Anda di halaman 1dari 4

Tema : Kebakaran

Judul : Rumah Hangus Terbakar Akibat Penggunaan Lilin

Pengungkapan : Untuk mengetahui kronologi, penyebab, dan kerugian dari

musibah kebakaran yang terjadi

Kerangka karangan : Paragraf 1; tempat dan waktu terjadinya kebakaran.

Paragraf 2; terdapat 3 korban jiwa, salah satu jasadnya

belum ditemukan.

Paragraf 3; saksi memberikan penjelasan.

Paragraf 4; warga berusaha memadamkan api dengan

alat seadanya..

Paragaf 5; sekitar pukul 23.00 WIB api berhasil

dipadamkan.

Paragraf 6; jenazah dibawa ke RSUD Selatpanjang untuk

divisum.
5W+1H : Apa yang sedang terjadi?

Kapan peristiwa itu terjadi?

Mengapa peristiwa itu terjadi?

Dimana peristiwa itu terjadi?

Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu?

Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi?


Tebing Tinggi - Kebakaran menghanguskan tiga rumah warga di Jalan Nusa Indah,
Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kepulauan Meranti, Riau. Kebakaran terjadi pada hari
Sabtu (23/9/2017), sekitar pukul 21.00 WIB. Terdapat tiga korban jiwa.

Humas Polres Kepulauan Meranti, Ipda Djoni Rekmamora mengatakan, korban


ditemukan dalam kondisi hangus terbakar. Diketahui korban bernama Amei (30), serta
dua anaknya yaitu Cintia (4) dan Aseng (1). "Di dekat jasad korban Amei ditemukan
anting miliknya, sedangkan dekat jasad Cintia ditemukan kalung. Namun, jasad Aseng
belum ditemukan hingga saat ini," ujar Ipda Djoni.

Peristiwa itu diketahui oleh Supriadi yang merupakan tetangga korban, saat ia pulang
ke rumahnya di Jalan Nusa Indah. Supriadi membangunkan anaknya dan
membawanya masuk ke kamar. Pada saat itu juga, Supriadi melihat api dari rumah Kok
Ho, yang ditempati Amei. Supriadi langsung mengamankan anaknya. "Saksi yang
bernama Supriadi mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah korban (Amei).
Kemudian saksi keluar rumah dan berusaha memadamkan api, tapi tidak berhasil dan
api semakin membesar," kata Ipda Djoni.
Tak sanggup sendirian, Supriadi berteriak memanggil warga sekitar untuk membantu
memadamkan kebakaran tersebut. Namun karena keterbatasan alat, api tidak bisa
dikendalikan dan semakin membesar sehingga menyambar rumah Supriadi dan Ading
(tetangga Amei yang lainnya).

Saat rumah hampir habis terbakar, barulah datang mobil pemadam kebakaran
pemerintah setempat, dibantu personel TNI dan Polri serta masyarakat sekitar untuk
memadamkan sisa api. "Sekitar pukul 23.00 Wib, api berhasil dipadamkan. Dari hasil
olah tempat kejadian perkara dan identifikasi, di rumah Kok Ho ditemukan 2 jenazah ibu
dan anak perempuannya. Ada satu korban lagi, dan jenazahnya belum ditemukan. Ia
anak dari Amei juga," ucap Djoni.

Kedua jenazah ibu dan anak perempuannya itu sudah dibawa ke RSUD Selatpanjang
untuk dilakukan identifikasi dan Visum Et Revertum. Sedangkan satu
korban lainnya bernama Aseng yang berumur 1 tahun, masih dicari petugas di antara
puing-puing rumah yang terbakar. "Diduga sumber api berasal dari dapur rumah Kok
Ho. Kesehariannya, rumah Kok Ho tidak dialiri listrik dan hanya menggunakan
penerangan lilin dan lampu teplok," kata Djoni.

Anda mungkin juga menyukai