(Laporan Analisis)
JUDUL
Disusun:
FAKULTAS PSIKOLOGI
YOGYAKARTA
2021
Judul Film: Night Hunter/Nomis (2018/2019)
Sinopsis:
Berawal ketika seorang pria melakukan aksi keadilan dengan caranya sendiri,
ia menggunakan wanita muda untuk daya tarik untuk memburu para pelaku
kekerasan. Namun keadaan berubah ketika wanita tersebut malah di culik oleh
seorang penjahat psikopat. Para polisi pun berusaha menangkap penjahat psikopat
terkenal di Amerika, penjahat ini sering melakukan aksinya melalui media online.
Namun para penegak hukum di Amerika ini harus siap-siap kewalahan dengan
langkah-langkah kejahatan yang ia lakukan. Para polisi terus melakukan aksinya
dan terus berharap bisa membuktikan kejahatan yang ia lakukan.
Analisis:
1. Pelaku: Pelaku di dalam film ini berjumlah dua orang kakak beradik
kembar, pelaku pertama atau sang kakak merupakan orang yang memiliki
gangguan kejiwaan dan juga memiliki sisi psikopat. Sedangkan adiknya
mengalami gangguan kejiwaan.
2. TKP: TKP kejadian Berada di Rumah pelaku, di dalam basemen, ruangan-
ruangan di dalam basemen, ruangan sekat-sekat kecil.
3. Barang bukti: katup angin buatan, Perangkat komunikasi, ruangan penuh
sidik jari dan beberapa bercak darah di lokasi, korban yang masih selamat,
kendaraan roda 4.
4. Temuan ditempat lain: Korban tak bernyawa di sebuah truk pengangkut
kayu.
5. Lain-lain: Barang penyidikan yang di dapat pesan tertulis di alkitab,
informasi pribadi terkait keluarga pelaku, Ayah pelaku, penghalang sinyal,
peledak rakitan, penjual peralatan peledak dan penghalang sinyal.
Rangka/rekonstruksi peristiwa
Barang bukti berupa katup angin rakitan digunakan pelaku untuk merusak alat
dengar korban. Korban di siksa dan dilecehkan tidak pada satu ruangan melainkan
seluruh ruangan di dalam basemen. Korban yang tidak berdaya atau pingsan akan
dikurung di dalam sekat-sekat kecil di basemen.
Motif pelaku
Kejadian ini mengakibatkan trauma mendalam bagi pelaku dan juga pola asuh
yang keras oleh ayah pelaku sehingga memunculkan trauma berat dan indikasi
psikopat pada pelaku.
Pemerkosaan dilakukan pelaku karena kurangnya sentuhan kasih sayang dari ibu
mereka yang menyebabkan obsesi berlebihan terhadap wanita. Penyiksaan yang
diberikan merupakan representatif dari apa yang dirasakan oleh pelaku.
Kategorisasi: disimpulkan bahwa tindak kriminal yang di lakukan pelaku dalam
film ini adalah ORGANIZED OFFENDER (kejahatan tertib dan berpola)