Hal yang mendasar yang menjadi pertanyaan saya tentang kejanggalan bom sarinah adalah
Mengapa Pelaku Terorris Sarinah Sangat Bodoh Bagaimana saya tidak berkata demikian
karena menurut Mabes Polri dari 7 orang yang meninggal dunia 5 Diantaranya adalah pelaku.
Ini menimbulkan banyak spekulasi di masyarakat Apakah benar terduga pelaku terorris
berasal dari ISIS?. Jika pelaku ini benar dari ISIS maka target yang akan di BOM pasti
sudah terencana dengan baik.Ingat ISIS adalah pasukan Teroris yang sangat
terstruktur,terpola,dan termenegement dengan baik.Mereka tidak akan main-main dengan
rencana pengeboman ini.Berikut pertanyaan-pertanyaan janggal yang mungkin saudara bisa
bantu menjawabnya.
1. Siapa sebenarnya target pengeboman ini?jika polisi kenapa ada rakyat sipil yang di
tembaki di keramaian dan menjadi korban ?
2. Mengapa nge BOM di Sarinah? Jika targetnya polisi maka harusnya membom di
mabes POLRI,atau komplek perumahan POLRI.
3. Ketika ingin dilumpuhkan pelaku terror di menara ckrawala, Kenapa polisi hanya
menggunakan PISTOL ? ini adalah pertanyaan yang janggal, Kenapa Sniper tidak
diturunkan jika teroris faktanya membawa bom yang mestinya polisi sendiri tidak
mengetahui Jangkauan ledakannya ?
4. Kemana bapak wakil presiden kita Jussuf Kalla, ketika Jokowi jauh-jauh dari luar
kota dan seketika membatalkan agenda kepresidenannya untuk langsung meluncur
menuju TKP dan kemana bapak Wakil Presiden Kita?
5. Benarkah ISIS dalang semua ini ?
6. Ada keseragaman berita di tv. yang menolak bahwa aksi teror ini tidak terkait Kasus
di
Sarinah
sudah
direncanakansebelumnya.
Teror
kepada
pihak
beredar
melalui
pesan (BBM),dan
melaluiWhatsApp.
BAAAAAM (satu pukulan telak ) Artinya Badan Intelegen Negara (BIN) tidak kecolongan
seperti yang di beritakan media.
Pengamat Intelijen dan Pertahananan Susaningtyas Kertopati mengatakan, publik tidak bisa
semata-mata menyalahkan Badan Intelejen Negara (BIN) atas peristiwa ledakan di Sarinah.
Seluruh aspek dalam intelijen menjadi penangung jawab dalam peristiwa tersebut.
Jadi kita tak dapat sepihak saja menyalahkan intelijen kebobolan. Bisa saja kinerja intel
sudah lakukan deteksi dini. Tapi end user nya tidak cepat tanggap juga tidak bisa
dibenarkan, kata Susaningtyas, Jumat (15/1).
Jadi disini dapat dikatan bahwa sebenarnya presiden sudah tau dengan adanya ancama
terror ini dan semestinya element-element pembantu presiden sudah mengetahuinya.
lalu bagaimana bisa terjadi? end user bisa dari badan keamanan negara serupa seperti
POLRI,TNI,ABRI, dan lain sebagainya.
Saksi kunci sebenarnya adalah siapa sebenarnya FOTOGRAFER dari semua ini,terlihat sang
juru kamera benar-benar memfoto sang pelaku, karena tidak ada lagi objek disekitarnya.Jika
ada bisa kalian sebutkan? Apakah pohon ? apakah batubata? Camera yang digunakan lebih
dari 8 megapixel. Satu pernyataan yang menguatkan adalah jika dia ingin memfoto
kerumunan orang disana maka si fotografer harusnya berjalan mendekat sekitar 20 sampai 30
langkah (10-15 meter) kedepan,dan jika dia warga sipil artinya dia tidak tahu bahwa itu
adalah pelaku teroris karena konteksnya belum terjadi penembakan. Ini adalah saksi kunci
yang seharusnya di temukan.
pelaku menggunakan topi NIKE hmm ini merupakan teka-teki seperti Davinci Code .Hmm
kira-kira masih pertanyaan sama ,apakah si FOTOGRAFER kebetulan memfotonya?
Berbicara mengenai ISIS, patut di ketahui ISIS adalah kelompok teroris yang
paling kaya,mereka bisa mendapatkan senjata-senjata militer canggih dari jual
beli minyak di pasar gelap.Lalu pertanyaannya mengapa jika rencana mereka
menghabisi POLISI dengan senjata. Kenapa yang harus dipakai adalah PISTOL?
Pistol hanya mampu menembak 5-7 peluru.