Definisi Desain Penelitian/Rancangan Penelitian • Rancangan penelitian merupakan rencana, karena rancangan memuat secara sistematis keseluruhan kegiatan yang akan dilakukan peneliti • Disebut juga sebagai struktur, karena rancangan penelitian melakukan strukturisasi penelitian • Rancangan penelitian juga merupakan strategi, karena di dalamnya terkandung petunjuk prosedural bagaimana rencana dan strukturisasi tersebut dapat dijalankan sehingga permasalahan penelitian secara adekwat terjawab dan varians dapat dikontrol. Pentingnya desain penelitian/rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang dilakukan memiliki
tujuan untuk dijadikan dasar saat penelitian nantinya akan dilaksanakan, karena itu rancangan penelitian memiliki banyak sekali manfaat supaya proses sebuah penelitian nantinya akan berjalan dengan baik 1. Menjelaskan Tujuan Penelitian Saat melakukan rancangan penelitian, maka juga akan dijelaskan mengenai tujuan dari penelitian tersebut. Dengan ini, maka peneliti akan memperoleh arahan serta petunjuk yang paling sesuai saat proses penelitian berlangsung sehingga bisa terpusat dengan objek yang tepat sasaran. 2. Memberikan Gambaran Kesulitan Penelitian Rancangan penelitian juga akan memberikan sebuah gambaran mengenai apa saja yang harus dilakukan dan juga apa saja kesulitan yang mungkin akan dihadapi saat penelitian sedang berlangsung. Dengan rancangan penelitian ini, maka bisa diambil sikap serta keputusan yang baik untuk mengatasi masalah penelitian yang akan dilakukan. 3. Rancangan Penelitian Merupakan Rencana Dalam rancangan penelitian mengandung sistematis secara keseluruhan terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peneliti sehingga rancangan penelitian juga berguna sebagai sebuah rencana. 4. Rancangan Penelitian Berguna Untuk Struktur Rancangan penelitian memerlukan sutrukturisasi dari sebuah penelitian yakni rancangan penelitian akan tergambar dalam sebuah model atau paradigma operasionalisasi variabel yang bisa mengidentifikasi jenis serta sifat variabel dan juga hubungan antara variabel tersebut sehingga berguna sebagai struktur. 5. Berguna Sebagai Strategi Rancangan penelitian juga berguna sebagai strategi, sebab di dalam rancangan penelitian mengandung petunjuk prosedural tentang bagaimana rencana serta strukturisasi bisa dijalankan, sehingga permasalahan yang timbul dalam sebuah penelitian bisa menemukan jawaban yang akurat serta varians yang bisa dikendalikan. 6. Untuk Membuktikan Hipotesis Sebuah rancangan penelitian akan berguna dan menjadi sangat penting khususnya untuk membuktikan hipotesis sebagai konfirmasi dari kebenaran hipotesis sehingga permasalahan yang timbul bisa ditemukan jawaban yang terbaik. Permasalahan ini bisa dihadapi dengan memakai teori, fakta yang diperoleh saat penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan juga asumsi peneliti yang kemudian akan dikembangkan kerangka teoritik untuk mendasari rumus hipotesis tersebut 7. Memberi Pegangan Jelas Untuk Peneliti Rancangan penelitian juga bermanfaat sebagai pegangan yang jauh lebih jelas untuk peneliti saat melaksanakan proses penelitian. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membuat rancangan penelitian seperti metode sampling yang di pilih, populasi, ukuran besar sampel, prosedur pengumpulan sampel, cara yang digunakan untuk analisa data, memakai statistik yang benar, cara membuat kesimpulan dan sebagainya. 8. Sebagai Penentu Batas • Rancangan penelitian juga berfungsi sebagai batas sebuah penelitian yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Jika tujuan penelitian tidak dirumuskan secara gamblang, maka penelitian yang akan dilakukan tidak akan menemukan ujung atau pangkalnya. • Dengan membuat rancangan penelitian, maka desain bisa disusun yang akan menentukan batas penelitian dengan lebih tegas sehingga bisa dipusatkan pada usaha serta arah tujuan yang lebih nyata dan juga lebih efektif. 9. Memberikan Gambaran Mengenai Kesulitan Rancangan penelitian juga akan memberikan gambaran lebih dalam dan lebih jelas mengenai apa saja yang nantinya harus dilakukan sekaligus memberikan gambaran tentang kesulitan yang akan dihadapi saat proses penelitian berjalan. Dengan ini, maka bisa di cari jalan keluar terlebih dulu untuk mengatasi berbagai kesulitan yang akan dihadapi Jenis-jenis rancangan penelitian • Rancangan Penelitian Deskriftif – Penelitian Survei a. Metode penelitian yang dilakukan thd sekumpulan objek yg lazimnya cukup banyak dalam periode waktu tertentu. b. Katagori penelitian survei sbb: • Survei rumah tangga • Survei morbiditas • Survei analisis jabatan • Survei pendapat umum - Penelitian Studi Kasus a. pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu b. Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi: (1) sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan dokumen; (2) sasaran sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan maksud untuk memahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya Studi kasus yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (a) menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum atau bahkan dengan kepentingan nasional, (b) batas-batasnya dapat ditentukan secara jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu diselesaikan oleh penelitinya dengan baik dan tepat meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, (c) mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang berbeda-beda, (d) studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik yang mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan prinsip selektifitas, dan (e) hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi dengan pembaca secara baik. - Studi Perbandingan (Comparative study) a. Studi perbandingan merupakan metode penelitian deskriptif yang dilakukan dengan membandingkan persamaan dan perbedaan sebagai fenomena untuk mencari faktor faktor apa saja, atau situasi seperti apa yang menimbulkan suatu peristiwa tertentu b. Studi perbandingan diawali dengan melakukan pengumpulan fakta tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu gejala tertentu c. lalu dibandingkan dengan situasi lain, atau sekaligus membandingkan suatu gejala atau peristiwa dan faktor- faktor yang memengaruhinya dari dua atau beberapa kelompok sampel atau subjek penelitian - Studi Korelasi (Correlation study) a. Studi korelasi kerap disebut sebagai studi korelasi populasi, adalah suatu metode penelitian dengan populasi sebagai unit analisis b. bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara variabel terikat (masalah gizi dan kesehatan) dan faktor-faktor yang diduga sebagai determinan - Penelitian Evaluasi a. Metode penelitian evaluasi diguakan untuk menilai suatu program gizi dan kesehatan yang sedang berjalan atau sudah dilakukan b. Contoh, penelitian evaluasi tentang perkembangan pelayanan puskesmas, penelitian tentang program pemberian makanan tambahan pada balita, dan penelitian evaluasi tentang penanggulangan penyakit degeneratif RANCANGAN PENELITIAN POTONG- LINTANG • Penelitian potong-lintang atau “cross sectional” adalah penelitian noneksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dan efek berupa penyakit atau status kesehatan tertentu dengan model pendekatan ‘point time’ • Variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan faktor efek diamati sekaligus pada saat yang sama Kelebihan dan Keterbatasan Rancangan Potong-lintang: mudah dan ekonomis dari sisi waktu, cepat karena hanya sekali pengamatan atau pengukuran variabel, variabel yang diteliti lebih banyak baik variabel bebas maupun terikat yang dapat digali dan dipelajari korelasi atau pengaruhnya. Keterbatasan rancangan potong-lintang meliputi hal-hal sebagai berikut: • Dibutuhkan subjek penelitian yang besar, apalagi jika variabel yang diteliti cukup banyak, • Tidak bisa menggambarkan perkembangan penyakit secara lebih akurat, • Faktor risiko kadang sulit diukur secara akurat, • Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan, dan • Kesimpulan korelasi faktor risiko atau variabel bebas denga efek sebagai variabel terikat paling lemah dibandingkan dengan jenis rancangan lainnya seperti kasus kontrol dan kohort. RANCANGAN PENELITIAN KOHORT • rancangan penelitian observasional yang paling kuat dalam menjelaskan hubungan antara faktor risiko (variabel bebas) dan penyakit (variabel terikat). • Keunggulan metodologik memungkinkan pengaruh faktor risiko terhadap efek dapat dipelajari secara lebih cermat pada rancangan kohor dibandingkan dengan rancangan observasional lainnya RANCANGAN PENELITIAN KASUS- KONTROL • rancangan penelitian yang mempelajari hubungan antara pemapar dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok control berdasarkan status keterpaparannya • Perbedaan dengan rancangan potong lintang yaitu terletak pada bagaimana faktor risiko dipelajari, yakni dengan pendekatan retrospektif. Artinya bahwa efek atau penyakit sebagai variabel terikat diidentifikasi terlebih dahulu baru kemudian faktor risiko sebagai variabel bebas dipelajari secara retrospektif. RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN • rancangan studi yang dikembangkan untuk mempelajari fenomena dalam kerangka hubungan ‘sebab-akibat’ • Rancangan eksperimental memiliki kapasitas uji korelasi yang paling tinggi dibanding dengan rancangan analitis observasional • Pada penelitian kohor dan kasus kontrol, pengujian dilakukan hanya pada taraf ada atau tidak adanya korelasi antara faktor risiko dan efek (penyakit), sementara kedalaman korelasi sebab-akibat tidak dapat dibuktikan secara empiris Terdapat tiga ciri esensial dalam rancangan penelitian eksperimental, yakni: • Manipulasi suatu variabel, • Mengamati perubahan (efek) pada variabel lain (variabel dependen), dan • Pengendalian pengaruh variabel lain yang tidak dikehendaki. Jenis- Jenis Rancangan Eksperimental 1. Jenis rancangan pra eksperimen a. One group design, suatu penelitian yang dilakukan dengan satu kelompok yang diberi perlakuan (x) tertentu, kemudian diobservasi b. One group pretest-posttest design, suatu penelitian yang dilakukan dengan satu kelompok yang diberi perlakuan tertentu, kemudian diobservasi sebelum dan sesudah perlakuan c. The static group comparison (randomized control group only design), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan dua kelompok, satu kelompok diberi perlakuan dan kelompok lain sebagai kontrol, kemudian diobservasi akibatnya 2. Jenis rancangan eksperimen Rancangan penelitian eksperimen adalah suatu rancangan penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya keterlibatan peneliti memberikan perlakuan terhadap variabel bebas. a. Randomized control group pretest-posttest design, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan dua kelompok, satu kelompok diberi perlakuan dan kelompok lain sebagai kontrol, kemudian diobservasi sebelum dan sesudahnya b. Randomized solomon four group design, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan lebih dari satu kelompok perlakuan dan kelompok lain sebagai kontrol, kemudian diobservasi akibatnya c. Factorial design, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan banyak kelompok yang mendapat satu atau 2 variasi perlakuan secara bersamaan, kemudian diobservasi akibatnya 3. Jenis rancangan eksperimen semu/quasi experiment Rancangan penelitian kuasi eksperimen adalah suatu rancangan penelitian yang digunakan untuk mencari kemungkinan hubungan sebab- akibat tanpa melakukan randomisasi (dalam kondisi sewajarnya) dan tanpa kontrol lingkungan yang ketat. a. The time series experiment atau longitudinal time study, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan satu kelompok yang diobservasi beberapa kali sebelum dan sesudah perlakuan b. Non randomized pre-test and post test control group, suatu penelitian yang dilakukan dengan dua kelompok tanpa randiomisasi, satu kelompok diberi perlakuan dan kelompok lain sebagai kontrol, kemudian diobservasi sebelum dan sesudahnya TELAAH JURNAL TERIMAKASIH