7/Sep/2017
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Telly
Sumbu, SH, MH; Fernado J. M. M. Karisoh, SH, MH
2 3
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia
13071101213 Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan I. Umum.
140
Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017
141
Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017
Pangan, berkaitan dengan sanksi pidana yang diedarkan sebagaimana dimaksud dalam
dapat dikenakan apabila terbukti secara sah Pasal 77 ayat (2). (Pasal 137).
melakukan tindak pidana. 6. Melakukan Produksi Pangan untuk
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum diedarkan, yang dengan sengaja
yang berlaku sebagaimana diatur dalam menggunakan bahan apa pun sebagai
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Kemasan Pangan yang dapat melepaskan
Tahun 2012 tentang Pangan, Pasal 133 sampai cemaran yang membahayakan kesehatan
dengan Pasal 145, maka dapat dipahami manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal
bentuk-bentuk tindak pidana yang dilakukan 83 ayat (1). (Pasal 138).
oleh korporasi yang perlu dilakukan penyidikan 7. Dengan sengaja membuka kemasan akhir
oleh penyidik, sebagai berikut: Pangan untuk dikemas kembali dan
1. Dengan sengaja menimbun atau menyimpan diperdagangkan sebagaimana dimaksud
melebihi jumlah maksimal sebagaimana dalam Pasal 84 ayat (1). (Pasal 139).
dimaksud dalam Pasal 53 dengan maksud 8. Memproduksi dan memperdagangkan
untuk memperoleh keuntungan yang Pangan yang dengan sengaja tidak
mengakibatkan harga Pangan Pokok menjadi memenuhi standar Keamanan Pangan
mahal atau melambung tinggi (Pasal 133). sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat
2. Melakukan Produksi Pangan Olahan tertentu (2). (Pasal 140).
untuk diperdagangkan, yang dengan sengaja 9. Dengan sengaja memperdagangkan Pangan
tidak menerapkan tata cara pengolahan yang tidak sesuai dengan Keamanan Pangan
Pangan yang dapat menghambat proses dan Mutu Pangan yang tercantum dalam
penurunan atau kehilangan kandungan Gizi label Kemasan Pangan sebagaimana
bahan baku Pangan yang digunakan dimaksud dalam Pasal 89. (Pasal 141).
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat 10. Dengan sengaja tidak memiliki izin edar
(1). (Pasal 134). terhadap setiap Pangan Olahan yang dibuat
3. Menyelenggarakan kegiatan atau proses di dalam negeri atau yang diimpor untuk
produksi, penyimpanan, pengangkutan, diperdagangkan dalam kemasan eceran
dan/atau peredaran Pangan yang tidak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat
memenuhi Persyaratan Sanitasi Pangan, (1). (Pasal 142).
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat 11.Dengan sengaja menghapus, mencabut,
(2). (Pasal 135). menutup, mengganti label, melabel
4. Melakukan Produksi Pangan untuk diedarkan kembali, dan/atau menukar tanggal, bulan,
yang dengan sengaja menggunakan: a. dan tahun kedaluwarsa Pangan yang
bahan tambahan Pangan melampaui diedarkan sebagaimana dimaksud dalam
ambang batas maksimal yang ditetapkan; Pasal 99. (Pasal 143).
atau b. bahan yang dilarang digunakan 12. Dengan sengaja memberikan keterangan
sebagai bahan tambahan Pangan atau pernyataan yang tidak benar atau
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat menyesatkan pada label sebagaimana
(1). (Pasal 136). dimaksud dalam Pasal 100 ayat (2). (Pasal
5. Memproduksi Pangan yang dihasilkan dari 144).
Rekayasa Genetik Pangan yang belum 13. Dengan sengaja memuat keterangan atau
mendapatkan persetujuan Keamanan pernyataan tentang Pangan yang
Pangan sebelum diedarkan sebagaimana diperdagangkan melalui iklan yang tidak
dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) dan benar atau menyesatkan sebagaimana
melakukan kegiatan atau proses Produksi dimaksud dalam Pasal 104 ayat (2). (Pasal
Pangan dengan menggunakan bahan baku, 145).
bahan tambahan Pangan, dan/atau bahan
lain yang dihasilkan dari Rekayasa Genetik B. Penyidikan Terhadap Tindak Pidana
Pangan yang belum mendapatkan Korporasi Di Bidang Pangan
persetujuan Keamanan Pangan sebelum Bila mengacu kepada tujuan sistem
peradilan pidana itu, bisa diartikan sebagai
142
Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017
143
Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017
11
Ibid, hal. 83
12
Muhammad Yamin, Op.Cit, hal. 89-90.
13 14
Ibid, hal. 90. Ibid, hal. 90.
144
Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017
Sistem peradilan pidana tidak terlepas dari masyarakat dapat berperan serta melalui
pembicaraan upaya penanggulangan kejahatan. pelaksanaan produksi, distribusi, perdagangan,
Upaya penanggulangan kejahatan dapat konsumsi Pangan, penyelenggaraan Cadangan
dilakukan dengan sarana penal ataupun sarana Pangan Masyarakat, pencegahan dan
non-penal. Penanggulangan kejahatan dengan penanggulangan rawan Pangan dan Gizi,
sarana penal, yaitu upaya penanggulangan penyampaian informasi dan pengetahuan
kejahatan dengan sarana hukum pidana. Pangan dan Gizi, pengawasan kelancaran
Penggunaan sarana hukum pidana untuk penyelenggaraan Ketersediaan Pangan,
penanggulangan kejahatan, operasional keterjangkauan Pangan, Penganekaragaman
bekerjanya lewat sistem peradilan pidana Pangan, Keamanan Pangan, dan/atau
(criminal justice system).15 peningkatan Kemandirian Pangan rumah
Mardjono Reksodiputro menulis bahwa tangga. Masyarakat dapat juga menyampaikan
proses peradilan pidana merupakan suatu permasalahan, masukan, dan/atau
rangkaian kesatuan (continuum) yang penyelesaian masalah Pangan kepada
menggambarkan peristiwa yang maju secara Pemerintah dan Pemerintah Daerah.19
teratur, mulai dari penyelidikan, penangkapan, Sebagaimana telah diuraikan maka
penahanan, penututan, diperiksa pengadilan, pentingnya penyidikan terhadap tindak pidana
diputus oleh hakim, dipidana dan akhirnya di bidang pangan yang apabila dilakukan oleh
kembali ke masyarakat.16 korporasi memerlukan dukungan dari
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 masyarakat, karena penyidik memerlukan
tentang Hukum Acara Pidana yang selanjutnya laporan berdasarkan fakta-fakta yang jelas dan
lebih dikenal dengan sebutan Kitab Undang- benar mengenai adanya peristiwa pidana di
Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) lahir bidang pangan yang dilakukan oleh korporasi.
dalam rangka untuk mewujudkan cita-cita Berdasarkan laporan dan pengaduan
hukum nasional yaitu memiliki undang-undang masyarakat, maka kelancaran proses
hukum acara pidana baru yang memiliki ciri penyidikan dapat tercapai dan bentuk-bentuk
kodifikatif dan unifikatif berdasarkan Pancasila tindak pidana yang terbukti secara sah
dan Undang-Undang Dasar 1945.17 dilakukan oleh korporasi dapat diungkapkan
Sumber utama Hukum Acara Pidana di kebenarannya dalam proses secara hukum dan
Indonesia adalah Kitab Undang-Undang Hukum dapat dikenakan sanksi pidana.
Acara Pidana (KUHAP). Sebagai sebuah
kodifikasi di bidang hukum acara pidana, secara PENUTUP
konseptual KUHAP seharusnya tidak hanya A. KESIMPULAN
berisikan kumpulan aturan saja, tetapi juga 1. Bentuk-bentuk tindak pidana korporasi di
terdapat asas-asas hukum acara pidana. bidang pangan dapat menimbulkan kerugian
Sebagai sebuah “lex generalis” di bidang hukum bagi masyarakat. Oleh karena itu
KUHAP juga berlaku terhadap semua proses pemberlakuan sanksi pidana sebagaimana
hukum acara pidana pada pelaksanaan undang- diatur dalam Undang-Undang Republik
undang hukum pidana khusus kecuali dalam Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang
“lex specialist” tersebut diatur lain. Berkaitan Pangan, terhadap pengurus korporasi
dengan hal tersebut, maka tidak berlebihan jika berupa pidana denda dan pidana penjara
dikatakan bahwa pembaharuan KUHAP pada dan untuk korporasi berupa pidana denda
hakikatnya adalah pembaharuan hukum acara dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana
pidana18 denda terhadap perseorangan, apabila
Dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan, korporasi yang sesuai dengan tahapan
Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan, peradilan yaitu penyelidikan, penyidikan,
penuntutan dan pemeriksaan di sidang
pengadilan telah terbukti secara sah
15
Petrus Irwan Panjaitan & Chairijah, Op.Cit, hal. 37. melakukan tindak pidana pangan.
16
Ibid, hal. 9
17
Al. Wisnubroto dan G. Widiartana, Pembaharuan Hukum
Acara Pidana, Cetakan Ke-1, PT. Citra Aditya Bakti,
19
Bandung, 2005, hal. 7. Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia
18
Ibid, hal. vii. Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan I. Umum.
145
Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017
2. Penyidikan terhadap tindak pidana korporasi Hamzah Andi, Terminologi Hukum Pidana, Sinar
di bidang pangan dilakukan oleh pejabat Grafika, Jakarta, 2008.
polisi negara Republik Indonesia, dan Kristiyanti Tri Siwi Celina, Hukum Perlindungan
pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang Konsumen, Cetakan Pertama, Sinar
lingkup tugas dan tanggung jawabnya di Grafika, Jakarta, 2008.
bidang pangan yang diberi wewenang Lubis Sofyan, Mengenai Hak Konsumen dan
khusus sebagai penyidik untuk melakukan Pasien, Cet. 1. Pustaka Yustisia,
penyidikan dalam tindak pidana di bidang Yogyakarta, 2009.
Pangan sesuai dengan ketentuan peraturan Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana,
perundang-undangan di bidang Hukum Cetakan Pertama, Sinar Grafika,
Acara Pidana, harus dengan cermat dan teliti Jakarta, 2011.
dalam melakukan penyidikan untuk Marbun Rocky, Deni Bram, Yuliasara Isnaeni
menemukan bukti-bukti telah terjadi tindak dan Nusya A., Kamus Hukum Lengkap
pidana, karena kejahatan korporasi biasanya (Mencakup Istilah Hukum &
dilakukan secara terstruktur dan Perundang-Undangan Terbaru, Cetakan
terorganisasi. Pertama, Visimedia, Jakarta. 2012.
Marpaung Leden, Asas-Teori-Praktik Hukum
B. SARAN Pidana, Sinar Grafika. Cetakan Kedua,
1. Untuk mencegah terjadinya bentuk-bentuk Jakarta, 2005.
tindak pidana korporasi di bidang pangan, Masriani Tiena Yulies, Pengantar Hukum
maka diperlukan upaya peningkatan peran Indonesia, Cetakan Kelima, Sinar
oleh pemerintah pusat dan pemerintah Grafika, Jakarta, November 2009.
daerah untuk melakukan pemantauan, Miru Ahmadi dan Sutarman Yodo, Hukum
evaluasi, dan pengawasan secara berkala Perlindungan Konsumen, PT
terhadap kegiatan atau proses produksi, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008.
penyimpanan, pengangkutan, dan/atau Muhamad Abdulkadir, Hukum dan Penelitian
Peredaran Pangan oleh Pelaku Usaha Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Pangan serta penindakan perlu 2004.
diberlakukan secara tegas sesuai prosedur Muladi dan Dwidja Priyatno,
hukum apabila ditemukan bukti-bukti yang Pertanggungjawaban Pidana Korporasi,
sah mengenai keterlibatan korporasi dalam Kencana Prenada Media Group,
melakukan tindak pidana di bidang pangan. Jakarta, 2010.
2. Penyidikan terhadap tindak pidana korporasi Mulyadi Mahmud dan Feri Antoni Surbakti,
di bidang pangan dapat dilaksanakan secara Politik Hukum Pidana Terhadap
efektif, apabila ada dukungan dan bantuan Kejahatan Korporasi, Cetakan Pertama,
dari masyarakat atau konsumen untuk PT. Sofmedia, Jakarta, 2010.
melaporkan peristiwa-peristiwa yang Notoatmodjo Soekidjo, Etika & Hukum
terjadi sesuai dengan apa yang dilihat, Kesehatan, Rineka Cipta, PT. Rineka
didengar atau dialami sendiri telah Cipta, Jakarta, 2010.
mengarah pada unsur-unsur tindak pidana Panjaitan Irwan Petrus & Chairijah, Pidana
yang dilakukan oleh korporasi, Penjara Dalam Perspektif Penegak
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Hukum Masyarakat dan Narapidana,
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 CV. Indhili. Co, Jakarta, Juni 2009.
tentang Pangan. Masyarakat perlu Prodjodikoro Wirjono, Asas-asas Hukum Pidana
melakukan pengawasan terhadap di Indonesia, PT. Refika Aditama,
kelancaran penyelenggaraan Ketersediaan Cetakan Keempat, Bandung, Februari
Pangan, keterjangkauan pangan, 2011.
penganekaragaman pangan, dan keamanan Sastrawijaya Tresna, Pencemaran Lingkungan,
pangan. Cet. 2. Rineka Cipta, Jakarta, 2009.
Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian
DA FTAR PUSTAKA Hukum Normatif Suatu Tinjauan
146
Lex et Societatis, Vol. V/No. 7/Sep/2017
INTERNET
https://www.jawapos.com/tag/133050/guda
ng-penimbunan-digerebek.Gudang
Penimbunan Digerebek, Sita 1.161 Ton Beras
Subsidi. 21 Jul 2017 10:46 | editor : Yusuf
Asyari. Diakses 10/22/2017. 5.33 PM.
http://www.beritasatu.com/Kasus Dugaan
Penimbunan Beras di Kemayoran Berhasil
Dibongkar. Oleh: Bayu Marhaenjati / YUD |
Selasa, 23 Mei 2017 | 20:18 WIB. Diakses
10/22/2017.5:24.PM.
http://www.mediaindonesia.com/news/list/me
gapolitan. Polisi Ungkap Penimbunan Beras dan
Gula di Kemayoran, Selasa, 23 May 2017 22:23
WIB. Diakses 10/22/2017. 5.33 PM.
https://news.detik.com/beritaSelasa 23 Mei
2017, 18:02 WIB. Polisi Sita 86 Ton Beras
Kemasan Palsu di Gudang Kemayoran. Mei
Amelia R – detikNews. diakses10/22/2017.
5.31.PM.
147