Anda di halaman 1dari 9

KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR

Untuk memenuhi tugas resume metode analisis situasi kesehatan masyarakat pesisir
Dosen pengampu :
Zata Ismah,SKM.,MKM

Disusun oleh :
Taufik Hilmi (0801213144)
IKM-3 semester 3

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
SURVEI KESEHATAN MASYARAKAT
Ada 2 jenis penellitian secara garis besar yaitu KUANTITATIF dan KUALITATIF :
Kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada angka-angka dari hasil penelitian, serta
menghendaki jumlah sampel yang besar.
kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada kualitas atau pendalaman dan penggalian
mengapa suatu fenomena bisa terjadi. Penelitian kualitatif membutuhkan responden yang
sangat mengetahui dan memahami daerah penelitian atau disebut dengan responden kunci.

Dalam epidemiologi tersedia banyak sekali desain penelitian. Epidemiologi dapat


menggunakan berbagai jenis penelitian
1. Penelitian eksperimental seperti efektivitas vaksin.
2. Penelitian observasional, menggunakan pendekatan kualitatif misalnya dalam analisis
mendalam mengenai kejadian luar biasa tertentu. Penelitian observasional terbagi lagi menjadi
penelitian deskriptif (Epidemiologi Deskriptif) dan penelitian analitik (Epidemiologi Analitik).

A. PENGERTIAN SURVEI
Survey adalah sebagai sarana untuk mengumpulkan data dari narasumber atau
informasi penelitian untuk melakukan pengamatan dan wawancara pada pendekatan
empiris. Ada 2 macam jenis survei yaitu :
survei sampel adalah usaha pengumpulan informasi dari sebagian populasi yang
dianggap mewakili populasi tersebut. Informasi dari masyarakat dapat diperoleh dengan
menggunakan kuisioner sebagai alat untuk melakukanpengumpulan data penelitian, seperti
mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku atau dengan melakukan suatu
intervensi/pengukuran seperti penimbangan, pengukuran tinggi badan dil. Informasi yang
diperoleh dapat berupa informasi tentang cakupan, insidens, prevalensi atau informasi tentang
hubungan antar variabel.
Survei cepat adalah salah satu metode survei yang dimaksudkan untuk memperoleh
informasi pengumpulan data di masyarakat tentang suatu masalah dalam jangka waktu yang
relatif pendek, dengan anggaran biaya yang murah dan hasil yang optimal. Survei cepat
dilakukan dengan menentukan kebijakan terhadap suatu program yang segera ingin
dilaksanakan. Survei cepat dilakukan selama 3-4 minggu , mulai dari tahap persiapan sampai
keluarnya hasil survei.
B. LANGKAH-LANHKAH SURVEI CEPAT
Langkah-langkah dalam melakukan survei cepat yaitu :

Rencanakan survei> melaksanakan survei> tabulasi data> analisis data> ambil tindakan

Rencanakan Survei, yaitu memutuskan kelompok usia responden seperti apa yang akan
di teliti atau dievaluasi, mendeskripsikan tujuan pelaksanaan survei secara jelas dan rinci,
menentukan metode survei, sampel dan populasi, kemudian memutuskan jenis sumber bukti
yang akan menjadi landasan survei, dan menentukan metode pengumpulan data.
Melaksanakan survei, dalam melakukan penelitian semua pihak yang terlibat dalam
survei harus mengetahui dan memahami jadwal yang sudah direkomendasikan,
mengembangkan alat pengumpul data dan peneliti mengetahui bagaimana cara-cara yang
digunakan dalam melakukan penelitian.Serta pewawancara sudah mengerti benar tentang cara
pemilihan responden, pertanyaan yang ada pada kuesioner, dan teknik dasar wawancara.
Pembagiantugas diantara pelaksana survey cepat harus jelas agar tidak terjadi keterlambatan
dalam proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data. Karena dalam survei cepat, waktu
menjadi satu hal yang utama.
Tabulasi data, merupakan serangkaian kegiatan penelitian dalam penyajian data yang
menjelaskan dan menggambarkan jawaban dari responden yang biasanya menggunakan tabel,
baik tabel distribusi, frekuensi, maupun tabel silang.
Analisis data, ialah suatu teknik dalam penelitian yang digunakan untuk menganalisa
data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dengan tujuan untuk mengetahui atau
menemukan informasi yang berguna dan mendukung dalam penarikan konklusi (simpulan) hasil
penelitian.
Ambil tindakan, dalam tahap ini peneliti membuat laporan hasil penelitian. Data yang
sudah terkumpul dalam waktu 1 - 2 hari harus sudah di entry (masukkan)ke dalam komputer.
Akurasi data harus benar-benar diperhatikan dalam proses pemasukan data dan diyakini sudah
benar dan bebas dari kesalahan. Jika masih ada keraguan, dapat dilakukan pemeriksaan dan
pembersihan data.Setelah peneliti sudah yakin bahwa data tidak ada kesalahan, maka langkah
berikutnya yaitu membuat laporan survei penelitian.
Langkah-langkah menurut pendapat lain dalam melaksanakan suatu survey cepat,meliputi:
1. Meniabarkan secara jelas dan singkat
2. Menentukan populasi penelitian yang akan dievaluasi dan penarikan sampel.
3. Mengembangkan cara pengumpulan data
C. POPULASI, SAMPLE, TEKNIK SAMPLING
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakieristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi,
karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara, disiplin,
pribadi, hobi, dan lain-lain.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang
akan diambil dari populasi harus betul-betul representatif (dapat mewakili). Terdapat dua
rumus yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya sampel yang diperlukan dalam
penelitian. Selain itu juga diberikan cara menentukan ukuran sampel yang sangat praktis
yaitu dengan menggunakan tabel dan nomogram. Tabel yang digunakan adalah tabel Krejie
dan Nomogram Harry King. Dengan kedua cara tersebut tidak perlu dilakukan perhitungan
yang rumit. Untuk pengertian dan penjelasan lebih lanjut mengenai probability sampling,
non probability samplingserta cara menentukan ukuran sampel akan dibahas pada tulisan
khusus mengenai Teknik Pengambilan Sampling.
Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai
teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik
sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan
non probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) pcpulasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified
random sampling, disproportinate statified random sampling dan cluster sampling (area
sampling). Sedangkan non probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik ini terdiri sampling sistematis, , sampling kuota, sampling aksidental,
sampling purposive, sampling jenuh dan snowball sampling. Menentukan ukuran sampel
merupakan bagian dari teknik sampling, dimana jumlah anggota sampel sering dinyatakan
dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang 100% mewakili populasi adalah sama dengan
populasi. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang keselahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi,
maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).
D. PENGUMPULAN DATA
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket
terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya. Adapun tiga teknik
pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui
angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
a. Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus
ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
b. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris padaresponden yang tidak
mengerti bahasa Inggris, dsb.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang
diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta
untuk memilih jawaban yang disediakan.
2. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan
untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada
responden yang tidak terlalu besar.?
a) Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hariorang
atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya, seorang guru dapat melakukan
observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala
sekolah, hubungan antar guru, dsb.
b) Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang
penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan acau proses yang sedang diamati.
Misalnya, penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan
dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data
penelitian. Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang
mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tapa mengetahui makna yang
terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain :
lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dil.
c) Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau
sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden,
sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul
data (umumnya penelitian kualitatif)
d) Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi
yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis.
Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain
yang dapat membantu kelancaran wawancara. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara
bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang
akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali
dari responden.
3. Kelebihan dan kekurangan dalam teknik pengumpulan data
a) Metode Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara
pengambilan data dengan menggunakan mata tapa ada pertolongan alat standar lain untuk
keperluan tersebut Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data
mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
Dengan cara pengamatan langsung, Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek
baik tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal.
Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau peneliti,
baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung,
hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang telah diberikan di atas,
pengamatan secara langsung sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data,
mempunyai kelemahan-kelemahan.
b) Metode Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengancara tanya
jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).
Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melaluitelpon.
c) Wawancara Tatap Muka
Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :
1) Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden.
2) Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru.
3) Bisa membaca isyarat non verbal.
4) Bisa memperoleh data yang banyak.
Sementara kekurangannya adalah :
1) Membutuhkan waktu yang lama.
2) Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerahterpisah.
3) Respenden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan.
4) Pewawancara perlu dilatih.
5) Responden bisa menghentikan wawancara kapanpun.

d) Wawancara via phone


Beberapa kelebihan :
1) Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka.
2) Bisa menjangkau daerah geografis yang luas.
3) Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka).
Kelemahan:
1) Isyarat non verbal tidak bisa dibaca.
2) Wawancara harus diusahakan singkat.
3) Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar
pundihilangkan dari sampel
e) Metode Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanvaan-
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci
dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan iawaban (kuesioner tertutup) atau
memberikan kesembatan responden meniawab secara bebas (kuesioner terbuka).

E. ALAT PENGUMPULAN DATA PADA SURVEI CEPAT


Alat pengumpul data yang umum digunakan pada survei cepat adalah kuesioner dan
register kluster. Kuesioner dan register kluster merupakan set pertanyaan logis yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut
mempunyai makna untuk menjawab permasalahan yang ada.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada alat pengumpulan data, yaitu:
a) Tipe instrumen: kuesioner, register, dan lain-lain.
b) Tipe pertanyaan: Ya/Tidak, pilihan ganda, pertanyaan terbuka
c) Kelompok sasaran: anak-anak, ibu/wanita, dan lain-lain.
d) Pengkodean: tanpa kode, pre koding, numerik/angka, huruf.
1. Merancang Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan, digunakan oleh periset untukmemperoleh
data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan
pertanyaan.
2. Tampilan Fisik Kuesioner
Tampilan fisik kuesioner sangat mempengaruhi pewawancara dan petugas koding.
3. Uji Coba Kuesioner
Validitas yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu
mengukur apa yang akan diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang dinginkan. Apabila dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat.

F. ANALISIS DATA
Dalam penalitian survei jenis analisisa data yang dipakai adalah analisis deskriptif.
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebgaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpu!an yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang
dilakukan pada populasi (tapa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif
dalam analisisnya. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin
mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk
populasi di mana sampel diambil. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari
kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis
regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau
populasi. Hanya perlu diketahui bahwa dalam analisis korelasi, regresi, atau membandingkan
dua rata-rata atau lebih tidak perlu diuji signifikansinya. Jadi secara teknis dapat diketahui
bahwa, dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena
peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.

Anda mungkin juga menyukai