Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Psikologi Lintas Budaya

Tentang

Budaya, Bahasa dan Komunikasi

Disusun Oleh :

Kelompok IV :

Avivah ramadhani 2015040094

Evrianti Sihombing 2015040015

Nurul husna 2015040085

Rais Shiddiq 2015040067

Sayidatina Aisyah Lubis 2015040077

Dosen Pengampu :

Dr. Wanda Fitri, M.Si

PROGRAM PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UIN IMAM BONJOL PADANG

1444H/ 2022M
A. Budaya, Bahasa, Dan Komunikasi
Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta
pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan
dimiliki oleh suatu anggota masyarakat tertentu. Budaya memengaruhi
banyak aspek kehidupan, salah satunya bahasa dan komunikasi.

Bahasa
Menurut Sarwono (2014), bahasa merupakan media komunikasi
manusia. Bahasa dan budaya memiliki hubungan timbal-balik yang saling
mempengaruhi, karena bahasa merupakan ekspresi kebudayaan. Bahasa
menciptakan budaya yang dimiliki manusia namun budaya juga
memngaruhi bahasa yang digunakan oleh manusia.
Awalnya manusia, lahir dengan ketidaktahuan mengenai bahasa.
Hal ini dapat dilihat pada bayi-bayi di seluruh dunia yang mengeluarkan
bunyi yang sama saat berinteraksi dengan lingkungannya. Namun, seiring
dengan perkembangannya, bayi tersebut akan mempelajari mengenai
bahasa dan cara menggunakannya dari orang tuanya atau orang-orang di
lingkungan sekitarnya. Melalui pelajaran bahasa tersebut, manusia juga
mempelajari mengenai budayanya.
Matsumoto & Juang (2004, dalam buku Sarwono 2014)
mengatakan hubungan timbal-balik antara budaya dan bahasa
menunjukkan bahwa tidak ada satu pun budaya yang dapat dipahami tanpa
memahami bahasanya, begitu pula sebaliknya. Melalui bahasa dapat
dipahami bagaiman pola pikir manusia dari suatu budaya tertentu.
Menurut Liliweri (2021), sebetulnya bahasa lebih dari sekedar alat
untuk komunikasi, bahasa juga mempengaruhi pemikiran dan budaya.
Bahasa komunitas tertentu memainkan peran penting dalam setiap aspek
kehidupan manusia. Oleh karena itu, jika bahasa tidak dipakai secara
benar, terutama oleh orang asing, maka budaya tidak diakui dan dihormati
juga. Bahasa mencerminkan budaya masyarakat, dan budaya
mempengaruhi pemikiran dan keyakinan rakyat suatu bangsa.
Contohnya seperti orang Jepang umumnya memulai percakapan
“informal” dengan pertanyaan, “apakah anda membawa uang buat saya?”,
Pertanyaan seperti itu nampak lucu dan ofensif terhadap lawan bicara
namun di Jepang, ekspresi umum yang hangat hanya ketika menyapa
orang lain. Di Amerika Serikat, misalnya angka 13 dikaitkan dengan nasib
buruk, sementara itu di Jepang, angka 4 dianggap merupakan angka
keberuntungan. Di Perancis, bahasa dijadikan identitas yang sangat kuat
sehingga seolah menutup adopsi impor bahasa atau dialek dari luar negara,
akibatnya orang Prancis sangat membanggakan budaya nasional mereka,
kebangsaan mereka telah diamankan berkat menjadikan bahasa sebagai
pemersatu. Sama halnya dengan orang Tanzania yang menetapkan bahasa
kiswahili menjadi bahasa nasional, meskipun bagi orang Kenya sendiri
bersikap ambivalen terhadap status orang kiswahili.
Matsumoto & Juang (2004, dalam buku Sarwono 2014)
mengatakan salah satu cara untuk mengamati hubungan antara budaya dan
bahasa adalah dengan mencatat hubungan antara perbedaan bahasa pada
masing-masing budaya dan kosa katanya.
Jadi, dapat dipahami bahwa penuturan bahasa memiliki pola pikir
yang berbeda karena setiap komunitas masyarakat menggunakan bahasa
yang berbeda. Budaya yang berbeda memiliki bahasa yang berbeda pula.

Komunikasi
Menurut Hybels & Weafer II (1992, dalam buku Liliweri 2002)
mengatakan bahwa komunikasi merupakan setiap proses pertukaran
informasi yang disampaikan tidak hanya secara lisan dan tulisan, tetapi
juga dengan bahasa tubuh, gaya maupun penampilan diri, atau
menggunakan alat bantu disekeliling kita untuk memperkaya sebuah
pesan.
DAFTAR PUSTAKA

Liliweri, A. (2002). Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta:


LKiS. (ebook) Tersedia dari google book

Liliweri, A. (2021). Sitem Simbol Bahasan dan Komunikasi: Seri Pengantar Studi
Kebudayaan. Bandung: Nusamedia. (ebook) Tersedia dari google book

Sarwono, S. (2014). Psikologi Lintas Budaya. Depok: PT RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai