PROPOSAL SKRIPSI
DIAN RIZKIA
NIM. B10018411
Pembimbing:
JAMBI
2023
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
D. Kerangka Konseptual.................................................................................. 13
E. Landasan Teoritis........................................................................................ 15
F. Metode Penelitian.................................................................................. 20
G. Sistematika penulisan.................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA
3
Telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal seperti tertera di bawah ini
Untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Seminar Proposal Bagian
Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Jambi
Pembimbing I Pembimbing II
membawa konsekuensi banyak makanan dan minuman impor baik yang jelas
Banyak sekali bahan utama dan bahan tambahan makanan yang harus
diimpor untuk memproduksi bahan pangan olahan di dalam negeri,
dimana telah digambarkan di atas bahwa tidak mudah mengenali asal
bahan tersebut, dengan kata lain tidak mudah menentukan kehalalan
bahan tersebut. Dengan demikian, apabila tidak ada jaminan kehalalan
suatu bahan atau produk pangan, maka akan sulit sekali bagi awam
untuk memilih mana makanan dan minuman yang halal dan mana yang
haram. Untuk itulah diperlukan adanya peraturan dan pengaturan yang
jelas, yang menjamin kehalalan suatu bahan atau produk pangan.1
sertifikasi dan pencantuman tanda atau tulisan halal pada produk (labelisasi
halal) melalui beberapa regulasi. Akan tetapi, regulasi ini masih terkesan
sektoral dan parsial. Padahal, pangan sebagai kebutuhan dasar manusia yang
tersedia cukup setiap waktu, aman, bermutu, bergizi, dan beragam dengan
dikonsumsi, terutama umat Islam yang wajib dilindungi dan diberi hak
1
H. Anton Apriyantono, Masalah Halal: Kaitan Antara Syar’i, Teknologi dan Sertifikasi,
http://www.azhar.jp/info/local-copies/halal-syari-tek-sertifikasi.html, tanggal akses 18 September
2022.
2
Departemen Agama RI, Panduan Label halal. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2008, hlm. 310. (Dalam Panji Adam, Kedudukan
Label halal Dalam Sistem Hukum Nasional Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen Dalam
Hukum Islam, Fakultas Syariah UNISBA Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), hlm. 150-165.
11
2
Pangan).
3
Hazairin, Demokrasi Pancasila, Rineka Cipta, Jakarta, 1990, hlm. 33-35. (Dalam Panji
Adam, Kedudukan Label halal Dalam Sistem Hukum Nasional Sebagai Upaya Perlindungan
Konsumen Dalam Hukum Islam, Fakultas Syariah UNISBA Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari,
2017), hal 150-165.
3
(labelisasi halal) melalui beberapa regulasi. Akan tetapi, regulasi ini masih
era global ini tidaklah sederhana, bahkan dapat dikatakan memiliki tingkat
kesulitan yang tinggi. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjamin
hak mendapatkan makanan dan minuman yang halal, pertama adanya jaminan
1. Bahwa dipidana penjara atau denda pelaku usaha pangan yang dengan
4
Lukmanul Hakim, “Sayang Ya Label halal Masih Urusan Sukarela”, Majalah Aulia
Nomor 12 Tahun VIII Jumadil Sani-Rajab 1432 H, 2011, hlm. 135.
4
melambung tinggi.
bertahap bedasarkan jenis pangan, dan jenis serta skala usaha produksi
pangan.
menggunakan:
ditetapkan; atau
pemerintah.
5
pidana yang sama setiap orang yang melakukan kegiatan atau proses
sebelum diedarkan.
manusia, persyaratan dan tata cara kemasan pangan dan bahan yang
7. Bahwa dipidana penjara atau denda Setiap orang yang dengan sengaja
kemasan pangan.
10.Bahwa dipidana penjara atau denda pelaku usaha pangan yang dengan
sengaja tidak memiliki izin edar terhadap setiap pangan olahan yang
11.Bahwa dipidana penjara atau denda setiap orang yang dengan sengaja
yang diedarkan.
7
12.Bahwa dipidana penjara atau denda setiap orang yang dengan sengaja
13.Bahwa dipidana penjara atau denda setiap orang yang dengan sengaja
14. Bahwa ancaman pidana diperberat atas tindak pidana tsb, pada poin 5
sampai dengan poin 9, tsb di atas, jika mengakibatkan luka berat atau
15. Bahwa ancaman pidana diperberat lagi jika tindak pidana tsb pada
koorporasi atau badan hukum atau badan usaha, yang diwakili oleh
miliar rupiah).
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di atas jelas kiranya bahwa jika
penjual mencantumkan label halal, maka barang yang dijual harus sesuai
Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, sebagian besar termasuk dalam
9
Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal ini lebih ditujukan untuk
Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dalam ranah
tersebut.
Dalam hukum publik, setiap peraturan yang dibuat pada hakikatnya tidak
hanya mengatur norma (sesuatu yang boleh dan yang dilarang), tetapi juga
sanksi inilah yang merupakan aspek pidana (delik) dari setiap norma yang
berlaku.
Jenis pidana terbagi terbagi dalam 2 kategori, yaitu: pidana pokok dan pidana
Halal, jenis sanksi pidana yang diatur hanya meliputi pidana penjara, dan
terlarang dan tercela oleh undang undang, dalam kaitan dengan kegiatan untuk
penyajian produk berupa barang atau jasa yang terkait makanan, minuman,
obat, kosmetik, produk kimia, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta
Pasal 56, Pelaku Usaha yang tidak menjaga kehalalan produk yang telah
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak
Rp2 miliar-(dua miliar rupiah). Pasal 25 huruf b, pelaku usaha yang telah
Jaminan Produk Halal, setiap orang yang terlibat dalam proses jaminan
produk halal yang tidak menjaga kerahasiaan formula yang tercantum dalam
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling
Oleh itu, ketentuan atau norma pidana atas Jaminan Produk Halal, adalah
2014 tentang Jaminan Produk Halal baru mengatur sanksi bagi pemegang
12
sertifikat halal yang melanggar kewajiban. Tetapi sama sekali, tak tercantum
norma).
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
perundang-undangan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
Hukum Pidana.
D. Kerangka Konseptual
yang terdapat dalam judul proposal skripsi ini, di mana definisi ini berguna
1. Penerapan
adalah hal, cara atau hasil”5. Adapun menurut Lukman Ali bahwa:
5
J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta, 1994, hlm. 1487.
6
Ibid., hlm. 1044.
14
2. Sanksi Pidana
3. Label halal
dari berbagai pihak. Kedudukan label halal dalam sistem hukum Nasional
7
Anonim, Bab II Kajian Teori, https://eprints.uny.ac.id/9331/3/bab%202-
08208241006.pdf, tanggal akses 29 September 2022.
8
Ibid.
9
Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm. 71.
15
Selain itu, Fatwa halal yang dihasilkan oleh MUI ditaati dan dipatuhi oleh
4. Produk Makanan
antara lain:
E. Landasan Teoretis
1. Teori Legislasi
pengundangannya”. 10
terkait dengan politik kriminal atau dikenal dengan kebijakan kriminal dan
10
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbaini, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis
dan Disertasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 2.
11
Ibid., hlm. 33.
17
dikemukakan oleh Marc Ancel yang dikutip Muladi sebagai "the rational
pidana yang baik. Sedangkan dilihat dari sudut politik kriminal, maka
12
Barda Nawawi Arif, Bunga Rampai Kebijakan Hukum pidana, Cet. Kedua, Edisi
Revisi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002, hlm. 1.
13
Muladi, Kapita Selekta System Peradilan Pidana, B.P Undip, Semarang, 1995, hlm. 7.
14
Barda Nawawi Arief, Op.Cit, hlm. 25-26.
18
15
Haryadi, Tinjauan Yuridis Perumusan Sanksi Pidana Bagi Pelaku Tindak Pidana
Korupsi Menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Jo. Undang-undang No. 20 Tahun 2001
Dalam Perspektif Tujuan Pemidanaan, Jurnal Ilmu Hukum Universitas Jambi, Maret 2014,
hlm. 139. https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&user=INKF-G0AAAAJ#d=gs_md_cita-
d&u=%2Fcitations%3Fview_op%3Dview_citation%26hl%3Did%26user%3DINKF-
G0AAAAJ%26citation_for_view%3DINKF-G0AAAAJ%3ASe3iqnhoufwC%26tzom%3D-
420, hlm. 5.
16
Usman dan Andi Najemi, Mediasi Penal di Indonesia: Keadilan, Kemanfaatan, dan
Kepastian Hukumnya, Undang: Jurnal Hukum ISSN 2598-7933 (online); 2598-7941 (cetak),
Vol. 1 No. 1 (2018): 65-83, DOI: 10.22437/ujh.1.1.65-83, hlm. 70.
https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&user=INKF-G0AAAAJ#d=gs_md_cita-
d&u=%2Fcitations%3Fview_op%3Dview_citation%26hl%3Did%26user%3DINKF-
G0AAAAJ%26citation_for_view%3DINKF-G0AAAAJ%3ASe3iqnhoufwC%26tzom%3D-
420, hlm. 5.
19
perbuatan pidana”.18
perundang-undangan”.19
17
Bahder Johan Nasution, Kajian Filosofis Tentang Konsep Keadilan Dari Pemikiran
Klasik Sampai Pemikiran Modern, Jurnal Yustisia Vol. 3 No.2 Mei - Agustus 2014
https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/view/11106/9938, tanggal akses 22 Agustus 2022.
18
Hafrida, Analisis Putusan Hakim Pengadilan Negeri Jambi Terhadap Pengguna/
Pemakai Narkotika Dalam Perspektif Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Di Kota
Jambi, Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora Volume 16, Nomor 1, Hlm. 55-66
ISSN:0852-8349 Januari – Juni 2014, hlm. 59.
19
Sahuri Lasmadi dan Elly Sudarti, Penyuluhan Hukum Tentang Merugikan Keuangan
Negara Kepada Kepala Desa Se Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Guna
Pencegahan Korupsi Pada Pemerintahan Desa, Jurnal Karya Abdi Masyarakat Volume 3
Nomor 2 Desember 2019, p-ISSN:2580-1120 e-ISSN:2580-2178 LPPM Universitas Jambi,
diakses melalui https://scholar.google.co.id/citations?user=cvtqBCgAAAAJ&hl=id, tanggal
akses 30 Agustus 2022.
20
Agar efektif dan berdaya guna, upaya ini dilakukan dengan saling
G. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
dengan karakter keilmuan hukum itu sendiri. Karena itu pemilihan metode
20
Helmi Yunetri dan Abadi B Darmo, Disparitas Penjatuhan Hukuman Pidana Dalam
Perkara Pencurian (362 KUHP) Di Pengadilan Negeri Jambi, Legalitas: Jurnal Hukum
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum Program Magister Ilmu Hukum Universitas
Batanghari Jambi, Abstrak, Vol 1, No 1 (2009).
21
Sahuri Lasmadi dalam Pertanggungjawaban Korporasi Dalam Perspektif Kebijakan
Hukum Pidana, Disertasi Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya, 2003, hlm. 64.
22
Ibid.
21
2. Pendekatan Penelitian
Dilihat dari kajian hukum yang diangkat dari penelitian ini, yaitu
approach).
dan yang akan dijawab, maka pendekatan penelitian yang digunakan dalam
23
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 93.
22
hukum”.24
24
Bahder Johan Nasution, Op. Cit., hlm. 92.
25
Ibid.,
23
dihadapi.
hukum yang relevan dengan objek penelitian ini. Bahan-bahan hukum yang
kepustakaan, di antaranya:
Konsumen.
Pangan.
6) KUHP
c. Bahan tertier
1) Kamus Hukum
yang dibahas untuk memaparkan isi dan struktur atau hubungan hirarkis
H. Sistematika Penulisan
sederhana dengan tujuan untuk dapat memperjelas masalah yang ada, yang
tentang materi yang akan dibahas maka dapat dilihat dalam sistematika berikut
ini:
BAB I PENDAHULUAN
yang digunakan pada bab ke dua, bab pertama ini juga merupakan
HALAL
sanksi pidana dan label halal. Pada bab ini berisikan landasan
UNDANGAN
BAB IV PENUTUP
perundang-undangan.
27
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
HS, Salim dan Erlies Seotiana Nurhaini. Penerapan Teori Hukum Pada
Penelitian Skripsi Dan Disertasi. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2013.
B. Disertasi/Jurnal
Panji Adam, Kedudukan Label halal Dalam Sistem Hukum Nasional Sebagai
Upaya Perlindungan Konsumen Dalam Hukum Islam, Fakultas
Syariah UNISBA Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017).
C. Peraturan Perundang-undangan
Konsumen.
Halal.
Pangan.
D. Internet