Tugas ini dibuat semata –mata untuk menyelesaikan tugas UAS mata kuliah Lembaga Bantuan
Hukum yang di ampu oleh bapak Meyer Tendean, SH., MH
Disusun Oleh:
Nilyan A. Samulu
192032012
KELAS HPI A
JURUSAN HUKUM PIDANA ISLAM
FAKULTAS SYARIAH
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
2021
Kasus Pembunuhan beserta Penyelesaiannya
Akan tetapi keterangan dari Tiara belum diperoleh, karena Tiara masih berada di rumah
sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sehingganya motif pembunuhan tersebut belum
diketahui.
Jum’at 14/ 01/2021, orang tua Tiara telah kembali dari luar daerah mendengar berita
tersebut. Orang tua Tiara yang masih tidak percaya bahwa anaknya adalah tersangka yang
membunuh sahabatnya sendiri, segera mengurus kuasa Hukumnya atau Pengacara Tiara.
Jum’at malam pukul 20.00 Wita, Tiara telah sadar, orang tua Tiara langsung
menghampiri Tiara dan bertanya “ kenapa nak ?, apa betul kamu membunuh nak ?” Tiara yang
sangat trauma atas kejadian tersebut langsung menangis dan memeluk ibunya serta berkata “
Tidakk !! Tidak!! Aku tidak membunuh Nova, bukan aku yang membunuhnya” polisi yang
sudah berada di tempat itu sontak langsung berdiri dan menghampiri Tiara untuk menanyakan
motif pembunuhan tersebut, namun Tiara tidak mau bicara, dia berkata dia akan bertemu dengan
pengacaranya terlebih dahulu. Bakhtiar selaku penasihat hukum dari Tiara berusaha untuk
menenangkannya. Perlahan – lahan Tiara bicara, Tiara berkata “ aku tidak membunuhnya, akan
tetapi dia menusuk perutnya sendiri dan mengakibatkan dia meninggal dunia, pengakuan Tiara
sangat bertolak belakang dengan bukti yang ada, Tiara juga mengaku bahwa pada malam itu
mereka hanya sedang bercanda bersama, mereka bicara banyak pada malam itu, soal
perkuliahan, maupun soal pengalaman mereka masing – masing. Namun ketika Tiara bertanya
tentang kabar dari orang tua Nova, Raut wajahnya langsung berubah dan bergegas ke dapur.
Tiara yang pada saat itu tidak mengetahui apapun hanya diam dan membiarkan Nova ke dapur,
beberapa menit kemudian Nova kembali ke kamar dengan pisau di tangannya dan mematikan
lampu kamar sambil berlari ke arah Tiara dengan menusukkan pisau ke perut Tiara, seketika itu
Tiara berteriak dan pingsan. Ketika Tiara sadar dia melihat Nova sudah tidak bernyawa lagi
Namun ada beberapa hal yang membuat polisi yakin menetapkan Tiara sebagai tersangka
"Penetapan Tiara sebagai tersangka itu dari olah TKP yang dilakukan Polsek Botumoito dan
dibantu Polres Boalemo. Sidik jari Tiara yang ada di gagang pisau, rumah dalam keadaan
terkunci yang sangat jelas bahwa tidak ada yang bisa di curigai selain Tiara dan terdapat juga
panggilan dari Tiara yang mengundang Nova kerumahnya. Adapun terkait luka tusukan di perut
Tiara merupakan serangan dari Nova yang membalas serangan Tiara sebelum dia meninggal
karena luka tusuknya tidak terlalu dalam. Dan juga polisi memastikan bahwa keterangan
tersangka hanya mengada- ada karena tidak terdapat bukti dan saksi mata untuk membuktikan
keterangan tersebut.
Sementara penasihat hukumnya ( Bakhtiar) percaya sepenuhnya bahwa Tiara tidak
bersalah sedikit pun
Tiara yang menjalani sidang perdana kasus pembunuhan, di Pengadilan Negeri
Gorontalo, Senin (17/01/2021).Tiara tiba di ruang sidang pukul 16.00 dan didampingi kuasa
hukumnya. Tiara berjalan dengan santai, Wajahnya terlihat murung dengan tatapan kosong ke
satu titik arah. Kemudian, ia terlihat menunduk kepala dan sesekali memejamkan mata. Ketika
sidang di mulai Hakim mempersilahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakan
dakwa’annya. Berdasarkan bukti yang di peroleh dari kepolisian, JPU Mendakwa Tiara dengan
Dakwaan Tunggal, pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan hukuman penjara lima belas
(15) Tahun.
Terdakwa melakukan eksepsi, namun hakim menolak eksepsi tersebut, sehingga
langsung di lanjutkan pada tahap pembuktian, semua barang, dan alat bukti telah diserahkan
kepada hakim untuk diepriksa. Setelah pemeriksaan perkara selesai. Hakim mempersilahkan
Penuntut Umum untuk membacakan surat tuntutan. Tiara dituntut dengan hukuman penjara lima
belas tahun. Sementara Tiara tetap dalam keadaan tenang mendengarkan tuntutannya.
Kemudian Hakim mempersilahkan Terdakwa untuk melakukan pembelaan, Bakhtiar
penasihat Hukum dari Tiara menyampaikan bahwa tuntutan tersebut tidak dapat di terima karena
Tiara tidak bersalah, Bakhtiar mengatakan bahwa Korban melakukan percobaan pembunuhan
kepada Terdakwa di malam itu, Dikarenakan orang Tua Korban yang selalu
membandingkannnya dengan Terdakwa dan membuat Korban sangat membenci Terdakwa. Dan
pada saat Korban menusuk perut Terdakwa, pada saat itu juga Terdakwa berteriak dan Pingsan,
Korban menduga bahwa Terdakwa telah meninggal dunia, Korban sangat menyesali perbuatan
tersebut sehingga dia menusuk dirinya sendiri dan mengakibatkan dia meninggal dunia. Dan
dibuktikan dengan CCTV yang di letakan oleh orang tua Terdakwa di kamarnya sejak dia masih
kecil untuk berjaga – jaga. Dalam rekaman tersebut terlihat jelas Korban yang bersalah. Adapun
Soal sidik jari Terdakwa yang ada di gagang pisau, disebabkan Terdakwa yang mencabut pisau
tersebut dari perut Korban.
Selain itu juga keterangan di peroleh dari orang tua Korban yang mendapati sebuah
tulisan di kamar Korban “ jangan bandingkan aku dengan orang lain, karena aku adalah aku
bukan orang lain, karena aku sangat benci hal itu”
Berdasarkan pembelaan tersebut. Hakim Ketua Gatot menyatakan bahwa Terdakwa tidak
bersalah. "Menyatakan, Terdakwa terbukti tidak melakukan perilaku tindak pidana apapun,
berdasarkan pasal 191 ayat (1) KUHAP. Maka Terdakwa di putus dengan Putusan Bebas dari
Tuntutan Hukum," kata Gatot, saat membacakan putusan di Ruang Sidang Senin, 17/ 01/ 2021.