belum ditemukan.
alat seadanya..
dipadamkan.
divisum.
5W+1H : Apa yang sedang terjadi?
Peristiwa itu diketahui oleh Supriadi yang merupakan tetangga korban, saat ia pulang
ke rumahnya di Jalan Nusa Indah. Supriadi membangunkan anaknya dan
membawanya masuk ke kamar. Pada saat itu juga, Supriadi melihat api dari rumah Kok
Ho, yang ditempati Amei. Supriadi langsung mengamankan anaknya. "Saksi yang
bernama Supriadi mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah korban (Amei).
Kemudian saksi keluar rumah dan berusaha memadamkan api, tapi tidak berhasil dan
api semakin membesar," kata Ipda Djoni.
Tak sanggup sendirian, Supriadi berteriak memanggil warga sekitar untuk membantu
memadamkan kebakaran tersebut. Namun karena keterbatasan alat, api tidak bisa
dikendalikan dan semakin membesar sehingga menyambar rumah Supriadi dan Ading
(tetangga Amei yang lainnya).
Saat rumah hampir habis terbakar, barulah datang mobil pemadam kebakaran
pemerintah setempat, dibantu personel TNI dan Polri serta masyarakat sekitar untuk
memadamkan sisa api. "Sekitar pukul 23.00 Wib, api berhasil dipadamkan. Dari hasil
olah tempat kejadian perkara dan identifikasi, di rumah Kok Ho ditemukan 2 jenazah ibu
dan anak perempuannya. Ada satu korban lagi, dan jenazahnya belum ditemukan. Ia
anak dari Amei juga," ucap Djoni.
Kedua jenazah ibu dan anak perempuannya itu sudah dibawa ke RSUD Selatpanjang
untuk dilakukan identifikasi dan Visum Et Revertum. Sedangkan satu
korban lainnya bernama Aseng yang berumur 1 tahun, masih dicari petugas di antara
puing-puing rumah yang terbakar. "Diduga sumber api berasal dari dapur rumah Kok
Ho. Kesehariannya, rumah Kok Ho tidak dialiri listrik dan hanya menggunakan
penerangan lilin dan lampu teplok," kata Djoni.