Anda di halaman 1dari 4

LEMBAGA BANTUAN HUKUM

Tugas ini dibuat semata –mata untuk menyelesaikan tugas UAS mata kuliah Lembaga Bantuan
Hukum yang di ampu oleh bapak Meyer Tendean, SH., MH

Disusun Oleh:

Nilyan A. Samulu
192032012

KELAS HPI A
JURUSAN HUKUM PIDANA ISLAM
FAKULTAS SYARIAH
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
2021
Kasus Pembunuhan beserta Penyelesaiannya

Di kejutkan dengan kasus pembunuhan di Botumoito pada Selasa(12/1/2021) sekitar pukul


02.30 WITA. dua perempuan yang bernama Nova (20) dan Tiara (21) salah satu dari mereka
yang bernama Nova ditemukan tak bernyawa dengan luka tusukan di perutnya.
Sementara Tiara , ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka tusuk di perutnya juga
Selasa 12 Januari
Pukul 12.00 WITA
Tiara menelpon seseorang, 15 menit kemudian Nova datang dan menuju kerumah Tiara. salah
satu tetangga Tiara melihat Nova memasuki rumahnya. Tetangga tersebut mendengar Candaan
antara Tiara dan Nova, yang diketahui sudah bersahabat sejak mereka masih anak – anak.
Mereka bersama sudah 13 tahun lamanya.
Pukul 02.18 WITA
Suara caandaan itu tiba-tiba berhenti. Namun terdengar suara teriakan salah satu dari mereka, hal
tersebut tidak terlalu di hiraukan oleh warga karena mereka sering bercanda sampai demikian.
Pukul 14.30 WITA
sudah tiba pukul 14.30 WITA, keadaan rumah itu sangat hening dan tak satupun dari mereka
yang keluar dari rumah, Warga pun mulai curiga. Tetangga melapor ke Pratomo yang merupakan
Ketua RT setempat. Bersama warga lain bernama Alwanto, mereka berusaha masuk ke dalam
rumah yang saat itu dalam keadaan terkunci.
Saat Ketua RT membuka pintu kamar depan, mereka melihat darah yang sudah membanjiri
tempat tidur dan lantai, satu orang di atas tempat tidur dalam posisi tertelungkup dan sudah tak
bernyawa, korban bernama Nova dengan mempunyai Luka Tusukan di perut, sementara Tiara
yang berada di sudut kamar dalam keadaan kritis dengan luka tusukan di perut juga.
Pukul 15.25 WITA
Tiara dibawa ke RS Tani Nelayan. sementara Anggota Polsek Botumoito melakukan olah TKP
di lokasi kejadian serta memasang police line.
Pukul 17.30 WIB
Dua unit ambulans tiba di lokasi. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki motif pembunuhan
tersebut.
Kapolsek Botumoito Kombes Harry Kurniawan mengatakan akan segera menetapkan
tersangka atas kasus pembunuhan tersebut, Rabu (13/1/2021), mengatakan, tersangka akan
ditentukan setelah mengumpulkan bukti-bukti di tempat kejadian perkara (TKP). "Kami akan
klopkan dari keterangan saksi, termasuk yang kami dapat di rumah sakit ini, dengan bukti-bukti
baru yang sudah kami temui di TKP," kata Harry. Peristiwa pembunuhan itu terjadi sekitar pukul
02.30 kemarin. Satu orang tewas dan satu orang menderita luka tusuk dalam kasus itu. Identitas
satu orang korban meninggal adalah Nova (20) yang merupakan sahabat dari Tiara.
Dari keterangan saksi mata salah satu tetangga dari Tiara, bahwa pada pukul 12.00 Tiara
telponan dengan seseorang, dan setelah 15 menit kemudian selepas Tiara menelpon, Tetangga
melihat Nova sebagai sahabatnya sedang menuju ke rumah Tiara, Saksi juga mengatakan bahwa
pada saat itu Tiara sedang sendirian karena orang tuanya sedang pergi keluar daerah untuk
urusan pekerjaan.
Maka berdasarkan keterangan tersebut Harry menduga bahwa yang di telpon oleh Tiara
pada saat itu adalah sahabatnya Nova, namun keterangan tersebut belum cukup untuk menjadi
bukti karena mereka masih harus menemukan bukti lainnya.
Secepatnya polisi menemukan bukti di tempat kejadian perkara (TKP) . "Tim yang di
TKP temukan temuan baru, berupa alat komunikasi milik Tiara dan Nova dan pisau yang di
gunakan untuk membunuh korban, Menurut Harry, mulanya polisi menduga ponsel korban
hilang. Namun, setelah diperiksa, tim menemukan bahwa ponsel tersebut ada di TKP dalam
kondisi lecet. "Tim menemukannya dalam kondisi lecet di tempat sampah, “ini jadi bukti baru
dan kami akan segera ke sana untuk memantau perkembangan di TKP," ucap Harry. Sementara
itu, terkait motif pembunuhan, Harry mengatakan bahwa polisi sudah menduga. Bahwa Tiara
sebagai Tersangka, Karena di dapati bahwa yang ada di gagang pisau merupakan sidik jari Tiara,
pintu depan rumah dalam keadaan terkunci begitupun pintu belakang, maka bisa di katakan
bahwa hanya mereka berdua yang ada dalam rumah itu, Harry juga memeriksa panggilan keluar
dari HP mereka, berdasarkan keterangan saksi terbukti bahwa memang benar bahwa Tiara
menelpon Nova pada saat itu. Sehinnga semua bukti denga jelas tertuju pada Tiara.

Akan tetapi keterangan dari Tiara belum diperoleh, karena Tiara masih berada di rumah
sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sehingganya motif pembunuhan tersebut belum
diketahui.

Jum’at 14/ 01/2021, orang tua Tiara telah kembali dari luar daerah mendengar berita
tersebut. Orang tua Tiara yang masih tidak percaya bahwa anaknya adalah tersangka yang
membunuh sahabatnya sendiri, segera mengurus kuasa Hukumnya atau Pengacara Tiara.

Jum’at malam pukul 20.00 Wita, Tiara telah sadar, orang tua Tiara langsung
menghampiri Tiara dan bertanya “ kenapa nak ?, apa betul kamu membunuh nak ?” Tiara yang
sangat trauma atas kejadian tersebut langsung menangis dan memeluk ibunya serta berkata “
Tidakk !! Tidak!! Aku tidak membunuh Nova, bukan aku yang membunuhnya” polisi yang
sudah berada di tempat itu sontak langsung berdiri dan menghampiri Tiara untuk menanyakan
motif pembunuhan tersebut, namun Tiara tidak mau bicara, dia berkata dia akan bertemu dengan
pengacaranya terlebih dahulu. Bakhtiar selaku penasihat hukum dari Tiara berusaha untuk
menenangkannya. Perlahan – lahan Tiara bicara, Tiara berkata “ aku tidak membunuhnya, akan
tetapi dia menusuk perutnya sendiri dan mengakibatkan dia meninggal dunia, pengakuan Tiara
sangat bertolak belakang dengan bukti yang ada, Tiara juga mengaku bahwa pada malam itu
mereka hanya sedang bercanda bersama, mereka bicara banyak pada malam itu, soal
perkuliahan, maupun soal pengalaman mereka masing – masing. Namun ketika Tiara bertanya
tentang kabar dari orang tua Nova, Raut wajahnya langsung berubah dan bergegas ke dapur.
Tiara yang pada saat itu tidak mengetahui apapun hanya diam dan membiarkan Nova ke dapur,
beberapa menit kemudian Nova kembali ke kamar dengan pisau di tangannya dan mematikan
lampu kamar sambil berlari ke arah Tiara dengan menusukkan pisau ke perut Tiara, seketika itu
Tiara berteriak dan pingsan. Ketika Tiara sadar dia melihat Nova sudah tidak bernyawa lagi
Namun ada beberapa hal yang membuat polisi yakin menetapkan Tiara sebagai tersangka
"Penetapan Tiara sebagai tersangka itu dari olah TKP yang dilakukan Polsek Botumoito dan
dibantu Polres Boalemo. Sidik jari Tiara yang ada di gagang pisau, rumah dalam keadaan
terkunci yang sangat jelas bahwa tidak ada yang bisa di curigai selain Tiara dan terdapat juga
panggilan dari Tiara yang mengundang Nova kerumahnya. Adapun terkait luka tusukan di perut
Tiara merupakan serangan dari Nova yang membalas serangan Tiara sebelum dia meninggal
karena luka tusuknya tidak terlalu dalam. Dan juga polisi memastikan bahwa keterangan
tersangka hanya mengada- ada karena tidak terdapat bukti dan saksi mata untuk membuktikan
keterangan tersebut.
Sementara penasihat hukumnya ( Bakhtiar) percaya sepenuhnya bahwa Tiara tidak
bersalah sedikit pun
Tiara yang menjalani sidang perdana kasus pembunuhan, di Pengadilan Negeri
Gorontalo, Senin (17/01/2021).Tiara tiba di ruang sidang pukul 16.00 dan didampingi kuasa
hukumnya. Tiara berjalan dengan santai, Wajahnya terlihat murung dengan tatapan kosong ke
satu titik arah. Kemudian, ia terlihat menunduk kepala dan sesekali memejamkan mata. Ketika
sidang di mulai Hakim mempersilahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakan
dakwa’annya. Berdasarkan bukti yang di peroleh dari kepolisian, JPU Mendakwa Tiara dengan
Dakwaan Tunggal, pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan hukuman penjara lima belas
(15) Tahun.
Terdakwa melakukan eksepsi, namun hakim menolak eksepsi tersebut, sehingga
langsung di lanjutkan pada tahap pembuktian, semua barang, dan alat bukti telah diserahkan
kepada hakim untuk diepriksa. Setelah pemeriksaan perkara selesai. Hakim mempersilahkan
Penuntut Umum untuk membacakan surat tuntutan. Tiara dituntut dengan hukuman penjara lima
belas tahun. Sementara Tiara tetap dalam keadaan tenang mendengarkan tuntutannya.
Kemudian Hakim mempersilahkan Terdakwa untuk melakukan pembelaan, Bakhtiar
penasihat Hukum dari Tiara menyampaikan bahwa tuntutan tersebut tidak dapat di terima karena
Tiara tidak bersalah, Bakhtiar mengatakan bahwa Korban melakukan percobaan pembunuhan
kepada Terdakwa di malam itu, Dikarenakan orang Tua Korban yang selalu
membandingkannnya dengan Terdakwa dan membuat Korban sangat membenci Terdakwa. Dan
pada saat Korban menusuk perut Terdakwa, pada saat itu juga Terdakwa berteriak dan Pingsan,
Korban menduga bahwa Terdakwa telah meninggal dunia, Korban sangat menyesali perbuatan
tersebut sehingga dia menusuk dirinya sendiri dan mengakibatkan dia meninggal dunia. Dan
dibuktikan dengan CCTV yang di letakan oleh orang tua Terdakwa di kamarnya sejak dia masih
kecil untuk berjaga – jaga. Dalam rekaman tersebut terlihat jelas Korban yang bersalah. Adapun
Soal sidik jari Terdakwa yang ada di gagang pisau, disebabkan Terdakwa yang mencabut pisau
tersebut dari perut Korban.
Selain itu juga keterangan di peroleh dari orang tua Korban yang mendapati sebuah
tulisan di kamar Korban “ jangan bandingkan aku dengan orang lain, karena aku adalah aku
bukan orang lain, karena aku sangat benci hal itu”
Berdasarkan pembelaan tersebut. Hakim Ketua Gatot menyatakan bahwa Terdakwa tidak
bersalah. "Menyatakan, Terdakwa terbukti tidak melakukan perilaku tindak pidana apapun,
berdasarkan pasal 191 ayat (1) KUHAP. Maka Terdakwa di putus dengan Putusan Bebas dari
Tuntutan Hukum," kata Gatot, saat membacakan putusan di Ruang Sidang Senin, 17/ 01/ 2021.

Anda mungkin juga menyukai