Anda di halaman 1dari 10

STUDI FENOMENOLOGI : KESADARAN DIRI ( SELF AWARENESS)

WANITA PEKERJA SEKS (WPS) MELAKUKAN PEMERIKSAAN VCT (


VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING) DI LAYANAN MOBILE
VCT RSUD RAA SOEWONDO PATI DI RESOSIALISASI LORONG
INDAH (LI)
MARGOREJO PATI

REVIEW JURNAL
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktikum BK Karir
yang dibina oleh Ibu Suciani Latif, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Andi Fatimah alam (1344040003/2013A)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

MARET 2015

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum warahmatulahi wabarakatu


Puji dan syukur kepada Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
karuniaya sehingga penulisa dapat menyelesaikan tugas review jurnal yang
berjudul kesadaran diri ( self awareness ) wanita pekerja seks (WPS) melakukan
pemeriksaaan VCT (voluntary couselling and testing ) dilayanan mobile VST
RSUD soewondo pati di resosialisasi lorong indah (LI) margojo pati.Dalam
menyususn makalah ini penulis mendapatkan dukungan dan bantuan berbagai
pihak. pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Suciani Latif, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Praktikum BK Karir.
2. Teman-teman PPB angkatan 2013 yang telah memberikan semangat dalam
mengerjakan makalah ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini, semoga Allah SWT membalas jasa dan
kebaikan yang telah diberikan dengan pahala yang berlimpah. Penulis berharap
semoga makalah ini bermanfaat untuk kedepannya dalam membuat makalah
selanjutnya bagi penulis pada khususnya dan pada pembaca umumnya.
Makassar, 11 Maret 2015

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
RINGKASAN..........................................................................................................2
A. Identitas.........................................................................................................2
B. Pendahuluan..................................................................................................2
C. Metodologi Penulisan...................................................................................2
D. Pembahasan...................................................................................................3
KRITISI JURNAL...................................................................................................5
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................6
B. Saran..............................................................................................................6

iv
v
PENDAHULUAN

Krisis moneter dan ekonomi telah memberi dampak sistemik bagi kehidupan
masyarakat, utamanya dalam aspek ekonomi. Hal tersebut tentu mengakibatkan
semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan akhirnya menjadi faktor
pendorong bagi tenaga kerja untuk mengerjakan apapun untuk mendapatkan uang
walaupn bertentangan dengan hukum, moral, dan etika misalnya mencuri, dan
bekerja sebagai pekerja seks komersial.
Dampak Fenomena wanita pekerja seks komersial (PSK) tentu sudah tidak
asing lagi. Di setiap sudut kota sering ditemukan para wanita pekerja seks
komersial beraksi mencari para lelaki hidung belang. Bahkan fenomena ini juga
menyentuh institusi pendidikan seperti sekolah menengah dan universitas. Hal ini
dianggap sangat tabu di masyarakat, mengingat negara kita adalah negara dengan
adat ketimuran dan memiliki norma – norma yang sangat kental di masyarakat.
Sehingga, tidak jarang para PSK mendapat cemooh dan hinaan dari masyarakat.
Apalagi apabila keluarga yang bersangkutan telah mengetahuinya. Hal tersebut
tentu akan sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis PSK.
WPS (wanita pekerja seks) merupakan kelompok yang terbiasa melakukan
aktivitas seksualnya dengan pasangan yang tidak tetap, dengan tingkat mobilitas
yang sangat tinggi di kelompok tersebut. Sehingga WPS merupakan kelompok
risiko tinggi infeksi PMS, diantaranya adalah HIV/AIDS. HIV/AIDS merupakan
penyakit yang disebabkan oleh infeksi organisme (Depkes RI, 2006).

1
RINGKASAN
A. Indentitas
Nama Penulis : Ahmad pujianto , Meidiana dwiyanti
Instansi : Program studi ilmu keperawatan
Fakultas ilmu kedokteran
Universitas dipenegoro semarang
Judul : kesadaran diri ( self awareness )
wanita pekerja seks (WPS)
melakukan pemeriksaaan VCT
(voluntary couselling and testing )
dilayanan mobile VST RSUD soewondo pati
di resosialisasi lorong indah (LI) margojo pati.
Vol.No,Th Hal :
B. Pendahuluan
Kesadaran diri para WPS untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran
HIV/AIDS tergolong masih rendah sebab banyaknya wanita pekerja seks
diindonesia ini dikarenakan masalah ekonomi yang melandanya kesadaran diri
pekerja seks komersial tidak dapat bisa di atasi oleh pemerintah sekarang karna
banyak wanita diluar sana yang tidak bekerja penghasilan pas – pasan sehingga
banyak wanita yang ingin malakukan pekerjaan ini walaupun pekerjaan ini sangat
bertentangan dengan agama dan haram dilakukan,disini kita sebagai konselor
apabila menemukan contohnya teman kita maka kita sebagai konselor dapat
memberikan sebuah pengarahan kejalan yang benar dengan cara menjahui
pekerjaan itu dan juga memeberikan motivasi kepada teman seperti motivasi
banyak pekerjaan diluar sana yang lebih pastas kamu kerjakan ketimbang menjadi
pekerja seks dan pekerja seks ini dapat membuatmu mengalami penyakit HIV /
AID dan akan membunuhmu.Latihan kesadaran diri Self awareness agar pekerja
seks dapat menmghindari pekerjaan ini dikarenakan apa bila melakukannya maka
akan terkena penyaki HIV / AID penyakit mematikan.

2
C. Metode Penulisan
Penulisan ini bersifat kajian pustaka yang disajikan secara deskriptif.
Penulisan ini selanjutnya ditunjang oleh berbagai literatur yang relevan dengan
permasalahan yang dikaji, kemudian disusun dalam bentuk sebuah artikel. Data
yang diperoleh dari berbagai sumber terdebut diolah secara deksriptif disertai
dengan analisis sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat diterapkan
dan dikembangkan selanjutnya.
D. Pembahasan
Yang dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa tujuan agar kesadaran
pekerja seks tidak lagi melakukannya dikarenakan apa bila melakukannya akan
mengidap penyakit HIV/AID dimana penyakit ini merupakan penyakit yang
menular lewat hubungan seks.
Dari hasil menunjukkan bahwa persepsi WPS tentang HIV/AIDS adalah
penyakit menular lewat hubungan seksual, cara pencegahannya adalah dengan
menawarkan kondom kepada pelanggan, pandangan WPS terhadap konsep diri
umumnya negatif, masalah -masalah yang dialami WPS adalah gangguan
kesehatan fisik, masalah psikis, sosial, serta mobilitas yang tinggi yang
menghambat dalam pelaksanaan pemeriksaan VCT, mekanisme koping WPS
adalah mek anisme koping positif dan negatif, support system yang didapat untuk
melakukan pemeriksaan VCT adalah berasal dari dalam dan luar diri WPS.
Kesadaran diri wanita pekerja seks ini harus ditanggulangi dengan sebaik
baiknya apabila tidak sadar akanya datanya penyakit yang menyerah tubuhnya
maka banyak wanita diindonesia meninggal dunia akibat pekerjaan seks
melakukan hubungan intim dengan orang lain dengan cara berganti gentian.
WPS (wanita pekerja seks) merupakan kelompok yang terbiasa melakukan
aktivitas seksualnya dengan pasangan yang tidak tetap, dengan tingkat mobilitas
yang sangat tinggi di kelompok tersebut.
Voluntary Counselling and Testing (VCT) merupakan pintu masuk penting
untuk pencegahan dan perawatan HIV . Klinik VCT merupakan layanan
kesehatan untuk medeteksi lebih awal terjadinya kasus-kasus HIV/AIDS dengan
bantuan dokter ataupun konselor yang bertugas di klinik ini. Klinik ini dapat
berjalan hasil kerjasama antara Komisi Penanggulangan AIDS

3
bertujuan untuk menggambarkan kesadaran diri (self awareness) wanita
pekerja seks (WPS) dalam melakukan pemeriksaan VCT di layanan mobile VCT
RSUD RAA Soewondo Pati di resosialisasi Lorong Indah (LI) Margorejo Pati.
Secara umum, hasil ini nantinya dapat digunakan untuk memperkaya bahasan
berkaitan dengan lingkup keperawatan komunitas, terutama pada komunitas
kelompok khusus (kaum WPS) dan juga dapat menghindari yang namya
pekerjaan seks .

4
KRITISI JURNAL
1. Saya setuju dengan adanya penelitian kesadaran diri pekerja seks
dimana disini agar wanita diluar sana mengetahui cara
pencegahannya.
2. Kurangnya solusi yang diberikan kepada wanita pekerja seks yang
tepat untuk menghindari penyakit yang dialaminya
3. Kurangnya informasi yang diberikan kepada wanita pekerja seks
dimana informasi tentang bahayanya dan juga cara menghentikan
pekerjaan tersebut.

5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dampak Fenomena wanita pekerja seks komersial (PSK) tentu sudah tidak
asing lagi. Di setiap sudut kota sering ditemukan para wanita pekerja seks
komersial beraksi mencari para lelaki hidung belang. Kesadaran diri para WPS
untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran HIV/AIDS tergolong masih
rendah sebab banyaknya wanita pekerja seks diindonesia ini dikarenakan masalah
ekonomi yang melandanya kesadaran diri pekerja seks komersial tidak dapat bisa
di atasi oleh pemerintah sekarang karna banyak wanita diluar sana yang tidak
bekerja penghasilan pas – pasan sehingga banyak wanita yang ingin malakukan
pekerjaan ini.
B. Saran
Kita sebagai warga Indonesia kami beharap wanita pekerja seks diindonesia
tidak ada lagi agar berkurangnya penyakit HIV/AIDS ini yang dapat membunuh
orang dan juga pemerintah harus turun tangan menangani masalah ini agar
kedepannya wanita diluar sana bisa dapat bangkit dan mencari jati dijati dirinya
dan kesuksesan yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai