memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif
lebih sistematis, terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian.
ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah, namun dari penelitian
yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati
dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah
pokok. Oleh karena hal itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang
Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai ( Sandu, 2015)
A. Penelitian Kuantitatif
2
notoadmotdjo (2010):
a. Penelitian Observasional
1. Deskriptif
b. Penelitian experiment
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan
lainnya.
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel
karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi
sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-
kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis.
Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode
menggunakan statistik.
Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi
terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan
dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat
diterima. pada umumnya, para peneliti mencari ukuran sampel yang akan
bahwa jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda akan
mendapatkan respon yang sama) dan plus atau minus 5 persentase poin margin
Beberapa survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang
komunikasi. Namun, oleh karena sifat teknisnya metode pilihan pada survei
atau penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang lain tidak tercakup
1. Observasional
5
Penelitian ini hanya untuk mengamati fenomena alam atau sosial yang
populasi yang lebih luas. Penelitian observasional ini secara garis besar
survei deskriptif.
6
dalam jumlah yang cukup agar validitas temuan bisa dicapai dengan
baik. Hal ini wajar, sebab apa yang digali dari kuesioner itu cenderung
sebuah analisis statistik seperti korelasi antara sebab dan akibat atau
dari subyek tersebut ada yang terpapar faktor risiko ada yang
2. Metode Eksperimen
menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu dan lain variabel, tetapi
suatu variabel di masa depan. Ini adalah eksperimen yang bertujuan untuk
memprediksi.
kenaikan nilai test (post > pre). Hal ini mungkin lantaran subjek
10
menjadi lebih pintar alias test wise. Bisa juga terjadi kualitas pre test
Misalnya post test lebih mudah dari pada pre test, maka wajar hasil post
(mungkin karena ketidaksengajaan) maka Jika pun hasil post > pre, hal
ini bukan dari hasil treatment, tetapi dari kesalahan instrumen itu.
bisa mengerti.
11
satu dan lain hal, yang masuk ke kelompok A, misalnya, rata-rata lebih
pengelompokan.
subjek penelitian. Jika satu per satu subjek mengundurkan diri dari
Mungkin secara kuantitas jumlahnya masih cukup. Tetapi bila profile subjek
kelompok lainnya.
9) The John Henry Effect: Ini terjadi ketika kelompok kontrol (tidak diberi
Perasaan “kalah” semacam ini bisa memacu kelompok kontrol belajar dan
(2015):
perlakuan.
atau intervensi.
designs)
terhadap validitas
dengan perlakuan.
designs)
B. Penelitian Kualitatif
keperawatan, gizi, dan lain–lain. Bogdan dan Taylor dalam Martha (2016)
yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku
subjek dan merasakan apa yang meraka alami dalam kehidupan sehari–hari.
Menurut Miles (1992) dalam Martha (2016) bahwa penelitian kualitatif pada
detektif. Hasil data utama yang diperoleh dalam penelitian kualitatif adalah
kata–kata dan tindakan yang didukung dengan data tambahan berupa data
mendalam terhadap suatu fenomena atau gejala sosial secara lengkap sehingga
1. Etnografi
sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami pada sebuah
sebuah budaya tertentu dari sudut pandang pelakunya. Dengan kata lain
2. Studi Kasus
sumber bukti terhadap suatu entitas tunggal yang dibatasi oleh ruang dan
dimensi sebuah kasus tertentu atau beberapa kasus kecil (Tohirin, 2012
tentang peristiwa yang sudah maupun yang sedang terjadi dari berbagai
3. Grounded Theory
tertentu.
4. Phenomenology
suatu objek penelitian dalam suatu konstruksi ganda dan dalam konteks
fenomena dan situasi, dan makna dari temuan adalah tujuan akhir dari
pengalaman.
DAFTAR PUSTAKA
Publishing
Bandung: Alfabeta
20
Bandung: Alfabeta