Anda di halaman 1dari 19

PENANGGULANGAN BENCANA

BERBASIS MASYARAKAT
LATAR BELAKANG
 Penanggulangan bencana berbasis masyarakat adalah
upaya yang dilakukan oleh anggota masyarakat secara
terorganisir baik sebelum, saat dan sesudah bencana
dengan menggunakan sumber daya yang mereka miliki
semaksimal mungkin untuk mencegah, mengurangi,
menghindari dan memulihkan diri dari dampak bencana.

 Pada saat kritis, masyarakat setempatlah yang mengatasi


dampak bencana pada keluarga dan tetangga dengan
menggunakan kemampuan yang mereka miliki. Dalam
tahap pemulihan yang seringkali membutuhkan waktu
panjang dan sumber daya yang banyak, masyarakat
memerlukan dukungan karena sumber daya mereka
menipis atau habis.

 Melihat kedua hal di atas, maka penting bagi masyarakat


untuk menyiapkan diri dengan cara mengurangi ancaman,
melakukan kegiatan pengurangan dampak ancaman,
SKEMA PENANGGULANGAN BENCANA

SUMBER :
www.tanggapdarurat.webs.com
Pengelolaan SEBELUM Bencana
 KESIAPSIAGAAN
 Upaya menghadapi situasi darurat serta mengenali berbagai
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan pada saat itu.
 Bertujuan agar warga mempunyai persiapan yang lebih baik
untuk menghadapi bencana
 Contoh : Pembuatan sistem peringatan dini, sistem
pemantauan ancaman, penyebaran peringatan ancaman,
rencana evakuasi.

 PEMBENTUKA KELOMPOK MASYARAKAT


PENANGGULANGAN BENCANA ( KMPB )
 Penanggulangan bencana berbasis masyarakat
 Struktur kelompok terdiri dari : Koordinator, kel. Persiapan
Bencana, kel. Tanggap Darurat, kel. Adm & Komunikasi, kel.
Pemulihan.
Pengelolaan SEBELUM Bencana …

 PENGENALAN FAKTOR RESIKO BENCANA


 Resiko bencana adalah potensi kerugian yang
ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dalam
kurun waktu tertentu.
 Resiko merupakan hasil dari interaksi 3 komponen
:Ancaman, Kerentanan dan Kapasitas.

Risiko Bencana : Ancaman X Kerentanan


Kapasitas

 Ancaman : kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana


 Kerentanan : kondisi atau karakteristik pada suatu wilayah untuk jangka
waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam,
mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menaggapi
dampak buruk bahaya tertentu.
 Kapasitas : kemampuan komunitas dan aktor lain dalam menangani
ancaman
Pengelolaan SEBELUM Bencana …

 PERINGATAN DINI
 Serangkaian upaya untuk memberikan peringatan tentang
kemungkinan akan hadirnya ancaman yang berpotensi bencana
 Disampaikan secara resmi
 Menjangkau seluruh masyarakat dengan segera, tegas dan tidak
membingungkan
 Contoh : bunyi kentongan untuk menandakan adanya bencana

 MITIGASI
 Upaya untuk mengurangi atau meredam risiko
 Bentuk kegiatan terdiri dari fisik & Non fisik
 Contoh : Pembuatan tanggul, kanal utk mengatasi banjir;
Penetapan & pelaksanaan peraturan: pengggunaan
lahan,rumah ; Penyediaan informasi, pelatihan penanggulangan
bencana.
Pengelolaan SELAMA Bencana
 TINDAKAN LANGSUNG SAAT BENCANA
 Tindakan langsung yang perlu dilakukan oleh masyarakat
yang menghadapi bencana meliputi:
 Saksi yang mengetahui, BUNYIKAN TANDA BAHAYA !
 Meminta bantuan - melalui telepon atau mengutus orang
(minta bantuan dari desa terdekat, POLISI, PMI, Media,dll)
 Kepala Desa / Pimpinan Wilayah atau wakilnya bisa
memutuskan untuk mengungsi atau tidak .

 TANGGAP DARURAT TANPA RENCANA


 Pembagian tugas dan tanggung jawab dengan menunjuk
para relawan yang ada di lokasi dan dianggap mampu untuk
melakukannya.
 Pengaturan tugas perlu disesuaikan menurut cakupan
bencana, kondisi desa atau wilayah setempat; dengan
melibatkan seluruh masyarakat yang mampu.
Pengelolaan SELAMA Bencana …

 TANGGAP DARURAT SAAT BENCANA


 Penyelamatan Korban Bencana :
 Banyak nyawa bisa diselamatkan dengan usaha Pertolongan Pertama
yang baik pada jam-jam awal bencana
 kondisi korban berdasarkan empat kelompok kondisi di bawah ini:
1. KR = Kritis : Perawatan Langsung, Korban yang kritis harus
diutamakan dan secepatnya dibawa ke rumah sakit terdekat.(pita
MERAH)
2. DR = Darurat : Perawatan Segera. Korban yang darurat segera
diberi bantuan untuk meringankan penderitaan dan secepatnya
dibawa ke rumah sakit terdekat. (pita KUNING)
3. NK = Non-Kritis : Bisa menunggu perawatan. Korban yang non-
kritis sebaiknya ditempatkan pada tempat terlindung dan
diberikan pertolongan pertama . (pita HIJAU)

4. TH = Tanpa Harapan : Meninggal atau tidak bisa dirawat. Korban


yang tanpa harapan ditempatkan di lokasi khusus. (pita HITAM)
 Nama atau nomor korban perlu dicatat pada pita atau sobekan kain yang ada di lengan.
Pengelolaan SELAMA Bencana …

 TANGGAP DARURAT SAAT BENCANA …


 Orang yang belum diketemukan :
 Tugas Regu SAR
 Setiap laporan orang yang belum diketemukan harus dilaporkan
ke Posko KMPB untuk ditempelkan di papan pengumuman.

 Mengamankan Keadaan di Lokasi Bencana :


 Regu Keamanan menjaga di sepanjang jalan untuk mengatur
keluar-masuknya bantuan ke lokasi bencana
 Orang yang tidak berkepentingan sebaiknya DILARANG MASUK
 Pasang tanda petunjuk jalan terdekat mulai dari luar batas desa
sampai ke lokasi bencana untuk kemudahan akses bantuan
 Tindakan kriminal di lokasi bencana perlu dicegah
Pengelolaan SELAMA Bencana …

 PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR SAAT BENCANA


 Bantuan Tempat Penampungan/Hunian Sementara :
Diberikan dalam bentuk tenda-tenda, barak, atau gedung
fasilitas umum/sosial
 Bantuan Pangan :
Diberikan dalam bentuk bahan makanan, atau masakan yang
disediakan oleh dapur umum
 Bantuan Non Pangan :
Diberikan kepada korban bencana dalam status pengungsi di
tempat hunian sementara pada pasca tanggap darurat, dalam
bentuk :
 Peralatan Memasak dan Makan
 Kompor, Bahan Bakar, dan Penerangan
 Alat-alat dan Perkakas
Pengelolaan SELAMA Bencana …

 PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR SAAT BENCANA …


 Bantuan Sandang :
 Perlengkapan Pribadi
 Kebersihan Pribadi
 Bantuan Air Bersih dan Sanitasi :
 Bantuan Air Bersih
 Bantuan Air Minum
 Bantuan Sanitasi
 Bantuan Pelayanan Kesehatan :
 Pelayanan kesehatan umum meliputi : Pelkes dasar, pelkes klinis
 Pengendalian penyakit menular meliputi : Pencegahan umum,
pencegahan campak, Deteksi KLB, HIV/AIDS.
 Pengendalian penyakit tidak menular, meliputi : Cedera, kes.
Reproduksi, Aspek kejiwaan & Sosial kesehatan, peny. Kronis.
Pengelolaan SELAMA Bencana …

 PERLINDUNGAN KELOMPOK RENTAN


1. Bayi, balita, Anak
 Minimnya sarana kesehatan yang ada
 Keterpisahan dengan keluarga
 Kurangnya ketersediaan air bersih dan makanan serta
buruknya sanitasi di sekitar lokasi bencana
 korban kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya
 Terganggunya proses belajar anak
 Minimnya sarana hiburan dan alat bermain anak
2. Perempuan, khususnya Hamil & Menyusui
 Kebutuhan air bersih
 Ketersediaan MCK (Mandi-Cuci-Kakus)
 Asupan gizi yang memadai (multivitamin)
 kekerasan dilakukan oleh suami atau keluarganya
Pengelolaan SELAMA Bencana …

 PERLINDUNGAN KELOMPOK RENTAN …


3. Penyandang cacat
Setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental, yang
dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya
untuk melakukan kegiatan secara selayaknya.

4. Orang lanjut usia


Seorang dapat dikatakan lanjut usia setelah yang bersangkutan
mencapai umur 60 tahun ke atas . (Menurut Undang-Undang Nomor 13
tahun 1998 ; Nugroho, 2000) :

Sangat penting untuk memastikan orang-orang ini dipertimbangkan dalam


Penanggulangan Bencana bukan saja karena kebutuhan mereka harus terpenuhi,
tetapi juga karena kemungkinan kontribusi bantuan berharga dari mereka.
Pengelolaan SETELAH Bencana
 PEMULIHAN BENCANA
 Serangkaian usaha untuk mengembalikan kondisi
masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana
 Memfungsikan kembali sarana dan prasarana pada keadaan
semula
 Upaya Pemulihan (Recovery) yang dilakukan meliputi :
 Pemulihan kondisi masyarakat yang terkena bencana
 Memfungsikan kembali lembaga sosial & Adm. Lokal
 Perbaikan prasarana & pelayanan dasar
 Yang perlu dilakukan pada tahap ini:
 Fungsikan kembali keluarga yg terpisah
 Berikan layanan pendidikan & penyembuhan trauma bencana
 Perbaiki infrastruktur lokal
 Fungsikan kembali pasar & puskesmas
 Bangun sistem komunikasi
Pengelolaan SETELAH Bencana …
 REHABILITASI (Rehabilitation)
Serangkaian program kegiatan yang terencana, terpadu dan
menyeluruh yang dilakukan setelah kejadian bencana guna
membangun kembali masyarakat yang terkena bencana
melalui pemulihan .
 Yang perlu dilakukan pada tahap ini :
 Mulai dirancang tata ruang daerah (master plan)
 Mulai disusun sistem pengelolaan bencana yang menjadi bagian dari
sistem pengelolaan lingkungan
 Pencarian dan penyiapan lahan untuk permukiman tetap
 Relokasi korban dari tenda penampungan
 Mulai dilakukan perbaikan atau pembangunan rumah korban bencana
 mulai dilakukan perbaikan fisik fasilitas umum dalam jangka menengah.
 Mulai dilakukan pelatihan kerja praktis dan diciptakan lapangan kerja
 Perbaikan atau pembangunan sekolah, sarana ibadah, perkantoran,
rumah sakit dan pasar mulai dilakukan
 Fungsi pos komando mulai dititik beratkan pada kegiatan fasilitasi atau
pendampingan
Pengelolaan SETELAH Bencana …
 REKONSTRUKSI (Reconstruction)
Rekonstruksi adalah serangkaian program kegiatan yang
terencana, terpadu dan menyeluruh yang dilaksanakan
dalam jangka menengah dan jangka panjang untuk
mencapai kondisi lebih baik seperti sebelum terjadinya
bencana.

Pada tahapan ini merupakan penuntasan dari apa


yang sudah direncanakan dan dimulai dalam
tahap rehabilitasi
DAFTAR PUSTAKA
 Dhani Armanto, et.al, Mengelola Bencana, Buku Bantu Pendidikan
Pengelolaan Bencana untuk Anak Usia Sekolah Dasar, WALHI, 2006.

 Yayasan IDEP, Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis


Masyarakat- Berisi keterangan yang jelas untuk: Sebelum-Saat-
Sesudah Bencana, Ed.kedua, 2007. www.idepfoundation.org/pbbm .

 Peraturan Kapala (Perka) Badan Nasional Penanggulangan Bencana


(BNPB) N0.7 Th. 2008 : Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan
Pemenuhan Kebutuhan Dasar.
www.mpbi.org/files/peraturan/Perka-BNPB-7-2008_Pedoman-Pemenuh
an-kebutuhan
.

 Jurnal DIALOG Kebijakan Publik: Politik Bumi dan Manajemen Bencana,


Departemen Komunikasi dan Informatika, Edisi 1 / Juni / Tahun II / 2008.
http://www.scribd.com/doc/41761442/Politik-Bumi-dan-Manajemen-
Bencana.

Anda mungkin juga menyukai