Pendahuluan
Papua terdiri dari kurang lebih 251 suku bangsa atau etnis yang memiliki keanekaragaman
kebudayaan, dimana setiap suku bangsa memiliki ciri khas, tersendiri.Ciri khas tersebut
dapat membedakan kebudayaan satu kelompok etnis dengan etnis yang lain. Dengan
mengetahui dan memahami maksud dari kebudayaan kita dapat membedakan ciri khas
budaya pada setiap etnis yang ada.Kebudayaan merupakan suatu keseluruhan kompleks yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusasteraan, hukum adapt istiadat serta
kesanggupan dan kebiasaanlainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota suatu
masyarakat menurut definisi seorang antroplog bernama E.B. Taylor.Apabila kita membahas
kebudayaan dalam masyarakat tertentu, etnografi menjadi bagian yang mengkaji budaya
tersebut. Etnografi terdiri dari dua kata yang berasal dari Yunani, yakni etno dan graphy.
Etno berarti bangsa atau suku bangsa, dan graphy yang berarti tulisan. Dari asal-usul katanya
(etmologi), etnografi berarti tulisan yang berisi deskripsi atau gambaran mengenai kehidupan
dan kebudayaan suatu bangsa.Pada umumnya semua kebudayaan dari setiap suku bangsa
memiliki 7 (tujuh) unsur universal yaitu :
1.Bahasa
Penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk katadengan aturan
sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti Meskipun manusia pertama-tama
bersandar pada bahasa untuk saling berkomunikasi satu sama lain, tetapi bahasa bukanlah
satu-satunya sarana komunikasi. Sarana-sarana lain itu adalah para bahasa (para language)
yaitu suatu sistem bunyi yang menyertai bahasa,dan kinesika (kinesics) yaitu sistem gerakan
tubuh yang digunakan untuk menyampaikan pesan (Haviland, 1988: 359). Kalau
dilihat dari konsep tersebut diatas, maka orang Papua juga mempunyai suatu sistem bunyi
yang dapat menimbulkan arti berdasarakan kebudayaan mereka masing-masing.
2.Sistem pengetahuan
Nilai budaya yang bermanifestasi dalam bentuk etika, norma, peraturan, hokum danaturan-
aturan khusus yang menjadi pedoman bagi manusia itu berbeda dari satu budaya masyarakat
dengan budaya masyarakat lainnya. Apa yang dianggap bernilaitinggi oleh masyarakat
kebudayaan asmat contohnya mungkin belum tentu dianggap baik oleh masyarakat
kebudayaan moi.
4.Sistem teknologi
Memproduksi, menggunakan, memelihara peralatan hidup dari suatu suku bangsa.Sistem
teknologi ini hanya dibatasi oleh teknologi yang asli, atau yang belum terkena pengaruh
teknologi dari bangsa lain. Senjata, alat-alat rumah tangga, pakaian perumahan, alat
transportasi, dan sebagainya, ditelaah mengenai proses pembuatan, penggunaan dan
pemeliharaannya.
5.Sistem mata pencarian hidup
Dominan dari populasi suatu suku bangsa yang mencari penghidupan dengan caraseperti apa.
Apakah itu berburu, berternak, bertani di ladang, menangkap ikan,atau bertani dan menetap
dengan irigasi.
6.Sistem religi
Religi mengundang perhatian banyak ahli antropologi dikarenakan keunikan dalam hal:
•Upacara keagamaan dalam kebudayaan suatu suku biasanya merupakan unsur kebudayaan
yang tampak paling lahir;
•Bahan etnografi mengenai upacara keagamaan diperlukan untuk menyusun teoritentang asal
mula religi.
•Religi memiliki nilai keramat terutama terlihat pada benda, tindakan dan gagasantertentu.
Sistem religi antara lain meliputi keyakinan, upacara keagamaan, umatyang menganut sistem
religi tersebut.
7.Kesenian
Ekspresi yang dituangkan manusia berdasarkan pemikiran dan intusisinya. Semua itu
dilakukan karena menginginkan sesuatu yang berbeda dalam hidup mereka, sesuatuyang
dapat memberikan keindahan bagi mereka. Kesenian meliputi seni rupa, senisuaru, seni tari,
seni drama, dan sebagainya.
2. Bahasa: Papua memiliki kekayaan linguistik yang luar biasa, dengan ratusan bahasa
yang berbeda. Studi etnografi mencakup pemahaman terhadap sistem bahasa,
kosakata, dan peran bahasa dalam identitas budaya.
4. Seni Tradisional: Papua terkenal dengan seni tradisionalnya, termasuk seni ukir, seni
pahat, dan seni lukis. Etnografi memeriksa peran seni dalam kehidupan sehari-hari
dan bagaimana seni digunakan untuk mengekspresikan identitas budaya.
5. Sistem Sosial: Etnografi juga menyelidiki struktur sosial masyarakat Papua, termasuk
organisasi keluarga, sistem kepemimpinan, dan hubungan sosial di antara kelompok-
kelompok etnis.
6. Perubahan Sosial dan Ekonomi: Studi etnografi juga mencakup dampak perubahan
sosial dan ekonomi, seperti urbanisasi, globalisasi, dan proyek-proyek pembangunan,
terhadap kehidupan masyarakat Papua.
Etnografi Papua adalah bidang studi yang terus berkembang seiring waktu, dan penelitian-
penelitian baru terus dilakukan untuk memahami dan menghormati keanekaragaman budaya
yang ada di Papua.
Sejarah etnografi papua
Sejarah etnografi Papua melibatkan perkembangan penelitian dan pemahaman terhadap
kehidupan sosial, budaya, dan masyarakat di wilayah Papua. Berikut adalah gambaran umum
mengenai sejarah etnografi Papua:
Ekspedisi dan Penjelajahan Awal: Sejarah etnografi Papua dimulai dengan ekspedisi dan
penjelajahan oleh peneliti, antropolog, dan misionaris pada akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20. Para penjelajah ini, seperti Richard Archbold, Alfred Russel Wallace, dan lainnya,
mencatat observasi tentang keanekaragaman alam dan kebudayaan di Papua.
Seiring berjalannya waktu, etnografi Papua terus berkembang untuk mencakup perubahan-
perubahan sosial dan dinamika masyarakat Papua. Dalam beberapa dekade terakhir,
penelitian etnografi juga semakin mencermati dampak pembangunan, lingkungan, dan isu-isu
kontemporer lainnya di wilayah tersebut.
1. Pertumbuhan Ekonomi:
Papua mengalami pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertambangan, perkebunan, dan
industri. Sumber daya alam, seperti minyak, gas, dan tambang, menjadi pendorong utama
ekonomi.
2. Infrastruktur:
Investasi dalam pembangunan infrastruktur, termasuk jalan, bandara, dan pelabuhan, telah
meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di Papua. Namun, tantangan infrastruktur di
daerah terpencil masih menjadi fokus perhatian.
5. Konservasi Lingkungan:
Konservasi lingkungan dan keanekaragaman hayati menjadi perhatian penting. Papua
dikenal dengan hutan hujan dan kehidupan liar yang unik, sehingga upaya pelestarian
menjadi krusial.
6. Tantangan Sosial:
Masalah ketidaksetaraan sosial, konflik tanah, dan isu hak asasi manusia masih menjadi
tantangan. Dialog dan upaya inklusi masyarakat lokal diharapkan dapat mengatasi isu-isu ini.
Perkembangan Papua hingga kini mencerminkan upaya untuk mencapai keseimbangan antara
pembangunan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat lokal, sambil
mengatasi tantangan sosial yang ada.