Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

OLEH

NAMA : EGI YUNDAR FAJRIAH

NIM : J1A117033

KELAS : EPIDEMIOLOGI 017

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
A. JUDUL PENELITIAN
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Muskuloskeletal
Disorders (Msds) Pada Teller Bank Di Kota Kendari Tahun 2019

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah atau research questions atau sering disebut juga
research problem,memiliki arti sebuah rumusan yang menanyakan suatu kejadian
atau fenomena yang ada, baik itu kedudukannya mandiri, atau pun kejadian atau
fenomena yang saling berkaitan antara satudengan yang lainnya. Baik itu sebab
atau akibat. Sampai pentingnya rumusan masalah ini pada sebuah penelitian,
hingga menjadikan rumusan masalah ini adalah setengah dari penelitian itu
sendiri

Pengertian dari rumusan masalah adalah bagian dari sebuah karya tulis
ilmiah, makalah,atau skripsi yang sangat mendasar. Di dalam rumusan masalah
yang kita susun nantinya akan menjadikan karya tulis kita menentukan arah
pembahasannya akan menuju kemana. Di dalam rumusan masalah ini terdapat
pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan dijawab setelah penelitian selesai
dilakukan.

Ada 3 jenis perumusan masalah dalam penelitian yaitu:

1. Masalah deskriftif. Masalah deskriftif merupakan yang berkaitan dengan


pernyataan bagi adanya variable mandiri, baik itu satu atau lebih variabel. Jadi
dalam rumusan masalah peniliti tak perlumembandingkan variabel pada
sampel lain, dan juga mencari hubungan variabel dengan variable lainnya.
2. Masalah komparatif. Masalah komparatif yaitu sebuah permasalahan
penelitian yang sifatnya membandingkan antara variabel satu dengan yang
lainnya apakah itu sama atau berbeda.
3. Masalah asosiatif. Masalah asosiatif ialah pertanyaan pada sebuah penelitian
yang sifatnya memiliki hubungan antar dua variabel atau pun lebih. Bisa
dengan hubungan timbal balik, kausal, atau simetris.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah: “Faktor-faktor
yang berhubungan dengan keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada teller
bank di Kota Kendari Tahun 2019?”

C. TUJUAN PENELIAN
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya
hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai
atau dituju dalam sebuah penelitian. Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan
peniliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan.
Oleh karena itu, rumusan tujuan harus relevan dengan identitas masalah yang
ditemukan, rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitian. Tujuan
penelitian yang menguraikan secara tegas dan jelas tujuan dilaksanakan penelitian
di objek penelitian yang dipilih tersebut untuk objek penelitian atau organisasi. 

Tujuan penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Tujuan umum
Tujuan umum adalah tujuan yang melingkupi semua tujuan penelitian.
Berdasarkan pendapat ini, peneliti harus memformulasikan sedemikian rupa
agar semua tujuan penelitian terangkum dalam tujuan umum.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan
Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada teller bank di Kota Kendari Tahun
2019.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus mengandung hal-hal lebih rinci yang ingin dicapai oleh
peneliti. Merupakan uraian yang lebih detail dari tujuan umum. Tujuan khusus
harus konsisten dengan pertanyaan penelitian. Jika pertanyaan penelitian ada
lima maka tujuan khusus juga ada lima.
a. Mengetahui gambaran keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada
Teller Bank di Kota Kendari Tahun 2019.
b. Mengetahui faktor umur dengan keluhan Musculoskeletal Disorders
(MSDs) pada Teller Bank di Kota Kendari Tahun 2019.
c. Mengetahui faktor durasi kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders
(MSDs) pada Teller Bank di Kota Kendari Tahun 2019.
d. Mengetahui faktor sikap kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders
(MSDs) pada Teller Bank di Kota Kendari Tahun 2019.

D. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep penelian adalan suatu hubungan atau kaitan antara konsep
satu dengan konsep lainnya dari masalaah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini
digunakan untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang
suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmuatau
teori yang dipakai dari landasan penelitian yang didapatkan dari bab tinjauan
pustaka atau boleh dikatakan oleh penulis merupakan ringkasan dari tinjauan
pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai variable yang diteliti.

Berdasarkan kerangka teori, karena adanya keterbatasan waktu dan biaya


penelitian maka peneliti hanya memilih tiga variabel dalam penelitian ini yang
tergambar dalam kerangka konsep sebagai berikut:
Umur

Durasi Kerja

Keterangan:

:Variabel bebas Sikap Kerja

: Variabel terikat

E. METODE-METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah sebuah proses kegiatan mencari kebenaran
terhadap suatu fenomena ataupun fakta yang terjadi dan dilakukan secara
sistematis dan terstruktur.

1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan
pendekatan Cross Sectional Study (potong lintang) dimana variabel
independen dan dependen diamati pada waktu (periode) yang sama,
dimaksudkan untuk melihat hubungan umur, durasi kerja, dan sikap kerja
dengan keluhan musculoskeletal disorders pada Teller Bank di Kota Kendari
Tahun 2019.
Penelitian analitik adalah riset epidemiologi yang bertujuan untuk
memperoleh penjelasan tentang factor-faktor risiko dan penyebab penyakit.
Cross sectional adalah studi epidemiologi yang mempelajari
prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan dengan
mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain secara serentak pada
individu- individu dari suatu populasi pada suatu saat. Dengan demikian studi
cross sectional tidak mengenal adanya dimensi waktu, sehingga mempunyai
kelemahan dalam menjamin bahwa paparan mendahului efek (disease) atau
sebaliknya.
Dengan demikian metode cross sectional adalah studi epidemiologi
yang mengukur beberapa variabel dalam satu saat sekaligus, menguji
keberlakuan suatu model atau rumusan hipotesis serta pola atau tingkat
perbedaan antara sampling yang diamati pada satu titik dan waktu pengamatan.
Namun penelitian Cross Sectional tidak memiliki kemampuan untuk
menjelaskan dinamika perubahan kondisi atau hubungan dari populasi yang
diamatinya dalam periode waktu yang berbeda, serta variabel dinamis yang
memengaruhinya.
2. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2019 yang
bertempat di beberapa Bank di Kota Kendari Tahun 2019.
3. Populasi dan sampel
3.1 Populasi
Populasi dalam istilah statistik khususnya yang berkenaan dengan
penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian.  Populasi dalam setiap
penelitian harus disebutkan secara tersurat yang berkenaan dengan
besarnya anggota populasi serta penelitian yang dicakup. Tujuan
diadakannya populasi ialah agar dapat ditentukan besarnya anggota
sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya
daerah generalisasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh teller bank yang ada di
Kota Kendari yang berjumlah 103 orang.
3.2 Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan
objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo
2010).
Sampel dalam penelitian ini ialah menggunakan teknik exhausted
sampling. Exhausted sampling yaitu teknik memilih sampel dengan
menggunakan survei kepada seluruh populasi yang ada atau mengambil
semua anggota populasi sebagai sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini
adalah semua Pekerja Teller Bank di Kota Kendari yang berjumlah 103
orang, yang terdiri atas Bank BTN 13 orang, Bank Mandiri 24 orang,
Bank BRI 46 orang, Bank Sultra 15 orang, dan Bank BNI 5 orang.
4. Variable Penelitian

Variabel penelitian adalah besaran yang bisa berubah dan berpengaruh


terhadap suatu peristiwa maupun hasil penelitian. Adanya variabel juga turut
mempermudah Anda dalam menganalisis suatu permasalahan.

Ada 2 macam variable yang biasa digunakan dalam penelitian yaitu


variable bebas dan variable terikat. Variable bebas adalah Variabel bebas
(independen) merupakan salah satu variabel yang punya pengaruh besar
terhadap variabel lainnya, sedangkan variable terikat (dependen) adalah
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel ini juga akrab disapa
dengan kata variabel out put, variabel efek, variabel terpengaruh dan lain –
lain.
Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas adalah umur, durasi kerja, dan sikap kerja.

2. Variabel terikat adalah keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs).

5. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti


untuk mengumpulkan data penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah


kuesioner yang berisikan pertanyaan tentang variabel yang diteliti meliputi
umur, durasi kerja dan sikap kerja serta kuesioner North Body Map (NBM)
mengenai keluhan MSDs. Semua kuesioner tersebut telah dinyatakan valid dan
realibel sehingga tidak dilakukan lagi uji validitas dan uji reliabilitas.

6. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif


Definisi operasional adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam
definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata
dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti.
Definisi operasional variable penelitian merupakan penjelasan dari
masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-
indikator yang membentuknya.
a. Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Keluhan Musculoskeletal Disorder (MSDs) merupakan nyeri yang
dirasakan pekerja pada bagian otot berupa pegal-pegal dan
ketidaknyamanan pada sistem otot dan tulang. Dikumpulkan dengan
menggunakan kuisioner Nordic Body Map (NBM). Kriteria objektif:
Ada Keluhan : Jika nilai NBM 50-112
Tidak Ada Keluhan : Jika nilai NBM 28-49 (Tarwaka, 2010).
b. Umur

Umur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lama hidup


responden yang dihitung dari tanggal lahir hingga penelitian berlangsung.
Dikatakan bahwa pada umur 35 tahun, merupakan episode pertama
seseorang akan mengalami nyeri punggung, halter sebut dapat dikarenakan
pada usia di atas 35 tahun terjadi proses degenerasi dan kerusakan jaringan
sehingga menyebabkan berkurangnya stabilitas otot dan sendi.

c. Durasi Kerja

Durasi kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah periode


selama melakukan pekerjaan berulang secara terus menerus tanpa istirahat.
Durasi kerja meliputi: (1) 8 jam durasi kerja dalam 1 hari atau 40 jam
durasi kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; atau (2) 8
jam durasi kerja dalam 1 hari atau 40 jam durasi kerja dalam 1 minggu
untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu. Kriteria objektif:

Tidak Memenuhi Syarat : Jika responden bekerja >8 jam sehari

Memenuhi Syarat : Jika responden bekerja 8 jam sehari.

d. Sikap Kerja

Sikap kerja ialah sikap tubuh saat melakukan setiap pekerjaan dapat
menentukan atau berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pekerjaan serta
kesehatan pekerja. Sikap kerja yang dimaksudkan ialah baik sikap duduk
maupun sikap berdiri. Dimana posisi yang dirasakan adalah nyaman atau
tidaknya mereka melakukan pekerjaan dengan posisi yang mereka
kerjakan. Kriteria/cara pengukuran dalam penelitian ini dengan
menggunakan skala Guttman, dimana kuesioner ini terdiri dari 12 butir soal
yang telah dinyatakan valid. Pertanyaan terdiri atas 2 jenis yaitu pertanyaan
positif dan negatif. Untuk pertanyaan positif, jika Ya = 1, jika Tidak = 0.
Untuk pertanyaan negatif, jika Ya = 0, jika Tidak = 1. Untuk mendapatkan
persentase jawaban menggunakan rumus (Sugiyono, 2010):

I=R/K

Keterangan

I = Interval Kelas

R = Range/kisaran

K = Jumlah kategori

Dimana:

Skor tertinggi = 1 x 12 = 12

Skor terendah = 0 x 12 = 0

R = 12-0 = 12

K=2

Interval Kelas : 12 / 2 = 6

Kriteria objektif:

Tidak Nyaman : Jika skor responden ≤6

Nyaman : Jika skor responden >6

7. Jenis Data Penelitian


a. Data Primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat
dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu
obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda).
Data primer dalam penelitian ini yaitu Data primer diperoleh
melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan
kuesioner. Data primer dalam penelitian ini adalah data tentang umur,
durasi kerja dan sikap kerja serta kuesioner North Body Map (NBM)
mengenai keluhan MSDs.
b. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui
media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan,
bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang
tidak dipublikasikan secara umum.
Data sekunder penelitian ini diperoleh melalui hasil pencatatan
dan pelaporan (dokementasi) dari instansi terkait.

8. Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data


a. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari wawancara langsung di lapangan
dengan menggunakan kuesioner dan hasil pengukuran diolah dengan
menggunakan komputer.
b. Analisis Data
Data yang telah terkumpul kemudian diedit, dikelompokkan,
dikoding dan dientri dalam komputer untuk diolah dengan program
statistik. Analisis data dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Univariat
Dilakukan secara deskriptif pada masing-masing variabel
dengan analisis pada distribusi frekuensi.
2. Analisis Bivariat
Dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada teller bank
di Kota Kendari 2019.
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi
Square dengan tabel kontingensi 2 x 2 dan menggunakan
komputerisasi dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Dasar
pengambilan keputusan penelitian hipotesis (Sugiyono, 2010):
a. Apabila nilai signifikan χ2 < α0,05; maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya ada hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
b. Apabila nilai signifikan χ 2 > α0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak ada hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen (Sugiyono, 2010).
Jika H0 ditolak kemudian dilanjutkan uji keeratan
hubungan dengan menggunakan koefisien phi (Ø) dengan
Rumus:
a bb d c d  ad bc R      
Besarnya nilai phi (Ø) berada diantara 0 sampai dengan 1 dengan
ketentuan:
0,76 - 1,00 : hubungan sangat kuat
0,51 - 0,75 : hubungan kuat
0,26 - 0,50 : hubungan sedang
0,01 - 0,25 : hubungan lemah (Sugiyono, 2010).
9. Penyajian Data
Data yang sudah diolah, agar mudah dibaca dan dimengerti oleh
orang lain atau pengambilan keputusan, perlu ditampilkan ke dalam benuk-
bentuk tertentu. Penampilan data dalam bentuk-bentuk tertentu tersebut
dinamakan penyajian data.
Data yang telah diolah dan dianalisis, disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi disertai dengan penjelasan.

Anda mungkin juga menyukai