Anda di halaman 1dari 15

KONTEN DAKWAH DI MEDIA SOSIAL

MATA KULIAH

ISLAM DAN ISU-ISU AKTUAL

Dosen Pengampu:

Riza Saputra, MA

Disusun Oleh:

Abdul Hakim : 180103010054

Muhammad Rubiannoor : 180103010339

Nur Syaifudin Surya Sukma : 180103010191

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

JURUSAN STUDI AGAMA AGAMA

BANJARMASIN
2021
PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya zaman, kemajuan teknologi dan media


komunikasi juga turut berkembang pesat. Saat ini orang-orang bisa melakukan
interaksi komunikasi tanpa harus bertatap muka secara langsung. Kehadiran
internet dan media sosial menjadi sebuah sarana untuk menyampaikan berbagai
jenis informasi komunikasi. Inilah kehidupan pada era digital, yang mana pada era
ini teknologi digital mampu memberikan informasi dengan mudah diproses dan
penggunaan yang berulang kali terhadap informasi serta dapat memproses sebuah
informasi dalam jumlah besar dan mengirimnya langsung.

Perkembangan teknologi dan media ini merebak ke berbagai penjuru dan


berimplikasi terhadap berbagai hal, termasuk juga dengan dakwah. Kalau dulunya
dakwah dilakukan secara tatap muka atau secara langsung misalnya disuatu tempat
pengajian/ceramah, sekarang orang-orang bisa mengaksesnnya hanya dengan
telepon seluler, smartphone, tablet, komputer mereka asalkan terhubung dengan
internet. Hal ini membuat model dakwah harus menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman.

Generasi Y atau generasi millenial adalah sebutan untuk mereka yang


terlahir pada saat revolusi teknologi informasi dan komunikasi. Generasi ini sudah
mengenal teknologi seperti computer, video, games, smartphone, dan
ketergantungan dengan internet. Generasi ini dikenal sebagai generasi yang sangat
ketergantungan dengan internet, mereka banyak menghabiskan waktu di jejaring
media daring dan berselancar didunia maya. Melihat keadaan seperti ini , perlu
kiranya ada upaya untuk mengoptimalkan kegiatan dakwah. Apalagi untuk
generasi milenial yang hidup pada perkembangan teknologi dan media informasi
komunikasi. Bagaimanakah caranya dakwah dilakukan di era generasi milineal,
tentu menjadi suatu hak yang menarik untuk dibahas.
PEMBAHASAN

A. Dakwah

Secara etimologi dakwah memiliki arti memanggil atau menyeru, mengajak


atau mengundang. Secara harfiyah, ia masdar dari fi'il (kata kerja) da’a – yad’u –
da’watan dengan arti ajakan, seruan, undangan, panggilan. Makna dakwatun adalah
menjadi seruan, panggilan atau undangan. Da’wah berarti “seruan, ajakan,
panggilan, undangan, pembelaan, permohonan (do’a).” Warson Munawir
menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah memanggil, mengundang, mengajak,
menyeru, mendorong, dan memohon. Dakwah merupakan tugas Nabi Muhammad
SAW sekaligus menjadi dasar etika dan eksistensi dakwah islamiyah. Sebagaimana
dituangkan dalam Surat An-Nahl [16]: 125 dengan kata ud’u (serulah).1

Kegiatan dakwah merupakan hal yang sangat mendasar dalam Islam.


Karena tanpa dakwah, ajaran Islam tidak akan sampai dan dapat dipahami umat
manusia. Berdakwah juga dapat diartikan sebagai ajakan untuk seseorang untuk
menuju ke jalan yang benar dan menyampaikan pesan yang bermanfaat ke orang
lain. Dakwah berfungsi sebagai pembimbing umat untuk ke jalan yang lurus dan
mengikuti perintah Allah SWT, usaha yang dilakukan dengan sengaja dilakukan
dengan perorangan maupun kelompok agar mereka mau menjalankan atau
mengamalkan ajaran Islam.

Menurut Amin (2009:59), dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau


proses, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan ini dimaksud untuk
memberi arah atau pedoman bagi gerak langkah kegiatan dakwah. Apalagi ditinjau
dari segi pendekatan sistem (sistem approach), tujuan dakwah merupakan salah satu
unsur dakwah. Dimana antara unsur dakwah yang satu dengan yang lain saling
membantu, saling mepengaruhi, dan saling berhubungan. Tujuan dakwah adalah

1 Muh. Taufik Hidayat “Berdakwah Di Media Sosial”. Artikel. OSF Preprints

1
mewujudkan masyarakat Islam yang merealisasikan ajaran agama Islam secara
komprehensif dengan cara yang benar dalam menghadapi tantangan zaman.2

B. Internet, Era Digital dan Generasi Millenial

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi juga turut berkembang,


terlebih teknologi komunikasi yang semakin berkembang pesat. Dengan
berkembangnya media komunikasi, sekarang orang-orang bisa saling terhubung
tanpa saling bertatap muka secara langsung, kehadiran internet menjadi sebuah
media baru yang menawarkan keberagaman dan kebebasan akan akses informasi
bagi pengguna tanpa harus terikat pembatasan. Terlebih dengan hadirnya
smarphone membuat internet bisa mudah diakses kapan dan dimana saja. Internet
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat era digital.
Dengan internet, sekat-sekat jarak dan waktu yang dulu menjadi kendala sekarang
sudah mulai pudar seiring dengan pertumbuhan pengguna internet yang semakin
bertambah.3

Laporan terbaru We Are Social menyebutkan pada tahun 2020 ada 175,4
juta pengguna internet di Indonesia. Dibandingkan tahun sebelumnya, ad a kenaikan
17% (25 juta pengguna internet). Berdasarkan total populasi Indonesia yang
berjumlah 272,1 juta jiwa, 64% setengah penduduk Indonesia telah merasakan
akses ke dunia maya. Persentase pengguna internet berusia 16 hingga 64 tahun yang
memiliki jenis perangkat, di antaranya: mobile phone (96%), smartphone (94%),
non-smartphone mobile phone (21%), laptop atau komputer desktop (66%), table
(23%), konsol game (16%), hingga virtual reality device (5,1%). Saat ini
masyarakat Indonesia yang memiliki ponsel sebanyak 338,2 juta dan 160 juta
pengguna aktif media sosial (medsos). Jika dibandingkan tahun 2019, ada
peningkatan 10 juta orang yang aktif di medsos. Adapun medsos yang paling
banyak 'ditongkrongi' dari paling teratas adalah YouTube, WhatsApp, Facebook,

2 Imas Mutiawati, Skripsi : “Dakwah Di Media Sosial (Studi Fenomenologi Dakwah di


Instagram). (Semarang: UIN Walisongo, 2018), Hal. 28
3 Athik Hidayatul Ummah, “Dakwah Digital dan Generasi Milenial (Menelisik Strategi

Dakwah Komunitas Arus Informasi Nusantara)” TASAMUH Vol. 18 No. 1 Hal 55

2
Instagram, Twitter, Line, FB Messenger, LinkedIn, Pinterest, We Chat, Snapchat,
Skype, Tik Tok, Tumblr, Reddit, Sina Weibo.

Sehingga, jumlah pengguna internet di Indonesia sangat besar dan sebagian


besar pengguna internet dan media sosial adalah net generation atau generasi yang
lahir dan tumbuh di tengah perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi digital
dan penggunaan media sosial yang semakin banyak menimbulkan implikasi sosial
di masyarakat. Terkait dengan kehidupan keagamaan, dengan munculnya internet
dan sosial media, referensi ilmu keagamaan menempatkan internet sebagai rujukan.
Dengan internet referensi ilmu keagamaan menjadi lebih terbuka, tentunya
masyarakat urban middle-class millennials yang memiliki pemikiran terbuka dan
rasional menjadikan internet sebagai alternatif sumber ilmu. 4

Milenial adalah sebutan satu generasi berdasarkan demografis dan disebut


juga generasi Y. mereka terlahir pada saat revolusi teknologi informasi dan
komunikasi serta jumlah populasinya yang cukup besar, yaitu 34 persen dari
penduduk Indonesia. Umumnya, generasi milenial lahir dalam rentang tahun 1981
sampai 1994. Dengan demikian generasi ini adalah mereka yang berumur 15
sampai 35 tahun. Generasi ini sudah mengenal teknologi seperti computer, video,
games, smartphone, dan ketergantungan dengan internet.

Generasi ini dikenal sangat ketergantungan dengan internet, senang


menghabiskan hidupnya di jejaring media daring, dan selalu mengikuti
perkembangan teknologi informasi dan berkomunikasi dalam r angka pemanfaatan
teknologi mutakhir untuk memudahkan aktivitas sehari-hari. Generasi ini melihat
dunia, tidak secara langsung melainkan mereka berselancar di dunia maya. Mulai
dari berkomunikasi, berbelanja online dan mendapatkan informasi dan kegiatan
lainnya. Banyak dari kalangan milenial melakukan semua komunikasi melalui text

4 Athik
Hidayatul Ummah, “Dakwah Digital dan Generasi Milenial (Menelisik Strategi
Dakwah Komunitas Arus Informasi Nusantara)” TASAMUH Vol. 18 No. 1 Hal 56

3
messaging atau chatting dunia maya dengan membuat akun media sosial seperti
twitter, facebook, line dan sebaginnya.5

C. Dakwah dan Media Sosial

Istilah media sosial tersusun dari dua kata, yakni “media” dan “sosial”.
“media” diartikan sebagai alat komunikasi. Sedangkan kata “sosial” diartikan
sebagai kenyataan sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang memberikan
kontribusi kepada masyarakat. Media sosial adalah sebuah media online, dengan
para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial
dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia.6

Perkembangan teknologi dan media turut mempengaruhi kegiatan dakwah,


yang sebelumnya dilakukan secara konvensional, kini berubah ke arah digital.
Kegiatan dakwah Islam mengalami evolusi dalam ruang publik. Dakwah sebagai
proses penawaran ajaran spiritual muncul dalam bentuk yang beraneka ragam.
Keanekaragaman kegiatan dakwah didorong adanya unsur lain yaitu media
dakwah. Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan
untuk mengoptimalkan kegiatan dakwah. Dakwah dan teknologi adalah sesuatu
yang tidak dapat dipisahkan. Penyampaian dakwah harus dilakukan secara optimal,
termasuk memanfaatkan sosial media, agar dapat diterima lebih luas dan cepat. 7

Dewasa ini aktivitas dakwah melalui media sosial sangat marak dan
menyedot perhatian semua pihak. Sehingga memunculkan dai-dai yang populer di
media sosial yang dapat menggeser dai-dai yang secara konvensional sudah populer

5 Puput Puji Lestari, “Dakwah Digital Untuk Generasi Milenial” Jurnal Dakwah, Vol. 21,
No. 1, 2020, Hal 50
6 Desi Anggraini, Skripsi : Efektivitas Media Sosial Instagram dalam Penyampaian Pesan

Dakwah (Studi Pada Aku Instagram @islamdakwahcom) (Lampung: UIN Raden Intan, 2019) Hal.
11
7 Athik Hidayatul Ummah, “Dakwah Digital dan Generasi Milenial (Menelisik Strategi

Dakwah Komunitas Arus Informasi Nusantara)” TASAMUH Vol. 18 No. 1 Hal 58

4
di tengah-tengah masyarakat. Maka muncullah dai-dai medsos seperti Ustadz
Abdul Somad, Adi Hidayat, Evie Effendi, dan lainnya. 8

Dakwah melalui internet merupakan suatu inovasi terbaru dalam syiar


Islam, dan ternyata memudahkan para da’i dalam melebarkan sayap-sayap
dakwahnya. Penggunaan media internet sebagai media dakwah merupakan
kesempatan dan tantangan untuk mengembangkan dan memperluas cakrawala
dakwah Islamiyah. Perkembangan teknologi memberikan peran yang sangat besar
dalam perkembangan dakwah saat ini. Dengan kehadiran teknologi seperti internet,
jangkauan dakwah menjadi lebih luas dan tidak terbatas oleh batasan geografis. 9

Dengan hadirnya media sosial, banyak cara yang digunakan oleh para
pendakwah media sosial, mereka tidak hanya berdakwah bil-kitabah ataupun bil-
kalam tapi juga menggunakan metode audiovisual gambar, suara ataupun ceramah
hal ini tergantung pada Passion atau trend masa kini. Konsep inilah yang menarik
sehingga membuat jumlah followers dari hari kehari semakin bertambah dan
tersebar luas dari seluruh penjuru baik kalangan anak-anak, remaja sampai kalangan
dewasa dan orang tua.10

D. Media Sosial Dakwah

a. Facebook

Facebook merupakan media yang sangat tepat untuk dipakai sebagai


strategi dakwah, kita bisa mengirim berbagai pesan dakwah melalui layanan
tersebut. Dengan chatting melakukan strategi dakwah fardhiyah, sehingga
pendekatan kita lebih inten dan ikatan persaudaraan kita akan semakin kuat. Yahoo

8 http://trafia-love.blogspot.com/2013/06/strategi-dakwah-melalui-media -facebook.html
di akses pada 08 Mei 2021
9 Imas Mutiawati, Skripsi : “Dakwah Di Media Sosial (Studi Fenomenologi Dakwah di

Instagram). (Semarang: UIN Walisongo, 2018), Hal 63


10 Adi Wibowo, “Penggunaan Media Sosial Sebagai Trend Media Dakwah Pendidikan

Islam di Era Digital” Jurnal Islam Nusantara Vol 03 No 2, 2019. Hal 342

5
messenger merupakan salah satu messenger yang dapat dipakai untuk
berkomunikasi via media teks (chat) secara online.

Yang memiliki banyak kegunaan diantaranya : chatting, telfon, webcam,


mengirim file, mengirim gambar, dll.

• Chatting : kita bisa menggunakan fasilitas chatting untuk dakwah terutama


dakwah fardiyah yaitu dakwah secara personal dgn seseorang dengan
dakwah ini diharapkan sesorang mengetahui karakter sesorang serta
mungkin bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya
• Conference: pada fasilitas conference, yang mana ini kita bisa membuat
sebuah pengajian online, pesertannya diundang dari teman yang ada di
computer kita.11

Kita bisa memberikan tausiyah secara lisan dan peserta mendengarkan


ceramah yang kita berikan melalui earphone/headphone. Mic-Room: kita bisa
membuat sebuah room/ruangan yang temanya tentang kajian keislaman didalmnya
adakan diskusi keislaman serta tasuiyah dengan bahasa yang menarik sehingga
peserta tidak bosan

Facebook merupakan satu dari beberapa media networking yang ada di


Internet. Jutaan pengguna dengan latar belakang pendidikan, profesi, pekerjaan,
kasta dan banyak lagi yang lain akan bisa ditemukan difacebook. Dari orang
‘kebanyakan’, pengusaha papan bawah dan atas, birokrat sampai kalangan-
kalangan paling elitpun bisa ditemukan disini.

Banyaknya fitur-fitur didalam facebook menjadikan kita tidak akan merasa


bosan. kita bisa mengirim berbagai pesan dakwah melalui layanan tersebut. Selain
itu, kita juga bisa menggunakannya sebagai media pendidikan, media politik, dll.
Facebook menjadi media untuk menemukan dan menjadikan komunitas yang

11 Pardianto, Meneguhkan Dakwah Melalui New Media (Jurnal Komunikasi Islam, ISSN
2088- 6314, Volume 03, Nomor 01, Juni 2013), hlm. 7.

6
memiliki kepekaan juga kepedulian. Banyak juga yang menjadikan facebook
sebagai alat untuk mencari teman-teman sepermaianan dulu, teman sekolah yang
sudah berpisah lama, atau bahkan mencari saudara yang sudah lama menghilang.
Selain itu, Facebook juga mampu mengeratkan tali persahabatan antara manusia
yang satu dengan yang lain walaupun sebelumnya tidak pernah bertatap muka.

Kelebihan-Kelebihan inilah yang menjadian facebook dengan sangat


mudah diterima dalam lapisan Masyarakat. Mengangkat facebook sebagai Top
Social Media Sites peringkat ke-2 dibawah Blogger12

b. Instagram

Instagram terdiri dari dua kata “Insta” dan “Gram”. Kata“Insta” berasaldari
kata instan yang berarti bahwa instagram ini akan menampilkan foto-foto secara
instan layaknya polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan kata “Gram” berasal
dari kata “Telegram” yang berarti memiliki cara kerja untuk mengirimkan
informasi kepada orang lain dengan cepat, sehinga istilah “Instagram” dapat
mengacu ke kata “Instan-Telegram”13

Tidak lagi hanya dengan menggunakan tulisan atau ceramah, dengan


instagram Dai bisa mengemas pesan dakwah yang disampaikan melalui fitur-fitur
instagram yang menunjang audio-visual yang menarik dan memberi kemudahan
kepada followers untuk berkomentar dan bertanya melalui kolom komentar atau
direct message perihal kajian yang diposting. Teknologi audio visual saat ini
menjadi media yang sangat popular. Karena teknologi ini dapat menampikan suara
dan gambar sekaligus yang dapat dimanfaatkan dalam segala aktifitas (Sidiq,
2016:103). Instagram merupakan bagian dari media sosial maka dengan
menggunakan instagram sebagai medium berdakwah memiliki beberapa kelebihan
diantaranya yaitu :

12 http://media.kompasiana.com/new-media/2014/05/02/new-media-dan-sosial-media -

dalam-dakwah-di-era-modernisasi-653132.html Diakses pada 08 Mei 2021ss


13 Imas Mutiawati, Skripsi : “Dakwah Di Media Sosial (Studi Fenomenologi Dakwah di

Instagram). (Semarang: UIN Walisongo, 2018), Hal 53

7
a. Tidak terhalang oleh ruang dan waktu.

b. Dakwah menjadi lebih variatif.

c. Jumlah pengguna internet semakin meningkat.

d. Hemat biaya dan energi.14

Fenomena dakwah melalui jejaring sosial instagram kian marak khususnya


di Indonesia. Hal ini ditandai dengan hadirnya para aktivis dakwah yang
memanfaatkan media sosial instagram sebagai sarana media berdakwah. Salah satu
pemicu kemunculan para aktivis dakwah dalam media sosial instagram adalah
kesadaran bahwa media sosial ini mempunyai kekuatan yang luar biasa untuk
membuat viral suatu konten dan instagram dapat lebih dimanfaatkan untuk
kepentingan yang lebih baik yaitu berdakwah. Instagram merupakan jembatan bagi
kemajuan teknologi dengan bentuk dakwah audio visual, maka instagram dapat
dijadikan salah satu pilihan aktivis dakwah untuk berdakwah dalam bentuk audio
visual.15

c. Youtube

Youtube merupakan situs web ketiga yang paling banyak dikunjungi setelah
google dan facebook. Eksistensi youtube menunjukkan kurang dari satu decade
tidak memperlihatka penurunan, justru semakin meningkat. Pengguna Youtube
terus bertambah setiap harinya sejak diluncurkan pada tahun 2005. Youtube
merupakan contoh terbaik yang menyediakan berbagai hal, misalnya aspek
eksplorasi, animasi, penelitian bahkan alat untuk melakukan aktivitas dakwah.
Penyeberan dakwah Islam dengan melalui Youtube bisa dilakukan tanpa harus
berada disuatu tempat tertentu. Keunggulan media ini banyak kesempatan kepada

14 Imas Mutiawati, Skripsi : “Dakwah Di Media Sosial (Studi Fenomenologi Dakwah di


Instagram). (Semarang: UIN Walisongo, 2018), Hal 66
15 Imas Mutiawati, Skripsi : “Dakwah Di Media Sosial (Studi Fenomenologi Dakwah di

Instagram). (Semarang: UIN Walisongo, 2018), Hal 119

8
komunitas Muslim dalam berbagi dan menyebar luaskan pengetahuan tentang
Islam.16

Pemanfaatan Youtube sebagai media komunikasi dalam menyampaikan


materi agama dan juga menjadi tempat dakwah baru bagi beberapa ustadz dan
ulama. Beberapa nama seperti Ustadz Abdul Somad (UAS), Ustadz Adi Hidayat
(UAH), Gus Muwafiq (GM), Ustadzah Mumpuni Handayekti (UMH), Felix Siauw
(FS) dan ustaz ataupun ulama lainnya baik itu di daerah serta di perkotaan. Sehingga
dalam hal ini bisa dilihat bahwa penggunaan Youtube bukan hanya dari sisi
negatifnya namun juga banyak sisi positif yang bisa dimanfaatkan dari media
berbagi video ini. Dengan menggunakan berbagai strategi penyebaran konten, hal
ini memperkuat alasan digunakannya Youtube oleh mereka sebagai media
komunikasi baru dalam berbagai aktivitas yang dilakukan. 17

E. Media Sosial sebagai Media Penyampaian Dakwah

Hakekat dakwah adalah mempengaruhi dan mengajak manusia untuk


mengikuti (menjalankan) ideology (pengajak)-nya. Sedangkan pengajak (da‟i)
sudah tentu memiliki tujuan yang hendak dicapainya, dakwah tersebut agar
mencapai tujuan yang efektif dan efisien, da'i harus mengorganisir komponen-
komponen (unsur) dakwah secara bik dan tepat. Salah satu komponen ialah media
dakwah. Terkait dengan penggunaan media dakwa, media internet akan menjadi
media yang efektif karena jangkauan dan macam-macam informasi yang mengalir
begitu pesat yang akan menembus ruang dan waktu Ada tiga alas an mengapa
dakwah melalui internet itu penting:

a. Muslim telah menyebar ke seluruh penjuru dunia, Internet merupaakan sarana


yang mudah dan murah untuk selalu terhubung dengan komunitas muslim yang
tersebar di segala penjuru dunia.

16 Mutrofin “Dakwah MelaluiYoutube: Tantangan Da’I di Era Digital” Jurnal Komunikasi


Islam Volume 08 No 02, 2018 Hal 352
17 Arif Ramdan Sulaeman, dkk. “Strategi Pemanfaatan Youtube Dalam Bidang Dakwah

Oleh Ulama Aceh” COMMUNICATION Vol 11. No.1, 2020 Hal 82

9
b. Citra Islam yang buruk akibat pemberitaan sisi oleh banyak media barat. Perlu
diperbaiki, internet menawarkan kemudahan untuk menyebarkan pemikiran -
pemikiran yang jernih dan benar serta pesan-pesan ketuhanan ke seluruh dunia.

c. Pemanfaatan internet untuk dakwah, dengan sendirinya juga menunjukkan


bawwa muslim bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan peradaban yang ada
selama tidak bertentangan dengan akidah

Kelebihan sosial sebagai media komunikasi dakwah, di antaranya: pertama,


mampu menembus batas ruang waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang
relatif terjangkau. Kedua, pengguna internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini
berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap visi dakwah. Ketiga, para pakar dan
ulama yang berada di balik media dakwah melalui internet bisa konsistensi dalam
menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar‟i.
Keempat, dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat
karena bebas memilih materi dakwah yang disukai. Kelima, cara penyampaian yang
variatif telah membuat dakwah Islamiyah melalui internet bisa menjangkau segmen
yang luas.18

Generasi milenial yang bergantung pada teknologi dan massif


menggunakan laptop, iPad, smartphone, TV, dsb tiap harinya menjadikan media
sosial sebagai bagian sangat penting dalam koneksi sosial. Mereka lebih banyak
menghabiskan waktunya dalam sehari bersama perangkat teknologi digital dan
beragam aplikasi daripada dengan teman atau anggota keluarga. Inilah yang
dimanfaatkan oleh beberapa komunitas atau grup keagamaan untuk menyebarkan
dakwah melalui media sosial seperti facebook, twitter, WhatsApp, Instagram atau
telegram. Melihat konten yang banyak digandrungi pun tidak hanya ceramah,
konten dakwah generasi milenial harus banyak unsur virtualnya. Missal quote,
meme, komik, skrip, infografis, dan video seiring dengan trend vlog. Kini media
sosial digunakan oleh sebagian besar pengguna muda untuk menonton video

18 Athik
Hidayatul Ummah, “Dakwah Digital dan Generasi Milenial (Menelisik Strategi
Dakwah Komunitas Arus Informasi Nusantara)” TASAMUH Vol. 18 No. 1 Hal 62

10
dibandingkan untuk bersosialisasi. Dengan begitu, peluang bagi portal media islam
harus menyajikan dakwah dalam bentuk yang menarik. 19

19 Puput Puji Lestari, “Dakwah Digital Untuk Generasi Milenial” Jurnal Dakwah, Vol. 21,

No. 1, 2020, Hal 53

11
PENUTUP

Kesimpulan

Berdakwah merupakan suatu kegiatan dalam Islam yang bertujuan


mengajak orang-orang menuju kebaikan atau jalan yang benar dan mengikuti ajaran
agama Islam. Dengan perkembangan teknologi dan media sosial, hadirnya internet
dan media sosial juga berimplikasi terhadap model dakwah. Saat ini ada banyak
sekali platform media sosial yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian
dakwah seperti Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, Telegram, Tiktok dan lain
sebagainya.

Konten dakwah yang ada di media sosialpun tidak hanya sebatas ceramah
atau teks saja, melainkan bisa audiovisual dengan berbagai bentuk seperti qoutes,
meme, video, film, ataupun konten dakwah kreatif lainnya. Beberapa keuntungan
penggunaan media sosial sebagai media dakwah diantaranya karena penggunaan
dan fiturnya yang mudah, bisa diakses kapan dan dimanapun, dan dapat menembus
ruang dan waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Desi. Skripsi : Efektivitas Media Sosial Instagram dalam Penyampaian


Pesan Dakwah (Studi Pada Aku Instagram @islamdakwahcom) (Lampung:
UIN Raden Intan, 2019)
Hidayat, Muh. Taufik “Berdakwah Di Media Sosial”. Artikel. OSF Preprints
Lestari, Puput Puji, “Dakwah Digital Untuk Generasi Milenial” Jurnal Dakwah,
Vol. 21, No. 1, 2020
Mutiawati, Imas. Skripsi : “Dakwah Di Media Sosial (Studi Fenomenologi Dakwah
di Instagram). (Semarang: UIN Walisongo, 2018)
Mutrofin “Dakwah Melalui Youtube: Tantangan Da’I di Era Digital” Jurnal
Komunikasi Islam Volume 08 No 02, 2018.
Pardianto, Meneguhkan Dakwah Melalui New Media (Jurnal Komunikasi Islam,
Volume 03, Nomor 01, Juni 2013)
Sulaeman, Arif Ramdan,. dkk. “Strategi Pemanfaatan Youtube Dalam Bidang
Dakwah Oleh Ulama Aceh” COMMUNICATION Vol 11. No.1, 2020.
Ummah, Athik Hidayatul, “Dakwah Digital dan Generasi Milenial (Menelisik
Strategi Dakwah Komunitas Arus Informasi Nusantara)” TASAMUH Vol.
18 No. 1.
Wibowo, Adi. “Penggunaan Media Sosial Sebagai Trend Media Dakwah
Pendidikan Islam di Era Digital” Jurnal Islam Nusantara Vol 03 No 2, 2019.
http://media.kompasiana.com/new-media/2014/05/02/new-media-dan-sosial
media-dalam-dakwah-di-era-modernisasi-653132.html di akses pada 08
Mei 2021
http://trafia-love.blogspot.com/2013/06/strategi-dakwah-melalui-media
facebook.html di akses pada 08 Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai