Anda di halaman 1dari 6

Daerah istimewa yokyakarta yang kala itu masih sering ditemukan Tindakan

premanisme yang menjalar kota itu, tak main main sepak terjang para preman
krap membuat resah masyarakat, Jogjakarta, "Pemicunya sepele, mabuk-
mabukan atau urusan duit tagihan debt collector,
dan Keributan lebih sering terjadi di kawasan Babarsari. Di jalan yang
panjangnya kurang dari 2 km itu berdiri berbagai kampus swasta besar. Yang
tentu Tak mengherankan bila di kawasan itu tumbuh subur berbagai usaha atau
jasa mulai dari kafe, rumah musik, warung makan, jasa laundry, minimarket 24
jam dan lain-lain. Boleh dikata, kawasan itu tak pernah tidur.
Beberapa keributan antar preman tak pernah ada penyelesaian. Pemerintah
setempat, beberapa kali memfasilitasi dialog dan memediasi.
"Tapi keributan masih sering terjadi saat itu
dan Dari sekian banyak kejadian, keributan di Hugo's Cafe di jalan lakssa
adisucipto sleman Yogyakarta dianggap paling menggegerkan.
Berikut kisahnya…

Suatu Ketika awal kejadian itu bermula pada tanggal 19 maret pada tahun 2013
Dimana saat itu sekelompok preman tiba di café hugos di jalan lakssa adisucipto
sleman Yogyakarta, mereka adalah dedi dan diki serta ada anggota lain yang
ikut dalam rombongan itu jumlah anggota lainya diperkirakaan ada sekitar 7
orang
Mereka kerap datang kekafe hugos tiap minggunya dan kadang datang lebih
sekali dalam seminggu
Namun pengakuan dari joko yaitu penjaga kafe mengatakan preman tersebut
sering tidak pernah mau membayar setiap masuk kekafe dan bahkan minuman
yang ia minum. juga terkadang membuat masalah didalam kafe
Kembali ke pristiwa di kafe hugos. didalam kafe juga ternyata ada ada heru d
yang merupakan anggota kopasus tidak ada yang tau pasti akar permasalahnnya
namun diduga hal itu berawal dari masalah senggoaln di ujung meja bar.
Dimana heru bersenggolan dengan diki
Dedi dan diki memang diketahui kerap memancing keributan apa lagi dengan
orang yang masih baru
Heru yang saat itu sedang bersantai kemudian didatangi oleh para pereman.
mereka menanyakan asal daerah dan juga menanyakan siapa mereka. disaat itu
heru menjawab Bahwa dia adalah anggota kopasus.
Tanpaknya pertemuan tersebut bukanlah pertemuan yang ramah, terlihat mereka
mulai terlibat adu cekcok. Terus kenapa kalau kau kopasus mau perang, perang
saja sini ucap diki. Perkelahian pun akhirnya tak terelakkan. Disaat itu mereka
berkelahi di halaman café beberapa orang kemudian terlihat berusaha melerai
namun sepertinya para preman masih tidak puas dan mereka masih terus
menyulut amarah heru. hingga mereka masuk Kembali kedalam kafe rupanya
keributan masih terus berlanjut. Yang puncaknya adalah Ketika diki dan dedi
mereka Bersama sama memukul dengan botol minuman keras dan tepat
mengenai kepala heru.
Membuat tubuhnya sempoyongan
setelahnya mereka langsung menusuk dada kiri heru menggunakan botol yang
telah pecah, namun versi lain menyebutkan bahwa dedi menusuknya dengan
menggunakan badik yang selalu ia bawah di pinggangnya.
Disaat korban tak berdaya rombongan preman tersebut melancarkan bertubi tubi
serangan dan melempari korban dengan gelas dan juga botol, rekan korban yang
juga beberapa orang berusaha menarik heru Santoso memisahkannya dari para
preman, namun diki dan dedi meraka masih terus menyerang korban bahkan
beberapa anggota preman juga ikut membantu menginjak injak korban yang
sudah tidak berdaya.
Heru Santoso kemudian dimasukkan kedalam taksi dan dibawah kerumah sakit
bethesda informasi selanjutnya menyebutkan bahwa herusantoso pada akhirnya
meninggal dunia. Sementara dedi saksi mengatakan ia tertawa di depan kafe dan
kemudian berteriak saya telah membunuh orang saya telah membunuh orang.
Ia mengucapkan seolah sangat banggap atas apa yang ia baru saja lakukan.
Tidak membutuhkan waktu yang lama bukti dan saksi mata sudah jelas.
polisipun langsung meringkus 4 preman yang terlibat dalam pembunuhan.
Namun meski demikian menurut security café yaitu joko pelaku yang
mengeroyok bukan 4 orang namun total semuanya diperkirakan ada lebih dari 8
orang
Otak dari pembunuhan tentu saja adalah diki dan juga dedi sementara
persidangan berjalan ke 4 preman tersebut di tahan dilapas cebongan dan
dimasukkan kedalam sel A5
Sel tersebut sudah berisi dari 30 orang napi
Rudi handoko yang juga mendekam didalamnya mengisahkan Ketika mereka
masuk kedalam sell dengan bangga diki bercerita bahwa mereka baru saja
membunuh anggota tNi begitupun dengan adi. Anggota dari preman tersebut,
adipun sangat bangga dan mengatakan ikut menghabisi korban dengan
memukul kepala heru Santoso dengan botol minuman.
Mereka saat itu tidak menyadari bahwa nyawa mereka kini dalam incaran
anggota kopasus yang lain
Ditempat yang berbeda yaitu ditempat pelatihan gondosuli gunung sawu
Komandan grup 2 kopasus kandang menjangan karta sura, meminta kepada
seluruh prajurit untuk tenang dan bersabar, komandan saat itu
menginformasikan bahwa rekan mereka yaitu serka herusantoso gugur di kafe
hugos telah ditikam para preman.
Komandan mengatakan agar para anggota menahan diri, tapi tentunya tidak
semudah itu,darah para prajurit seakan mendidih, mendengar rekan merekah
dibunuh dengan sangat sadis. Begitupun dengan serda ucok tigor simbolon atau
kerap di panggil serda ucok, iya berusaha sekuat mungkin menahan emosi
namun masih tetap mencari tau informasi para preman tersebut
Disinilah diperoleh informasi ternyata kelompok preman tersebut juga pernah
menyerang anggota lainnya. Anggota yang pernah diserang adalah sertu
seryono yang merupakan anggota kodim 07 34 jokjakarta, sertu seryono sempat
mengalami koma setelah di bacok oleh para preman.
Hal yang membuat serda ucok sangat marah karena sertu seryono ternyata
merupakan sahabat dekatnya ia satu letting dengannya, bahkan berutang nyawa
kepada sertu seryono karena pernah diselamatkan dalam operasi militer di aceh.
saat kendaraan taktis yang dikemudikan Serda Ucok dihadang
kelompok GAM dan terkena ranjau di tahun 2002, Sertu Sriyono-lah
yang menolong dan menyelamatkan jiwanya. Sejak saat itu Serda
Ucok merasa berutang nyawa kepadanya.
Sedangkan almarhum serka heru Santoso adalah anggota Grup 2 Kopassus.
Dia adalah atasan kepada siapa Serda Ucok pernah berutang nyawa.
Peristiwanya terjadi beberapa waktu silam saat mereka bertugas di
Merauke, Irian Jaya. Kala itu, Serda Ucok sakit malaria sangat parah
sehingg tak mampu lagi berjalan. almarhum Serka Herulah yang
kemudian menggendongnya berkilo-kilometer untuk mencapai lokasi
perawatan.  Kalau tidak, serda Ucok Tigor Simbolon sudah tinggal
nama.
Fakta demi fakta yang terungkap dan bisa dimengerti kalau serda ucok sangat
beram dan terbakar amarah atas kejadian yang menimpa rekannya itu.
Informasi yang berhasil dihimpun diki ambon atau yang memiliki nama lengkap
Hendrik benyamin angel saitapi ternyata memang merupakan pembunuh
sekaligus seorang pemerkosa.
Ia membunuh mahasiswa tahun 2002 dan melakukan pemerkosaan ditahun
2007 dan kemungkinan masih banyak lagi kejahatan yang belum terungkap. Ia
juga merupakan mantan anak buah dari herkules. Sementara pelaku lainnya
yaitu juan atau yang memiliki nama lengkap yohanes juan mumbait ternyata
merupakan mantan anggota kepolisian ia dipecat satuan kepolisian karena kasus
narkoba. Dan sebenarnya pada saat itu juan menjalani masa bebas bersyarat.
dua orang anggota kopasus menjadi korban seolah menunjukkan bahwa preman
tersebut sangat berkuasa dan bisa melakukan kejahatan sesuka hati, emosi serda
ucok semakin meluap luap, Bersama dengan serda sugeng sumaryanto dan juga
koptu kodik mereka mencoba mengajak anggota lainnya melakukan
pembalasan. Sehingga terkumpullah 12 prajurit yang siap melakukan operasi.
Pada hari sabtu 23 april 2013 merekapun berangkat kearah lapas cebongan,
beberapa pucuk senjata sudah disiapkan dibelakang mobil diantaranya 3 senjata
ak 47 dua pucuk replica ak 47 satu buah pistol seerta beberapa peledak berupa
geranat. Masing masing prajurit mengenakan penutup muka dan juga rompi,
tepat pukul 12 malam mereka sampai didepan gerbang lapas dan mengaku
sebagai apparat kepolisian dari polda yang ingin mengambil sidik jari kelompok
preman yang baru saja ditahan mereka langsung menanyakan dimana kelompok
preman diki ditempatkan. Petugas sipir yang curiga awalnya tidak bersediah
membuka pintu namun karena diancam dengan senjata bahkan diancam tempat
tersebut akan diledakkan merekapun pada akhirnya membuka pintu lapas.
Pasukan dengan cepat menguasai bangunan tidak butuh waktu lama mereka
sudah mendapatkan informasi dmn kelompok preman diki ditahan, mereka juga
mengambil paksa kunci ruang tahanan yang berasal dari kepala keamanan lapas
cebongan
Tiga orang yang dipimpin oleh serda ucok langsung bergerak ke pintu blok a 5
Dimana terdapat 35 napi didalamnya
Begitu sampai diruang tahanan serda sugeng dan koptu kodik kemudian
berjaga, sementara serda ucok selaku eksekutor ia kemudian masuk kedalam
ruangan dengan menenteng AK 47, yang bukan kelompok diki minggir, terlihat
semua tahanan tidak ada yang bergeming, kalau tidak ada yang mau minggir
saya tembak kalian semua. otomatis 31 napi lainnya langsung memisahkan diri,
hingga tersisa 3 orang dibagian kanan, mereka terlihat ketakutan dan
mengangkat tangan mereka keatas, dengan tiba tiba senjata AK 47 langsung
menyalak menumbangkan ke 3 orang tersebut, setelahnya senjata ak 47 itu
macet, iapun kemudian keluar dan bertukar senjata dengan serda sugeng, serda
ucok Kembali masuk kedalam ruangan mencari orang terakhir masih tersisa,
mana pelaku satunya lagi, puluhan napi pun langsung menyingkir, menyisahkan
seorang napi Bernama adi yang terlihat berdiri gemetar didepan pintu kamar
mandi tanpa ada sepata katapun, dengan tiba tiba senjata Kembali menyalak dan
seketika menewaskan adi, ke empat preman tersebut kini sudah tewas
Beberpa kali para prajurit melihat jam ditangannya, mereka pun kemudian
menuju keruangan sisi tv dan mengambil semua rekaman yang ada
Seluruh aksi tersebut hanya dilakukan kurang lebih 10-15 menit, waktu yang
bisa dibilang sangat singkat. Menunjukkan bahwa pelaku adalah orang terlatih
dan juga sangat professional.
Singkat cerita kasus penyerangan di lapas cebongan menjadi heatline di
berbagai media massa, sampai dengan 1 minggu setelah penyerangan pihak
kepolisian masih terus mendalami siapa sebenarnya pelaku penyerangan
tersebut, hingga di minggu kedua pada akhirnya pihak tni menunjukkan hasil
investigasi dan mengatakan penyerang adalah anggota kopasus,.
Menyeret beberapana nama anggota yang terlibat dalam aksi pembunuhan para
premenan yang ditahan dilapas cebongan.
Pada intinya serda ucok diponis dengan 11 tahun penjara
Serda sugeng 8 tahun penjara dan koput kodik 6 tahun penjara, meskipun
banyak perdebatan mengenai vonis yang diberikan namun yang menarik adalah
respon dari masyarakat
Tanggapan masyarakat diebrbagai media sosial, terlepas dari pelanggaran yang
dilakukan rupanya Sebagian besar masyarakat mendukung apa yang dilakukan
oleh anggota kopasus. Mereka menganggap Tindakan tersebut adalah aksi
heroic memberantas para preman yang sudah meresahkan masyarakat, komentar
yang muncul diberbagai media
Sosial cendrung memberi simpati kepada serda ucok dan mendukung apa yang
dilakukan serda ucok
Menunjukkan masyarakat memang sangat muak dengan aksi premanisme dan
menginginkan Tindakan yang tegas terhadap para preman yang kerap
menyengsarahkan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai