PROMOSI KESEHATAN
Disusun oleh:
UNIVERSITAS INDONESIA
2023
Bagian 2: Menggunakan Teori untuk Menginformasikan Praktik
Promosi Kesehatan
Hasil kesehatan dan sosial mengacu pada hasil akhir suatu intervensi dalam hal
perubahan status kesehatan fisik atau mental, kualitas hidup, atau peningkatan pemerataan
kesehatan dalam masyarakat. Definisi hasil akhir akan didasarkan pada hubungan yang
diprediksi secara teoritis antara perubahan hasil kesehatan jangka menengah (perilaku dan
kondisi sosial) dan hasil akhir kesehatan. Dalam promosi kesehatan, beberapa teori yang
digunakan telah disempurnakan dan dikembangkan secara ekstensif berdasarkan pengalaman,
sementara teori-teori lainnya masih dalam proses, yaitu ide-ide yang kurang berkembang dan
harus terus disempurnakan. Cakupan teori yang digunakan dalam promosi kesehatan telah
diperluas. selama dua dekade terakhir mulai dari fokus pada modifikasi perilaku individu,
hingga pengakuan akan kebutuhan untuk mempengaruhi dan mengubah berbagai faktor
sosial, organisasi, dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan serta pilihan perilaku
individu.
1) Untuk orang tua individu: pendidikan untuk menginformasikan dan memotivasi setiap
orang tua untuk mengimunisasi anak-anak mereka.
2) Bagi masyarakat setempat: fasilitasi debat masyarakat untuk mengubah persepsi
masyarakat mengenai keamanan dan kenyamanan imunisasi, serta norma sosial
mengenai perlunya imunisasi.
3) Untuk organisasi layanan: perubahan praktik organisasi untuk meningkatkan sistem
pengingat dan pemberitahuan bagi orang tua dan menyediakan klinik dengan lokasi
yang lebih strategis.
4) Di tingkat nasional: perubahan kebijakan yang memberikan insentif finansial (atau
materi lainnya) bagi orang tua dan dokter untuk mengimunisasi anak-anak.
Tidak ada satu teori pun yang mendominasi praktik promosi kesehatan, mengingat
beragamnya masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, keragaman
populasi dan lingkungan, serta perbedaan sumber daya, keterampilan, dan peluang tindakan
yang tersedia di antara para praktisi. Tergantung pada tingkat intervensi (individu, kelompok,
organisasi atau negara) dan jenis perubahan (perilaku sederhana, yang terjadi sekali saja,
perilaku kompleks, perubahan organisasi atau kebijakan), teori-teori yang berbeda akan
memiliki relevansi yang lebih besar dan lebih sesuai dengan masalah.
Dari sudut pandang perencanaan program, model ini sangat berguna dalam
mengindikasikan bagaimana berbagai proses perubahan dapat mempengaruhi bagaimana
kegiatan dilaksanakan. Beberapa proses secara konsisten bermanfaat dalam mendukung antar
tahapan. Dengan mencocokkan tahapan perubahan perilaku dengan proses tertentu, model ini
menentukan bagaimana intervensi dapat diorganisasikan untuk populasi yang berbeda,
dengan kebutuhan yang berbeda, dan dalam keadaan yang berbeda. Tahapan model
perubahan menekankan perlunya meneliti karakteristik populasi sasaran, pentingnya tidak
berasumsi bahwa semua orang berada pada tahap yang sama, dan perlunya mengatur
intervensi secara berurutan untuk mengatasi berbagai tahap yang akan dihadapi.
Tahapan model perubahan menjadi acuan penting dalam bidang kesehatan dan
intervensi promosi karena keuntungannya yang jelas dalam berfokus pada proses perubahan.
Model ini penting dalam menekankan berbagai kebutuhan antar intervensi pada populasi
tertentu, perubahan kebutuhan populasi yang berbeda, dan perlunya rangkaian intervensi agar
sesuai dengan tahapan perubahan yang berbeda.
Partisipasi masyarakat lebih sering terjadi secara alami dan melalui jaringan dan
kelompok sosial asli. Partisipasi masyarakat adalah ladang ranjau, dengan maknanya selalu
kontekstual dan parsial.
1) Partisipasi sebagai sumber daya gratis: Anggota masyarakat dapat diundang untuk
terlibat dalam proyek, pelaksanaan kegiatan
2) Partisipasi sebagai konsultasi : Sebagai agen perubahan eksternal, dapat berkonsultasi
dengan masyarakat
3) Partisipasi sebagai kontrol masyarakat : memungkinkan anggota masyarakat untuk
memiliki kendali penuh atas inisiatif kesehatan
Modal Sosial
Menurut Szreter dan Woolcock (2004), Kekuatan teori modal sosial adalah mengakui
pentingnya mengakui kualitas dan kuantitas hubungan sosial antara individu, kelompok, dan
organisasi yang mempengaruhi kesehatan. Teori ini juga mendorong penekanan pada apakah
ini hubungan sosial ditandai dengan saling menghormati atau dibedakan oleh identitas sosial
(jembatan horizontal) dan akses mereka ke kekuasaan atau otoritas (tautan vertikal)
Modal Aset
Menurut Ziglio, segala sesuatu yang memaksimalkan peluang bagi individu dan komunitas
lokal untuk memperoleh, memelihara, dan mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan.
Ziglio dkk. telah menyoroti fitur utama berikut dari model aset:
Cragg, L., Maggie D., Wendy M., 2013. Understanding public health: health promotion
theory (2nd edition). McGraw-Hill Education (UK).
Nutland Will and Liza Cragg. Understanding Public Health: Health Promotion Practice (2nd
edition). McGraw-Hill England: 2015