. Kedua, ada konten yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang dapat
menyesatkan audiens, sehingga para dai harus berhati-hati dalam memilih dan
menyebarkan konten. Terakhir, media sosial yang penuh dengan berbagai konten bisa
membuat perhatian pengguna terpecah, oleh karena itu para dai perlu menciptakan konten
yang menarik dan relevan agar pesan dakwah dapat tetap menonjol di antara banyaknya
konten lain.
D. Kesimpulan
Media sosial memberikan peluang besar bagi para dai dan komunitas Islam dalam
menyebarkan dakwah Islami. Melalui platform ini, dakwah dapat menjadi lebih menarik
bagi generasi muda, dengan fitur yang memungkinkan interaksi langsung dan keterlibatan
audiens. Strategi efektif dalam penggunaan media sosial termasuk konten menarik dan
berkualitas, penggunaan bahasa yang mudah dipahami, dan konsistensi dalam
menyampaikan pesan keislaman. Meskipun demikian, tantangan seperti penyebaran
informasi salah dan konten tidak sesuai dengan Islam harus diatasi dengan bijaksana.
Dalam menghadapi berbagai tantangan ini, para dai perlu selalu berpegang pada nilai-nilai
keislaman dan berhati-hati dalam menyebarkan pesan-pesan dakwah di media sosial.
Daftar Pustaka
Habibi, M. (2018). Optimalisasi Dakwah Melalui Media Sosial Pada Era Milenial. Al-Hikmah,
12(1), 101–116. https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v12i1.1085
Sari, A. F., & Ni’amah, L. U. (2022). Tiktok Sebagai Media Dakwah ( Analisis Isi Pesan
Dakwah Akun Tiktok @ baysasman00 ). Al-Idarah: Jurnal Manajemen Dakwah |, 02(1),
31–44. http://e-journal.iai-al-azhaar.ac.id/index.php/idaroh/article/view/504
Wibowo, A. (2019). Penggunaan Media Sosial sebagai Trend Media Dakwah Pendidikan Islam
di Era Digital. Jurnal Islam Nusantara, 03(02), 339–356.