PENDAHULUAN
Penyusunan programa penyuluhan pertanian sesuai dengan batasan tersebut di atas, harus
mencerminkan didalam mekanisme kerja yang mampu menjamin tumbuhnya dinamika proses
penyerasian dan aspirasi petani, termasuk potensi wilayah dan program pembangunan pertanian
secara partisipatif melalui pendekatan-pendekatan untuk memcahan berbagai masalah yang
dihadapi di lapangan, sehingga dengan demikian programa penyuluhan mempunyai peranan
sebagai suatu sistem jaringan yang aktif yang melibatkan semua unsur-unsur pelaku
pembangunan pertanian secara berkesinambungan yang sistematis dan dapat di ukur, sedangkan
dalam Programa Penyuluhan Pertanian dicerminkan memlalui beberapa tahapan sampai pada
kegiatan yang mengembangkan aspek-aspek aspirasi, dinamika pelaku pembangunan, tata
hubungan kerja dan keterlibatan semua pihak.
Sesuai dengan visi penyuluhan pertanian menjadikan system dan kelembagaan penyuluh
pertanian yang handal untuk mewujudkan kesejahteraan petani dan keluarganya beserta
masyarakat pelaku agribisnis dengan misi penyuluhan sebagai berikut :
1. Mengembangkan system penyuluhan pertanian yang produktif efektif dan efesien.
2. Mengembangkan kualitas/kompetensi tenaga penyuluhan pertanian.
3. Mengembangkan program penyuluhan pertanian sesuai dengan kebutuhan spesifik lokalita.
4. Meningkatkan kemampuan petani dalam menggali segala potensi yang ada dalam rangka
menghadapi/mengatasi masalah yang dihadapi petani.
5. Mengembangkan pendekatan, metodologi dan model-model penyuluhan pertanian
partispatif.
6. Mengembangkan kepemimpinan dan keswadayaan petani dan keluarganya beserta
masyarakat pelaku agribisnis.
7. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk belajar bersama dari berbagai pengetahuan
dan pengalaman melalui serangkaian kegiatan yang bersifat partisipatif, sehingga
masyarakat akan semakin mampu dalam mencermati dan mengkaji wilayahnya serta dapat
mengembangkan berbagai kegiatan yang sesuai dengan lingkungannya.
8. Mengembangkan kelembagaan petani menjadi organisasi sosial ekonomi yang tangguh.
Programa Penyuluhan Pertanian
1
9. Mengembangkan jaringan informasi dan komuniasi dalam sistem dan usaha agribisnis.
II. KEADAAN
2.1. Keadaan Umum
2
Wilayah binaan penyuluh pertanian meliputi desa Cileunyi Kulon Kecamatan Cileunyi,
terdiri dari 26 Rukun Warga (RW) dan 116 Rukun Tetangga (RT) serta memiliki jumlah
penduduk sebanyak : 20.617 orang (7.790 KK) yang mempunyai luas wilayah 220 ha lahan
sawah dan 210 ha lahan darat. Sedangkan Wilayah Binaan Penyuluh Pertanian tersebut di atas
terletak di Kecamatan Cileunyi dengan batas administrative sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Gunung Manglayang dan Kecamatan Jatinangor
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Rancaekek
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cimekar
Sebelah timur berbatasan dengan Desa Cipacing
3
PETA WILAYAH
DESA CIMEKAR
KECAMATAN RANCAEKEK
KETERANGAN
: DESA : REL KERETA API
: KECAMATAN : JALAN PROPINSI
: BPP : JALAN DESA
: JALAN TOL : BATAS KECAMATAN
4
PETA KOMODITI
DESA CIMEKAR
KECAMATAN RANCAEKEK
KETERANGAN
: DESA : REL KERETA API : JAGUNG
: KECAMATAN : JALAN PROPINSI : UBI KAYU
: BPP : BATAS DESA : LAHAN KEBUN
: JALAN TOL : BATAS KECAMATAN : LAHAN HUTAN
: PADI SAWAH
5
PETA KELEMBAGAAN TANI
DESACIMEKAR
KECAMATAN RANCAEKEK
KETERANGAN
: DESA : KELOMPOK TANI : REL KERETA API
: KECAMATAN : BRI : JALAN PROPINSI
: BPP : KUD : BATAS DESA
: GAPOKTAN : JALAN TOL : BATAS KECAMATAN
6
PETA POTENSI BUAH DAN SAYURAN
DESACIMEKAR
KECAMATAN RANCAEKEK
KETERANGAN
: DESA : REL KERETA API : LAHAN HUTAN
: KECAMATAN : JALAN PROPINSI : NANGKA
: BPP : BATAS DESA : ALPUKAT
: JALAN TOL : BATAS KECAMATAN : JERUK
: SAYURAN
7
2.4. Data Kelompok Tani
No Kelompok Tani Kontak Tani
1 Sabanda Sariksa Adnan
2 Sabanda Sariksa II Abu Buhaeri
3 Mekar Wangi II Uum J
4 Subur Makmur Abdul Falil
5 Bina Harapan Alex Mustopa
6 Sari Mukti Ade Entang
7 Mekar Wangi Encu Samsudin
8 Insan Teladan Yusup
9 Demah Luhur Aban
10 Giri Mulya Eyet M
11 Giri Manglayang Harun Al Rasyid
12 Sugih Mukti Azizah
3 Mekar Wangi II 1 10 23
4 Subur Makmur 1 11 20
5 Bina Harapan 1 5 20
6 Sari Mukti 1 10 35
7 Insan Pangan 1 10 30
8 Insan Teladan 1 5 20
9 Demah Luhur 1 12 42
10 Giri Mulya 1 5 20
11 Giri Manglayang 1 10 25
12 Sugih Mukti 1 5 20
8
No Desa Jum. KK Tani Pemilik Pempeng Penggarap Buruh Tani
Cileunyi
1 65 200 597 200 1230
Kulon
Jumlah 65 200 597 200 1230
3.1.2. Palawija
-. Jagung
Luas Areal Panen : 125 Ha
Rata-rata Produksi : 6 Ton/H
-. Kacang Tanah
Luas Areal Panen : 15 Ha
Rata-rata Produksi : 2 Ton/Ha
-. Ubi Kayu
Luas Areal Panen : 15 Ha
Rata-rata Produksi : 6 Ton/Ha
3.1.3. Sayuran
-. Tomat
Luas Areal Panen : 10 Ha
9
Rata-rata Produksi : 5 Ton/Ha
-. Cabe
Luas Areal Panen : 5 Ha
Rata-rata Produksi : 1,5 Ton/Ha
2. Lahan Kering
-. Padi Gogo + Palawija / Sayuran
-. Ketela Pohon + Tanaman Hias (Melati)
10
10 Sawi /Saosin: Luas Potensial : 3 Ha Rata-rata : 17,6 Ton/Ha
2. Palawija
-. Pola Tanam 88 %
-. Pengolahan Tanah 91 %
-. Benih 80 %
-. Pemupukan 75 %
-. Tanam 82 %
-. Jarak Tanam 76 %
-. PPC/ZPT 70 %
-. Tata Guna Air 80 %
-. PHT 80 %
-. Pergiliran Varietas 75 %
-. Pasca Panen 78 %
3. Sayuran
-. Pola Tanam 85 %
-. Pengolahan Tanah 82 %
-. Benih 82 %
-. Pemupukan 85 %
-. Tanam 85 %
-. Jarak Tanam 76 %
11
-. PPC/ZPT 76 %
-. Tata Guna Air 80 %
-. PHT 86 %
-. Pergiliran Varietas 80 %
-. Pasca Panen 80 %
III. TUJUAN
12
- Kacang Tanah
Meningkatkan produksi dari rata-rata 2 ton/Ha menjadi 3 ton/Ha
- Ubi Kayu
Meningkatkan produksi dari rata-rata 6 ton/Ha menjadi 7 ton/Ha
4. Sayuran
- Tomat
Meningkatkan produksi dari rata-rata 5 ton/Ha menjadi 6 ton/Ha
- Cabe
Meningkatkan produksi dari rata-rata1,5 ton/Ha menjadi 2ton/Ha
- Terong
Meningkatkan produksi dari rata-rata 4,5ton/Ha menjadi 5 ton/Ha
Target Identifikasi
Padi : …..................................Ha
Jagung : …..................................Ha
Kacang Tanah : …..................................Ha
Ubi kayu : …..................................Ha
Ubi Jalar : …..................................Ha
Tomat : …..................................Ha
Cabe : …..................................Ha
Kacang Panjang : …..................................Ha
Sawi / Saosin : …..................................Ha
Tingkat penterapan teknologi dari rata-rata 73% menjadi 80%
Tingkat Kemampuan Kelompok
Rencana Kenaikan Kelas Kelompok dari pemula menjadi lanjut
3.2. TUJUAN KHUSUS
a. Meningkatkan kemampuan petani dalam penataan pola usaha tani di lahan sawah sebanyak
30% menjadi 50% di lahan kering dari 15% menjadi 35%
b. Meningkatkan kemampuan petani dalam penterapan unsur teknologi dari 35% menjadi 80%
13
- Menumbuhkembangkan kegiatan SLPHT agar petani mengetahui jenis hama dan penyakit untuk
meningkatkan kesadaran petani dalam memelihara usaha taninya
- Memperbanyak demplot, dem farm usaha tani untuk ,meningkatkan kesadaran dan minat petani
dalam menggunakan teknologi-teknologi baru
Sosial :
- Meningkatkan jumlah anggota kelompok tani dalam penyampaian masalah dan saran
- Meningkatkan kesadaran petani dalam mengikuti pertemuan di kelompok secara rutin
- Meningkatkan keterampilan dan kesadaran kelompok tani dalam pembuatan RDK dan RDKK
Ekonomi :
- Meningkatka Kerja sama kelompok dalam pengadaan kebutuhan benih, pupuk, pestisida yang
diperlukan petani setiap musim
- Meningkatkan kegiatan simpanan dan iuran anggota kelompok tani untuk memupuk dan
menambah modal kelompok melalui penyisihan hasil
14
IV. MASALAH
4.1. Teknis
35,8% petani belum melaksanakan pemupukan sesuai dosis
38,8% petani belum melaksanakan pergiliran varietas
40,5% petani belum melaksanakan pemakaian benih yang berlabel/bermutu
45% petani belum melaksanakan pengendalian OPT dengan metode PHT
4.2. Sosial
18,6% pembuatan RDK / RDKK masih perlu di bimbing
18,6% belum bisa mengatur pembagian tugas dalam kelompok
26,6% kehadiran petani masih kurang
4.3. Ekonomi
0% tidak adanya pengumpulan kelompok
0% pengadaan kebutuhan saprodi masih secara individu
25,5% dalam penjualan masih secara individu
70% tidak ada penguatan modal petani
15
PENUTUP
16