Anda di halaman 1dari 4

BAB 5

PENELITIAN KUANTITATIF NON


EKSPERIMEN

P
enelitian kuantitatif bidang Pendidikan dikelompokkan menjadi
penelitian kuantitatif rancangan eksperimental dan kuantitatif
rancangan non eksperimental. Penelitian kuantitatif rancangan
eksperimental telah dibahas pada bab sebelumnya. Pada bab 5 ini hanya akan
diulas tentang penelitian kuantitatif rancangan non eksperimental.
Penelitian kuantitatif rancangan non ekperimental dapat dimaknai bahwa
penelitian ini termasuk dalam penelitian kuanttatif, namun dalam prosesnya
tidak dilakukan treatment atau intervensi atau perlakuan oleh peneliti. Peneliti
hanya bertujuan untuk mengadministasikan data yang berupa fakta di lapangan.
Pada Rancangan non eksperimen, peneliti hanya melakukan proses pengukuran
hasil tanpa memberikan perlakukan apapun. Alat ukur atau instrument yang
digunakan peneliti berupa lembar observasi, lembar post tes, dan atau lembar
angket. Teknik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk melakukan pengukuran
antara lain observasi, wawancara, dan atau dokumentasi. Ketiga Teknik dan
jenis alat ukur ini dapat digunakan semuanya, atau hanya memilih satu atau dua
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian.
Penelitian kuantitatif non eksperimental dikelompokkan terdiri dari
beberapa bentuk rancangan antara lain Rancangan korelasional, dan rancangan
survai

A. Rancangan Korelasional

Rancangan korelasional merupakan salah satu jenis rancangan penelitian bidang


Pendidikan yang memungkinkan peneliti untuk menghubungkan beberapa
variabel tanpa memanipulasi variabel independent seperti pada rancangan
eksperimental. Rancangan korelasional dapat digunakan jika peneliti bertujuan
untuk menghubungkan variabel dan memprediksikan hasilnya untuk
mengetahui apakah variabel-variabel tersebut saling mempengaruhi. Data hasil
pengukuran pada rancangan penelitian ini, dapat dianalisis dengan uji statistik
korelasi untuk menentukan kecenderungan atau pola hubungan antara dua
variabel atau lebih guna melihat apakah kedua variabel tersebut berkovasiasi.
Berkovariasi dapat dimaknai bahwa dengan mengetahui skor pada satu variabel
dapat dapat memprediksi skor individu pada variabel lainnya. Contohnya jika
peneliti mengetahui skor kemampuan berpikir siswa, maka skor ini dapat
memprediksi hasil belajar yang akan diperoleh siswa tersebut.

Rancangan korelasional dibedakan menjadi dua, yakni:


1. Rancangan Eksplanatorik,

Rancangan eksplanatorik bertujuan untuk menjelaskan keterkaitan antara


dua variabel atau lebih, sejauh mana variabel-variabel tersebut berkovariasi
dengan makna sejauh mana salah satu variabel terefleksi dalam perubahan pada
variabel yang lain. Ciri karakter dari rancangan eksplanatorik, jika peneliti:

1) mengkorelasikan dua variabel atau lebih


2) mengumpulkan data pada satu titik tertentu
3) menganalisis seluruh partisipan sebagai satu kelompok tunggal
4) mengukur paling sedikit dua skor untuk setiap individu, satu skor
untuk satu variabel
5) Menggunakan uji statistik korelasional yang sesuai tujuan atau
perluasannya
6) membuat interpretasi atau kesimpulan dari hasil uji statistik.

2. Rancangan Prediksi,

Rancangan penelitian prediksi merupakan rancangan korelasional yang


bertujuan untuk mengidentifikasi variabel yang akan memprediksi hasil atau
kriteria. Rancangan prediksi memiliki dua jenis variabel yang diperlukan, yakni
variabel prediktor dan variabel kriterium. Variabel prediktor, variabel yang
digunakan untuk meramalkan tentang suatu hasil dalam penelitian korelasi.
Variabel kriterium, variabel hasil variabel prediksi dalam penelitian korelasional.
Data hasil pengukuran pada rancangan prediksi dapat dianalisis dengan uji
korelasi atau dengan uji yang lebih luas seperti regresi linier atau regresi ganda
atau uji staistik modern lainnya, dengan catatan sesuai dengan tujuan penelitian.

Ciri karakter rancangan prediksi, jika peneliti:


1) memasukkan kata prediksi dalam judul penelitian
2) mengukur variabel prediktor dalam satu titik tertentu dan megukur
variabel kriterium pada titik waktu.
3) meramalkan hasil kinerja masa depan.
Contoh:
(1) Analisis kinerja guru dan kemampuan berpikir kritis siswa untuk
memprediksi kemampuan berpikir kreatif siswa SMA.
(2) Hubungan kenerja guru dan kemampuan berpikir kritis siswa terhadap
kemampuan berpikir kreatif siswa.

Dari kedua contoh tesebut, dapat diidentifikasi bahwa contoh (1) merupakan
contoh judul di rancangan prediksi, dan contoh (2) merupakan contoh rancangan
eksplanatori.

B. Rancangan Survai

Rancangan penelitian survai merupakan rancangan penelitian kuantitatif


dengan tujuan untuk mengadministrasikan survai pada suatu sampel atau pada
seluruh populasi untuk mendeskripsikan sikap, perilaku atau ciri khusus
populasi. Teknik yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah
mengirimkan kuesioner secara tidak langsung kepada responden (sampel atau
populasi) melalui pos, link URL secara online dan Wawancara secara langsung
dengan menggunakan berbagai fasilitas kepada responden (sampel atau
populasi).
Rancangan survai berbeda dengan rancangan eksperimental, karena
rancangan ini tidak memberikan intervensi/perlakukan/treatment terhadap
responden atau populasi. Rancangan ini tidak menjelaskan secara detail sebab
akibat yang terjadi pada rancangan eksperimental. Rancangan survai lebih
menekankan pada kegiatan meprediksikan trend-trend dalam data bukan
menjelaskan yang mendalam seperti eksperimen.
Rancangan survai memiliki beberapa kesamaan dengan rancangan
korelasional. Rancangan survai sering mengkorelasikan variabel untuk
mendalami karakter populasi, bukan untuk menganalisis hubungan atau
memprediksikan variabel seperti fokus pada penelitian korelasional. Rancangan
survai lebih tepat digunakan untuk mendeskripsikan tren-trend dalam populasi.
Contoh tanggapan guru terhapat pembelajaran dalam jaringan di era pndemi
covid 19. contoh lain misalkan tentang opini siswa terhadap pembelajaran dalam
jaringan.

Ciri-ciri penelitian survai:


1) pengambilan sampel dari populasi
2) Mengumpulkan data melalui kuesioner atau wawancara
3) merancang instrument untuk mengambil data
4) memastikan mendapat respon yang tinggi
Rancangan survai, terdiri dari:

a. Rancangan Survai Cross-Sectional


b. Rancangan Suvai Longitudinal, terdiri dari:
(a) Trend Study
(b) Cohort Study
(c) Panel Study

Anda mungkin juga menyukai