-
Antropologi linguistik
Ilmu linguistik mulai dikenal masyarakat pada akhir abad ke-18. Saat itu
naskah-naskah berbahasa Indi, Jerman seperti Sansekerta, Avetis, Latin,
Yunani, dan Gotis. Ilmu linguistik kemudian berkembang menjadi ilmu yang
membantu mengupas logat, cara mengucapkan dan berbagai frase dalam
berbagai bahasa dari suku-suku bangsa di dunia. Dengan bantuan
linguistik mengenali ciri dasar tiap bahasa di dunia bisa dilakukan lebih
mudah.
Sebagai hasil karya yang universal kebudayaan memiliki tujuh unsur dasar
yang menjadi faktor pokok dalam sebuah kebudayaan. Adapun ketujuh
unsur tersebut adalah bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial,
sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem
religi (agama dan kepercayaan), serta kesenian.
Ketujuh unsur kebudayaan tersebut memiliki tiga wujud utama, yaitu sistem
budaya, wujud sosial, dan wujud fisik. Wujud sistem budaya dari suatu
unsur kebudayaan adalah adat istiadat dan norma sosial yang berlaku di
sebuah tatanan masyarakat. Sistem budaya dari unsur-unsur kebudayaan
dapat diperinci menjadi tema budaya yang lebih kompleks.
Bahasa dan budaya tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan
yang saling berdampingan. Etnolinguistik merupakan perpaduan dari
etnologi dan linguistik atau dapat dikatakan bahwa untuk memahami
kebudayaan suatu bangsa. Maka dari itu, perlu mempelajari bahasa
daerah atau bahasa lokal yang dipakai sebagai bahasa sehari-hari oleh
bangsa tersebut.