Anda di halaman 1dari 4

SELAMAT SIANG

TUGAS 1

PRAKTEK PENGALAMAN BERACARA


KEJAKSAAN NEGERI SERANG
“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN

I. IDENTITAS TERDAKWA:
Nama Lengkap : Wahyuapriansyah
Tempat lahir : Banten
Umur / Tanggal lahir : 22 / kelahiran 1998
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Kawasan Legok,Kabupaten Tanggerang,Banten.
Agama : Islam
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Pendidikan : SMA

II. PENAHANAN
Penahanan oleh penyidik Polres Tangerang Selatan pada Minggu 14-3-2021

III. DAKWAAN KESATU


Bahwa Terdakwa WAHYUAPRIANSYAH Seorang Pekerja Kuli Bangunan yang bertempat
tinggal di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten. Dan Bekerja di Kawasan Bumi
Serpong Damai (BSD), Banten, tepatnya di Perumahan Giri Loka 2, Membunuh majikannya
bernama Kurt Emil Nonnenmacher pria berusia 85 tahun asal Jerman dan istrinya Naomi
Simanungkalit berusia 53 tahun dengan senjata tajam yaitu sebilah kapak yang membuat
KEN (84) dan NS (53) tewas dibunuh Wahyuapriansyah (22), yang tak lain mantan kuli
harian lepas di rumah korban. Rangkaian kejadian tersebut sebagai berikut:
 Berdasarkan pengakuan Wahyuapriansyah,ia sering ditunjuk-tunjuk oleh NS dengan
menggunakan kaki. Sementara itu, KEN pernah menamparnya sebanyak dua kali.Ada
mungkin ada kesalahan-kesalahan saat pelaku ini mengerjakan rumah karena sedang
perbaikan rumah. Kemudian ada kata-kata yang menyinggung atau menyakiti pelaku
sehingga pelaku merasa dendam. KEN dan NS kemudian memutuskan untuk
memberhentikan Wahyuapriansyah karena dinilai tak bekerja secara maksimal. Empat
hari berselang aksi keji dan nekat itu terjadi.

 Wahyuapriansyah berangkat dari rumahnya di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang,


Banten pada Jumat (12/3/2021) malam menuju kediaman pasangan KEN dan NS di
Giri Loka 2 BSD untuk menghabisi nyawa mereka. Tiba di gerbang perumahan,
Wahyuapriansyah bisa melenggang masuk dengan mudah. Sekuriti perumahan tidak
curiga pelaku datang malam hari, karena sudah biasa ke rumah korban.
 Tiba di depan rumah korban, Wahyuapriansyah kemudian memanjat masuk lewat
tembok dan menuju pekarangan rumah. Pelaku kemudian masuk ke rumah dengan
cara memanjat stager ke lantai dua rumah korban. Karena dia tahu lantai dua tidak
pernah dikunci. Wahyuapriansyah kemudian mengamati aktivitas KEN dan NS dari
lantai dua. Sekitar lima menit, pelaku mengintai para korban hingga akhirnya masuk
ke dalam kamar, Setelah dia melihat situasi di bawah ternyata korban belum tidur
sehingga ditunggu, Setelah lima menit kemudian korban masuk kamar, dia turun
melalui tangga, Pelaku kemudian menuju ke arah pintu utama, Ia juga sempat
mengambil sebilah kapak dan menyelipkannya di pinggang sebelah kanan. Tersangka
tak langsung menuju kamar. Tapi menuju pintu utama. Dia mengetuk pintu kamar
dengan maksud mencari perhatian atau memancing korban untuk keluar. NS
kemudian keluar dari kamar menuju pintu utama karena mendengar suara ketukan
pintu. Saat NS berada 2,5 meter dari pintu utama, Wahyuapriansyah langsung
membekap korban dan membawanya ke kamar. Keluar dari kamar dan sebelum tiba
di pintu utama diayunkan kapak itu hingga dagu sampai ke leher korban. Lalu dibawa
ke kamar juga dilakukan hal yang sama sehingga mengenai lengan kiri NS. KEN
kemudian terbangun karena mendengar keributan yang muncul saat pelaku
membunuh NS. Pelaku juga menyabet dagu dan leher KEN dengan kapak.

 Wahyuapriansyah kemudian keluar dari rumah korban untuk melarikan diri. Pelaku
sempat berpapasan dengan asisten rumah tangga di rumah korban. Asisten tersebut
kemudian kabur karena ketakutan setelah melihat Wahyuapriansyah.
Wahyuapriansyah kemudian kabur dan kembali ke rumahnya di Legok setelah
membunuh KEN dan NS. Wahyuapriansyah kemudian berganti pakaian di rumahnya.
Wahyuapriansyah lalu pergi ke Stasiun Jakarta Kota dan menuju Tambun. Sementara
itu, petugas sekuriti Perumahan Giri Loka 2 BSD, Lukman Hakim, mengatakan, KEN
dan NS pertama kali ditemukan oleh asisten rumah tangga di rumah korban. Asisten
rumah tangga keluarga KEN dan NS kemudian melapor ke petugas sekuriti
perumahan sekitar pukul 00.00 WIB. Saat itu, petugas memeriksa laporan dari asisten
rumah tangga tersebut. Akibat pembacokan, KEN langsung tewas di lokasi.
Sementara itu, NS menghembuskan napas terakhir saat mendapatkan perawatan di
rumah sakit.

Berdasarkan perbuatan Terdakwa seperti yang telah diterangkan pada keterangan diatas yng
mengakibatkan hilangnya nyawa sikorban, diatur dan diancam dengan Pidana pasal 340
KUHP dengan ancaman pidana seumur hidup atau paling lama 20 tahun dan atau pasal 365
dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun penjara.
MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN KARNA KURANGNYA PENGETAHUAN
SAYA SEKIAN DAN TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai