Riset Keperawatan
Fitria Masulili
Introduction
● Desain penelitian merupakan cara sistematis yang digunakan
untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian.
Bukan berarti bahwa desain yang dipilih lebih unggul dari desain
penelitian yang lainnya.
Desain yang dipilih merupakan desain yang paling sesuai dan tepat untuk
menjawab tujuan dan pertanyaan penelitian penelitian secara efisien
dan efektif
Jika tidak sesuai dengan pertanyaan atau tujuan penelitian hasil dan
kesimpulan yang diperoleh akan salah.
Klasifikasi Jenis Penelitian
Secara garis besar klasifikasi jenis penelitian terdiri dari dua
1 Penelitian kuantitatif
2 Penelitian kualitatif
PENELITIAN
KUANTITATIF
Penelitian yang dilakukan untuk
menjawab pertanyaan penelitian dengan
cara-cara mengikuti kaidah keilmuan
yaitu konkrit/empiris, obyektif terukur,
rasional dan sistematis, dengan data hasil
penelitian yang diperoleh berupa angka-
angka serta analisis menggunakan metode
statistika.
Gambar klasifikasi desain penelitian kuantitatif (Sastroasmoro, 2014 dan
Notoatmodjo, 2010)
Desain penelitian
kuantitatif
Observasional
1. Deskriptif Eksperimen/Intervensi
2. Analitik 1. Pre experimental designs
a. Cross Sectional 2. True experimental designs
b. Case Control 3. Quasi experimental design
c. Cohort
10/7/2021 6
01
DESAIN PENELITIAN
OBSERVASIONAL Terbagi 2:
Desain penelitian deskriptif
& desain penelitian analitik
Desain Penelitian Observasional
01 02
Survei rumah tangga Survei Morbiditas
(household survey), (morbidity survey),
03 04
Survei analisis jabatan Survei pendapat umum
(functional analysis survey) (public opinion survey)
Survei rumah tangga (household survey)
Yaitu suatu survey yang ditujukan kepada rumah
tangga
Contohnya:
Perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat di
Kelurahan R Kota D
Gambaran status gizi balita di Kota M Tahun 2020
Survei Morbiditas (morbidity survey),
Contoh
Distribusi 10 besar penyakit di rumah sakit atau
Puskesmas di Kota K, Tahun L
Contohnya
Gambaran kinerja petugas kesehatan di Intalasi Rawat Jalan RS M
10/7/2021 17
01. Rancangan atau desain Cross Sectional
Efek
Faktor risiko (+)
Efek (-)
Efek
Faktor risiko (-)
Efek (-)
10/7/2021 19
Langkah-langkah penelitian cross sectional
1 Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian variabel independen
(faktor risiko) & variabel dependen (efek)
10/7/2021 24
Skema dasar penelitian case control (Riyanto, 2011)
Ditelusuri waktu retrospektif (ke Penelitian
Apakah ada faktor belakang) mulai dari sini
Risiko (+)
Efek (+)
Kasus
Risiko (-)
Risiko (+)
Efek (-)
Kontrol
Risiko (-)
10/7/2021 25
Langkah-langkah penelitian case control
Variabel independen: ASI eksklusif, pola MP ASI, pola asuh, BBLR, penghasilan
keluarga
10/7/2021 27
Cont…
2. Menetapkan populasi dan sampel.
Populasinya adalah semua anak usia di bawah dua tahun (6-23 bulan) di
kota atau kabupaten X.
Sampelnya adalah sebagian dari anak usia di bawah dua tahun (6-23
bulan) di kota atau kabupaten X.
3. Mengidentifikasi kasus, yaitu anak usia baduta yang menderita gizi buruk.
Kasus diambil dari populasi yang telah ditentukan sejumlah hasil perhitungan
menggunakan rumus besar sampel.
10/7/2021 28
Cont…
4. Memilih sampel sebagai kontrol.
10/7/2021 29
Cont…
5. Melakukan pengukuran retrospektif untuk melihat penyebab atau faktor risiko.
Pengukuran variabel-variabel penelitian terhadap kasus dan kontrol ditanyakan
melalui ibunya dengan menggunakan instrumen kuesioner.
7. Analisis data dilakukan dengan membandingkan proporsi faktor risiko yang positif
dan negatif pada kelompok kasus dan kelompok kontrol,
10/7/2021 30
Kelebihan Desain Case Control
▪ Desain ini merupakan salah satu ● Dapat menggunakan sampel
cara dan atau kadang bahkan penelitian yang lebih sedikit
satu – satunya cara untuk
meneliti kasus yang jarang atau ● Dapat digunakan untuk
langka mengidentifikasi berbagai
faktor risiko sekaligus dalam
▪ Hasil dapat diperoleh dengan satu penelitian
cepat
10/7/2021 33
Skema dasar penelitian cohort (Riyanto, 2011)
Penelitian
mulai dari sini Diikuti secara prospektif (kedepan Apakah terjadi
Efek (+)
Risiko (+)
Kasus
Efek (-)
Efek (+)
Risiko (-)
Kontrol
Efek (-)
10/7/2021 34
Langkah-langkah penelitian cohort
1. Mengindentifikasi faktor-faktor risiko (variabel independen) dan efek (variabel
dependen).
2. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.
3. Memilih sampel dengan faktor risiko positif dari sampel dengan efek negatif.
4. Memilih sampel sebagai kontrol.
5. Mengobservasi perkembangan kedua kelompok tersebut sampai batas waktu yang
telah ditentukan selanjutnya mengidentifikasi ada tidaknya efek yang timbul.
6. Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara subyek yang
mendapat efek positif dengan subyek yang mendapat efek negatif baik pada
kelompok risiko positif maupun kelompok negatif.
10/7/2021 35
Contoh Penelitian Cohort
Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan perilaku merokok ibu hamil dengan
kejadian berat badan bayi lahir rendah (BBLR) di kota Semarang.
10/7/2021 36
Cont…
3. Mengamati perkembangan efek pada kelompok risiko positif dan kelompok risiko
negatif:
Dengan mengamati perilaku ibu hamil dari kedua kelompok tersebut sampai
melahirkan,
Kemudian mengukur berat badan bayi lahir untuk mengetahui kejadian BBLR
10/7/2021 37
Kelebihan Desain Cohort
● Dapat digunakan untuk
▪ Merupakan desain yang paling
meneliti beberapa efek
baik untuk menerangkan
sekaligus dari suatu faktor
hubungan antara faktor risiko
risiko tertentu.
dengan efek, menentukan
insiden dan perjalanan penyakit.
● Memiliki kekuatan yang
paling baik untuk meneliti
▪ Sangat baik dilakukan terhadap
berbagai masalah kesehatan,
kasus yang bersifat fatal dan
karena penelitian dilakukan
progresif
secara longitudinal.
Kelemahan Desain Cohort
Biasanya memerlukan waktu yang Penelitian pada kasus yang
lama. jarang terjadi kurang efisien.
Membuat rumusan
masalah. 01 02 Membuat tujuan
penelitian
a. b. c.
Menetapkan variabel Memilih desain Menentukan sampel
independen dan eksperimen yang akan penelitian
dependen. digunakan.
d. e. f.
Menyusun metode Menyusun outline Menyusun
penelitian seperti alat prosedur pengumpulan hipotesis statistik.
ukur. data.
Cont…Langkah-langkah
. Melakukan
pengumpulan data
tahap pertama
(pretest).
05 06 Melakukan
eksperimen.
Melakukan
pengumpulan data 07 08 Melakukan
pengolahan dan
tahap kedua analisis data.
(posttest)..
Pembanding atau kontrol dalam penelitian eksperimen
○ Desain ini merupakan salah satu desain terkuat dalam mengontrol ancaman–
ancaman terhadap validitas
○ Desain ini dapat diperluas dengan menambahkan lebih dari satu variabel yaitu
dengan melakukan perlakuan pada lebih dari satu kelompok dengan
perlakuan yang berbeda,
○ Gambarkan rancangannya: Prettest Perlakuan Posttest
Kel. kontrol 01 02
Desain ini dapat mengatasi kelemahan eksternal validitas pada desain yang ada
pada desain pretest-posttes with control group.
Desain Solomon ini dapat mengatasi masalah mengatasi masalah ini dengan cara
menambah kelompok ke–3 (dengan perlakuan dan tanpa pretest) dan kelompok ke–4
(tanpa perlakuan dan tanpa pretest).
Kel. 01 X 02
Intervensi
Kel. Kontrol 01 02
Kel. Kontrol
X 02
Kel. Kontrol
02
Desain penelitian eksperimen sungguhan
03. Desain posttest dengan kelompok kontrol
(posttest only control group design)
○ Desain ini memungkinkan peneliti
○ Desain penelitian ini hampir sama mengukur pengaruh perlakuan
dengan desain penelitian pada eksperimen dengan cara
eksperimen sungguhan yang lain membandingkan kedua kelompok
○ Perbedaan: tidak dilakukan pretest, namun tidak dapat seberapa besar
karena kelompok eksperimen dan perubahannya terjadi karena tidak
kelompok kontrol diambil dengan dilalukan pretest untuk menentukan
cara random maka kelompok– data awal.
kelompok tersebut dianggap sama ○ Gambar rancangannya:
sebelum dilakukan intervensi.
Perlakuan Posttest
Kel. eksperimen
X 02
Kel. kontrol 02
Desain penelitian eksperimen semu
01. Desain runtut waktu (time series
design)
○ Sehingga validitasnya lebih tinggi
● Desain penelitian ini melakukan dan pengaruh faktor luar dapat
pretest dan posttest namun tanpa dikurangi.
kelompok kontrol,
○ Bentuk desainnya:
● Memiliki keuntungan dengan
pengukuran atau observasi yang
secara berulang–ulang baik
sebelum dilakukan intervensi Prettest Perlakuan/Intervensi Posttest
Kel. 01 02 03 X 04 05 06
● Keuntungan dari desain ini lebih Intervensi
Kel. 01 X
Intervensi
Kel. Kontrol X 02
Cont…
Rancangan-rancangan
eksperimen sungguhan (true
eksperiment) dapat juga
digunakan dalam penelitian
eskperimen semu
02 04
01 Comparative
study
Studi
Perbandingan Prediction study
Case study Studi Prediksi
Studi
05
Penelaahan
kasus
03
Correlation Studi Korelasi
Evaluation study
study
Studi Evaluasi
Thanks!
Semoga Bermanfaat