BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross

sectional dimana bertujuan untuk mendapatkan gambaran perilaku buang air

besar sembarangan masyarakat di RT 02/RW 11 Kampung Toladan Sentani

Kabupaten Jayapura. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan

untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran

maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010).

3.2 Tempat dan waktu penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Kampung Toladan RT 02/RW 11.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2020.

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Berdasarkan pada judul penelitian maka penulis menentukan

populasi. Menurut Sugiyono (2014),populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

22
 23

kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh kepala keluarga yang ada di RT02/RW 11 sebanyak 70 responden.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2014), menyebutkan definisi sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan minimal sampling sebanyak 30

responden. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Acidental sampling

yaitu teknik pengumpulan dimana peneliti datang kerumah untuk

melakukan penelitian, dengan kriteria penelitian sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi:

1) Masyarakat yang berada di RT 02/RW 11

2) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi:

1) Tidak bersedia menjadi responden

3.4 Kerangka konsep penelitian

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi

hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara

variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan judul penelitian mengenai gambaran perilaku buang air

besar sembarangan masyarakat di RT 02/RW 11 Kampung Toladan Sentani

Kabupaten Jayapura, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:
 24

Bagian 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Perilaku Buang Air Besar Sembarangan Masyarakat

di RT02/RW 11 Kampung Toladan

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Perilaku BABS

1. Faktor yang mempermudah (Predisposising factors)

2. Faktor Pemungkin (Enabling factors)
3. Faktor Penguat Reinforcing factors

Keterangan :

= Variabel yang akan diteliti

3.5 Definisi operasional

Definisi operasional adalah petunjuk tentang bagaimana variabel

diukur. Adanya definisi operasional variabel suatu penelitian, maka

seorang peneliti akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan diteliti

(Sugiyono, 2014).

Variabel Definisi Cara ukur Skala Skor Hasil Ukur

Oprasional Ukur

Perilaku buang Suatu Kuisioner skala Ordinal a. Selalu = 3 a. Baik 76-100%

air besar tindakan Linkert b. Kadang- b. Cukup56-75%
sembarangan membuang Pertanyaan terdiri kadang = 2 c. Kurang < 56%
kotoran atau dari 10 pertanyaan c. Tidak pernah =
tinja di 1
sembarang
tempat
 25

3.6 Instrumen penelitian

Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan data dengan menggunakan 2 kuesioner yaitu:

1. Kuesioner A berisi tentang karakteristik responden yang meliputi umur,

Pekerjaan, Pendidikan dan jenis kelamin.

1. Kuesioner bagian B berisi tentang perilaku buang air besar sembarangan,

ini menggunakan skala linkert yang terdiri dari 10 item pertanyaan yang

terdiri selalu= 2, kadang-kadang = 2 dan tidak pernah = 1 dengan baik jika

skor 11-20 dan tidak baik jika skor 0-10. Kuesioner ini di adopsi dari

penelitian yang di lakukan oleh Sigalingging L, 2016 dengan Hasil dari

koefisien reliabilitas internal seluruh item adalah 0.616. Nilai ini kemudian

dibandingkan dengan r tabel pada signifikan 5% dan n=30, yaitu sebesar

0.946. Karena nilai dari koefisien reliabilitas internal seluruh item > r tabel,

maka instrument ini dianggap reliabel, dapat dipercaya, dan dapat

diandalkan.

3.7 Pengelolahan dan penyajian data

Pengolahan data yang dikumpulkan perlu diolah agar menjadi informasi

yang akhirnya dapat digunakan untuk menjawab tujuan penelitian melalui

tahapan sebagai berikut:

a. Editing

Editing merupakan tahap awal dalam mengkoreksi data untuk melihat

kebenaran pengisian dan kelengkapan jawaban kuesioner dari responden.

 26

b. Processing

Procesing merupakan penilaian berdasarkan hasil jawaban kuesioner

responden.

c. Coding

Coding merupakan pembuatan kode-kode tertentu melalui pengelompokan

keperluan untuk memudahkan pengolahan data.

d. Tabulating

Tabulating merupakan pembuatan tabel frekuensi untuk semua jawaban

yang telah diberi kode sesuai dengan klasifikasinya masing-masing.

e. Analyzing

Analyzing merupakan penilaian secara univariat dan bivariat.

f. Cleaning

Cleaning yaitu melakukan kegiatan pengecekan data kembali.

3.8 Analisa data

Analisis univariat adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik responden dan pengetahuan tentang infeksi menular seksual.

Data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner dari responden dihitung

dengan menggunakan tabel ditabulasi frekuensi dalam bentuk

presentase.Rumus yang digunakan:

Keterangan:
P : Presentase
f : Frekuensi jawaban benar
 27

n : Total nilai (Notoatmodjo, 2012)

3.9 Etika penelitian

Dalam melakukan penelitian penulis perlu mendapat adanya

rekomendasi dari institusi nyaata pihak lain dengan mengajukkan

permohonan ijin kepada institusi atau lembaga tempat penelitian dalam

pelaksanaan penelitian dan tetap memperhatikan masalah etika meliputi:

3.9.1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Responden yang diteliti diberi lembar persetujuan menjadi responden

yang berisi informasi mengenai tujuan penelitian.Responden diberikan

kesempatan membaca isi lembar persetujuan tersebut selanjutnya

mencantumkan tandatangan sebagai bukti kesediaan menjadi

responden atau objek penelitian dan apabila responden menolak untuk

diteliti, maka penulis tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-

hak responden.

3.9.2. Beneficience

Merupakan prinsip yang perlu ditekannkan oleh penelitian ,

menekankan pada manfaat yang akan diterima oleh responden dan

menjauhkan dari bahaya ekspoltasi responden, penelitian ini

bermanfaat bagi responden karena dapat mengetahui tingkat

kecemasan yang dialami.

 28

3.9.3. Non Maleficience

Prinsip ini menekankan bahwa peneliti tidak melakukan tindakan yang

akan menimbulkan bahaya bagi responden. Responden diusahakan

terbebas dari rnonasa tidak nyaman.

3.9.4. Respect for autonomy

Penelitian memberikan kebebasan pada responden untuk mengikuti

penelitian atau tidak, serta tidak memaksakan pilihan atau jawaban

dari kuesioner yang diajukan, sebelum responden mengisi kuesioner,

responden dimintai persetujuan bersedia menjadi responden melalui

informed consent.

3.9.5. Anonymity(Inisial)

Penulis memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden

pada lembar alat dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data.

3.9.6. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh

peneliti, hanya data yang dipaparkan untuk kepentingan analisa

data.Penulis menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya.Semua informasi yang telah

dikumpulkan di jamin kerahasiaan oleh penulis, hanya kelompok data

tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian.

 29

3.9.7. Veracity Peneliti

Menjelaskan terlebih dahulu mengenai prosedur dan manfaat

penelitian dengan jujur kepada responden. Peneliti hanya

menyampaikan informasi yang benar, jujur dan tidak melakukan

kebohongan kepada responden.

3.9.8. Justice

Peneliti tidak Veracitymembeda-bedakan latar belakang responden

saat melakukan pemilihan responden. Pemilihan responden didasarkan

pada kriteria inklusi dan eksklusi.