Anda di halaman 1dari 2

RESUMEN KELOMPOK 3

HUBUNGAN KONSELING

A. Pengertian Hubungan Terapeutik


Hubungan terapeutik sangat berarti dalam konseling kualitas hubungan tersebut
menunjukkan kontribusi signifikan terhadap hasil akhir konseling, dan kemampuan untuk
membuat pasien tetap mengikuti konseling. Karena itu, konselor harus menyadari seberapa
besar kekuatannya dalam membuat dan mempertahankan cara bermanfaat dalam
berhubungan dengan klien, dan juga untuk terus berusaha untuk lebih responsif terhadap
begitu banyaknya variasi hubungan yang mungkin ditujukkan oleh klien.
Inti dari proses terapeutik adalah hubungan yang dibangun antara konselor dan klien.
Dalam bab sebelumnya, pentingnya sikap klien dalam konseling ditekankan. Hubungan itu
penting dalam konseling dan psikoterapi karena merupakan media utama untuk
memunculkan perasaan dan penanganan permasalahan yang bertujuan mengubah perilaku
klien.
B. Membangun Aliansi Terapeutik Yang Efektif
Perilaku konselor untuk klien adalah bahwa mereka merasa konselor menghormati
pandangan mereka, tidak memaksakan gagasan-nya pada mereka, dan melihat masalah
mereka rasional dan analitis. Mereka ingin konselor untuk terlibat secara emosional dan
menjadi pribadi yang bersangkutan tentang mereka. Elemen subjektif dimaksudkan adalah
sikap kehangatan dan psikologis kedekatan serta keterkaitan yang mendalam pada masalah
klien.
Konselor harus tahu kapan untuk mendorong pengujian rasional pada klien dan
interpretasi masalah klien dan kapan harus mendorong eksplorasi perasaan dan hubungan ide-
ide mereka. konselor berperilaku lebih seperti seorang teman dibanding seorang konselor.
Jika konselor terlalu ramah dengan klien dalam arti bahwa mereka membiarkan diri mereka
dikenal terlalu dini serta-digambarkan kepribadian, konselor akan menemukan bahwa mereka
merasa terdorong untuk “bertindak sendiri” terlalu kuat dalam situasi.
C. Perilaku Verbal Dan Non Verbal
Dalam komunikasi akan selalu muncul perilaku verbal bahasa lisan dan perilaku non
verbal ungkapan yang tidak di sadari dalam bentuk gerak isyarat, gerak tubuh, nada getaran
suara keduanya bisa saling melengkapi informasi yang ingin di sampaikan, seseorang bisa
saja menyatakan tidak ada masalah, tapi dari perilaku .Perilaku non verbal dapat di
kelompokkan sebagai berikut: berupa sikap tubuh, gerakan tubuh, ekspresi muka, dan kontak
mata.
D. Implikasi hubungan terapeutik dalam bimbingan konseling
Dengan demikian maka konselor sebagai orang yang professional dalam bimbingan dan
konseling maka sangat penting memiliki kompetensi dalam menjaling, memelihara dan
mengembangkan hubungan baik dengan konselinya, dimana konseli sebagai manusia yang
membutuhkan bantuan untuk mencapai kedewasaan dan kemandirian yang sesungguhnya.
Konseling sebagai suatu hubungan profesional antara seorang konselor telatih dengan
klien. Selanjutnya dikatakan bahwa hubungan ini biasanya bersifat individual, meskipun
kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang yang dirancang untuk membantu klien
memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya sehingga dapat
membuat pilihan yang berarti dan memadai bagi dirinya.

Anda mungkin juga menyukai