Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN :

1. Etnografi bermula dari antropologi budaya. Di akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-
20, para antropolog melakukan penelitian untuk melihat dan membandingkan budaya-
budaya primitif di setiap negara dengan cara mengunjungi negara tersebut. Kemudian
pada tahun 1920-an hingga 1950-an, para sosiolog dari Universitas Chicago
memfokuskan penelitian tentang kasus tunggal tentang kebudayaan. Selanjutnya pada
tahun 1980-an hingga saat ini, para antropolog mulai mengidentifikasi teknik
penelitian yang akan digunakan untuk kelompok budaya. Hal inilah yang kemudian
membatasi etnografi, karena akhirnya para etnografer menemukan cara tersendiri
untuk melakukan penelitian.
Etnografi merupakan salah satu penelitian yang yang termasuk ke dalam jenis
penelitian kualitatif. Etnografi diambil dari Bahasa Yunani, dimana kata ethos berarti
suku bangsa, dan graphos yang berarti sesuatu yang ditulis. Sehingga jenis penelitian
ini berfokus pada penelitian tentang perilaku dan kebudayaan dari suatu kelompok.
Termasuk di dalamnya adalah bahasa, ritual, ekonomi, dan struktur politik, tahapan
kehidupan, interaksi, dan gaya komunikasi.
Etnografi, Berasal dari Bahasa yunani yang berarti menjelaskan mengenai orang-
orang atau secara Harfiah “Penulisan Budaya” . dalam persfektif keilmuan , tipe
penelitian Etnografi menurut Ember (1990), mengemumakan bahwa Etnografi adalah
salah satu tipe penelitian Etnografi Budaya. Oleh karena itu Etnografi merupakan
pengamabaran suatu

budaya atau cara hidup Manusia dalam sebuah komunitas tertentu. Sebelum istilah
etnografi komunikasi semakin populer dipakai, istilah etnografi berbicara
(ethnography of speaking) lebih awal diacu sebagai pemerian pemakaian bahasa lisan.
Etnografi komunikasi menjadi lebih luas karena tidak hanya melingkupi modus
komunikasi lisan (speaking), tetapi juga melibatkan komunikasi tulis (writing) serta
komunikasi isyarat (gesture), gerakan tubuh (kinesics), atau tanda (signing).
Pemakaian tuturan Apa khabar?, Comment alle vous? (bahasa Perancis), Hoe gaat
het? (bahasa Belanda) dengan arti yang sama tentu saja berbeda modus
kemunculannya dengan tuturan Dengan hormat, Dear Sir, Beste Meneer, Hormat
kami, sincerely yours.
Kelompok tuturan pertama terjadi dalam modus lisan, sebaliknya kelompok tuturan
kedua hanya muncul dalam modus tulis. Kedua modus ini juga sangat berbeda dengan
modus komunikasi isyarat, bahasa tubuh atau tanda yang menggunakan anggota
badan atau alat. Orang Indonesia akan menganggukkan kepalanya untuk menyatakan
makna setuju, tetapi orang India justru mengayunkan kepala dengan membentuk
gerakan angka 8 untuk makna yang sama. Orang Tibet menggesek-gesekkan
hidungnya dengan hidung teman untuk menyatakan selamat datang, sedangkan orang
Indonesia melakukan hal yang sama dengan saling berjabat tangan. Menariknya lagi,
Orang Tibet akan menjulurkan lidahnya sebagai sapaan untuk menyambut tamu, yang
bagi orang Indonesia tindakan demikian diartikan mengejek. Sebaliknya sapaan untuk
menyambut tamu orang Indonesia menyatakan selamat datang sambil
mempersilahkan masuk dan seterusnya. Kalau orang Indonesia menjulurkan
tangannya ke bawah sambil berjalan membungkukkan badan pertanda ia meminta
permisi untuk minta lewat di hadapan orang lain, tetapi bagi orang Arab, mereka
justru memegang kepala orang yang dilewatinya. Orang Jepang menggenggam
keempat jemarinya kecuali kelingking untuk menyatakan makna perempuan,
sebaliknya orang Indonesia mengartikan tindakan demikian sebagai pernyataan
anggap remeh atau enteng terhadap seseorang atau sesuatu hal.
Kesimpulannya: Munculnya Etnografi di Indonesia sebagai istilah komunikasi
(Ethnography of speaking) atau etnografi berbicara. pada awalnya diacu sebagai
pemakaian bahasa lisan, tetapi pada akhirnya etnografi Komunikasi menjadi lebih
luas karena tidak hanya mencakup komunikasi lisan tetapi juga komunikasi isyarat,
tulis, tanda atau gerakan tubuh. contohnya: orang Indonesia kerap menggunakan jari
atau tangan untuk

menunjukan arah tempat (gerakan tubuh), orang Indonesia juga kerap menggelengkan
kepala ketika ia tidak setuju terhadap sesuatu pendapat (gerakan tubuh dan isyarat)
sudah sejak lama etnografi diterapkan di Indonesia dan berjalan sesuai dengan jaman
tapi masih dipakai hingga saat ini. Hal ini bisa dilihat dari kebiasaan atau cara orang
Indonesia berkomunikasi dengan satu sama lain dari yang anak kecil hingga orang
dewasa masih menggunakan isyarat atau gerakan tubuh yang tidak beda jauh jika
diartikan dan memahaminya dengan mudah.

2. Menurut pemahaman saya terhadap etnografi di Indonesia, ialah pada dasarnya


pengertian etnografi secara harafiah atau garis besar iyalah gambaran suku bangsa
atau uraian terhadap suku bangsa yang tidak jauh dari pemahaman antropologi,
sebelum memahami etnografi kita pasti harus tau apa itu antropologi seperti yang
tertera dalam buku pegangan Ethnography 2019 tertera dengan jelas “Pada awal
kemunculannya etnografi tidak dapat dipisahkan dengan ilmu antropologi.”
Dan menurut saya pemahaman masyarakat Indonesia mengenai etnografi belum
cukup luas karena orang Indonesia belum tentu tahu pasti tentang adat kebiasaan tiap
orang diberbagai suku yang beda daerah atau tempat maupun yang masih satu daerah
karena Indonesia itu beragam maka tidak semua orang paham tentang identitas atau
kebiasaan adat masing- masing suku bangsa Indonesia contoh orang Jawa dan orang
Sunda memiliki daerah yang bisa dikatakan dekat (satu rumpun) pulau Jawa tapi dua
suku ini memiliki adat kebiasaan yang berbeda dan yang paling utama tidak saling
mengetahui dengan pasti kebiasaan mereka masing-masing. Adapun orang Papua dan
orang Batak (Medan) yang memiliki kesamaan saat berkomunikasi (berbicara) tetapi
memiliki suara yang nadanya tinggi atau keras walaupun berbeda pulau hanya saja
kebiasaan mereka dalam berkomunikasi bisa dikatakan sama karena dilihat dari
intonasi nada bicara.
Kesimpulannya: Orang Indonesia menurut saya kurang dalam pemahaman etnografi
yang digaris bawahi (mengenal tentang identitas) tiap suku bangsa di Indonesia
karena budaya dan kebiasaannya yang beragam dan dikatakan bahwa etnografi adalah
gambaran atau uraian tentang suatu suku tertentu bagaimana bisa kita mau
menggambarkan atau menguraikan tentang satu suku jika kita tidak paham etnografi
terhadap suku tersebut.

3. Hubungan antara etnografi dan etnografi Papua bisa dilihat dari pengertian Etnografi
sendiri Etnografi merupakan salah satu penelitian yang yang termasuk ke dalam jenis
penelitian kualitatif. Etnografi diambil dari Bahasa Yunani, dimana kata ethos berarti
suku bangsa, dan graphos yang berarti sesuatu yang ditulis. Sehingga jenis penelitian
ini berfokus pada penelitian tentang perilaku dan kebudayaan dari suatu kelompok.
Termasuk di dalamnya adalah bahasa, ritual, ekonomi, dan struktur politik, tahapan
kehidupan, interaksi, dan gaya komunikasi. Pengertian Etnografi Papua dari berbagai
referensi menunjukkan bahwa Papua terdiri dari kurang lebih 255 suku bangsa atau
etnis yang memiliki keanekaragaman kebudayaan, dimana setiap suku bangsa
mempunyai ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut dapat membedakan kebudayaan
satu kelompok etnis yang satu dengan etnis yang lain. Untuk membedakan ciri khas
budaya pada setiap etnis yang ada, maka perlu kita mengetahui dan memahami apa
yang dimaksud dengan kebudayaan. Ethnography Papua yaitu suatu studi deskriptif
mengenai masyarakat-masyarakat sederhana di Papua. Atau suatu gambaran
tentang kebudayaan-kebudayaan suku bangsa yang hidup di Papua, serta ethnography
adalah ilmu yang melukiskan tentang suku-suku bangsa yang tersebar di muka bumi
ini dan secara khusus di Papua.
Kesimpulannya: Jadi, Hubungan antara Etnografi dan Etnografi Papua ialah Etnografi
sebagai gambaran luas tentang Papua khususnya suku dan budaya yang banyak.
Etnografi juga dapat menjelaskan atau menceritakan secara singkat tentang
keragaman suku yang ada di Papua.

4. Pentingnya memahami Etnografi Papua agar kita tahu tentang identitas adat kebiasaan
suku Papua yang sangat banyak maka dari itu kita harus memahami etnografi. Untuk
membedakan ciri khas budaya pada setiap etnis yang ada, maka perlu kita mengetahui
dan memahami apa yang dimaksud dengan kebudayaan.
Di Papua terediri dari 255 suku bangsa bagaimana kita bisa tahu tentang identitas
suku atau etnis yang sangat banyak di Papua jika kita tidak paham etnografi Papua.

5. Kepemimpinan di Papua mempunyai tipe yang berwibawa, kemimpinan raja,


kepemimpinan kepala suku dan kepemimpinan campuran.

a. Sistem Kemimpinan Campuran Soeprapto (2013) mengungkapkan bahwa


sistem kepemimpinan campuran merupakan tipe kepemimpinan yang muncul
dari individu-individu yang tampil sebagai pemimpin atas dasar
kemampuannya sendiri, atau atas dasar keturunan. Tipe yang bersifat
campuran yaitu antara tipe kepemimpinan pria berwibawa, tipe kepemimpinan
raja dan tipe kepemimpinan klen. Tipe kepemimipinan tersebut terdapat di
daerah Papua, diantaranya pada suku-suku di kawasan Teluk Cenderawasih,
seperti di Biak, Yapen dan Waropen. Mensoben, (1995) menjelaskan bahwa
sifat-sifat utama yang dijadikan kriteria pokok dalam kepemimpinan campuran
yaitu sifat pewarisan kedudukan pemimpin yang terdapat pada sistem
kepemimpinan raja dan ondoafi, dan sifat pencapaian kedudukan pemimpin
yang terdapat pada sistem kepemimpinan pria berwibawa.
b. Sistem Kemimpinan Ondoafi
Soeprapto (2013) mengungkapkan bahwa sistem kepemimpinan ondoafi
merupakan sistem kekuasaan politik yang bersifat pewarisan. Bonefasius
(2012) menjelaskan bahwa kepemimpinan ondoafi memiliki beberapa modal
yang kuat untuk dikelola bagi kepentingan dirinya maupun bagi warga.
c. Sistem Kepemimpinan Raja
Kepemimpinan raja merupakan sistem yang dianut dari kerajaan Tidore yang
berkuasa pada saat itu di kepulauan raja Ampat. Sistem ini menghargai
seorang raja yang diperoleh berdasarkan garis keturunan.
d. Konsep Pria Berwibawa/ Big Man
Konsep pria berwibawa atau big man berasal dari terjemahan bebas terhadap
istilah-istilah lokal yang digunakan oleh penduduk setempat untuk
menamakan orang-orang penting dalam masyarakatnya sendiri. Konsep pria
berwibawa digunakan untuk satu bentuk atau tipe kepemimpinan politik yang
diciri oleh kewibawaan (authority) atas dasar kemampuan pribadi seseorang
untuk mengalokasi dan merealokasi sumber-sumber daya yang penting untuk
umum (Sahlins, 1963).

Selain kepemimpinan di Papua juga ada sistem kekerabatan contohnya seperti:


Masyarakat Dani tidak mengenal konsep keluarga batih, dimana bapak, ibu dan anak
tinggal dalam satu rumah. Mereka adalah masyarakat komunal. Maka jika rumah
dipandang sebagai suatu kesatuan fisik yang menampung aktivitas-aktivitas pribadi
para penghuninya. Dalam masyarakat Dani unit rumah tersebut adalah sili.
Pada dasarnya silimo / sili merupakan komplek tempat kediaman yang terdiri dari
beberapa unit bangunan beserta perangkat lainnya.
Perkampungan tradisional di Wamena dengan rumah-rumah yang dibuat berbentuk
bulat beratap ilalang dan dindingnya dibaut dari kayu tanpajendela.Rumah seperti ini
disebut Honai.
Komplek bangunan biasanya terdiri dari unsur-unsur unit bangunan yang dinamakan :
rumah laki-laki ( Honai / pilamo ), rumah perempuan ( ebe-ae / ebei ), dapur ( hunila )
dan kandang babi ( wamdabu / wamai ).

Anda mungkin juga menyukai