Anda di halaman 1dari 5

10_NURHIKMA_D021201001_METODOLOGI PENELITIAN_C

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU


Metodologi Penelitian C Dr. Ir. RUSTAN TARAKKA, ST.,
MT

TUGAS INDIVIDU

DISUSUN OLEH:

No.Absen : 10

Nama : Nurhikma

Nim : D021201001

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Kelas : C

DAPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2023
10_NURHIKMA_D021201001_METODOLOGI PENELITIAN_C

1. Desain Kuantitatif
A. Desain deskriptif
Dalam desain deskriptif, seorang peneliti hanya tertarik untuk menggambarkan situasi
atau kasus di bawah studi penelitian mereka. Ini adalah metode desain berbasis teori
yang dibuat dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang
dikumpulkan. Hal ini memungkinkan peneliti untuk memberikan wawasan tentang
mengapa dan bagaimana penelitian. Desain deskriptif membantu orang lain lebih
memahami kebutuhan penelitian. Jika pernyataan masalah tidak jelas, Anda dapat
melakukan penelitian eksplorasi.
B. Desain korelasi
Penelitian korelasional adalah teknik penelitian non-eksperimental yang membantu
peneliti membangun hubungan antara dua variabel yang berhubungan erat. Jenis
penelitian ini membutuhkan dua kelompok yang berbeda. Tidak ada asumsi saat
mengevaluasi hubungan antara dua variabel yang berbeda, dan teknik analisis statistik
menghitung hubungan di antara keduanya.
Koefisien korelasi menentukan korelasi antara dua variabel, yang nilainya berkisar
antara -1 dan +1. Jika koefisien korelasi menuju +1 menunjukkan hubungan positif
antara variabel dan -1 berarti hubungan negatif antara kedua variabel.
C. Desain Kausal
Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari macam-macam
metode penelitian kuantitatif. Nama populer dari macam-macam metode penelitian
kuantitatif ini adalah ex-post facto. Metode Kausal komperatif digunakan dalam
evaluasi untuk mengetahui kemungkinan hubungan sebab-akibat.
Proses dari macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti kasual komparatif
adalah dengan pengamatan terhadap akibat yang ada dengan mencari faktor-faktor
penyebabnya. Melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari mengidentifikasi
pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya, kemudian mencari kemungkinan
variabel penyebabnya.
D. Desain Komperatif
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang komparatif berfungsi
membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu variable, atau beberapa variabel
sekaligus. Tujuan macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti komparatif ini
untuk melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program.
Perbandingan yang dilihat dari bagaimana seluruh unsur dalam komponen penelitian
terkait antara satu sama lain. Perhitungan yang digunakan macam-macam metode
penelitian kuantitatif seperti komparatif adalah berupa persamaan dan perbedaan
dalam perencanaan, pelaksanaan, serta faktor pendukung hasil. Bagaimana unsur
pembentuk hasil penelitian dapat menjadi latar belakang dari hasil penelitian tersebut.
E. Desain Eksperimen
Penelitian eksperimental menetapkan hubungan antara sebab dan akibat dari suatu
situasi. Ini adalah desain kausal di mana orang mengamati dampak yang disebabkan
oleh variabel independen terhadap variabel dependen. Misalnya, seseorang memantau
pengaruh variabel independen seperti harga pada variabel dependen seperti kepuasan
pelanggan atau loyalitas merek. Ini adalah metode penelitian yang sangat praktis
karena memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Variabel bebas dimanipulasi untuk memantau perubahan yang terjadi pada variabel
terikat. Hal ini sering digunakan dalam ilmu sosial untuk mengamati perilaku manusia
10_NURHIKMA_D021201001_METODOLOGI PENELITIAN_C

dengan menganalisis dua kelompok. Peneliti dapat meminta peserta mengubah


tindakan mereka dan mempelajari bagaimana orang-orang di sekitar mereka bereaksi
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang psikologi sosial.
F. Desain Quasi Eksperimen
Desain Quasi Eksperimen adalah salah satu jenis desain penelitian yang mirip dengan
desain eksperimen, tetapi tidak sepenuhnya memenuhi semua persyaratan eksperimen
yang sebenarnya. Pada desain quasi eksperimen, peneliti tidak dapat memilih subjek
secara acak untuk ditempatkan dalam kelompok perlakuan atau kontrol karena
beberapa alasan, seperti etika atau keterbatasan praktis. Sebaliknya, subjek cenderung
terpilih secara alami atau berdasarkan karakteristik tertentu.
Desain quasi eksperimen sering digunakan dalam situasi di mana eksperimen sejati
tidak mungkin dilakukan, seperti dalam pengujian efektivitas program sosial atau
pendidikan. Penelitian jenis ini memungkinkan peneliti untuk membandingkan
kelompok yang menerima perlakuan atau intervensi dengan kelompok kontrol tanpa
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil.
Namun, kelemahan dari desain quasi eksperimen adalah sulit untuk menentukan sebab
akibat yang pasti antara variabel perlakuan dan hasil yang diamati. Karena itu, desain
quasi eksperimen sering membutuhkan pengendalian lebih banyak variabel untuk
mengurangi efek variabel eksternal yang dapat mempengaruhi hasil.
G. Desain Action Research
Explanatory Desain menggunakan ide dan pemikiran peneliti tentang suatu subjek
untuk mengeksplorasi lebih jauh teori mereka. Penelitian menjelaskan aspek-aspek
yang belum dijelajahi dari suatu subjek dan rincian tentang apa, bagaimana, dan
mengapa pertanyaan penelitian.

2. Desain Kualitatif
A. Desain Deskriptif Kualitatif
Deskriptif kualitatif dalam penelitian adalah suatu metode penelitian yang bertujuan
untuk memberikan gambaran atau deskripsi secara detail mengenai suatu fenomena
yang sedang diteliti, dengan cara mengumpulkan data-data kualitatif melalui
observasi, wawancara, atau dokumentasi. Beberapa definisi dari deskriptif kualitatif
menurut para ahli adalah:
Miles dan Huberman (1994) “menyatakan bahwa deskriptif kualitatif adalah suatu
teknik pengumpulan data dan analisis yang mendekati objeknya secara holistik,
deskriptif, dan kontekstual.”
Moleong (2014) “mengartikan deskriptif kualitatif sebagai suatu metode penelitian
yang berupaya memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu fenomena yang
sedang diteliti secara detail, mendalam, dan kontekstual.”
Bogdan dan Biklen (1992) “menyebutkan bahwa deskriptif kualitatif adalah suatu
metode penelitian yang memberikan gambaran atau deskripsi secara rinci mengenai
suatu fenomena dengan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, atau
dokumentasi.”
Dalam deskriptif kualitatif, peneliti berfokus pada analisis dan interpretasi data yang
dikumpulkan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena yang
sedang diteliti.
10_NURHIKMA_D021201001_METODOLOGI PENELITIAN_C

B. Desain Kualitatif Verfikatif


Creswell (2013) “menyatakan bahwa desain penelitian verifikatif adalah suatu
pendekatan penelitian yang mencoba memperkuat hasil penelitian dengan
menggunakan berbagai teknik untuk memastikan keabsahan data, sehingga dapat
diandalkan.”

Sugiyono (2016) “mengartikan desain penelitian verifikatif sebagai suatu pendekatan


penelitian yang digunakan untuk menguji dan memperkuat teori atau hipotesis yang
telah diterima atau dikembangkan melalui penelitian sebelumnya.”

Creswell dan Plano Clark (2018) “menyebutkan bahwa desain penelitian verifikatif
adalah suatu pendekatan penelitian yang dilakukan dengan menguji suatu teori atau
hipotesis yang telah dikembangkan atau diterima melalui penelitian sebelumnya,
dengan menggunakan metode pengumpulan dan analisis data yang tepat dan
relevan.”

Dalam desain penelitian verifikatif, peneliti berusaha untuk menguji dan memperkuat
teori atau hipotesis yang telah dikembangkan atau diterima melalui penelitian
sebelumnya. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan dan analisis data yang tepat
dan relevan untuk memastikan keabsahan data dan hasil penelitian. Metode yang
digunakan dalam desain penelitian verifikatif bisa menggunakan pendekatan kualitatif
atau kuantitatif, tergantung pada jenis pertanyaan penelitian yang ingin dijawab dan
data yang tersedia.
C. Desain Grounded Research
Grounded Research Design atau desain penelitian Grounded adalah sebuah
pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan untuk mengembangkan teori baru
dari data yang ditemukan selama proses penelitian.

Menurut Strauss dan Corbin (1990), desain penelitian Grounded adalah suatu
pendekatan penelitian yang bertujuan untuk membangun teori baru berdasarkan
analisis data yang ditemukan secara induktif dari pengalaman sosial yang ada di
lapangan. Pendekatan ini berfokus pada konstruksi teori yang berkaitan dengan
fenomena sosial yang diteliti.

Sedangkan Glaser dan Strauss (1967) mengemukakan bahwa desain penelitian


Grounded adalah proses pengembangan teori yang berasal dari data, di mana data-
data yang ditemukan di lapangan digunakan untuk membangun konsep-konsep,
kategori-kategori, dan proposisi-proposisi yang kemudian membentuk teori baru.

Dalam desain penelitian Grounded, peneliti mengumpulkan data melalui observasi,


wawancara, atau dokumen yang berkaitan dengan fenomena yang diteliti. Data
kemudian dianalisis secara sistematis dengan menggunakan teknik coding dan
categorizing untuk mengidentifikasi pola atau tema yang muncul dari data tersebut.
Dari hasil analisis tersebut, peneliti dapat mengembangkan teori baru yang berbasis
pada data yang ditemukan selama proses penelitian.
10_NURHIKMA_D021201001_METODOLOGI PENELITIAN_C

Dalam hal ini, desain penelitian Grounded Research merupakan sebuah pendekatan
penelitian kualitatif yang memberikan perhatian yang besar pada penemuan atau
pengembangan teori baru berdasarkan data yang ditemukan di lapangan.

Gedung bertingkat juga telah dapat terlihat perkembangannya di Kota


Samarinda, Kalimantan Timur. Salah satu gedung bertingkat yang dibahas pada
makalah ini adalah rumah kantor (Rukan) tiga lantai yang terletak di Kompleks
Cendrawasih Permai, Jl. Ahmad Yani, Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda
Kalimantan Timur. Dalam proses pembangunan gedung ini, terjadi keruntuhan
pada tanggal 3 Juni 2014 saat gedung masih dalam proses pengerjaan yang
menyebabkan 12 tenaga kerja tewas. Pembangunan gedung ini memiliki dimensi
50x100 m dengan anggaran biaya senilai kurang lebih 15 milyar Rupiah
Gedung bertingkat juga telah dapat terlihat perkembangannya di Kota
Samarinda, Kalimantan Timur. Salah satu gedung bertingkat yang dibahas pada
makalah ini adalah rumah kantor (Rukan) tiga lantai yang terletak di Kompleks
Cendrawasih Permai, Jl. Ahmad Yani, Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda
Kalimantan Timur. Dalam proses pembangunan gedung ini, terjadi keruntuhan
pada tanggal 3 Juni 2014 saat gedung masih dalam proses pengerjaan yang
menyebabkan 12 tenaga kerja tewas. Pembangunan gedung ini memiliki dimensi
50x100 m dengan anggaran biaya senilai kurang lebih 15 milyar

Anda mungkin juga menyukai