Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap sel dapat memperbanyak diri membentuk sel-sel yang baru melalui
proses pembelahan. Pada makhluk hidup bersel tunggal, pembelahan sel tersebut
merupakan cara untuk berkembang biak. Misalnya pada bakteri atau protozoa,
terjadi proses pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, empat, delapan dan
seterusnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak, reproduksi sel mengakibatkan
bertambah banyaknya sel-sel tubuh, dan dengan demikian terjadilah pertumbuhan
tubuh makhluk hidup. Misalnya, sel-sel pada tubuh anak kucing membelah diri
mengakibatkan tubuh anak kucing bertambah besar. Selain itu, reproduksi sel
juga menyebabkan dihasilkannya sel-sel gamet(sel kelamin). Kucing jantan
menghasilkan sperma dan kucing betina menghasilkan ovum.
Pada dasarnya, reproduksi sel dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara
langsung tidak melalui tahapan, disebut pula amitosis. Sedangkan pembelahan sel
secara tak langsung melalui tahapan dan dibedakan menjadi pembelahan mitosis
dan pembelahan meiosis. Mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik satu
sama lain dan identik pula dengan induknya dalam hal jumlah kromosom dan
komposisi genetik. Meiosis menghasilkan 4 sel anak, masing-masing memiliki
setengan jumlah kromosom induk, dan dengan komposisi genetik berbeda.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat disusun pertanyaan yang akan menjadi
focus pembahasan dalam makalah ini, yaitu bagaimana penjelasan tentang
kehidupan sel dan perkembangan sel baik secara mitosis maupun secara meiosis ?

1
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Untuk mengetahui secara detail proses-proses reproduksi sel.

D. Manfaat Pembuatan Makalah


Dapat mengetahui secara detail proses-proses reproduksi sel.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Reproduksi Sel


Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara
membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan
sel pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut
untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler,
pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak diri sehingga tubuh manusia
tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada organisme
multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang berguna pada saat
perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui proses perkawinan).
Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA) yang
terdapat di dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki
materi genetik yang sama.
Tujuan sel bereproduksi adalah:
1. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan
2. Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya
3. Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yang
4. sebelumnya.
5. Pembentukan Jaringan
6. Regenerasi sel
7. Pembentukan individu baru dan lain-lain
Sel yang membelah disebut sel induk, dan hasil pembelahannya disebut sel
anak. Sel induk memindahkan salinan informasi genetiknya (DNA) ke sel anak.
Jika transformasi genetik itu langsung (amitosis) dan jika melalui tahapan
(mitosis/miosis) Untuk menyampaikan informasi genetik tersebut tentu sel induk
harus melipat gandakan informasi genetik yang dimilikinya (DNA) melalui

3
replikasi (duplikasi) sebelum melaksanakan pembelahan atau reproduksi sel,
replikasi itu terjadi pada waktu Interfase ( istirahat sel tidak membelah) tepatnya
pada fase Sintesa (S).

B. Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel


Berdasarkan ada tidaknya tahap-tahap pembelahan, reproduksi sel
dibedakan atas:
1. Pembelahan langsung (Amitosis / pembelahan biner)
Pada organisme uniseluler misalnya bakteri, protozoa dan ganggang
bersel satu, terjadi proses pembelahan secara langsung, yang artinya proses
pembelahan itu tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan. Pembelahan itu
dikenal juga dengan pembelahan amitosis. Satu sel induk akan membelah
secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan
seterusnyadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan seterusnya
hingga sel itu bertambah banyak. Setiap sel membelah menjadi dua sel yang
sama (identik) sehingga disebut juga pembelahan biner. Pembelahan biner
terjadi misalnya pada perkembangbiakan amoeba.

Pada proses pembelahan langsung ini setiap sel anak mewarisi sifat-
sifat induknya. Dengan kata lain, pembelahan langsung senantiasa
menghasilkan keturunan yang identik. Prosesnya didahului oleh pembelahan
inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma dan akhirnya sel itu
terbagi menjadi dua sel anak.

4
2. Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis)
Pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan.
Dilakukan oleh organisme eukariotik seperti sel hewan, sel tumbuhan dan sel
manusia, yang tentu mereka semuanya punya lebih dari satu sel (
multicelluler).
a. Pembelahan Mitosis
Pembelahan yang bertujuan untuk
1) Mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau
aus,
2) Pertumbuhan ( perbanyakan sel sehingga baik kwantitas dan
kwalitasnya bertambah).
3) Membentuk Jaringan karena produk pembelahan ini kromosom/sifat
induk sama dengan sifat anakannya , artinya karena membentuk
jaringan baik sel baru dan lama sama.
Pembelahan mitosis mempunyai karakter yaitu:
1) Berlangsung pada sel somatic
2) Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya.
3) Melakukan pembelahannya sekali
4) Antar pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase
interfase ( istirahat tidak membelah )
5) Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan
induk sifatnya sama dengan induk mempunyai kemampuan membelah
lagi, ini tidak terjadi pada anakan hasil miosis
6) Pada organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua
, yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak
pada organisme yang usianya muda
7) Tahapannya I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi berikut
uraiannya

5
b. Tahapan Pembehan Mitosis adalah :
Interfase
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel
tidak beraktifitas justru tahap ini merupakan tahapn yang paling aktif dan
penting untuk mempersiapkan pembelahan.
Terbagi atas tiga fase, yaitu:
1) Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)
Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini
sel mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel
bertambah ukuran dan volumenya.
2) Fase S (Sintesis)
Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan
waktu 10 jam
3) Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)
Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada
fase ini sel siap untuk mengadakan pembelahan

Sekali lagi bahwa fase Mitosis tidak diawali dengan Interfase tetapi Fase
Profase , karena Interfase merupakan persiapan mitosis , merupakan fase
istirahat sel tidak membelah. Sedangkan Mitosis itu Fase sel melakukan
pembelahan / reproduksi .

6
c. Fase Profase
Merupakan tahap awal dari pembelahan sel secara mitosis maupun miosis
, yang ditandai dengan:
1) Kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom , kemudian
2) kromosom mengganda membentuk kromatida.
3) Membran nukleus dan nukleolus (anak inti) menghilang
4) Sentriol memisah diri menuju kutub yang berlawanan.
5) Benang spindel yang keluar dari masing masing sentriol pada kutub
berbeda mengatur diri memegang masing kromatid yang tidak teratur
itu.
6) Segera mendorong kromatid yang terbengkalai itu menjadi sangat
teratur menuju ke bidang equator.
d. Metafase
Tahap ini ditandai dengan :
1) Kromatid / kromosom mengatur diri pada bidang equator / bidang
pembelahan berhadap hadapan .
2) Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang masing-masing
dikaitkan oleh benang spindle
3) Tentu Kromosom yang berhadapan itu sudah membawa sandi genetik
yang sama karena memang visinya membentuk 2 sel yang sama.
e. Anafase
Tahap ini ditandai dengan:
1) Kedua kromatid berpisah menuju kutub yang berlawanan
2) Keadaan sel jadi memanjang , membran sel melekuk, pada akhir
anaphase
3) Pada fase ini tentu set kromosom terjadi pemisahan / pengurangan dari
tetrad kromosom ketika berhadapan pada fase metafase terpisah
menjadi masing masing 2n (diploid)

7
f. Telofase
Tahap ini ditandai dengan :
1) Kromosom / kromatid telah sampai di kutub-kutub yang berlawanan
2) Terbentuk sekat pemisah sehingga sel terlihat terbentuk 2 sel dengan
masing masing 1 inti
3) Membran nukleus terbentuk membungkus kromosom dan nukleolus
mulai tampak
4) Kromosom menipis dan memanjang menjadi kromatin dan akhirnya
tak terlihat lagi
5) Terjadi sitokinesis (Membran plasma melekuk) yang di dahului oleh
Karyokinesis (inti jadi 2) dan akhirnya terlihat sel membelah menjadi
2

g. Pembelahan Meiosis (Pembelahan Reduksi)


Pembelahan ini terjadi bukan di sel kelamin namun di kelenjar
kelamin seperti testes atau ovarium dimana pembelahan untuk membentuk
sel kelamin (n)dari sel tubuh (2n /diploid) , sel tubuh yang membentuk
tidak sembarangan sel tubuh tetapi sel induk kelamin atau induk sperma
/induk ovum yang mempunyai nama latin Spermatogonium /Oogonium
kedua induk itu terus dibentuk namun jelas secara mitosis ( 2n -2n).

8
Pembelahan meiosis bertujuan
1) Untuk membentuk sel-sel kelamin.
2) Membentuk pengurangan jumlah kromosom (mereduksi)
3) Pereduksian bertujuan untuk membentuk hasil zygot dari perteuan dua sel
kelamin yang selalu sama dengan individu yang ada /individu sebelumnya
4) Untuk mencapainya Pembelahan meiosis berlangsung melalui dua tahapan
pembelahan, yaitu miosis 1 dan miosis 2 secara langsung tanpa
penggandaan lagi karena harus ada reduksi kromosom
Tahapan pembelahan meiosis adalah sebagai berikut:
Karena dari sel tubuh yang bisa membentuk sel kelamin maka diawali
dengan Fase dimana sel tumbuh dan berkembang. Merupakan tahap persiapan
untuk mengadakan pembelahan sel. Pada fase ini terjadi peristiwa
penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan. Akhir dari fase
dihasilkan dua salinan DNA dan siap berubah menjadi kromosom
1) Meiosis I
a) Profase I
Profase I merupakan tahap terpanjang dan dibandingkan
tahapan meiosis 1 lain. Benang-benang kromatin semakin menebal
dan pendek, membentuk kromosom. Kromosom menggandakan diri,
jumlahnya dua kali lipat. Kromosom yang homolog berpasangan
membentuk sinapsis. Pasangan kromosom yang homolog itu tersusun
atas 4 kromatid sehingga disebut tetrad. Karena kromatid saling
menempel, maka ada kemungkinan terjadi tukar menukar gen antara
kromatid-kromatid tersebut. Peristiwa tukar menukar gen ini disebut
pindah silang. Pada profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai
berikut.
a) Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom.
b) Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog.
c) Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid.

9
d) Diplonema (diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan
bergandengan.
e) Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol
berpisah.
b) Metafase I
Pasangan kromosom homolog /tetrad berada didaerah ekuator.
Pasangan kromosom homolog itu mengatur diri di daerah ekuator
sehingga dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang
satu dan setengah pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub
yang lain. Sentrosom menuju ke kutub dan mengeluarkan benang-
benang spindel.
c) Anafase I
Kromosom bergerak menuju ke kutub masing-masing. Tidak
seperti pada mitosis mengalami pembelahan sentromer, pada meiosis
tidak terjadi pembelahan sentromer. Akibatnya, setiap kromosom yang
bergerak menuju ke kutub sel itu mash mengandung dua kromatid
atau masih berpasangan.
d) Telofase I
Setelah kromosom yang berpasangan tiba dikutub masing-
masing, terbentuklah membran nukleus, yang diikuti pula oleh proses
sitokenesis (pembelahan sitiplasma sel). Kini terbentuk dua sel anak,
setiap sel mengandung n kromosom sehingga pada akhir telofase I
terbentuk dua sel anak yang haploid. Pada saat ini, sel sudah siap
memasuki pembelaha meiosis II.
2) Meiosis II
Meiosis II mirip dengan mitosis. Tahapan selengkapnya sebagai
berikut.

10
a) Profase II
Pada fase awal, benang kromatin menebal dan memendek
membentuk kromosom. Pada fase ini tidak terjadi proses penggandaan
kromosom sehingga jumlah set kromosom tetap.
b) Metafase II
Kromosom mengumpul di daearah ekuator. Setengah
kromosom mengarah ke kutub masing-masing. Sentromer terbagi dua,
masing-masing mengarah ke kutu, sehingga tempat melekatnya
kromosom pada benang-benang sppindel , seperti pada mitosis.
c) Anafase II
Kromosom bergerak menuju ke kutub masing-masing.
d) Telofase II
Setelah kromosom sampai di kutub masing-masing, terbentuklah
membran inti. Tiap tiap inti mengandung n kromosom(sel haploid).
Akhirnya diikuti oleh proses sitokinesis sehingga seluruhnya terbentuk
empat sel anak haploid.

Gambar Meiosis

11
Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis
Adapun perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis adalah:
Pembeda Mitosis Meiosis
Tahap pembelahan Satu kali Dua kali
Jumlah sel anak Dua sel Empat sel
Jumlah kromosom sel Sama dengan sel induk Setengah dari sel anak
anak
Sifat kromosom anak Diploid (2n) Haploid (n)
Tempat pembelahan Sel tubuh Sel kelamin

C. Proses Pembentukan Gamet (Gametosis)


Gametogenesis adalah proses pembentukkan sel-sel gamet, yang terjadi
secara meiosis di dalam alat perkembangbiakan. Gametogenesis terjadi pada
organisme dewasa. Pada hewan dan manusia gametogenesis terjadi di testis dan
ovarium.
1. Spermatogenesis
Merupakan proses pembentukkan sperma yang terjadi di dalam
testis. Sel kelamin jantan atau spermatozoid (sperma) berbentuk kecil,
lonjong, dan berflagela dan secara keseluruhan bentuknya menyerupai
kecebong. Flagela tersebut digunakan sebagai alat gerak di dalam medium
cair.

12
Organ penghasil sperma disebut testis. Pada mamalia, testis terdapat
pada hewan jantan sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada
manusia berjumlah sepasang.
Didalam testis terdapat saluran-saluran kecil (tubulus seminiferus)
dan pada dinding saluran sebelah dalam itulah terjadi proses
spermatogenesis. Pada bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang
disebut spermatogonium. Spermatogonium mengalami mitosis menjadi
spermatoist primer (sel sperma primer). Selanjutnya, satu spermatosit
primer mengalami meiosis I menjadi dua sel spermatosit sekunder (haploid).
Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami meiosis II sehingga terbentuk
4 sel spermatid yang sama besar, yang haploid. Mula-mula spermatid
berbentuk bulat, kemudian tumbuh menjadi sel sperma yang berflagela dan
dapat bergerak aktif. Jadi, dari satu spermatosit primer akan dihasilkan dua
spermatosit sekunder dan akhirnya berbentuk 4 sel sperma.
Tahapan spermatogenesis adalah:

Terlihat pada Gambar pada Miosis 1 (sebelah kiri) terjadi pengurangan


(reduksi) kromosom 2n n Spermatogonium ( 2n) - spermatosit primer (2n) -
jadi 2 spermatosit sekunder (n) sedangkan pada miosis Ke 2 (gambar sebelah
kanan) sebenarnya itu terjadi mitosis karena dari n - n

13
2 Spermatocyt II membelah mitosis - 4 spermatid (n) - yang akhirnya muncul
ekor membentuk spermatozoid ( n) yang berjumlah empat sel anakan sperma
yang semua hidup
2. Proses Oognesis
Sel telur atau ovum adalah sel kelamin betina. Bentuknya lebih besar
dari pada sperma dan tidak dapat bergerak (pasif). Sel telur dihasilkan oleh
sepasang ovarium atau kelenjar telur, kiri dan kanan. Berbeda dengan testis
yang berada di luar tubuh, ovarium berada di dalam rongga tubuh, di sekitar
pinggang.
Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului oleh
pembelahan mitosis sel induk ovum (oogonium). Hasil pembelahan adalah
oosit primer. Pada proses meiosis I. Oosit primer membelah menjadi dua sel
yang tidak sama, yaitu satu sel berukuran besar disebut oosit sekunder dan
satu sel lagi berukuran kecil, disebut badan kutub pertama.
Pada proses meiosis II, oosit sekunder (n)membelah menjadi dua sel
yang tidak sama besarnya. Satu sel berukuran besar disebut ootid yang
mengandung nukleus, kuning telur dan sitoplasma sel. Sedangkan satu sel
yang lain berukuran kecil dan hanya mengandung nukleus dan disebut badan
kutub kedua. Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II membentuk
dua sel kecil badan kutub ke dua. Dengan demikian pada akhir meiosis II
berbentuk 4 buah sel, yaitu satu sel besar yang disebut ootid, dan tiga sel kecil
yang disebut dengan badan kutub(polosit).
Ootid dapat tumbuh menjadi ovum dewasa tanppa mengalami
pembelahan sel lagi. Sementara itu tiga sel badan kutub yang berukuran kecil
mengalami degenerasi (penyusutan) dan tidak berfungsi. Sehingga pada akhir
proses oogenesis hanya satu tinggal satu sel ovum yang fungsional. Satu sel
ovum tersebut mengandung nukleus, kuning telur, sitoplasma, ribosom, dan
organel sel lainnya dalam jumlah yang cukup. Keadaan demikian penting
untuk proses pertumbuhan zigot kelak dikemudian hari.

14
Berbeda dengan individu jantan yang setiap kali dapat mengelurakan
sperma dengan jumlah banyak, individu betina biasanya hanya menghasilkan
satu ovum dalam setiap ovulasi. Pada bebarapa mamalia misalnya tikus ,
kelinci, dan kambing, individu betina dapat menghasilkan ovum lebih dari
satu. Ovulasi lebih dari satu dapat terjadi pada ovarium sebelah kiri dan atau
kanan atau secara bersaman.

Gambar Proses Oogenesis


Perbedaan antara Spermatogenesis dengan Oogenesis terletak pada:
1. Jumlah sel anakan yang fungsional
2. Ukurannya
3. Tempat terjadinya
Persamaan antara Spermatogenesis dengan Oogenesis terletak pada:
1. miosis
2. mebentuk kromosom haploid
3. membentuk 4 sel anakan
4. harus terjadi pada individu dewasa

15
D. Hubungan Pembelahan Mitosis dan Meiosis dengan Pewarisan Sifat
Telah diuraikan bahawa sifat makhluk hidup tersimpan di dalam
kromosom dalam bentuk sepenggal DNA yang dikenal sebagai gen. Agar sifat-
sifat induk dapat diwariskan kepada keturunannya, maka diperlukan mekanisme
pembagian gen. Mekanisme pembagian gen pembawa sifat itu berlangsung pada
proses pembelahan mitosis dan meiosis.
1. Mitosis
Pada profase akhir, setiap sel kromosom menggandakan diri menjadi
dua set kromosom. Artinya setiap alel (gen dan pasangannya) membentuk alel
baru yang identik. Pada metafase berlangsung pembagian kromosom, agar
tiap sel anak nantinya mendpatkan jumlah set kromosom yang sama dan
identik, sehingga saat telofase yaitu saat sel telah membelah menjadi dua sel
anak memiliki set kromosom yang sama dengan sel induk. Ini berarti bahwa:
a. Semua sifat induk diwariskam kepada kedua sel anak
b. Setiap sel anak memiliki sifat iddentik dengan sel induk
Mitosis berlangsung diseluruh jaringan tubuh, kecuali di organ pembentuk
gamet. Mitosis dimulai dari pembelahan zigot hingga proses pertumbuhan
berlangsung. Karena itu hasil mitosis, yakni sel-sel somatik (sel-sel tubuh),
senantiasa identik.
Pada tumbuhan, perbanyakan melalui setek dan cangkok senantiasa
menghasilkan keturunan yang identik. Keturunan yang identik juga dapat
dihasilkan melalui kultur jaringan tumbuhan. Demikian pula pada kultur
jaringan hewan,. Proses perbanyakan untuk menghasilkan individu yang
identik itu disebut juga sebagai pengklonaan disebut individu satu klona.
2. Meiosis
Jika pada pembelahan mitosis satu sel induk menghasilkan dua sel
anak idenik, maka pada pembelahan meiosis satu sel induk menghasilkan
empat sel anak. Setiap sel anak hasil meiosis mewarisi setengah set kromosom
sel induk. Mula-mula sel induk memiliki 2n kromosom (sel diploid) dan

16
akhirnya terbentuk 4 sel anak masing-masing memiliki n kromosom sel
(haploid).
Baik sel sperma maupun sel ovum memiliki setengah set kromosom
sel induk. Jadi, masing-masing merupakan sel haploid. Jika terjadi fertilisasi,
ovum dan sperma melebur membentuk satu sel zigot. Sel zigot mengandung
2n kromosom (sel diploid). Jadi, didalam sel zigot terkandung setengah set
kromosom induk jantan dan setengah set kromosom induk betina. Artinya,
zigot memiliki separo sifat induk jantan dan separo sifat induk betina.

17
BAB III
PENUTUP

Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit
kehidupan dari sebuah makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-
masing layaknya indivudu. Didalam sel terdapat bagian-bagian yang terdiri dari
bagian hidup mati seperti dinding sel dan vakuola dan bagian yang hidup seperti,
plasma sel, dan organel-organel sel. Bagian-bagian tersebut bekerja sama dalam
melakukan kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki bgian tersebut. Pada sebagian
sel prokariot hanya memiliki beberapa bagian saja.
Tak lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik
secara Amitosis, Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti,
pada sel meristem stumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan. Sedangkan pada sel
epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://biologi-news.blogspot.com/2011/01/teori-reproduksi-sel.html#ixzz1hoVtIYkk
http://samudra-fox.blogspot.com/2011/11/makalah-biologi-pembelahan-meiosis.html
http://norrapissa.blogspot.com/2011/06/definsi-dan-penjelasan-mengenai.html
http://rasyidacid.wordpress.com/2009/12/08/makalah-biologi-
%E2%80%9Csel%E2%80%9D/
Syamsuri, Istamar; Biologi SMA untuk Kelas XII: Jakarta: Erlangga, 2004
G

19

Anda mungkin juga menyukai