MALARIA
Oleh :
FIRDAUS KUNOLI
DISTRIBUSI
Headache
Muscle Pain
Palpable Liver
Palpable Spleen
Nausea &
Vomiting
Abdominal Cramps / Diarrhea
Tahapan gejala Malaria Paroxysm
1. Fase Menggigil
Terjadi dalam 15 menit sampai beberapa jam
2. Fase Panas
Terjadi setelah bbrp jam bersamaan dgn ruptur
eritrosit dan pelepasan merozoit, suhu 400, berkeringat
minimal
Gelaja klinis : tachikardi, hipotensi, batuk, nyeri
kepala, nausea, nyeri abdomen, muntah, diare,
penurunan kesadaran
3. Fase berkeringat
Terjadi setelah 2-6 jam dengan tanda; berkeringat,
kelelahan, ps bisa tidur
MANIFESTASI COMPLICATED MALARIA
TANDA UTAMA GAMBARAN
Koma Ketdkmampuan melokalisasi rangsangan nyeri,
koma terjadi lbh dari 30 menit setelah konvulsi
Seizure Konvulsi terjadi lebih dari 2 kali/24 jam (kejang)
Anemia berat Ht <15% atau Hb < 5 g/dl, level parasitemia >
10000/ml atau > 1-2% eritrosit yg terserang
Perdarahan abnormal Perdarahan gusi, hidung, sal cerna, dan tanda DIC
Oedem paru / ARDS Nafas cepat dan dangkal, suara rales
Gagal ginjal Urine output <400ml/hari, serum kreatinin >3 mg/dl
Hemoglobinuria Urin berwarna hitam, coklat atau merah yg tdk
berhubungan dgn efek obat
Hipoglikemia Glukosa < 40 mg/dl
Hipotensi/shock TD sistole<80, sianosis, kulit dingin, pnrn perfusi
Gangguan Asam basa PH<7,25 dan bikarbonat < 15 mmol/l
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan mikroskopik pada usap
darah tebal dan tipis
Tebal : mendeteksi adanya plasmodium
Tipis : mendeteksi perubanahan bentuk eritrosit
Harus diulang 2 – 3 hari sebelum menyatakan
negatif
• Pemeriksaan laboratorium yg menunjukan
hemolisis dan efek pengobatan
anemia, hiperbilirubinemia, leukopenia,
trombositopenia.
KOMPLIKASI
• Malaria serebral
• Gagal ginjal akut
• Hipoglikemia
• Anemia
• Shock septik
• Oedem pulmonal
• Ruptur lien
UNCOMPLICATED MALARIA TREATMEN
DRUG DOSE
Chloroquine-sensitive
Adults: 1.0 gm (600 mg base) initially, 500 mg (300 mg base) in 6 hrs, then 500 mg
Chloroquine (300 mg base) at 24 and 48 hrs
Children: 10 mg base/kg, 5 mg base/kg 6 hrs, later, then 5 mg base/kg at 24 and 48
hrs
Chloroquine-resistant
Mefloquine* Adults: 1250 mg (750 mg followed in 12 hrs by 500 mg).
or Children: 25 mg/kg once (15 mg/kg followed in 8-12 hrs by 10 mg/kg).
Halofantrine Adults: 500 mg every 6 hrs x 3 doses, not with meals*. Repeat dose in 7 days.
or Children (<40kg): 8 mg/kg every 6 hrs x 3 doses. Repeat dose in 7 days
Quinine Adults: 600 or 650 mg of the salt tid for 3-7 days.
plus either Children: 25 mg/kg/day of the salt divided into 3 doses x 7 days.
Doxy :100mg bid x 7 days; do not use in children under 8.
Doxycycline* For children over 8, doxy 2 mg/kg bid x 7 days; not to exceed 100mg bid.
or
FansidarR Adults: 3 tablets in a single dose.
(500 mg sulfadoxine, 25 mg Children: º tab < 1 yr, ½ tab 1-3 yrs, 1 tab 4-8 yrs, 2 tabs 9-14 yrs, 3 tabs > 14 yrs, all
single dose.
pyrimethamine)
* contraindicated for use in pregnant or lactating women, and those at risk of cardiac arrhythmia
PEMBERANTASAN
Pencegahan berbasis masyarakat
PHBS :
Memperhatikan kebersihan
lingkungan untuk menghilangkan tempat-
tempat perindukan nyamuk.
Air tergenang dialirkan, dikeringkan
atau ditimbun.
Aliran air pada selokan dan parit
dipercepat.
Penggunaan bahan kimia atau cara-
cara biologis untuk menghilangkan larva
Pencegahan berbasis masyarakat
Penyemprotan dengan
menggunakan pestisida dengan
efek residual terhadap nyamuk
dewasa, lakukan telaah yang
teliti terhadap bionomik dari
nyamuk di daerah tersebut
Pencegahan berbasis masyarakat
• TK kesadaran
• TTV
• Tanda anemia
• Tanda oedem paru
• Dehidrasi
• Abdomen; Hepatomegali,
Splenomegali
PEMERIKSAAN Laboratorium
• Usap darah tebal dan tipis :
spesies plasmodium dan jumlah yg terdapat
dlm eritrosit
• Px darah lengkap :
Anemia, hiperbilirubinemia, leukopenia,
trombositopenia
Hipertermia
Intervensi:
• Observasi suhu tubuh setiap jam selama
gejala malaria paroxysm
• Berikan kompres hangat pada fase menggigil,
kompres dengan suhu standar pada fase
panas
• Memberikan intake cairan yang optimal pada
fase berkeringat
• Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
siklus malaria paroxysm
• Kolaborasi obat antimalaria yang sesuai
Nyeri akut b/d efek obstruksi mikrovaskuler oleh
akumulasi parasit pada eritrosit
Intervensi :
• Kaji respon nyeri kepala dan otot; skala,
intensitas, frekuensi.
• Ukur TTV setiap 4 jam
• Fasilitasi bedrest
• Ajarkan tehnik relaksasi
• Kolaborasi pemberian obat anti malaria yang
sesuai
Resiko defisit volema cairan b/d peningkatan
kehilangan caiaran akibat peningkatan metabolisme
Intervensi :
• Monitor intake & output cairan
• Monitor status hemodinamik
• Ukur TTV setiap 4 jam
• Tingkatkan asupan cairan terutama
selama menunjukkan gejala malaria
paroxysm
• Pertahankan pemberian cairan
perparenteral
• Monitor tanda dan gejala oedem paru
Diagnosa keperawatan berikutnya………..
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d penurunan intake
• Intolaransi aktivitas
• Sindroma defisit perawatan diri
TERIMA KASIH