Anda di halaman 1dari 11

PSIKOLOGI FORENSIK

OLEH:

FELAYATI

HALIMATUSSA’DIYAH

JULIANA

RAHAYU NOVIKA

ULFA HAFIDZATUNNISA
APA ITU PSIKOLOGI
FORENSIK ?

 Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyke yang artinya


adalah jiwa dan logos yang artinya ilmu pengetahuan
 forensik berasal dari bahasa Yunani, yaitu forensic yang bermakna
debat atau perdebatan.
 psikologi forensik adalah sebagai aplikasi yang sangat beragam
dari ilmu psikologi pada semua isu hukum atau sebagai aplikasi
yang sempit dari psikologi klinis pada sistem hukum.
TUJUAN

 Untuk penyelesaian masalah yang berhubungan dengan keadaan


sipil, kriminal, dan administratif (civil, crimina, administratrive justtice).
SEJARAH

 mulai penting sekitar tahun 1970

 Awal psikologi forensik adalah ketika terdapt perbedaan antara


Musterberg dan Wigmore pada tahun 1908, tentang peran psikolog
dalam proses pengadilan.

 1950 psikolog dapat bertindak sebagai saksi ahli dan konsultan


bagi para juri dalam sistem pengadilan di Amerika Serikat.
CONTOH APLIKASI
PSIKOLOGI FORENSIK
DI INDONESIA

 satu contoh psikologi forensik di Indonesia mulai masuk ke


penegakan hukum, yaitu pada tahun 2003, dalam kasus Sumanto
pemakan mayat asal Purbalingga. Walaupun psikolog menyatakan
bahwa Sumanto menderita gangguan jiwa/psikopat, akhirnya
ditempatkan di bangsal khusus penderita penyakit jiwa, yaitu Bangsal
Sakura Kelas III. Namun demikian, tetap diajukan ke sidang
pengadilan dan dinyatakan bersalah.
R UA N G L I N G K U P B I D A N G P S I K O L O G I
FORENSIK

1. Psychology of criminal conduct (psikologi perbuatan kriminal), psychology of criminal behavior (psikologi perilaku
kriminal), criminal psychology (psikologi kriminal), semua berhubungan dengan psychological study of crime
(kajian psikologis tentang kriminalitas/ kejahatan).

2. Forensic clinical psychology (psikologi klinis forensik), correctional psychology (psikologi koreksional), assesment
dan penanganan atau rehabilitasi perilaku yang tidak diinginkan secara sosial.

3. Mempelajari tentang metode atau teknik yang digunakan oleh badan kepolisian, antara lain police psychology
(psikologi polisi), behavioral science(ilmu perilaku), dan investigative psychology(psikologi penyelidikan).

4. Bidang psychology and law (psikologi dan hukum) terutama difokuskan pada proses persidangan hukum dan
sikap serta keyakinan partisipannya.
 Kontribusi psikologi dalam bidang forensik sebenarnya mencakup
area kajian yang sangat luas, mulai membuat kajian tentang profil para
pelaku kejahatan (offender profilling), mengungkap dasar
neuropsikologik, genetik, dan proses perkembangan pelaku, saksi mata
(eyewitness), mendeteksi kebohongan, menguji kewarasan mental, soal
penyalahgunaan obat dan zat adiktif, kekerasan seksual, kekerasan
domestik, soal perwalian anak, dan juga soal rehabilitasi psikologis di
penjara ( Muluk, 2013).
POKOK BAHASAN
PSIKOLOGI FORENSIK

ada 5 pokok bahasan psikologi forensic, yaitu


 Kompetensi untuk menjalani proses pengadilan serta tanggungjawab
criminal.
 Kerusakan psikologis yang mungkin terjadi dalam pengadilan sipil.
 Kompetensi sipil.
 Otopsi psikologi dan criminal profiling
 Hak asuh dan kelayakan orangtua (parental fitness)
K E G I A TA N P S I K O L O G D A L A M B I D A N G
PSIKOLOG FORENSIK

 Psikolog dapat menjadi saksi ahli .


 Psikolog dapat menjadi penilai dalam kasus-kasus krimnal, misalnya menentukan waras atau tidaknya
(sane/insane) pelaku kriminal, bukan dalam arti psikologis, namun dalam arti legal/hukum.
 Psikolog dapat menjadi penilai bagi kasus-kasus madani/sivil. Termasuk didalamnya menentukan
layak/tidaknyaseseorang masuk rumah sakit jiwa, kekerasan dalam keluarga, dll. Di indonesia sudah ada Lembaga
Swadaya Masyarakat yang menangani masalah-masalah kekerasan dalam keluarga, misalnya Pusat Krisis Terpadu
(PKT) di RSCM, LBH-APIK, dan lain-lain.
 Psikolog dapat juga memperjuangkan hak untuk memberi/menolak pengobatan bagi seseorang.
 Psikolog diharapkan dapat memprediksi bahaya yang mungkin berkaitan dengan seseorang.
 Psikolog diharapkan dapat memberikan treatment sesuai dengan kebutuhan.
 Psikologi diharapkan dapat menjalankan fungsi sebagaimana konsultan sebagai penelitian dibidang psikologi
forensic.
PENTINGNYA TEKNIK YANG DILAKUKAN
P S I KO L O G DA L A M I N T RO G A S I

 Proses peradilan pidana membutuhkan informasi dan saksi, korban dan tersangka, karena
baik polisi, jaksa maupun hakim tidak melihat sendiri kejadian perkara. Tetapi polisi, jaksa dan
hakim harus membuat keputusan berdasarkan informasi yang ada. Oleh karena itu, peran saksi
menjadi penting. Dalam konsep psikologi, memori saksi sangat rentan, karena banyak faktor yang
menyebabkan informasi yang terjadi. Dua teknik yang biasa digunakan adalah hypnosis dan
wawancara kognitif. Untuk dapat melakukan kedua teknikini dibutuhkan keterampilan, disinilah
psikologi forensic diperlukan untuk memberikan pelatihan keterampilan tersebut. Teknik ini
terutama diperlukan saat penggalian kesaksian awal (di kepolisian), karena pada saat itulah Berita
Acara Pemeriksaan disusun. Hal yang membuat sulit adalah polisi selama ini sudah terbiasa
melakukan interograsi dengan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun dan menekan.
DAFTAR PUSTAKA

Slamet, Suprapti. 2003. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : UI Press

Hamdi, Muluk. 2013. Kajian Dan Aplikasi Forensik Dalam Perspektif


Psikologi. Universitas Indonesia

Yusti Probowati R.2008.Peran Psikologi dalam Investigasi Kasus


Tindak Pidana

Anda mungkin juga menyukai