Tugas MK Sergius MH
Tugas MK Sergius MH
UNIVERSITAS JAMBI
MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
KELAS: A
MAKALAH
OLEH:
( Penulis )
BAB I
PENDAHULUAN
negara.
1
upaya yang telah dilakukan selama ini dalam rangka memenuhi kewajiban
Undang Nomor 17 Tahun 2003 adalah: “Semua hak dan kewajiban negara
yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
negara dalam bentuk apapun, yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan,
termasuk didalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan
dengan Negara.
Pasal 23C Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
umum yang meliputi baik asas-asas yang telah lama dikenal dalam
antara lain:
2. profesionalitas;
3. proporsionalitas;
3
Ibid.
5
pada harapan dan tantangan global yang dipicu oleh kemajuan di bidang ilmu
Tahun 1945 merupakan norma dasar yang tertinggi yang dijadikan dasar
garis pokok atau sendi-sendi, hak-hak dasar warga negara, hubungan negara
diskresi secara tepat sesuai dengan ketentuaan yang ada, yakni dengan
menjadi dasar akan adanya tindakan diskresi itu sendiri. Dalam konteks yang
sangat besar. Dari anggaran belanja pemerintah baik yang bersumber dari
pengadaan yang baik akan berdampak luas bagi perubahan perilaku, baik di
perintah resmi atau kontrak dari pihak pengguna. Pengadaan barang/jasa pada
harus tunduk pada etika serta norma/peraturan yang berlaku terkait proses
pengadaan barang/jasa.
pengadaan barang/jasa. Jika dilihat dari sisi hukum pengadaan barang/jasa ini
negara (HAN) atau tata usaha negara. Dalam proses ini, pengguna barang/jasa
melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dengan atau tanpa disertai
Dalam proses ini pengguna barang/jasa adalah negara yang diwakili oleh
Perdata) pada buku III tentang Perikatan, dimana disebutkan bahwa perikatan
orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melakukan sesuatu
hlm.
4
Subekti R, Aneka Perjanjian, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992, hlm. 152
10
Hukum perjanjian yang sifatnya timbal balik dimana hak pada satu
pihak merupakan kewajiban pihak lain dan sebaliknya. Hak dan kewajiban
para pihak adalah ketentuan mengenai hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-
Hak dan kewajiban para pihak di atas bisa disebut juga sebagai hak
dan kewajiban yang utama dari para pihak, sementara hak dan kewajiban
Pemerintah.
Pemerintah.
yang lazim dan biasa. Oleh karena itu, birokrasi harus dimungkinkan
usaha.
5
Kementerian Keuangan, Kerukunan Pensiunan, “Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Dan Keuangan Negara”, hlm. 6.
13
setiap hari), maupun pekerjaan yang bersifat sementara yang bersifat investasi,
mekanisme dan aturan internal badan usaha yang bersangkutan yang bertujuan
agar dapat diwujudkan barang/jasa yang diperlukan dengan cara yang efisien,
tertulis (kontrak) yang disetujui oleh dua belah pihak (pihak pengguna dan
15
pada pihak Pejabat Pembuat Komitmen sesuai dengan bunyi Pasal 1 angka 7
telah dibuat.
16
Pengadaan barang dan jasa adalah proyek besar yang dilakukan setiap
intansi Pemerintah. Dana APBN dan APBD memberikan banyak sekali porsi
pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan kelompok atau diri sendiri, dan
bagi abdi negara, baik itu kesalahan yang tidak disengaja maupun akibat
Pemerintahan di Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Indonesia?
17
undangan di Indonesia.
kajian lebih lanjut dalam hal politik hukum keuangan negara terhadap
kepentingan.
BAB II
LANDASAN TEORI
makna yaitu dalam arti sempit dan arti luas, tergantung dari sudat pandang
19
Negara. Keuangan Negara adalah urat nadi negara, tanpa uang negara
tidak dapat menjalankan hidupnya. Keuangan dari rumah tangga negara ini
Adapun hakikat atau falsafah APBN itu menurut Rene Stourm adalah
pendapatan dan belanja, kedudukan DPR lebih kuat dari pemerintah. Hal
APBN.
Kedua, karena sifat plastis dari definisi Keuangan Negara yang ada
maka Keuangan Negara pun dapat didefinisikan dalam arti luas. Sudut
ketiga Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atas
dan mengurangi kemandirian yang menjadi ciri dasar suatu badan hukum
karena semua keuangan dalam APBD dan BUMN (Persero) serta BUMD
disebut sebagai Keuangan Negara, padahal sangat jelas dari sudut sistem
Keuangan Negara. Dengan demikian, secara tegas dari segi yuridis dan
Kondisi demikian pun telah diadopsi oleh Pasal 6 Ayat (1) Undang-
Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
melalui Pasal 23E Ayat (1) Undang Undang Dasar Negara Republik
administrasi negara.
b. Harun Al Rasyid
interpretatie). Awalan “ke” dan akhiran “an” yang ditambahkan pada kata
Pengertian ini tentu saja terlalu luas sehingga tidak memberikan kepastian
Pemerintah.
23
(1) dan (2), yang pada Ayat (1) kurang lebih berarti “dibentuk sebuah
Ayat (5) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dan Pasal 117 Ayat (1) IS yang mengatur soal anggaran negara. Dapat
Undang.”
dengan APBN yang sudah disetujui oleh DPR. Kebenaran dari analisis di
atas dapat diuji dengan penjelasan Pasal 23 Ayat (5) Undang Undang
Negara” yang tercantum dalam Pasal 23 Ayat (5) Undang Undang Dasar
c. A. Hamid S. Attamimi
DPR itu, perlu adanya BPK. Jadi, meskipun di dalam Ayat (5) sendiri
25
APBN perlu dikaji kembali sebab apabila keduanya memiliki arti yang
sama tidak perlu diatur dalam ayat terpisah. Pengertian kata ditetapkan
APBN). Karena Ayat (5) yang menyebut tentang “Keuangan Negara” itu
demikian juga dengan Ayat (5) dapat ditarik kesimpulan lebih lanjut yang
dimaksud dengan Keuangan Negara ialah antara lain APBN. Dengan kata
secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan
luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya.
baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara
sebagai berikut:
tempat pendaftaran dan batas waktu pendaftaran, dimana dan kapan saat
pemborong.
Pelelangan.
bangunan.
debitur wanprestasi.
Bank Garansi yang berupa jaminan penawaran atau jaminan tender dan
APBN.
dengan biaya yang murah dan bertanggung jawab, maka kepada para
pelulusan.
keadaan pasar baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka menengah.
a. Dokumen Administasi:
b. Dokumen Teknis:
c. Dokumen Harga:
BAB III
PEMBAHASAN
moneter dan sub bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan. Dalam
Undang tentang Keuangan Negara perlu menjabarkan aturan pokok yang telah
yang meliputi baik asas-asas yang telah lama dikenal dalam pengelolaan
Keuangan Negara, seperti asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan, dan
anggaran keluaran (MAK) karena untuk satu jenis belanja, ada MAK yang
diciptakan untuk belanja rutin dan ada MAK lain yang ditetapkan untuk
dilakukan karena anggaran belanja rutin tidak dibatasi pada pengeluaran untuk
6
Anggito Abimanyu, Format Anggaran Terpadu Menghilangkan Tumpang Tindih,
Kompas, Mei 2014 dalam Suminto, Pengelolaan APBN dalam Sistem Manajemen Keuangan
Negara, Makalah sebagai bahan penyusunan Budget in Brief 2004 (Ditjen Anggaran, Kementerian
Keuangan).
7
Ibid.
35
terhadap asset dan kewajiban yang dimiliki proyek tersebut. Hal ini selain
Pertama, dalam format dan struktur I-account yang baru, belanja negara
tetap dipisahkan antara belanja pemerintah pusat dan belanja untuk
daerah, karena pos belanja untuk daerah yang berlaku selama ini tidak
dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu pos belanja negara
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003;
Kedua, semua pengeluaran negara yang sifatnya bantuan/subsidi dalam
format dan struktur baru diklasifikasikan sebagai subsidi; dan Ketiga,
semua pengeluaran negara yang selama ini mengandung‟ nama lain-
lain yang tersebar di hampir semua pos belanja negara, dalam format
dan struktur baru diklasifikasikan sebagai belanja lain-lain.9
8
Ibid., hlm.25
9
Ibid., hlm.26.
36
anggaran;
3) Bendahara pengeluaran;
menandatangani SPM.
Darurat
PA/KPA:
atau
huruf a).
berikut:
diperlukan);
penyelesaian pekerjaan;
ULP/Pejabat Pengadaan;
39
dipertanggungjawabkan;
bersangkutan.
Kontrak/SPK.
41
Penanganan Darurat
ULP/Pejabat Pengadaan.
gugur.
dipertanggungjawabkan.
42
negosiasi;
setuju dengan usulan Kelompok Kerja ULP dengan alasan yang sesuai
memuat:
Kontrak/SPK.
yang terjadi. Sanksi hukum yang akan dibahas adalah sanksi hukum yang
berakibat tidak dapat mengikuti proses tender kurang lebih selama 2(dua)
jaminan pelaksanaan.
Negara
undangan, dalam hal ini Perpres Nomor 12 Tahun 2021. Oleh karenanya
disiplin ringan. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari: (a) teguran
lisan; (b) teguran tertulis; (c) pernyataan tidak puas secara tertulis.
yang bersangkutan.
(1) menyatakan bahwa “Setiap pejabat negara dan pegawai negeri bukan
lembaga/gubernur/bupati/walikota.
dilakukan oleh aparat penegak hukum. Kerja sama dan dukungan tersebut
saksi atau sebagai tersangka, jika memang ijin tersebut diperlukan sesuai
Pidana Korupsi. Sampai saat ini ada dua Pasal yang paling sering
menentukan:
49
Pasal 2
Pasal 3
Keuangan Negara.
50
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
pemerintahan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Soemitro, Rochmat H., Peradilan Tata Usaha Negara, PT. Eresco, Cetakan
Ketiga, Bandung, 1993.
B. Jurnal/Karya Ilmiah
C. Kamus
Tim Penyusun Kamus. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka,
Jakarta.
D. Peraturan Perundang-Undangan