Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETNOGRAFI PAPUA DAN KEYAPISAN

Nama : Yulianus Koto


Prodi/Kelas : Manajemen/A2
Dosen : Syafruddin Daerlan
Matkul : Etnografi Papua dan Keyapisan
ETNOGRAFI

      1. Coba saudara kemukakan asal mula munculnya ilmu Etnografi di Indonesia ?
Jawaban :
Di Indonesia, awal mulanya antropologi, dan antropologi itu berkembang seiring dengan kolonisasi
bangsa-bangsa Eropa ke Hindia. Watak khas suatu bangsa dan potensi kekayaan alamnya dilaporkan
secara tertulis oleh para pejabat kolonial. Berbagai laporan itu disebut etnologi. Berbagai tulisan
etnologi tersebut bermanfaat untuk mempermudah penguasaan kaum pribumi.
Keaslian masyarakat dipertahankan kemurniannya oleh kolonial. Penjagaan kemurnian tersebut
merupakan strategi agar masyarakat setempat tetap lemah dan mudah dikuasai. Hal ini berlangsung
terus sampai Belanda angkat kaki dari tanah air. Setelah Indonesia merdeka, antropologi tetap
menempati posisi strategis sebagai ilmu yang bermanfaat untuk menjaga ketertiban sosial. Melalui
jasa Koentjaraningrat, antropologi menjadi alat penting guna merumuskan kebudayaan nasional.
Dalam rangka merumuskan kebudayaan nasional tersebut, para antropolog diberi tugas untuk meneliti
berbagai watak khas masyarakat Indonesia yang majemuk. Penelitian dilakukan untuk mengetahui
sikap mental yang cocok dengan pembangunan dan budaya yang bernilai luhur sebagai identitas
bangsa, di antara nya pola makan, waktu luang, nilai anak, seni, kekerabatan, sampai konsep sehat dan
kematian.
Belakangan ini, banyak antropolog Indonesia melaksanakan berbagai penelitian yang dibiayai oleh
sektor swasta dan organisasi non pemerintah, seperti bank, perusahaan transnasional, jaringan
waralaba, industri otomotif, ataupun biro iklan yang ingin mengerti bagaimana memasarkan suatu
barang hasil industri kepada masyarakat pedalaman. Antropolog juga terlibat dalam berbagai program
kampanye politik atau pemasyarakatan berbagai program pemerintah, seperti program KB, padi
unggul, pelestarian lingkungan, dan industri pariwisata.
2. Dari pemahaman mengenai Etnografi bagaimana pendapat Saudara dengan Etnografi di
Indonesia ?
Jawaban :
Pada sejak pertengahan abad ke-19, Indonesia sudah mengenal teori etnografi untuk mendalami
budaya-budaya di Indonesia, pada saat itu indonesia adalah negara kolonial belanda yang di sebut
(Kepulauan Hindia Belanda), sampai saat etnografi merupakan ilmu yang sangat penting bagi para
ahli etnologi, dan juga teori etnografi digunakan untuk mendalami kultur, karakter serta bahasa yang
digunakan di Indonesia. Agar para ahli etnologi dan para kerabat memahami karakteristik suku
bangsa dan budaya Indonesia.

3. Coba saudara ceritakan mengenai hubungan antar Etnografi dengan Etnografi Papua ?
Jawaban :
Etnografi terdiri dari 2 kata yaitu ethnos : rakyat dan graphia : tulisan, kedua kata ini diambil dari
bahasa Yunani, etnografi adalah suatu bidang penelitian ilmiah yang sering digunakan
dalam ilmu sosial, terutama dalam antropologi dan beberapa cabang sosiologi. Etnografi juga dikenal
sebagai bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari masyarakat, kelompok etnis dan formasi etnis
lainnya, etnogenesis, komposisi, perpindahan tempat tinggal, karakteristik kesejahteraan sosial,
juga budaya material dan spiritual mereka. Etnografi sering diterapkan untuk
mengumpulkan data empiris tentang masyarakat dan budaya manusia. Pengumpulan data biasanya
dilakukan melalui pengamatan partisipan, wawancara, kuesioner dan lain-lain. Ilmu ini bertujuan
untuk menjelaskan keadaan masyarakat yang dipelajari (misalnya untuk menjelaskan seseorang,
sebuah ethnos) melalui tulisan. Dalam biologi, jenis studi ini disebut "studi lapangan" atau "laporan
kasus", keduanya digunakan sebagai sinonim umum untuk "etnografi".
Setidaknya ada 5 teori penting yang mengontruksi ilmu tersebut, yaitu:
• Manusia merupakan social animale (makhluk sosial) yang homo humanikus (memiliki rasa
kebersamaan), homo ekonomikus (berlaku ekonomi untuk bertahan) dan homo
kulturalis (mengembangan pengetahuan dan kearifan).

• Adat (traditie/recht) merupakan kebiasaan yang merupakan wujud kebudayaan yang terdiri dari
nilai, norma dan aturan yang saling berkaitan menjadi sistem yang dipatuhi sebagai kebiasaan. Adat
bersifat pribadi sehingga adat hanya bisa di pahami dengan mendekatkan diri pada nilai-nilai budaya
yang ada dalam masyarakat pemilik adat tersebut.

• Masyarakat hukum adat (Indigeneous people) adalah kesatuan masyarakat yang mempunyai
kelengkapan untuk sanggup berdiri sendiri, mempunyai kesatuan hukum, kesatuan penguasa dan
kesatuan lingkungan hidup berdasarkan hak bersama atas tanah dan air bagi semua anggota. Ciri-
cirinya adalah mempunyai kesatuan manusia yang teratur, menetap disuatu daerah tertentu,
mempunyai penguasa, mempunyai kesatuan kekayaan dan kesatuan hukum. Untuk Papua, MHA
adalah masyarakat asli Papua yang sejak kelahirannya hidup dalam wilayah tertentu dan terikat serta
tunduk kepada hukum adat tertentu dengan rasa solidaritas yang tinggi diantara para anggotanya.

• Orang Asli Papua (Indigeneous People of Papua) adalah orang yang berasal dari rumpun Ras
Malenesia yang terdiri dari suku-suku asli di Papua dan/atau yang diterima dan diakui sebagai orang
asli Papua oleh masyarakat (hukum) adat Papua.

• Hak ulayat (Beschhikkingsrecht) atau hak patuanan/ landlord merupakan hak yang sangat tua dan
asal mulanya bersifat keagamaan “religio-magis”, dipunyai suatu suku, desa atau gabungan desa
namun tidak dipunyai individu. Masyarakat dengan tanahnya semacam memiliki hubungan lahiriah
dan batiniah secara turun temurun.

4. Ceritakan dengan singkat dan jelas pentingnya memahami Etnografi Papua ?


Jawaban:
Topik yang diangkat dalam ilmu Etnografi Papua tersebut adalah masyarakat hukum adat dan hak
ulayat di Papua dan Papua Barat. Penelitian yang dilakukan dilatar belakangi oleh adanya eksistensi
masyarakat hukum adat dan hak ulayat di Papua dan Papua Barat, dan apabila tidak diperhatikan
dan/atau dihargai dalam proses pembangunan maka dapat mengganggu atau menghambat proses-
proses pembangunan, dam didasarkan pada 5 karakteristik yaitu :
1). Manusia atau social animale (makhluk sosial) yang homo humanikus (memiliki rasa
kebersamaan)
2). Adat (traditie) merupakan kebiasaan yang merupakan wujud kebudayaan yang terdiri dari
nilai, norma dan aturan yang saling berkaitan erat dengan kehidupan manusia.
3). Masyarakat hukum adat (Indigeneous people) adalah kesatuan masyarakat yang
mempunyai kelengkapan untuk sanggup berdiri sendiri, mempunyai kesatuan hukum, kesatuan
penguasa dan kesatuan lingkungan hidup berdasarkan hak bersama atas tanah dan air bagi semua
anggota.
4). Orang Asli Papua (Indigeneous People of Papua) adalah orang yang berasal dari rumpun
Ras Malenesia yang terdiri dari suku-suku asli di Papua dan/atau yang diterima dan diakui sebagai
orang asli Papua oleh masyarakat (hukum) adat Papua.
5). Hak ulayat (Beschhikkingsrecht) atau hak patuanan/ landlord merupakan hak yang sangat
tua dan asal mulanya bersifat keagamaan “religio-magis”, dipunyai suatu suku, desa atau gabungan
desa namun tidak dipunyai individu. Masyarakat dengan tanahnya semacam memiliki hubungan
lahiriah dan batiniah secara turun temurun.
5. Apa pendapat saudara mengenai kepemimpinan, kekerabatan dalam kehidupan sehari-hari
di Papua yang saudara ketahui ?
Jawaban :
Jika kita mengkaji etnografi kepemimpinan, kekerabatan, dan transformasi di Papua yang terjadi pada
kehidupan sehari-hari, maka dapat disimpulkan bahwa etnografi di Papua itu mencerminkan kultural
dan karakter budaya Papua itu sendiri. Ketiga teori ini dirangkum sebagai berikut :

• Sistem kepemimpinan terbagi menjadi 2 yaitu kerajaan dan campuran. Ciri utama sistem kerajaan
adalah kedudukan pemimpin adalah pewarisan kepada anak laki-laki sulung dari pemimpin yang
berkuasa. Jika tidak memenuhi syarat maka dapat diwariskan kepada adik atau saudara laki-laki ayah.
Sistem ini merupakan akulturasi antara kebudayaan papua dan maluku. Legitimasi sistem ini dapat
melalui mitologi (religi atau keturunan. Ciri utama sistem campuran adalah pemimpin tidak selalu
pada garis keturunan, sekali-kali dapat beralih ke orang lain yang memiliki kemampuan mengatasi
masalah yang timbul. Pendukung sistem pewarisan seperti di raja ampat orang kawe, maya, matbat,
moi dan baser. Di semenanjung onin (fakfak) seperti Iha, Onin dan mbaham. Di kaimana dan bintuni
seperti orang kowiai, irarutu, mairasi, buruai, kamberau dan kamoro. Pendukung sistem kedudukan/
campuran seperti orang Maybrat dan di Teluk Cenderawasih. Pencapaian kedudukan ini pada
prinsipnya dlihat dari kekayaan.

• Sistem penguasaan tanah di papua berkaitan dengan kekerabatan, kekuasaan, kepemimpinan,


sumber nafkah, cerita rakyat, ritus dan alam roh. Hubungan ini yang disebut “religio magis” karena
terdapat ikatan batin dengan manusianya. Sistem penguasaan tanah terbagi menjadi 2 yaitu
kepemilikan komunal dan individu. Kepemilikan komunal terbagi lagi menjadi 2 yaitu berbasis marga
kecil (marga tertentu) atau marga besar (suku). Untuk kepemilikan individu adalah kepemilikan
berbasis keturunan bukan perorangan. Walaupun terdapat hak perorangan, namun kekuasaan
pemimpin dalam kelompok tetap memiliki prioritas atas hak penguasaan tanah sehingga hak
persekutuan bersifat primer sedangkan perorangan bersifat sekunder.

• Transformasi kebudayaan pada umumnya terjadi karena adanya intervensi kekuasaan dan budaya
eksternal. Beberapa contoh transformasi diantaranya adalah dalam berbahasa, di Papua Barat secara
berangsur-angsur terlah mengalami peralihan bahasa “shifting code” dari bahasa ibu (asli) ke bahasa
melayu/ nasional. Oleh karena itu, bahasa menjadi sulit untuk dijadikan indikator asal usul karena
generasi muda sudah mulai banyak yang tidak menuturkan bahasa asli. Pada sistem kepemimpinan,
secara umum telah bergeser ke dalam satu bentu kepemimpinan yaitu “kepala suku” yang mulai
berkembang atas inisiatif belanda untuk mengangkat seseorang menjadi kepala suku yang dianggap
mampu berkomunikasi dengan perwakilan belanda saat itu untuk menjadi pemimpin kelompok
masyarakat. Dengan demikian saat ini telah menjadi umum dalam suatu kelompok masyarakat
memiliki seorang kepala suku. Dalam hal penguasaan tanah, sebelumnya penguasaan lebih dominan
pada anak tertua atau pada pemilik kekuasaan pada suatu kelompok, namun saat ini penguasaan
tersebut setiap individu dapat tampil sebagai penentu penguasaan tanah sehingga dapat berperan
dalam memindahtangankan penguasaan tanah tanpa memperhatikan faktor “religio magis” dan
eksistensi budaya setempat. Hal tersebut membuat penguasaan tanah menjadi carut marut dan
eksistensi adat menjadi tergerus. Nilai kultural tanah menjadi bergeser pada nilai ekonomis semata.
6. Kemukakan pentingnya perwilayahan adat di Papua, mengapa di bagi-bagi, dan
kemukakan wilayah adat di Papua dengan jumlah suku-sukunya?
Jawaban :
Berdasar kajian diatas adapun temuan penting dari hasil penelitian yang diungkap dalam jurnal
tersebut setidaknya dapat ditarik menjadi 2 temuan utama yaitu:

• Wilayah budaya MHA Papua dibagi menjadi 7 yaitu Wilayah I disebut dengan wilayah TABI atau
MAMTA meliputi suku yang mendiami dataran sungai memberamo sampai sungai tami. Wilayah II
disebut dengan wilayah SAIRERI meliputi suku yang mendiami wilayah teluk saireri. Wilayah III
disebut dengan wilayah DOBERAY meliputi suku yang mendiami wilayah kepala burung. Wilayah
IV disebut dengan wilayah BOMBERAI meliputi suku yang mendiami wilayah teluk bintuni hingga
mimika. Wilayah V disebut dengan wilayah HA-ANIM meliputi suku yang mendiami wilayah Asmat
sampai Kondo (merauke). Wilayah VI disebut dengan wilayah LA PAGO meliputi suku yang
mendiami daerah pegunungan tengah daerah timur. Wilayah VII disebut dengan wilayah ME PAGO
meliputi suku yang mendiami daerah pegunungan tengah daerah barat. Untuk wilayah Papua Barat
tergolong pada wilayah DOBERAY dan BOMBERAI.

• Distribusi bahasa Papuan dan Austronesian di Papua Barat tergolong merata keseluruh tempat.
Kantong penutur Austronesian berada di wilayah teluk wondama, teluk bintuni, kaimana dan fak-fak
serta hampir seluruh wilayah pantai di Manokwari, Sorong dan Raja Ampat. Kelompok bahasa
Papuan umumnya di gunung dan lembah seperti pegunungan arfak, ihandin, tambraw, maybrat dan
moi.
KEYAPISAN

1. Apa pendapat saudara pentingnya mencerdaskan kehidupan bangsa ?

Jawaban:
Ada beberapa Hak dalam berbangsa yang menyangkut aspek pendidikan, dan juga hak-hak
kecerdasan bangsa telah dicantumkan dalam UUD 1945, No. 4 tahun 1974, No. 23 tahun 1992,
No. 23 tahun 2002, No. 20 tahun 2003, hingga No. 11 tahun 2009 dan No. 25 tahun 2009.

2. Mengapa Pendidikan yang dikelola oleh masyarakat harus berbadan hukum, jelaskan ?

Jawaban:
Karena telah di cantumkan dalam Undang-Undang R.I  No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial bagi semua orang. Adapula hak-hak yang berkerangka hukum yang telah diatur oleh
pemerintah, lalu dipertegas dalam Undang-Undang R.I Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik.

3. Ceritakan sekilas tentang berdirinya YAPIS hingga saat ini ?

Jawaban:
Yayasan Pendidikan Ibnu Sina (YAPIS) didirikan pada tanggal 27 Rajab 1397 H bertepatan
dengan tanggal 14 Juli 1977 M sebagai sambutan ummat Islam setempat terhadap rencana
Pemerintah Republik Indonesia untuk menjadikan Pulau Batam sebagai Pusat Pengembangan
Industri, Perdagangan dan Pariwisata. Sejak itu YAPIS telah mengayunkan langkah demi langkah
sesuai dengan kemampuan dan kepercayaan masyarakat yang diamanatkan kepadanya untuk
mendirikan dan membina sekolah – sekolah dari tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat
perguruan tinggi, dalam Asegala bentuk dan Program Studi secara bertahap. Pada 8 Januari 1978
M, Resmilah didirikan SD Ibnu Sina, dan telah menamatkan pada tahun 1982 M, Pada Tahun
1983 YAPIS baru mendirikan Pendidikan TK Ibnu Sina, pada tahun 1984 mendirikan SMP Ibnu
Sina, Dua tahun kemudian mendirikan SMEA pada Tahun 1986 M.

Kemudian ditahun 1988 YAPIS telah memikirkan untuk mendirikan perguruan tinggi ibnu sina
yang telah disampaikan oleh H. Andi Ibrahim sehingga pada tahun 1993 resmilah berdiri Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ibnu Sina pada 10 Mei 1993 M, selanjutnya ditahun 1998 kembali
didirikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ibnu Sina, Kemudian pada Tanggal 28 September
2001 Ketua Umum YAPIS mendirikan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina, dan pada tanggal
19 Juni 2008 M resmi di dirikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.

4. Jelaskan dengan baik dan benar tentang Kelembagaan YAPIS Ditanah Papua ?

Jawaban:
Ada 3 susunan Kelembagaan pengurus dan struktur keyapisan sesuai dengan pasal 13.
a. Pengurus YAPIS di Tanah Papua adalah :
° Pengurus Pusat YAPIS
° Dewan Pembina
° Badan Pengawas
b. Bagan  struktur   organisasi YAPIS sebagaimana terlampir, dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Anggaran Dasar ini.

 Pengurus Pusat YAPIS


Pengurus Pusat adalah pengurus tertinggi yang melaksanakan operasional YAPIS
Pengurus Pusat diangkat oleh pembina berdasarkan  keputusan rapat pembina untuk
jangka waktu selama 5 (lima)  tahun  dan dapat diangkat kembali;
Pengurus Pusat dipilih dan ditetapkan melalui rapat Dewan Pembina;
Pengurus Pusat terdiri dari unsur Ketua, Sekretaris, Bendahara, Koordinator Wilayah, dan
Biro-Biro;
Pengurus Pusat juga membawahi langsung Pengurus Cabang serta Unit Pelaksana Teknis
(UPT);
Susunan lengkap pengurus pusat serta bagan struktur organisasi diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
 Dewan Pembina
Dewan Pembina dipilih dan ditetapkan oleh Rapat Pembina atas usulan anggota biasa;
Anggota pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota pengurus dan/atau pengawas.
Dewan Pembina terdiri dari Ketua dan anggota sebanyak 9 (sembilan) orang anggota;
Dewan Pembina tidak diberi gaji dan atau tunjangan oleh YAPIS;
Dalam hal YAPIS oleh karena sebab apapun tidak mempunyai Dewan Pembina, maka
dalam waktu 30 (Tiga Puluh) hari sejak terjadinya kekosongan wajib diangkat anggota
Dewan Pembina berdasarkan keputusan rapat gabungan pengawas dan pengurus.

 Badan Pengawas
Badan Pengawas dipilih dan ditetapkan oleh Dewan Pembina, dalam Rapat Pembina.
Badan Pengawas terdiri dari Ketua dan Sekretaris merangkap anggota sebanyak 5 (lima)
orang anggota.
Badan Pengawas  diangkat oleh pembina berdasarkan  keputusan rapat pembina untuk
jangka waktu selama 5 (lima) tahun  dan dapat diangkat kembali.

5. Berapa Perguruan Tinggi yang dikelola oleh YAPIS DiTanah Papua dan sebutkan satu
persatu dan siapa saja Ketua/Rektornya ?

Jawaban:
Ada 5 perguruan tinggi yang di kelola oleh lembaga pendidikan keyapisan di Papua.

1). Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yapis Biak, Biak Papua, Hermanu Iriawan,SE,M.Si, sebagai
rektor IISIP Yapis Biak masa bakti 2022 – 2026.

2). Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Yapis Manokwari, Rektor Mumu Mulyana, S.Ag. selaku Plt. Ketua
STIT Yapis Manokwari, Manokwari Papua Barat.
3). Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amal Ilmiah Wamena, Wamena Papua,  Rektor Universitas
Amal Ilmiah (UNA’IM) Yapis Wamena Papua, Dr. H. Rudihartono Ismail, M.Pd.

4). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Islam (STIE YAPIS) Merauke, Merauke
Papua, ketua H. Ali Syahbana menggantikan Abdul Kadir, SE.,M.M.karena meninggal dunia pada
tanggal 1 Agustus 2021.
5).  Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire, Nabire Papua, Rektor Dr. Drs. Petrus
Izaach Suripatty, M.Si.

6).  Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Persada (STIKES Persada) Nabire, Nabire Papua, Rektor Paulus
Talakua, SKM., M.Kes.

6. Sebutkan Nama-nama Fakultas dan pejabatnya yang ada di Uniyap ?

Jawaban:
Daftar pejabat Universitas Yapis Papua (UNIYAP) Jayapura, Jayapura utara Papua.

 Rektor Dr. H. Muhdi B. Hi Ibrahim, SE.,MM.


 Wakil Rektor I Dr. Abdul Rasyid, S.Pd.,SE.,M.Si.
 Wakil Rektor II Yana Ermawati, SE, M,Si.
 Wakil Rektor III Dr. Ir. Didik Suryamiharja S Mabul St, Mt, Ipm.
 Ketua Program Pascasarjana Magister Manajemen Dr. Entar Sutisman, SE., M. Ak.

Daftar Dosen Universitas Yapis Papua (UNIYAP).


○ Akuntansi
1. Adriani Lande
2. Dian Pertiwi
3. Entar Sutisman
4. Fajar Rina Sejati
5. Ismail Noy
6. Junaedy
7. Kartim
8. Muhammad Yamin Noch
9. Muhammad Ridhwansyah Pasolo
10. Mursalam Salim
11. Muthmainnah
12. Rizal Basir
13. Sahrul Ponto
14. Septyana Prasetianingrum
15. Siti Mariani
16. Sumartono
17. Victor Pattiasina
18. Yana Ermawati
19. Yaya sonjaya

○ Budidaya Perairan
1. Ade Kurniawan
2. Annita Sari
3. Dahlan
4. Himawan Setiajid
5. Niki E Lewaheina
6. Ralph August N Tuhumury
7. Sahlan M. Saleh
8. Sitti khairul Bariyyah
9. Wero Febriady Mandala
10. Willem Hendry Siegers
11. Yudi Prayitno

○ Hukum
1. Ahmad Rifai Rahawarin
2. Liani Sari
3. Maria Yeti Andrias
4. Najamuddin Gani
5. Suwito
6. Yulianus P Aituru

○ Ilmu Hukum
1. Abdul Rahman Upara
2. Anwar Mochamad Roem
3. Ariyanto
4. Azies Bauw
5. Farida Tuharea
6. Harry H Tuhumury
7. Imran Ahmad
8. Irsan
9. Jayanti Puspitaningrum
10. Lilis Marwati Achmad
11. Masri Nalole
12. Muhammad Amin Hamid
13. Mukti stoffel
14. Muslim
15. Nitri Songaji Priyahita Sari
16. Puspita Nirmala
17. Revie Kurnia Katjong
18. Wahyudi BR

○ Ilmu Administrasi Negara


1. Elvira M Usulu
2. Faisal Abubakar
3. Hasbi Majid
4. La Juli
5. Laela Tambawang
6. Muhammad Sawir
7. Susilawati
8. Yuliati Kala Padang

○ Ilmu Pemerintah
1. Agus Sofyan
2. Ambrosius Kelitadan
3. Jonhadi
4. Muhammad Farid Idris
5. Santrio Kamaluddin
6. Siti fatimah
7. Sriyono
8. Subkhan Tomaito
9. Sucahyo Agung Dwi Ariyanto
10.  Usman Pakasi

○ Manajemen
1. Abdul Hafid Jusuf
2. Abdul Rasyid
3. Achmad Idrus
4. Arry pongtiku
5. Duta Mustajab
6. Fachruddin pasolo
7. Lukman
8. Mansur M
9. Mohammad Ridwan Rumasukun
10. Muhdi B. Hi Ibrahim
11. Sjamsiar Husen
12  Zakaria

○ Manajemen
1. Abdul Rasyid
2. Ahmad Jusmin
3. Andri Irawan
4. Bambang Purwoko
5. Fadriansyah Fachril
6. Imran Syafei Muhammad Nur
7. Irwan Adam Labo
8. Jumriati
9. Khusnul Khotimah
10. La ode Marihi
11. La Saharun
12. Mohammad Aldrin Akbar
13. Mohammad Aimuddin
14. Rizqi Putri Nihayah
15. Ros Lina
16. Saling
17. Subandriyo
18. Suratini
19. Yana Ameliana Yunus
20. Yendra
21. Yustus Maudul

○ Pendidikan Agama Islam


1. Hasruddin Dute
2. Izzatul Laili
3. Muh. Abdul Mukti
4. Muhammad Thoif
5. Neti S
6. Zaidir

○ Pendidikan Guru Sekolah Dasar


1. Luluk Wahyu Nengsih
2. Ratnawati
3. Samuel Mamonto
4. Sri Wahyuni
5. Tenri Ugi Irianto
6. Tri kurniah Lestari

○ Sistem Informasi
1. Andriani Sah
2. Jamaludin Hakim
3. Jusmawati
4. Muhammad Hatoati
5. Muhammad Riandi Widiyantoro
6. Muhammad Taher Jufri
7. Mursalim Tonggiroh
8. Rasna
9. Salahudin Robo
10. Siti Nurhayati
11. Sitti Nur Alam
12. Teti Zekirae

○ Teknik Sipil
1. Adri Raidyarto
2. Andung Yunianta
3. Adri Aziz Sila
4. Asep Huddiankuwera
5. Didik Suryamiharja S. Mabui
6. Fadly Arirja Gani
7. Iis Roin Widiati
8. Irianto
9. Moch Fadly Akri
10. Reny Rochmawati

Anda mungkin juga menyukai