Anda di halaman 1dari 2

Posisi Kasus

1. Bahwa pada hari sabtu tertanggal 2 Agustus 2019, sekitar pukul 17.30 WIB, terdakwa
mengajak saksi Prabu Bramastara untuk menjemput korban Devinta Kristi br
Lumbangaol guna menanyakan perihal tuduhan yang ditujukan terhadap terdakwa terkait
proyek pembangunan gapura Kelurahan yang dinilai tidak sesuai dengan anggaran
pembangunan yang ada.
2. Bahwa pada pukul 17.45 wib terdakwa menelpon korban dengan tujuan untuk mengajak
korban berjumpa, akan tetapi korban menolak panggilan terdakwa, kemudian terdakwa
kembali menelpon korban pada pukul 17.48 Wib
3. Bahwa pada pukul 17;48 wib korban menerima telepon dari terdakwa. Namun dalam
percakapan tersebut korban menolak ajakan terdakwa, sehingga membuat terdakwa
marah dan memaki korban dengan kata-kata kasar dan mengatakan “hee! Anjing kalau
kau gak mau ikut aku, bakal kucari dan kubuat kau gak tenang’ lalu dijawab oleh korban
sembari menangis “aku ini perempuan aku gak akan mau, karena gamungkin aku bisa
ngelawan kau” kemudian si terdakwa langsung menjawab “aku Cuma minta keterangan
dari kau aja, bangsat!!!!”. Kemudian korban langsung mematikan telefon dan menangis
histeris.
4. Bahwa pada sekitar pukul 18.00 WIB, korban Devinta Kristi br Lumbangaol memenuhi
keinginan dari terdakwa untuk memasukkan mobil terdakwa yang ditemani oleh saksi
Prabu Bramastara dan saksi Arya Parnaungan siregar sembari berjalan dengan gemetar
untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi. Terdakwa menanyakan dengan
nada tinggi dan mendesak korban Devinta Kristi br Lumbangaol sembari mencekik leher
korban dan menekan kepala korban ke pintu mobil sampai korban berteriak kesakitan.
Kemudian pelaku menanyakan siapa yang menyebarkan fitnah tersebut.
5. Bahwa pada akhirnya korban Devinta Kristi br Lumbangaol mengakui dirinyalah yang
menyebarkan fitnah tersebut. Setelah mendengarkan pengakuan korban, terdakwa
meludahi wajah korban sebanyak 3x, sambil berkata “perempuan bangsat, binatang!!!!”
6. Bahwa pada pukul 19.00 WIB, menurut keterangan saksi Prabu Bramastara, terdakwa
Akmal Fitriansyah, saksi Prabu Bramastra, korban Devinta Kristi br Lumbangaol,
berhenti di sekitar kebun di jalan merdeka, kelurahan madayu utara, kecamatan rungkut,
kota Surabaya untuk beristirahat. Pada saat itu, korban Devinta Kristi br Lumbangaol
berlari untuk kabur dari sekitaran mobil karena takut akan mengalami kekerasan seperti
yang dialaminya didalam mobil. Seketika itu terdakwa mengejar sambil mengangkat
tangan yang digumpalkan yang siap memukul korban. Setelah itu korban mulai
memperlambat larinya karena dia tau bakal tertangkap oleh terdakwa dan berharap
terdakwa tidak melakukan kekerasan padanya. Setelah itu terdakwa menarik Devinta
Kristi br Lumbangaol yang mengakibatkan korban terpental hingga dua kancing baju
yang dikenakan korban Devinta Kristi br Lumbangaol terlepas akibat tarikan yang sangat
kuat.
7. Bahwa setelah korban terjatuh siterdakwa langsung melarikan diri dan meninggalkan
korban sendiri dilokasi kejadian karena takut tangisan korban mengundang perhatian
warga sekitar.
8. Bahwa menurut keterangan saksi Prabu Bramastara, alasan dari terdakwa untuk menarik
korban Devinta Kristi br Lumbangaol adalah untuk menghindari hal-hal yang dapat
menimbulkan kepanikan dan kegaduhan warga sekitar.
9. Bahwa menurut keterangan saksi Arya Parnaungan Siregar benar bahwa korban dibentak,
dicekik, diludahi dan ditarik hingga terpelanting hingga mengalami luka gores di bagian
kening korban dan benar bahwa terdakwa meninggalkan korban di tempat kejadian.

Anda mungkin juga menyukai