Hubungan terapeutik sangat berarti dalam konseling kualitas hubungan tersebut menunjukkan kontribusi signifikan terhadap hasil akhir konseling, dan kemampuan untuk membuat pasien tetap mengikuti konseling. Karena itu, konselor harus menyadari seberapa besar kekuatannya dalam membuat dan mempertahankan cara bermanfaat dalam berhubungan dengan klien, dan juga untuk terus berusaha untuk lebih responsif terhadap begitu banyaknya variasi hubungan yang mungkin ditujukkan oleh klien. Inti dari proses terapeutik adalah hubungan yang dibangun antara konselor dan klien. Dalam bab sebelumnya, pentingnya sikap klien dalam konseling ditekankan. Hubungan itu penting dalam konseling dan psikoterapi karena merupakan media utama untuk memunculkan perasaan dan penanganan permasalahan yang bertujuan mengubah perilaku klien. B. Membangun Aliansi Terapeutik Yang Efektif Perilaku konselor untuk klien adalah bahwa mereka merasa konselor menghormati pandangan mereka, tidak memaksakan gagasan-nya pada mereka, dan melihat masalah mereka rasional dan analitis. Mereka ingin konselor untuk terlibat secara emosional dan menjadi pribadi yang bersangkutan tentang mereka. Elemen subjektif dimaksudkan adalah sikap kehangatan dan psikologis kedekatan serta keterkaitan yang mendalam pada masalah klien. Konselor harus tahu kapan untuk mendorong pengujian rasional pada klien dan interpretasi masalah klien dan kapan harus mendorong eksplorasi perasaan dan hubungan ide- ide mereka. konselor berperilaku lebih seperti seorang teman dibanding seorang konselor. Jika konselor terlalu ramah dengan klien dalam arti bahwa mereka membiarkan diri mereka dikenal terlalu dini serta-digambarkan kepribadian, konselor akan menemukan bahwa mereka merasa terdorong untuk “bertindak sendiri” terlalu kuat dalam situasi. C. Perilaku Verbal Dan Non Verbal Dalam komunikasi akan selalu muncul perilaku verbal bahasa lisan dan perilaku non verbal ungkapan yang tidak di sadari dalam bentuk gerak isyarat, gerak tubuh, nada getaran suara keduanya bisa saling melengkapi informasi yang ingin di sampaikan, seseorang bisa saja menyatakan tidak ada masalah, tapi dari perilaku .Perilaku non verbal dapat di kelompokkan sebagai berikut: berupa sikap tubuh, gerakan tubuh, ekspresi muka, dan kontak mata. D. Implikasi hubungan terapeutik dalam bimbingan konseling Dengan demikian maka konselor sebagai orang yang professional dalam bimbingan dan konseling maka sangat penting memiliki kompetensi dalam menjaling, memelihara dan mengembangkan hubungan baik dengan konselinya, dimana konseli sebagai manusia yang membutuhkan bantuan untuk mencapai kedewasaan dan kemandirian yang sesungguhnya. Konseling sebagai suatu hubungan profesional antara seorang konselor telatih dengan klien. Selanjutnya dikatakan bahwa hubungan ini biasanya bersifat individual, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang yang dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya sehingga dapat membuat pilihan yang berarti dan memadai bagi dirinya.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu