Anda di halaman 1dari 8

PENDAPAT HUKUM TENTANG PEMBUNUHAN BERENCANA DAN

PEMERKOSAAN TERHADAP WANITA BERUSIA 21 TAHUN DI HOTEL MELATI


KOTA MALANG

Disusun oleh :

Kelas B

MALANG
2021

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...……………………………………………………………………1

DAFTAR ISI...……………………………………………………………………………2

KASUS POSISI…………………………………………………………...……………...3

SUMBER HUKUM………………………………………………………………………5

ISU HUKUM……….…………………………………………………………………… 5

ANALISIS……...…………………………………...……………………………………6

KESIMPULAN DAN PEMBATASAN………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….8

2
PENDAPAT HUKUM TENTANG PEMBUNUHAN BERENCANA DAN
PEMERKOSAAN TERHADAP WANITA BERUSIA 21 TAHUN DI HOTEL
MELATI KOTA MALANG

Oleh :

Kelas B

I. KASUS POSISI
1. Bahwa pada Hari Jum’at 14 Februari 2020 pukul 14.00 WIB, korban Yanyan
check in di Hotel Melati, Malang untuk melakukan pekerjaannya sebagai
Pekerja Sex Komersial (PSK). Yang dimana korban menjalankan
pekerjaannya tersebut menggunakan aplikasi MeChat.
2. Bahwa pada pukul 17.00 WIB terduga pelaku Fulan 25, memesan jasa korban
melalui aplikasi MeChat.
3. Bahwa pada pukul 19.00 WIB terduga pelaku Dono 23, memesan jasa korban
melalui aplikasi MeChat setelah terduga pelaku Fulan.
4. Bahwa pada pukul 21.00 WIB terduga pelaku Farhan 30 (GOJEK) mendapat
order makanan dari korban Yanyan dan hanya mengantar makanan korban
sampai kedepan pintu kamar.
5. Bahwa pada pukul 23.00 WIB terduga pelaku Bona 22 (rekan korban),
mendatangi korban untuk membicarakan permasalahan utang piutang mereka
sebelumnya.
6. Bahwa pada pukul 06.30 WIB terduga pelaku Adi 27 (CS), menemukan mayat
korban tergeletak di bathtub dalam keadaan bersimbah darah.

Dari kasus diatas disimpulkan alur cerita sebagai berikut :

Korban Yanyan merupakan PSK yang sedang menjalankan pekerjaannya seperti biasa
melalui aplikasi MeChat, Pada tanggal 14 Februari 2020 pukul 14.00 korban check in di
Hotel Melati, Malang. Pelanggan pertamanya adalah Fulan 25, pelanggan kedua adalah Dono
23, kemudian setelah pelanggan terakhir (Dono) korban Yanyan memesan makanan melalui
aplikasi GOJEK yang drivernya bernama Farhan 30. Setelah memesan makanan korban
didatangi oleh terduga pelaku Bona 22, yang merupakan rekan korban untuk membicarakan
permasalahan mereka sebelummnya yakni masalah utang piutang, dari pembicaraan tersebut
terjadi cekcok diantara korban dan terduga pelaku Bona, diduga korban melontarkan kalimat
yang menyinggung perasaan terduga pelaku Bona yang sudah emosi dan dendam. Sehingga
terduga pelaku Bona yang memang sudah merencanakan untuk membunuh korban pada
malam itu juga, terduga pelaku Bona mengambil pisau yang telah ia bawa dari kost pasangan
sesama jenisnya (Adi) dan menusukkannya kepada korban Yanyan hingga menembus kemeja
dan perut bagian kanan korban. Setelah penusukan terjadi dan korban mengalami pendarahan
dan kemudian lemas tersangka Bona berinisiatif untuk memperkosa korban dalam keadaan
lemas,kemudian tersangka Bona membuka secara paksa kemeja korban sehingga kancing

3
korban berserakan dilantai dan pelaku Bona memperkosa korban di kamar mandi, kemudian
membiarkannya mati lemas didalam bathtub kamar mandi.

Setelah tersangka Bona puas melampiaskan nafsunya dan memastikan korban telah
meninggal karena kehabisan darah, tersangka Bona menghubungi rekan sekaligus pasangan
sesama jenisnya (Adi) pada malam itu juga yang bekerja sebagai Cleaning Service di Hotel
tersebut untuk menjalankan rencana mereka selanjutnya, yaitu dengan skenario tersangka Adi
memberikan laporan palsu bahwa dia telah menemukan korban penususkan pada pagi hari
setelah tersangka Bona melakukan penusukan, kemudian tersangka Bona pergi meninggalkan
kamar korban tetapi lupa membawa pisau yang digunakannya untuk menusuk korban dan
juga lupa menutup pintu kamar dengan rapat, Pagi harinya tersangka Adi menemukan pintu
kamar korban tidak tertutup rapat dan saat terduga pelaku Adi mengetuk pintu tidak ada
respon dari korban, kemudian terduga pelaku Adi masuk dan menemukan mayat korban
tergeletak di bathtub kamar mandi dengan bersimbah darah disaat terduga pelaku Adi
menjalankan rutinitasnya berkeliling untuk membersihkan kamar-kamar hotel, kemudian
terduga pelaku Adi melaporkan penemuan mayat tersebut kepada atasannya dan memberikan
keterangan kepada polisi bahwa semalam saat dia berjalan di lorong kamar korban, dia
melihat seorang driver GOJEK sedang berdiri didepan pintu kamar korban agar polisi curiga
bahwa driver GOJEK tersebutlah pelakunya, yang sebenarnya tersangka Adi telah
mengetahui bahwa yang membunuh korban adalah rekan/pasangan sesama jenisnya sendiri
yaitu Bona.

Dari hasil penyelidikan dan penyidikan polisi, telah ditemukan dan ditetapkan :

1. Bahwa tersangka Bona ditetapkan sebagai pelaku utama didalam kasus pembunuhan
berencana dan pemerkosaan, yang dimana pelaku dan korban merupakan rekan,
pelaku dan korban sebelumnya memiliki permasalahan utang piutang dimana pelaku
Bona mempumyai hutang sebesar Rp. 20.000.000 pada korban. Namun pelaku Bona
tidak mampu melunasi hutang tersebut ditambah lagi pelaku tidak terima atas
perkataan korban yang menghina pelaku dengan perkataan yang tidak pantas,
sehingga dia menyimpan dendam dan berencana untuk membunuh korban dihotel
dimana tempat korban biasa menjalankan pekerjaannya sebagai PSK, sekaligus
melampiaskan nafsunya kepada korban yang sedang lemas karena pendarahan.
Dibuktikan dengan rekaman CCTV yang menunjukan siapa orang terakhir yang
mengunjungi korban dan barang bukti sebilah pisau yang terdapat sidik jari pelaku
Bona.
2. Bahwa tersangka Adi ditetapkan sebagai pelaku pembantu pembunuhan berencana
tersebut disebabkan pelaku Adi memberikan keterangan palsu (Bona dan Adi
merupakan sepasang kekasih sesama jenis). Dibuktikan dari chat WA antara pelaku
Bona dengan Adi.
3. Bahwa tersangka Fulan,Dono dan Farhan ditetapkan sebagai saksi dan dimintai
kesaksiaanya untuk kepentingan penyidikan dan pengadilan. Dibuktikan dari chat dan
bukti transaksi dengan korban melalui ponsel yang dijadikan barang bukti.
4. Bahwa telah ditemukan dan ditetapkan sebagai Barang Bukti berupa:

4
- Ponsel korban yang berisikan riwayat transaksi dan chat antara korban,pelaku dan
saksi.
- Ponsel pelaku Bona dan Adi.
- Sebilah pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk korban.
- Kemeja dan pakaian korban lainnya yang dikenakan saat terjadi pembunuhan.
- Rekaman CCTV hotel (Barang Bukti Perluasan)

5. Bahwa telah ditetapkan sebagai Alat Bukti berupa:


- Keterangan Saksi (Fulan,Dono dan Farhan)
- Keterangan Ahli (Penjelasan Dokter Forensik bahwa jeda waktu antara penusukan
hingga tewasnya korban menunjukan kecocokan dengan kronolgi atau kesaksian
dari pelaku dan saksi serta ditemukan sel Sperma Bona di alat kelamin korban)
- Surat (Buku Tamu Hotel,Nota pembelian makanan dari driver GOJEK dan Struk
Bukti Transfer dari korban ke Bona)
- Keterangan Terdakwa (Yang mengakui semua tindakannya)

II. SUMBER HUKUM

1. Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana


Pasal 340
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa
orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana dengan pidana mati atau
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.
2. Pasal 56 KUHP
 Di pidana sebagai pembantu (medeplichtige) sesuatu kejahatan mereka yang
sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan
 Mereka yang sengaja memberi kesempatan sarana atau keterangan untuk
melakukan kejahatan.

3. Pasal 55 KUHP
(1) Dipidana sebagai pembuat (dader) suatu perbuatan:
1. Mereka yang melakukan,yang menyuruh lakukan dan yang turut serta melakukan
perbuatan ;
2. Mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, dengan menyalahgunakan
kekuasan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan

5
memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain
supaya melakukan perbuatan.

4. Pasal 286 KUHP

Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal diketahui
bahwa wanita itu dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun.

III. ISU HUKUM

Isu satu: Pasal manakah yang lebih tepat untuk dikenakan terhadap pelaku Bona?

Isu dua: Pasal manakah yang lebih tepat untuk dikenakan terhadap pelaku Adi?

IV. ANALISIS

Pada kasus ini pasal yang lebih tepat untuk dikenakan pada tersangka Bona adalah (Pasal
340 KUHP) dikarenakan pelaku Bona dengan sengaja dan merencanakan terlebih dahulu
merampas nyawa korban Yanyan, namun seringkali dalam sidang di pengadilan jaksa
selalu menuntut tersangkanya dengan beberapa pasal (Pasal 338, Pasal 339 dan Pasal 340
KUHP) ini digunakan untuk menghindari lolosnya tersangka ketika pasal yang
disangkakan tidak dapat menjaring tersangka, jadi ketika banyak pasal yang dituntutkan
oleh jaksa maka akan sangat kecil kemungkinan tersangka lepas dari tuntutan, sedangkan
untuk tersangka lain yang ikut serta dalam membantu dalam tindak pidana ini yaitu Adi
Pasal yang dikenakan adalah Pasal 56 KUHP (memberi bantuan, memberikan sarana)
karena Adi pada tindak pidana ini hanya membantu, dengan memberikan keterangan
palsu. Sanksi pidana untuk perbuatan pembantuan adalah pidana maximum dikurangi
sepertiga dari yang diancamkan.

Pasal 340 KUHP

6
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa
orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana dengan pidana mati atau
pidana penjara seumur hidupatau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.

Bona dengan telah sengaja mempersiapkan terlebih dahulu alat ataupun tindakan
persiapan untuk memperlancar tindak pidana ini, mempersiapkan pisau, dan
menginstruksikan tersangka Adi untuk memberikan keterangan palsu pada saat nanti
tersangka Adi dimintai keterangan atau kesaksian oleh polisi. Kasus ini terdapat unsur
Delic dolus (unsur kesengajaan)

Pasal 338 KUHP

Barang siapa sengaja merampas nyawa orang lain diancamkarena pembunuhan dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 339 KUHP

Pembunuhan yang diikuti dan disertai atau didahului dengan oleh suatu perbuatan yang
dilakukan dengan maksud untuk mempermudah dan mempersiapkan pelaksanaanya atau
untuk melepaskan diri sendiri atau peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap
tanggan ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara
melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun.

Pasal 55 KUHP

(1) Dipidana sebagai pembuat (dader) suatu perbuatan:

1. Mereka yang melakukan,yang menyuruh lakukan dan yang turut serta melakukan
perbuatan ;

2. Mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, dengan menyalahgunakan


kekuasan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan
memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain
supaya melakukan perbuatan.

(2) Terhadap penganjur hanya perbuatan yang sengaja dianjurkan sajalah yang
diperhitungkan, beserta akibat-akibat yang di timbulkannya

7
V. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis 2 (dua) isu hukum yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pelaku pembunuhan berencana (Bona) dapat dikenakan pasal 340 tentang


pembunuhan berencana, meskipun tindak pidananya lebih dari satu, tetap
hanya dikenakan satu pasal saja Yaitu Pasal 340. Merujuk pada Pasal 65
KUHP.

2. Tentang pihak yang terlibat membantu dalam proses pembunuhan (Adi), maka
dapat dikenakan pasal 56 KUHP.

Pembatasan

1. Pendapat Segi Hukum ini hanya meliputi aspek hukum dari obyek
pemeriksaan sesuai dengan kasus diatas.
2. Pendapat Segi Hukum ini disusun dan dibuat hanya untuk keperluan dan
kepentingan jaksa penuntut umum untuk kepentingannya mempergunakan,
memperbanyak dan atau memperlihatkan pada pihak lain maka harus dengan
sepengetahuan dan izin tertulis dari kami.
3. Pendapat Segi Hukum ini dibuat dalam kerangka hukum Negara Republik
Indonesia sehingga Pendapat Segi Hukum ini tidak dimaksudkan untuk
berlaku atau dapat ditafsirkan sama menurut atau yurusdiksi Hukum Negara
lain.

STAKE LAW

DAFTAR PUSTAKA

2019. KUHP & KUHAP . s.l. : Permata Press, 2019.

Mokhammad Najih SH., M.Hum., P.hD. 2014. PENGANTAR HUKUM INDONESIA. MALANG : Setara
Press, 2014.

Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro, S.H. 2003. Asas-Asas HUKUM PIDANA di Indonesia. Bandung :
Aditama, 2003.

Anda mungkin juga menyukai