Anda di halaman 1dari 4

LEGAL OPINION

(PENDAPAT HUKUM)

Dengan Hormat,
Merujuk pada penugasaan Lawyering Class yang akan di selenggarakan besok pada hari
Minggu, 30 Juli 2023. Maka saya Sabiq Langlang Buono akan memberikan pendapat hukum
(Legal Opinion) terkait dengan dugaan tindak pidana didalam hubungan asmara antara Toni
dan Tina.

A. Posisi Kasus
Tina & Toni berpacaran kurang lebih 4 tahun, selama menjalin hubungan mereka selalu
bertengkar. Toni sering melakukan tindakan kasar seperti: mendobrak pintu, melempar telur
busuk, mendorong hingga terjatuh, menusuk ban dengan pisau, mengepalkan tangan seperti
ingin memukul, dan memberikan kalimatkalimat ancaman. Tina berniat ingin mengakhiri
hubungan dengan Toni karena perilaku kasarnya.
Tanggal 15 Desember 2021, mereka berdua bertengkar Tina memblokir nomer Toni. Toni
menghubungi Nana teman kos Tina menanyakan keberadaanya. Tina memberitahu Nana
bahwa dia ingin mengakhiri hubungannya dengan Toni karena takut dengan perilaku kasar
Toni.
Di sore harinya Toni menghampiri kos Tina berniat mengantar untuk berangkat kerja (shift
sore), Tina menolak untuk diantar kerja (shift sore) karena mereka sedang bertengkar hal itu
disampaikan ke Lisa teman kerja Tina. Toni memaksa dengan marah agar Tina mau diantar
kerja (shift sore), karena takut Tina terpaksa mengiyakan diantar kerja. Toni gas kencang
motor dan hampir membuat Tina terjatuh. Sampailah Tina di tempat kerjanya diantar Toni.
Malam jam 22.00 Tina berjalan kaki pulang kerja bersama Lisa, ditengah jalan Toni ternyata
sudah menunggu Tina. Toni memaksa agar Tina naik ke motor bersamanya walaupun Tina
menolak karena takut hal tersebut juga disampaikan ke pada Lisa. Toni terus mengikuti Tina
dan memaksanya untuk naik ke motor, akhirnya Tina naik motor Bersama Toni dan
meninggalkan Lisa.
Pukul 00.00 WIB Nana mendapat kabar dari Toni bahwa Tina terjatuh dari motor dan saat ini
berada di rumah sakit. Tina terjatuh dari motor saat dibonceng oleh Toni karena Tina
berusaha mengikat tali sepatu saat berada di atas motor. Pukul 03.00 WIB dokter menyatakan
bahwa Tina meninggal dunia.
Toni yang saat itu berada di rumah sakit bersama Nana menanyakan keberadaan handhone
milik Tina. Nana memberitahu bahwa pada waktu itu Tina meninggalkan handphone di kos,
Toni pun meminta Nana untuk mengambilkan handphone Tina. Keesokan harinya setelah
Toni mendapatkan handphone milik Tina, Toni pergi dan tidak pernah terlihat lagi.

B. Isu Hukum
1. Telah dihentikan proses penyelidikan oleh Penyelidik Satuan Lalu Lintas Polres, karena:
a. Anggota Lantas Polsek Pangkalan Kelinci, Supratman, menyatakan bahwa ia tidak
menemukan bukti petunjuk yang mengarah terjadinya kecelakaan lalu lintas, karena
di TKP tidak ada pecahan ataupun gores di aspal, bercak darah dan juga bekas rem;

b. Warga yang tinggal 15-20 Meter dari TKP, Setiawan, menyatakan bahwa tidak
melihat adanya kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada hari Rabu tanggal 15
Desember 2021 sekitar pukul 23.00 WIB di Pangkalan Kelinci berupa kecelakaan lalu
lintas tunggal sepeda motor yang dikendarai Toni membawa penumpang Tina;

c. Berdasarkan visum et repertum dari dr. Nabila Arafah, dokter Rumah Sakit Umum
Segarra, Tina ditemukan mengalami luka terbuka di belakang kepala dengan ukuran
Panjang 3x2 dan lebar 1cm dengna pendarahan aktif, memar berat di punggung
tangan kanan dan kiri, bagian pergelangan tangan, dan jari di tangan, beserta luka
lecet di lutut kaki kanan.

d. Berdasarkan ekshumasi dan autopsi mayat Tina oleh Ahli Kedokteran Forensik dan
Medikolegal, yakni Taufik Awaluddin tertanggal 10 Februari 2023, menyatakan
bahwa sebab mati pada mayat ini akibat kekerasan oleh karena benda tumpul pada
kepala, dan bukan disebabkan oleh kecelakaan sepeda motor.

2. Bahwa, hingga kini, tidak diketahui dimana keberadaan handphone Tina, selepas
Nanamemberikannya kepada Toni di Rumah Sakit Umum Segarra;
3. Bahwa, berdasarkan keterangan keluarga dan teman, Tina tidak memiliki riwayat penyakit
apapun;
4. Bahwa, Toni sekarang tidak diketahui keberadaannya, dimana ia bekerja sebagai Tenaga
KerjaIndonesia (TKI) di luar negeri;

C. Permasalahan Hukum:
1. Apakah perbuatan Toni memenuhi unsur-unsur tindak pidana karena kealpaannya
menyebabkan orang mati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 359 KUHP?
2. Apakah perbuatan Toni memenuhi unsur-unsur tindak pidana penganiayaan yang
mengakibatkan korban meninggal dunia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 ayat
(3) KUHP?

D. Analisis Hukum
Berdasarkan kasus posisi, fakta-fakta dan hasil dari Penyelidikan Satuan Lalu Lintas Polres
perbuatan Toni menurut hemat kami memenuhi unsur-unsur tindak pidana penganiayaan
sebagaimana dimaksud didalam Pasal 351 ayat (3) KUHP.
Pasal 351 KUHP
1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun.
3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
Mengenai penganiayaan dalam Pasal 351 KUHP, R. Soesilo dalam bukunya yang
berjudul Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal menjelaskan undang-undang tidak memberi ketentuan apakah
yang diartikan dengan “penganiayaan” itu. Menurut yurisprudensi, maka yang diartikan
dengan “penganiayaan” yaitu sengaja menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan),
rasa sakit, atau luka. Tindakan-tindakan di atas, harus dilakukan dengan sengaja dan tidak
dengan maksud yang patut atau melewati batas yang diizinkan.
Dalam hal ini berdasarkan hasil dari Penyelidikan yang dilakukan oleh Penyelidik Satuan Lalu
Lintas Polres dan Berdasarkan ekshumasi dan autopsi mayat Tina, menyatakan bahwa sebab
mati pada mayat ini akibat kekerasan oleh benda tumpul pada kepala, dan bukan disebabkan
oleh kecelakaan sepeda motor. Sehingga unsur-unsur tindak pidana karena kealpaannya
menyebabkan orang mati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 359 KUHP tidak terpenuhi.
Didalam teori kausalitas perbuatan yang dilakukan Toni selama menjalin hubungan dengan
Tina sampai kematiannya memiliki hubungan sebab dan akibat. Dalam hal ini perbuatan kasar
Toni selama menjalin hubungan dengan Tina menjadi suatu sebab dari bukti-bukti
penganiyaan yang mengakibatkan kematian Tina.

Anda mungkin juga menyukai