Anda di halaman 1dari 34

Berbagai bentuk

rancangan penelitian
Pertemuan 5

Lensi Natalia Tambunan, SST, M.Kes


Definisi Desain Penelitian/Rancangan
Penelitian
• Rancangan penelitian merupakan rencana, karena
rancangan memuat secara sistematis keseluruhan
kegiatan yang akan dilakukan peneliti
• Disebut juga sebagai struktur, karena rancangan
penelitian melakukan strukturisasi penelitian
• Rancangan penelitian juga merupakan strategi,
karena di dalamnya terkandung petunjuk
prosedural bagaimana rencana dan strukturisasi
tersebut dapat dijalankan sehingga permasalahan
penelitian secara adekwat terjawab dan varians
dapat dikontrol.
Pentingnya desain penelitian/rancangan
penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan memiliki


tujuan untuk dijadikan dasar saat penelitian
nantinya akan dilaksanakan, karena itu
rancangan penelitian memiliki banyak sekali
manfaat supaya proses sebuah penelitian
nantinya akan berjalan dengan baik
1. Menjelaskan Tujuan Penelitian
Saat melakukan rancangan penelitian, maka juga
akan dijelaskan mengenai tujuan dari penelitian
tersebut. Dengan ini, maka peneliti akan
memperoleh arahan serta petunjuk yang paling
sesuai saat proses penelitian berlangsung
sehingga bisa terpusat dengan objek yang tepat
sasaran.
2. Memberikan Gambaran Kesulitan Penelitian
Rancangan penelitian juga akan memberikan
sebuah gambaran mengenai apa saja yang harus
dilakukan dan juga apa saja kesulitan yang
mungkin akan dihadapi saat penelitian sedang
berlangsung. Dengan rancangan penelitian ini,
maka bisa diambil sikap serta keputusan yang
baik untuk mengatasi masalah penelitian yang
akan dilakukan.
3. Rancangan Penelitian Merupakan Rencana
Dalam rancangan penelitian mengandung
sistematis secara keseluruhan terhadap kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh peneliti sehingga
rancangan penelitian juga berguna sebagai
sebuah rencana.
4. Rancangan Penelitian Berguna Untuk
Struktur
Rancangan penelitian memerlukan
sutrukturisasi dari sebuah penelitian yakni
rancangan penelitian akan tergambar dalam
sebuah model atau paradigma operasionalisasi
variabel yang bisa mengidentifikasi jenis serta
sifat variabel dan juga hubungan antara variabel
tersebut sehingga berguna sebagai struktur.
5. Berguna Sebagai Strategi
Rancangan penelitian juga berguna sebagai
strategi, sebab di dalam rancangan penelitian
mengandung petunjuk prosedural tentang
bagaimana rencana serta strukturisasi bisa
dijalankan, sehingga permasalahan yang timbul
dalam sebuah penelitian bisa menemukan
jawaban yang akurat serta varians yang bisa
dikendalikan.
6. Untuk Membuktikan Hipotesis
Sebuah rancangan penelitian akan berguna dan
menjadi sangat penting khususnya untuk
membuktikan hipotesis sebagai konfirmasi dari
kebenaran hipotesis sehingga permasalahan yang
timbul bisa ditemukan jawaban yang terbaik.
Permasalahan ini bisa dihadapi dengan memakai
teori, fakta yang diperoleh saat penelitian yang
sudah dilakukan sebelumnya dan juga asumsi
peneliti yang kemudian akan dikembangkan
kerangka teoritik untuk mendasari rumus
hipotesis tersebut
7. Memberi Pegangan Jelas Untuk Peneliti
Rancangan penelitian juga bermanfaat sebagai
pegangan yang jauh lebih jelas untuk peneliti
saat melaksanakan proses penelitian. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan saat
membuat rancangan penelitian seperti metode
sampling yang di pilih, populasi, ukuran besar
sampel, prosedur pengumpulan sampel, cara
yang digunakan untuk analisa data, memakai
statistik yang benar, cara membuat kesimpulan
dan sebagainya.
8. Sebagai Penentu Batas
• Rancangan penelitian juga berfungsi sebagai batas
sebuah penelitian yang berhubungan dengan tujuan
penelitian. Jika tujuan penelitian tidak dirumuskan
secara gamblang, maka penelitian yang akan dilakukan
tidak akan menemukan ujung atau pangkalnya.
• Dengan membuat rancangan penelitian, maka desain
bisa disusun yang akan menentukan batas penelitian
dengan lebih tegas sehingga bisa dipusatkan pada usaha
serta arah tujuan yang lebih nyata dan juga lebih efektif.
9. Memberikan Gambaran Mengenai Kesulitan
Rancangan penelitian juga akan memberikan
gambaran lebih dalam dan lebih jelas mengenai
apa saja yang nantinya harus dilakukan sekaligus
memberikan gambaran tentang kesulitan yang
akan dihadapi saat proses penelitian berjalan.
Dengan ini, maka bisa di cari jalan keluar
terlebih dulu untuk mengatasi berbagai kesulitan
yang akan dihadapi
Jenis-jenis rancangan penelitian
• Rancangan Penelitian Deskriftif
– Penelitian Survei
a. Metode penelitian yang dilakukan thd sekumpulan
objek yg lazimnya cukup banyak dalam periode waktu
tertentu.
b. Katagori penelitian survei sbb:
• Survei rumah tangga
• Survei morbiditas
• Survei analisis jabatan
• Survei pendapat umum
- Penelitian Studi Kasus
a. pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang
subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu
peristiwa tertentu
b. Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa
batasan studi kasus meliputi: (1) sasaran penelitiannya
dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan dokumen; (2)
sasaran sasaran tersebut ditelaah secara mendalam
sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya
masing-masing dengan maksud untuk memahami berbagai
kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya
Studi kasus yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(a) menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan
kepentingan umum atau bahkan dengan kepentingan nasional,
(b) batas-batasnya dapat ditentukan secara jelas, kelengkapan ini
juga ditunjukkan oleh kedalaman dan keluasan data yang digali
peneliti, dan kasusnya mampu diselesaikan oleh penelitinya
dengan baik dan tepat meskipun menghadapi berbagai
keterbatasan,
(c) mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut
pandang yang berbeda-beda,
(d) studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling
penting saja, baik yang mendukung pandangan peneliti
maupun yang tidak mendasarkan prinsip selektifitas, dan
(e) hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu
terkomunikasi dengan pembaca secara baik.
- Studi Perbandingan (Comparative study)
a. Studi perbandingan merupakan metode penelitian
deskriptif yang dilakukan dengan membandingkan
persamaan dan perbedaan sebagai fenomena untuk
mencari faktor faktor apa saja, atau situasi seperti apa
yang menimbulkan suatu peristiwa tertentu
b. Studi perbandingan diawali dengan melakukan
pengumpulan fakta tentang faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya suatu gejala tertentu
c. lalu dibandingkan dengan situasi lain, atau sekaligus
membandingkan suatu gejala atau peristiwa dan faktor-
faktor yang memengaruhinya dari dua atau beberapa
kelompok sampel atau subjek penelitian
- Studi Korelasi (Correlation study)
a. Studi korelasi kerap disebut sebagai studi
korelasi populasi, adalah suatu metode
penelitian dengan populasi sebagai unit
analisis
b. bertujuan mendeskripsikan hubungan
korelatif antara variabel terikat (masalah gizi
dan kesehatan) dan faktor-faktor yang diduga
sebagai determinan
- Penelitian Evaluasi
a. Metode penelitian evaluasi diguakan untuk
menilai suatu program gizi dan kesehatan yang
sedang berjalan atau sudah dilakukan
b. Contoh, penelitian evaluasi tentang
perkembangan pelayanan puskesmas, penelitian
tentang program pemberian makanan tambahan
pada balita, dan penelitian evaluasi tentang
penanggulangan penyakit degeneratif
RANCANGAN PENELITIAN POTONG-
LINTANG
• Penelitian potong-lintang atau “cross
sectional” adalah penelitian noneksperimental
dalam rangka mempelajari dinamika korelasi
antara faktor risiko dan efek berupa penyakit
atau status kesehatan tertentu dengan model
pendekatan ‘point time’
• Variabel-variabel yang termasuk faktor risiko
dan faktor efek diamati sekaligus pada saat
yang sama
Kelebihan dan Keterbatasan Rancangan
Potong-lintang:
mudah dan ekonomis dari sisi waktu, cepat
karena hanya sekali pengamatan atau
pengukuran variabel, variabel yang diteliti lebih
banyak baik variabel bebas maupun terikat yang
dapat digali dan dipelajari korelasi atau
pengaruhnya.
Keterbatasan rancangan potong-lintang meliputi hal-hal
sebagai berikut:
• Dibutuhkan subjek penelitian yang besar, apalagi jika
variabel yang diteliti cukup banyak,
• Tidak bisa menggambarkan perkembangan penyakit
secara lebih akurat,
• Faktor risiko kadang sulit diukur secara akurat,
• Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan,
dan
• Kesimpulan korelasi faktor risiko atau variabel bebas
denga efek sebagai variabel terikat paling lemah
dibandingkan dengan jenis rancangan lainnya seperti
kasus kontrol dan kohort.
RANCANGAN PENELITIAN
KOHORT
• rancangan penelitian observasional yang
paling kuat dalam menjelaskan hubungan
antara faktor risiko (variabel bebas) dan
penyakit (variabel terikat).
• Keunggulan metodologik memungkinkan
pengaruh faktor risiko terhadap efek dapat
dipelajari secara lebih cermat pada rancangan
kohor dibandingkan dengan rancangan
observasional lainnya
RANCANGAN PENELITIAN KASUS-
KONTROL
• rancangan penelitian yang mempelajari hubungan
antara pemapar dan penyakit dengan cara
membandingkan kelompok kasus dan kelompok
control berdasarkan status keterpaparannya
• Perbedaan dengan rancangan potong lintang yaitu
terletak pada bagaimana faktor risiko dipelajari, yakni
dengan pendekatan retrospektif. Artinya bahwa efek
atau penyakit sebagai variabel terikat diidentifikasi
terlebih dahulu baru kemudian faktor risiko sebagai
variabel bebas dipelajari secara retrospektif.
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN
• rancangan studi yang dikembangkan untuk mempelajari
fenomena dalam kerangka hubungan ‘sebab-akibat’
• Rancangan eksperimental memiliki kapasitas uji korelasi
yang paling tinggi dibanding dengan rancangan analitis
observasional
• Pada penelitian kohor dan kasus kontrol, pengujian
dilakukan hanya pada taraf ada atau tidak adanya
korelasi antara faktor risiko dan efek (penyakit),
sementara kedalaman korelasi sebab-akibat tidak dapat
dibuktikan secara empiris
Terdapat tiga ciri esensial dalam rancangan
penelitian eksperimental, yakni:
• Manipulasi suatu variabel,
• Mengamati perubahan (efek) pada variabel lain
(variabel dependen), dan
• Pengendalian pengaruh variabel lain yang tidak
dikehendaki.
Jenis- Jenis Rancangan Eksperimental
1. Jenis rancangan pra eksperimen
a. One group design, suatu penelitian yang dilakukan dengan
satu kelompok yang diberi perlakuan (x) tertentu, kemudian
diobservasi
b. One group pretest-posttest design, suatu penelitian yang
dilakukan dengan satu kelompok yang diberi perlakuan
tertentu, kemudian diobservasi sebelum dan sesudah
perlakuan
c. The static group comparison (randomized control group only
design), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan dua
kelompok, satu kelompok diberi perlakuan dan kelompok lain
sebagai kontrol, kemudian diobservasi akibatnya
2. Jenis rancangan eksperimen
Rancangan penelitian eksperimen adalah suatu
rancangan penelitian yang digunakan untuk
mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya
keterlibatan peneliti memberikan perlakuan
terhadap variabel bebas.
a. Randomized control group pretest-posttest design,
yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan dua
kelompok, satu kelompok diberi perlakuan dan
kelompok lain sebagai kontrol, kemudian diobservasi
sebelum dan sesudahnya
b. Randomized solomon four group design, yaitu suatu penelitian
yang dilakukan dengan lebih dari satu kelompok perlakuan dan
kelompok lain sebagai kontrol, kemudian diobservasi akibatnya
c. Factorial design, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan
banyak kelompok yang mendapat satu atau 2 variasi perlakuan
secara bersamaan, kemudian diobservasi akibatnya
3. Jenis rancangan eksperimen semu/quasi
experiment
Rancangan penelitian kuasi eksperimen adalah
suatu rancangan penelitian yang digunakan
untuk mencari kemungkinan hubungan sebab-
akibat tanpa melakukan randomisasi (dalam
kondisi sewajarnya) dan tanpa kontrol
lingkungan yang ketat.
a. The time series experiment atau longitudinal time
study, yaitu suatu penelitian yang dilakukan
dengan satu kelompok yang diobservasi beberapa
kali sebelum dan sesudah perlakuan
b. Non randomized pre-test and post test control
group, suatu penelitian yang dilakukan dengan
dua kelompok tanpa randiomisasi, satu kelompok
diberi perlakuan dan kelompok lain sebagai
kontrol, kemudian diobservasi sebelum dan
sesudahnya
TELAAH JURNAL
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai