Anda di halaman 1dari 43

DESAIN KUNTITATIF

Oleh
Dr. Ns. Makkasau Plasay
Berdasarkan paradigma/pendekatan

 DESAIN KUNTITATIF

 DESAIN KUALITATIF

DWI DESWARY
Berdasarkan fungsi dan tujuan :

 Penelitian dasar
 Penelitian terapan
 Penelitian evaluasi
 Penelitian pengembangan

DWI DESWARY
Berdasarkan jenis metode :

 Survei korelasional
 Survei komparatif
 Eksperimen
 Action research
 Grounded research

DWI DESWARY
PERBEDAAN KUANTITATIF & KUALITATIF

Kuantitatif Kualitatif
Inferensial Kasus
Variabel Fokus Masalah
Eksplanatif Eksploratif
Mengukur data Mengungkap fakta
Inst. Baku Peneliti sbg Instrumen
Analisis Data Pemaknaan Data/Informasi
Tema Umum Tema
DWI Khas
DESWARY
Penelitian menurut Pendekatan
1. Penelitian Survey
Kerlinger, penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, data diambil dari sampel untuk generalisasi.
2. Penelitian Ex Post Facto
Untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian
merunut ke belakang melalui data tsb. untuk menemukan
faktor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab
atas peristiwa yang diteliti.
3. Penelitian Eksperiment
Penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu
terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol
secara ketat. Metode eksperiment yaitu, pre experimental,
true experimental, factorial, dan quasi experimental
(Tuckman). Pada umumnya dilakukan di laboratorium.

DWI DESWARY
Penelitian menurut Pendekatan
4. Penelitian Naturalistik
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alami. Teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), data yang dihasilkan bersifat deskriptif
dan analisis data dilakukan secara induktif. Penelitian ini
menekankan makna (kualitatif).
5. Policy Research (Penelitian kebijakan)
Dilakukan terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar
sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan
masalah. Tepat untuk perencana dan perencanaan.
6. Action Research
Tujuan utama penelitian ini untuk mengubah situasi, perilaku,
organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan
pranata.

DWI DESWARY
Penelitian menurut Pendekatan
7. Penelitian Evaluasi
Evaluasi sebagai penelitian berarti berfungsi untuk menjelaskan
fenomena. Penelitian evaluasi formatif menekankan pada proses
untuk meningkatkan program atau produk, dan evaluasi sumatif
menekankan pada efektivitas pencapaian program yang berupa
produk tertentu. (Kidder)
8. Penelitian Sejarah
Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian
yang telah berlangsung di masa lalu. Penelitian sejarah terutama
digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang kapan kejadian
berlangsung, siapa pelakunya dan bagaimana prosesnya.
Menurut Tingkat Eksplanasi:
Deskriptif, komparatif, dan Asosiatif.
Menurut jenis data:
Kuantitatif dan kualitatif.

DWI DESWARY
Teknik korelasional
Jenis penelitian mencoba melihat hubungan antara beberapa variabel
sebagaimana adanya tanpa ada perlakuan. Melihat apakah mungkin
perubahan satu variabel berhubungan dengan perubahan vaiabel lainnya.

Dua macam variabel:


 Varibel Prediksi. Variabel yang digunakan untuk memprediksi
perubahan pada variabel yang satu
 Variabel Kriteria. Variabel yang berubah sesuai dengan
perubahan pada variabel prediksi. Setiap ada perubahan pada
variabel prediksi, variabel kriteria juga diharapkan berubah.

Kelemahan: Tidak bisa menjawab “mengapa demikian”. Dengan


kata lain,tidak bisa menunjukkan hubungan sebab akibat.

DWI DESWARY
Penelitian kausal- komparatif

 TUJUAN
Untuk mengetahui hubungan sebab dan akibat dengan cara
membandingkan kelompok yang telah diketahui yang memiliki
pengalaman yang berbeda untuk menentukan penyebab-
penyebab yang mungkin atau konsekuensi dari keanggotaan
kelompok
 CONTOH
1. Penelitian tentang pola-pola perilaku dan prestasi belajar
dihubungkan dengan perbedaan jenis kelamin
2. Studi untuk mengidentifikasi ciri-ciri orang yang memiliki
tingkat kecelakaan tinggi atau rendah dengan menggunakan
catatan pada perusahaan asuransi

DWI DESWARY
Penelitian Survey
► Penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data yang pokok
► Tidak melakukan perubahan (tidak ada
perlakuan khusus) terhadap variabel yang
diteliti
► Penelitian yang berusaha me­ngumpul­kan data
satu atau beberapa variabel yang diambil
dari anggota populasi untuk menentukan
status populasi ter­sebut pada saat penelitian
► Unit analisis : individu
Kriswi, 2009
Ciri-ciri penelitian Survey
 Survei adalah proses pengumpulan dan pengukuran data
dengan ciri sbb :
1) Bertujuan untuk menghasilkan statistik yang
merupakan deskripsi kuantitatif/numerik dari
beberapa aspek populasi yang dipelajari.
2) Dengan cara mengumpulkan informasi dengan
mengajukan serangkaian pertanyaan dan jawaban yang
diperoleh merupakan data yang perlu dianalisis.
3) Keterangan yang dikumpulkan tersebut merupakan
fraksi dari populasi yang disebut sampel.

Kriswi, 2009
Tujuan penelitian survei

1. Penelitian Exploratif (Penjajagan):.


► Terbuka, mencari-cari, pengetahuan
peneliti tentang masalah yang diteliti
masih terbatas
► Pertanyaan dalam studi penjajagan ini
misalnya : Apakah yang paling
mencemaskan anda akhir2 ini? Menurut
anda, bagaimana cara pengasuhan anak yg
baik?

Kriswi, 2009
Tujuan penelitian survei

2. Penelitian Deskriptif :
 Mempelajari masalah dalam masyarakat,
tata cara yang berlaku dalam masyarakat
serta situasi-situasi, sikap, pandangan,
proses yang sedang berlangsung,
pengukuran yg cermat thd fenomena sosial
dan pengaruhnya
 Peneliti mengembangkan konsep,
menghimpun fakta, tapi tidak menguji
hipotesis
Kriswi, 2009
Tujuan penelitian survei

3. Penelitian Evaluasi :
 Mencari jawaban tentang pencapaian
tujuan yang digariskan sebelumnya.
 Evaluasi disini mencakup formatif
(melihat dan meneliti pelaksanaan
program, mencari umpan balik utk
memperbaiki pelaksn program), maupun
Sumatif (dilaksanakan pada akhir program
untuk mengukur pencapaian tujuan)
 tapi tidak menguji hipotesis
Kriswi, 2009
Tujuan penelitian survei
4. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) :
menggunakan data yang sama, menjelaskan
hubungan kausal antara variabel melalui
pengujian hipotesis;
5. Penelitian Prediksi : Meramalkan fenomena atau
keadaan tertentu
6. Penelitian Pengembangan Indikator2 Sosial :
Dikembangkan berdasarkan survei yang
dilakukan secara berkala; misal Jumlah dan
Persentase Penduduk Miskin di Jateng, 1998-
2003

Kriswi, 2009
Tujuan penelitian survei

7. Penelitian operasional :
 Pusat perhatiannya adalah variabel-
variabel yg berkaitan dg aspek
operasional suatu program
 Setelah diidentifikasi hambatan
oprasional, penelitian dilakukan untuk
mengatasi hambatan tsb

Kriswi, 2009
Instrumen

Penelitian kuantitatif, berasal dari paradigma


positivis atau pospositivis
Menggunakan berbagai metode dalam proses
pengumpulan data, misalnya, kuisioner, content
analysis, indepth intervew, observasi,
wawancara terstruktur
Rancangan cross-sectional

a-efek (+)
b-efek (-)

Faktor risiko
c-efek (+)
d-efek (-)

Pengukuran faktor risiko dan efek dilakukan sekaligus


Rancangan Kasus kontrol

Faktor risiko (+) Kasus (kelompok


Faktor risiko (-) subyek dengan efek

Faktor risiko (+) Kontrol (kelompok


Faktor risiko (-) subyek tanpa efek

Adakah faktor Penelitian mulai di


risiko? sini
Rancangan kohort prospektif
Diikuti prospektif
Penelitian mulai Apakah terjadi
di sini efek?

Ya
Faktor risiko (+)

Subyek tanpa
Tidak
faktor risiko dan
tanpa efek Ya
Faktor risiko (-)
Tidak
Rancangan kohort retrospektif
Diikuti retrospektif
Apakah ada Penelitian mulai
faktor risiko? di sini

Ya
Faktor risiko (+)

Subyek tanpa
Tidak
faktor risiko dan
tanpa efek Ya
Faktor risiko (-)
Tidak
Eksperimen
Jenis penelitian yang memberikan penjelasan tentang “alasan mengapa”.
Hubungan sebab akibat dapat diketahui karena peneliti dimungkinkan untuk
melakukan perlakuan (treatment) terhadap obyek penelitian.

Tiga jenis variabel pada eksperiment:


1. Variabel independen (bebas) yang memberikan perlakuan
2. Variabel dependent yang dipengaruhi variabel independent
3. Variabel confounding (Variabel yang tidak diharapkan mempengaruhi
variabel dependen tetapi dapat mempengaruhi variabel dependen. Variabel
ini perlu dikendalikan.
Dua macam variabel confounding:
* Variabel intervening (yang tidak dapat diukur secara langsung, misal:
kegugupan, kelelahan, motivasi, dll)
* Variabel ekstraneous (yang dapat diukur secara langsung, seperti umur,
tingkat pendidikan, dll)
Rancangan penelitian eksperimental terdapat tiga prinsip
yang harus dipenuhi, yaitu:

Replikasi
True eksperimental

Pra- eksperimental
Randomisasi

Quasi eksperimental
Kontrol
Desain eksperimen
Populasi referen Randomisasi

Outcome (+)

Kelompok Studi

Outcome (+)
Populasi eksperimen
Outcome (+)

Kelompok kontrol

Outcome (-)
Bentuk studi eksperimen
 Uji klinis (chnilical trial)
 Uji terapeutik → uji coba cara pengobatan atau prosedur
klinik pada pasien penyakit tertentu u/mengurangi gejala
penyakit & mempertahankan hidup penderita.
Contoh: Membandingkan mastektomi sederhana pada pasien
kanker payudara dengan metode penanganan kanker lainnya

 Uji intervensi → uji coba pemberian obat tertentu untuk


mencegah terjadinya komplikasi & berkembangnya keparahan
pada orang yang memiliki resiko tinggi
Contoh: pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan
darah tinggi untuk mencegah terjadinya stroke

 Uji preventif atau profiklaksis → uji coba pemberian


obat atau prosedur klinik pada orang yang tidak memiliki
resiko tinggi dan belum menderita suatu penyakit
Contoh: pemberian imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil untuk
menurunkan (frekuensi) tetanus neonatorum
 Uji komunitas (community trial)
 Studi eksperimental yang ditujukan pada
sekelompok masyarakat (bukan
perorangan) → mengetahui efisiensi suatu
obat atau prosedur dalam menurunkan
frekuensi penyakit yang terjadi di
masyarakat
Contoh: studi pemberian zat fluorida pada sumber air minum
Studi eksperimen
 Kelebihan
 Lebih banyak dibandingkan dengan kekurangan
yang ada
 Uji yang paling baik untuk menetukan hubungan
asosiasi antara faktor risiko & penyakit serta
dapat menentukan etiologi penyakit.

 Kekurangan
 Menyangkut masalah-masalah yang
berhubungan dengan etika, rumit, mahal,
terkadang kurang praktis untuk dilakukan.
1. Eksperimental sungguhan (true-experimental) al:
a. The Pre-post Test Control Group Design

01 P 02

03 - 04
Ket:
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
O: Unit eksperimen dilakukan pengukuran
- : Unit eksperimen tidak diberi perlakuan (kontrol/pembanding)
R: Randomisasi
Lnjutan…………………….
b. The Post Test –Only Control Group Design

P 01

- 02
Ket:
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
O: Unit eksperimen dilakukan pengukuran
- : Unit eksperimen tidak diberi perlakuan (kontrol/pembanding)
R: Randomisasi
Lanjutan…………………….
c. The Solomon Four-Group Design

01 P 02 (K1)

03 - 04 (K2)

R
- P 05 (K3)

- - 06 (K4)
Ket:
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
O: Unit eksperimen dilakukan pengukuran
- : Unit eksperimen tidak diberi perlakuan (kontrol/pembanding)
R: Randomisasi
K: Kelompok
Lanjutan…………………..
c. Factorial Design

Faktor P1 Faktor P2

P1 P2.a P2.b P2.c

P1.a P1.a P2.a P1.a P2.b P1.a P2.c

P1.b P1.b P2.a P1.b P2.b P1.b P2.c


Ket:
P1: Perlakuan pertama (memiliki 2 level a dan b)
P2: Perlakuan kedua (memiliki 3 level a, b, dan c)
2. Rancangan penelitian Pra-eksperimental (pre-experimental)

a. The One-Shot Case Study

P 0

Ket:
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
O: Unit eksperimen dilakukan pengukuran
Lanjutan…………………
b. The One-Group Pre-Post test Design

01 P 02

Ket:
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
O: Unit eksperimen dilakukan pengukuran
Lanjutan……………

c. The Static Group Comparation

P 01

- 02
Ket:
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
O: Unit eksperimen dilakukan pengukuran
- : Unit eksperimen tidak diberi perlakuan (kontrol/pembanding)
3. Eksperimental semu (quasi-experimental) al:
a. The nonrandomized control Group Pre-Post test Design

01 P 02

03 - 04
Ket:
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
O: Unit eksperimen dilakukan pengukuran
- : Unit eksperimen tidak diberi perlakuan (kontrol/pembanding)
Lanjutan……………
b. The Time-series Experiment

01 02 03 P 04 05 06

Ket:
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
O: Unit eksperimen dilakukan pengukuran
Lanjutan………………..
c. The Time-Sampel Design

(P1 01) (P0 02) (P1 03) ----

(P0 04)
Ket:
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
P : Sekelompok unit eksperimen diberi perlakuan
O: Unit eksperimen dilakukan pengukuran
DESAIN PARALEL

Jenis desain ini paling banyak digunakan, baik


penyakit akut maupun kronik.
Pada desain paralel ini disusun 2 kelompok (atau
lebih), dan pengobatan pada kelompok-kelompok
tersebut dilakukan secara simultan
Desain Paralel

Kel. Yg
Hasil yang diperbandingk 1. Randomisasi
sahih an harus 2. Matching
seimbang
Uji X² (Nominal)
Tanpa Matching
(Kel. Independen) Uji –t (2 kel. Ind
Numerik)
Desain Paralel

Uji X² (Nominal)
Matching
Uji Mc. Nemar
(Nominal) 2 kel
berpasangan

Uji –t (2 kel.
berpasangan
Numerik)
Skema dasar desain
paralel untuk uji klinis
dengan dua kelompok
dengan outcome nominal
dikotom
Efek +

Kelompok
perlakuan
Efek -
Subyek yang
memenuhi
kriteria
R
Efek +

Kelompok
kontrol

Efek -

Anda mungkin juga menyukai