Anda di halaman 1dari 2

BW = Budi Waluyo

AP = Aprilia Putri

DR = Dewi Ratna Sari

SN = Simbok Nur

Disebuah sekolah baru saja terjadi aksi tak terpuji yang digancarkan seorang guru
terhadap muridnya. Naas, aksi itu menyebabkan salah satu korban meninggal dunia. Oknum
guru agama Islam (BW) disebuah SMA Negeri kurang terjamah di Kulon Progo diduga tega
melancarkan aksi nafsunya kepada kedua siswi didiknya (AP) dan (DR) di sebuah ruang agama
milik sekolah pada hari Jumat (12/8/2022) kira-kira pukul 16.00 WIB.

Diduga aksi pencabulan ini terjadi sewaktu pulang sekolah, sehingga sudah tidak banyak
lagi warga sekolah yang berlalu lalang disekolah terutama di ruang agama yang dipilih tersangka
(BW) karena memang letaknya yang berada di sekolah bagian belakang. Pada awalnya, kedua
korban belum pulang bersama teman-teman lainnya dikarenakan korban berjanjian akan belajar
mengaji bersama dengan guru mereka (BW). (BW) lantas mengajak kedua korban (AP) dan (DR)
pergi ke ruang agama, namun tujuan mulia tersebut malah digunakan (BW) untuk memuaskan
hasratnya kepada kedua siswi didiknya itu. Diduga, tersangka menutup jendela dan mengunci
pintu rapat-rapat, kemudian langsung menghempaskan 2 kepala korban ke tembok. Korban
tidak sempat teriak, dikarenakan tersangka mencekam leher korban kemudian menutup mulut
korban menggunakan solasi. Tersangka kemudian mengancarkan aksinya yang diduga
menggunakan alat-alat seperti obeng, tang, dan alat lainnya untuk menyiksa korban. Setelah
selesai menyalurkan hasrat seksnya, korban pergi seolah tak bersalah membawa semua barang
bukti dan meninggalkan korban tergeletak tragis begitu saja.

Pasa keesokan harinya, tercium bau anyir oleh seorang penjaga kantin (SN) yang
kebetulan sudah datang kesekolah pukul 06.00 WIB. Ia lalu memeriksa dimana sumber bau anyir
itu berasal, dan betapa terkejutnya ia, mendapati kedua siswa telah tergeletak lemas tak
berdaya dan tak berbusana sehelai benangpun dengan kondisi berdarah disekujur tubuhnya.
(SN) kemudian melapor ke kantor polisi dan kedua korban segera dilarikan ke rumah sakit.

Setelah dilarikan kerumah sakit, naas nya (AP) sudah tidak bernyawa, sedangkan (DR)
harus berjuang antara hidup dan matinya diruang ICCU lantaran tersangka diduga memasukan
benda2 kedalam kemaluan korban. Sedangkan polisi yang sudah dating ke TKP segera memerika
TKP dan mendapati ada Peci bertuliskan nama tersangka (BW). Polisi kemudian segera
mengecek CCTV dan benar saja dugaan mereka bahwa BW yang telah melakukan adegan
pencabulan sekaligus pembunuhan ini. Polisi kemudian membawa tersangka. Tersangka
kemudian dibawa kepersidangan.

Atas tuntutan jaksa, kasus tersebut dijerasal Pasal berlapis yaitu :

1. Pasal 288 KUHP menyatakan:


(1) Barang siapa dalam perkawinan bersetubuh dengan seorang wanita yang
diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa yang bersangkutan belum
waktunya untuk dikawin, apabila perbuatan mengakibatkan luka-luka diancam
dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana penjara paling
lama delapan tahun.
(3) Jika mengakibatkan mati, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua belas tahun.

2. Pasal 289 KUHP sebagai berikut : “Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan memaksa seorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan
perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang
kehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.”

Anda mungkin juga menyukai