1. TUJUAN TUGAS :
Patofisiologi masalah pada sistem pencernaan dan asuhan keperawatan
pada anak dengan kelainan kongenital pada sistem pencernaan :
hirscprung dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
manusia (dalam konteks keluarga).
2. URAIAN TUGAS
a. Obyek garapan :
Membahas scenario :
Danny 6 bulan BB 5,1 kg ( BB sebelumnya 5,5 kg) dibawa ibunya ke unit
gawat darurat karena sulit buang air besar dan muntah-munntah
menurut ibunya selama ini anak belum diberi makanan lain selain ASI,
sehingga ibunya merasa bingung mengapa anaknya bias seperti ini.
Sebenarnya anak ini mengalami kesulitan BAB yang sudah berlangsung
sejak lama, bahkan menurut ibunya anak ini dilahirkan meconium keluar
setelah 2 hari dan itupun sedikit-sedikit. Selama ini BAB selalu dirangsang
dengan pencahar dan feses yang keluar kadang-kadang mencret,
kadang-kadang sedikt-sedikit dengan bentuk kepeng sepereti pita. Pada
pemeriksaan didapatkan distensi abdomen (+) , pada foto abdomen
tampak bayangan kolon membesar (megacolon) pada colon desenden.
Pada pemeriksaan darah di dapatkan K=3mEq/l, Na=130 mEq/l. HCO3
mEq/l. klien direncanakan untuk pembedahan korektif dan
membicarakannya dengan ibu klien. Ibu klien tampak gelisah, setiap
perawat atau dokter mendekati anaknya ia selalu melontarkan
peertanyaan yang sama walupun sudah dijelaskan berkali-kali, sehingga
memancing kejengkelan. Pada sekian kali ibu klien bertanya lagi dan
marahlah perawat padanya.
b. Yang harus dikerjakan dan batasan‐batasan :
3. TUJUAN TUGAS :
Patofisiologi masalah pada sistem pencernaan dan asuhan keperawatan
pada anak dengan kelainan kongenital pada sistem pencernaan : Atresia
Ani/anus imperforata dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan
dasar manusia (dalam konteks keluarga).
4. URAIAN TUGAS
a. Obyek garapan :
Membahas scenario :
Bayi L yang baru saja berusia 1 bulan dirawat di ruang NICU. Menurut
Perawat yang melakukan pengkjian fisik saat bayi lahir, tidak ditemukan
adanya lubang anus pada bagiab bokong bayi. Bayi L juga belum
melakukan buang air besar (BAB) dalam 24 jam pertama setelah
dilahirkan. Hal ini membuat perut bayi menjadi kembung dan membesar
lalu disusul dengan gejala muntah. Bayi menjadi rewel pada malam hari.
Menurut ibunya, jika bayi L muntah, cenderung mengalami sesak nafas
dan batuk.
5. TUJUAN TUGAS :
Patofisiologi masalah pada sistem pencernaan dan asuhan keperawatan
pada anak dengan kelainan kongenital pada sistem pencernaan : Atresia
Bilier /Atresia ductus Hepaticus dan dampaknya terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia (dalam konteks keluarga).
6. URAIAN TUGAS
a. Obyek garapan :
Membahas scenario :
Seorang bayi laki-laki berusia 58 hari dirawat di NICU dengan keluhan
tampak kuning sejak usia 3 minggu. Keluhan disertai dengan buang air
besar berwarna pucat, aroma tinja mneyengat dan buang air kecil
berwarna seperti teh pekat. Dari hasil pemeriksaan fisik perawat,
didapatkan Perut bayi juga nampak membesar dan kembung dengan
Lingkar Perut 71 cm. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan bahwa
kadar bilirubin bayi meningkat. Menurut ibunya, bayi sering mengalami
muntah secara tiba-tiba jika sedang menyusu dan hal tersebut membuat
bayi sering rewel. Bayi juga mengalami penurunan berat badan secara
terus menerus. BB sebelum timbul gejala sakit adalah 5,2 Kg. Semenjak
bayi lahir, BB hanya 3 Kg. Ibu mengeluh sangat khawatir dengan kondisi
bayinya saat ini.
b. Yang harus dikerjakan dan batasan‐batasan :