Anda di halaman 1dari 2

Pembunuhan wanita Tol Becakayu

Fakta-fakta :

1. Pelaku merupakan pendeta


2. Korban merupakan rekan kerja, pelaku mengajaknya ke apartemen untuk membahas mengenai
podcast
3. Korban dibunuh dengan cara dicekik, dengan alasan pelaku sakit hati
4. Jasad korban dibungkus menggunakan plastik dan lakban hitam, kemudian dibuah di kolong Tol
Becakayu
5. Pelaku ditangkap saat hendak menjual laptop milik korban

Pendeta tersenyum setelah membunuh wanita

Oleh Rifka Safwani Pashya

Pembunuhan merupakan tindak pidana yang menghilangkan nyawa seseorang baik disengaja maupun
tidak disengaja, seperti kasus pembunuhan wanita berinisial ‘’AYR’’ berusia 36 tahun yang ditemukan di
kolong Tol Becakayu dengan dibungkus plastik dan lakban hitam. Setelah ditelusuri pelaku ‘’R’’
merupakan seorang pendeta, tentu saja hal ini menimbulkan pertanyaan ‘bagaimana seorang pemuka
agama dengan tega membunuh seorang wanita?’.

Kejadian bermula ketika R dan korban sedang berbincang mengenai podcast yang akan dibuat. Di saat
perbincangan berlangsung korban mendapatkan sebuah telepon dari seseorang yang tidak disukai oleh
pelaku. Setelah menjawab telepon, korban dan pelaku terlibat adu mulut yang berakhir membuat
pelaku sakit hati. Dengan emosi yang meluap pelaku mencekik korban hingga tewas.

Mengetahui bahwa korban telah tewas, pelaku langsung membungkus korban menggunakan plastik dan
lakban hitam, lalu membawanya menggunakan troli. Rekaman CCTV memperlihatkan pelaku tersenyum
sembari membawa troli yang diduga adalah jasad korban dan membuang jasadnya di kolong Tol
Becakayu. Video CCTV tersebut viral dan membuat polisi langsung mengusut mengenai kejadian dari
video rekaman CCTV.

Penemuan jasad korban terjadi pada Senin, 17 Oktober 2022 oleh warga sekitar. Saksi bernama Dian
menceritakan bahwa yang pertama kali menemukan jasad adalah seorang penjaga warung kopi, yang
sedang mencari gelas untuk pelanggannya. Alih-alih gelas, penjaga warung kopi justru menemuakan
palstik terbungkus lakban hitam dengan bentuk yang menyerupai tubuh manusia. Saat mendekati plastik
tersebut mereka melihat jari kaki manusia, keduanya pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke
polisi.

Setelah diusut lebih dalam, polisi akhirnya dapat mengetahui siapa pelaku pembunuhan tersebut. Polisi
pun berhasil menangkap pelaku yang kala itu hendak menjual laptop milik korban.

Sumber berita menyatakan bahwa pelaku juga menargetkan dua temannya, menurut Panji di program
Kompas petang. Pelaku merasa sakit hati terhadap korban, seharusnya berpihak kepada dia tetapi
mengapa berjalan orang yang tidak disukai pelaku, di sini pelaku juga merasa senang karena targetnya
sudah tercapai dan masih menargetkan dua orang lagi. Polisi akan memeriksa kejiwaan pelaku dan
memeriksa calon korban lainnya. Atas perbuatannya, pelaku R dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal
338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Anda mungkin juga menyukai