Anda di halaman 1dari 19

Sidang Tesis Magister Kenotariatan UI

/01
Perlindungan Hukum Notaris dan Kreditur
atas Pembuatan Akta Perjanjian Kredit
dengan Jaminan Perusahaan yang Diduga
Mengandung Unsur Cacat Kehendak
Studi Kasus Putusan Nomor 161/Pdt/G/2018/PN.Jkt-Selatan

Elia Cahya Putra | 1806276366

Rabu, 13 Januari 2021


/02
Peran Notaris Dalam Pembuatan Akta

Latar
Perjanjian Kredit dan Jaminan Perusahaan

Belakang
Perlindungan Notaris dan Kreditur
Terhadap Pengingkaran Isi Akta

Putusan Nomor 161/Pdt.G/2018/PN.Jkt-Selatan

Sidang Tesis MKn UI | 2021


/03
Metode Penelitian
Bentuk Penelitian Tipologi Penelitian
Penelitian Yuridis Normatif, merupakan penelitian Penelitian Deskriptif, merupakan penelitian yang
yang secara khusus meneliti hukum dan bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat suatu
mengadakan sistemasisasi terhadap bahan-bahan individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau
hukum tertulis untuk menentukan frekuensi suatu gejala

Jenis Data Metode Analisis Data


Sesuai dengan bentuk penelitian yang digunakan yakni Kualitatif, merupakan metode untuk mendalami
penelitian yuridis normatif, maka jenis data yang dipakai makna dibalik realitas atau tindakan atau data yang
adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari diperoleh dan diteliti aalah obyek penelitian yang
penelusuran kepustakaan (library research) utuh
Sidang Tesis MKn UI | 2021

Penggugat
Koperasi Pegawai Kantor PLN Jawa Bali (KPK PLN P3B)

Tergugat 1

Para
Koperasi Induk Pegawai PLN (KIP PLN)

Tergugat 2

Pihak
Lembaga Pengelola Dana Bergilir Koperasi (LPDB)

Tergugat 3
Notaris H. Warman, SH.

Tergugat 4
Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara, Kantor Pelayanan Negara dan Lelang

/04
/05 #1
Penggugat dan Tergugat 1 merupakan

Kasus
koperasi yang bergerak di bawah PT.
Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Tergugat 1 adalah pemenang dan pemegang
Projek PT PLN (Persero) berupa pengadaan

Posisi pengoperasian mesin Diesel Genset, dalam


rangka memenuhi projek PLTD Kahaylan
(Kontrak No. 48/PJ/WKSK/210)
Sidang Tesis MKn UI | 2021

#2
Pada pelaksanaan projek tersebut, Tergugat
1 terkendala modal kerja untuk memenuhi
kebutuhan pengadaan, sehingga tergugat 1
meminta bantuan dana pinjaman kepada
LPDB (tergugat 2). Namun permohonan
tersebut ditolak, karena tergugat 1 masih
mempunyai outstandi pinjaman lain.
/06 Tergugat 1 merangkul nama Penggugat yang masih ada harapan
Peminjaman, dengan maksud permohonan peminjaman dapat
#3

dikabulkan. Dengan menjanjikan pembagian keuntungan dengan

Kasus persentase 50:50, Pihak Penggugat pun sepakat. Dan pada akhirnya
permohonan pinjaman tersebut disetujui oleh Tergugat 2, maka
dibuatlah akta Perjanjian Kredit, akta pengakuan utang, Jaminan

Posisi Perusahaan dan Jaminan Perseorangan oleh Tergugat 3

#4
Sidang Tesis MKn UI | 2021

Setelah projek berjalan beberapa lama, utang tersebut memasuki status


gagal bayar, menimbulkan akibat hukum Penggugat harus melunasi
utang tersebut. Penggugat merasa dijerat oleh Tergugat 1, 2, dan 3
karena merasa hanya berkomitmen untuk menjadi penjamin dari hutang
tersebut, namun justru sebaliknya. Penggugat merasa tidak tahu
menahu bahwa akta yang ditandatangani menempatkan Penggugat
sebagai debitur, dan Tergugat 1 sebagai penjaminnya.
Rumusan Masalah
Bagaimana Perlindungan Hukum Notaris dan
Bagaimana Tanggung Jawab Notaris
Kreditur atas Pembuatan Akta Perjanjian
dalam Pemenuhan Syarat Formil dan
Kredit dengan Jaminan Perusahaan Yang
Materiil Pembuatan Akta Perjanjian
Diduga Mengandung Unsur Cacat Kehendak
Kredit dengan Jaminan Perusahaan
dalam Kasus Putusan Nomor
Ditinjau dari KUH Perdata dan UUJN?
161/Pdt/G/2018/PN.Jkt Selatan?

/07
PEMBAHASAN
RUMUSAN
MASALAH 1
Peran Notaris dalam memastikan terpenuhinya syarat formil dan materiil
Akta Pengikatan Jaminan Perorangan dan Jaminan Perusahaan

Formil Materiil
Sidang Tesis MKn UI | 2021

Memberikan kepastian bahwa suatu Notaris harus memastikan keterangan atau


kejadian dan fakta dalam akta betul- pernyataan yang dituangkan/ dimuat dalam
betul dilakukan oleh notaris sesuai akta harus benar sebagaimana adanya, dan
prosedur yang sudah ditentukan dalam tidak bertentangan dengan undang-undang
Undang-Undang. dan mengandung unsur cacat kehendak.
Membenarkan kepastian hari, tanggal, Kaitan antara akta jaminan pribadi dengan
bulan, tahun, pukul, pihak yang perjanjian pokoknya.
menghadap, paraf dan ttd, saksi. Mengenai pengakuan penjamin dan
Membuktikan apa yang dilihat, pernyataan tertulis dari kreditur terkait
disaksikan, didengar oleh Notaris, dan jumlah uang yang sewaktu-waktu harus
mengkonstantir keterangan/pernyataan dibayar.
para pihak ke dalam akta. Dan, Mengenai pelepasan hak-hak istimewa
yang dimiliki oleh penjamin.
Penerapan Pasal 1320 KUH Perdata
dalam Pengikatan Jaminan

Sepakat mereka Kecakapan untuk Suatu hal tertentu Suatu sebab yang
yang mengikatkan membuat suatu halal
Suatu perjanjian Jaminan Pribadi
dirinya perikatan
tentu harus memuat tentang Isi suatu perjajian Jaminan
Kesepakatan antara Debitur, suatu hal yang merupakan hak- Pribadi, tidak boleh
Selain memenuhi persyaratan
Kreditur dan Penjamin hak dan kewajiban para pihak bertentangan dengan
dalam Pasal 1330, Pihak yang
dalam arti Si Penjamin (Penjamin dan Kreditur. ketentuan peraturan
menghadap atau dalam hal
menghendaki kreditur Berdasarkan sifat dari Perjanjian perundang-undangan dan
ini penjamin atau kreditur
memberikan sejumlah kredit Penjaminan atau Perjanjian kepatutan umum
haruslah orang yang
kepada Debitur Penanggungan yang merupakan
berwenang dalam
dan si Kreditur menghendaki agar Accessoir, maka prestasi-
melakukan perbuatan
si Penjamin mengikatkan dirinya prestasi dalam Perjanjian atau
hukum tersebut
untuk membayar kembali kredit akta tersebut harus selaras
yang diberikan kepada Debitur, dengan perjanjian pokoknya
bila Debitur cidera janji.
PEMBAHASAN
RUMUSAN
MASALAH 2
Cacat Kehendak Dalam
Perspektif Hukum Perdata
dan Akibat Hukum Perjanjian
yang Mengandung Unsur Cacat

Sidang Tesis MKn UI | 2021


Kehendak

Paksaan/ Bedreiging, dwang (Pasal 1323-1327 BW)


Kesesatan/ dwaling (Pasal 1322 BW)
Penipuan/ bedrog (Pasal 1328 BW)
Penyalahgunaan Keadaan (Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 3431K/Pdt/1985 Tanggal 4 Maret
1987)
Akibat hukum dari suatu akta yang memiliki kesalahan
materiil:
Batal Demi Hukum
Perbuatan hukum yang dilakukan tidak mempunyai
akibat hukum sejak terjadinya perbuatan hukum
Sebab cacat kehendak dapat dijadikan tersebut atau berdaya surut. Batal demi hukum
alasan dalam pembatalan suatu perjanjian didasarkan pada putusan pengadilan yang mempunyai
jika salah satu unsur dari cacat kehendak kekuatan hukum tetap.
sebagaimana disampaikan diatas dapat
Dapat Dibatalkan
dibuktikan oleh pemohon
Akibatnya perbuatan hukum yang dilakukan tidak
Hal ini dikarenakan cacat kehendak memiliki akibat hukum sejak terjadinya pembatalan dan
merupakan salah satu bentuk tidak dimana pembatalan. Akta yang sanksinya dapat
terpenuhinya aspek materiil dari dibatalkan, tetap berlaku dan mengikat selama belum
suatu perjanjian ada putusan pengadilan.

2
Non1existent
4.262.7430
Akibatnya perbuatan hukum yang dilakukan tidak ada
w inon
atau ll@ s t oyang
existent c kdisebabkan
t o n . ctidak
om dipenuhinya

/13
essensilia dari suatu perjanjian atau tidak memenuhi
salah satu unsur, atau bahkan semua unsur dalam
perbuatan hukum tertentu.
Dugaan Cacat Kehendak dalam proses pembuatan akta Perjanjian
Perlindungan Notaris kredit dan Jaminan Perusahaan, tidak dapat dibuktikan, dan tidak
Terhadap Pembuatan adanya pelanggaran secara formil, dan pelanggaran akan pasal 16
ayat (1) huruf I, Pasal 16 ayat (1) huruf k, Pasal 41, Pasal 44, Pasal
Akta Perjanjian Kredit
48, Pasal 49, Pasal 50, Pasal 51, atau Pasal 52 UUJN, yang dapat
Dengan Jaminan menjadi alasan Notaris dituntut untuk mengganti kerugian Pihak.
Perusahaan Yang
Notaris membuat Perjanjian jaminan perusahaan sudah
Diduga Mengandung berpegang pada perjanjian pokoknya, selain itu dalam pembuatan
Unsur Cacat Kehendak Perjanjian Jaminan Perusahaan tidak lah menjadi suatu masalah
jika debitur (Penggugat) tidak dilibatkan, karena pada dasarnya,
esensi dari Jaminan pribadi adalah hubungan antara kreditur dan
penjamin.

Perlindungan Notaris juga telah diatur dalam Pasal 66 UUJN, yang


menjelaskan pemanggilan Notaris, pengambilan fotocopy Minuta
Akta atau surat yang dilekatkan pada Minuta Akta atau Protokol
Notaris harus melalui persetujuan Majelis Kehormatan Notaris.
Pembuatan Akta Tidak Bertentangan
Perlindungan Kreditur dengan Teori Penanggungan

dalam Kasus Putusan Akta Perjanjian Kredit dan Jaminan Perusahaan no.43
Nomor 161/Pdt/G/2018/ tidak dapat dibatalkan, karena Akta Jaminan Perusahan

PN.Jkt-Selatan tersebut tidak bertentangan dengan teori Hukum


Penanggungan, khususnya dalam kaitannya dengan
Subjek Penanggungan (1820 KUHPER), Syarat lahirnya
Penanggungan (1821 KUHPerdata), dan Akibat Hukum
Perjanjian Penanggungan (1824 KUHPerdata).

Asas Kepribadian (Pasal 1340 KUH Perdata) Serangkaian Akta Tidak Memenuhi Unsur
Cacat Kehendak (1321-1328 KUH Perdata)
Jika dikaitkan dalam kasus, maka pada dasarnya
penentuan akan siapa yang menjadi Debitur dan siapa Serangkaian Perbuatan Hukum Kreditur dalam kasus,
yang akan menjadi Penjamin adalah kesepakatan tidak memenuhi unsur-unsur cacat kehendak baik
antara debitur dan Penjamin, Kreditur merupakan Pihak kekhilafan/kesesatan, paksaan, penipuan ataupun
ke 3 yang tidak dapat dirugikan jika terdapat sebuah penyalahgunaan keadaan yang dapat dibuktikan oleh
kekeliruan terhadap kehendak Debitur dan Penjamin. Penggugat.
Simpulan
Dalam Pemenuhan Aspek Formil, Notaris memberikan kepastian bahwa suatu kejadian dan fakta dalam akta
betul dilakukan oleh notaris dan diterangkan oleh pihak yang menghadap. Sedangkan dalam pemenuhan
Aspek Materil, Notaris memastikan segala hal yang menyangkut keterangan para pihak atau pernyataan
dituangkan dalam akta dan keterangan oleh penghadap harus dinilai benar

Cacat Kehendak merupakan bentuk dari cacat materiil, sehingga akibat hukum akta yang mengandung
unsur cacat kehendak dapat batal demi hukum, akta dapat dibatalkan, dan akta non exsistent

Perlindungan Notaris juga diatur dalam Pasal 66 ayat (1) UUJN mengenai Majelis Kehormatan Notaris. Selain
itu, Notaris dalam Perkara ini tidak dapat dituntut dengan ganti kerugian karena tidak melanggar ketentuan
sebagaimana dicantumkan dalam Pasal 84 UUJN dan dugaan cacat kehendak tidak dapat dibuktikan, dan
pembuatan Akta jaminan Perusahaan tidak melanggar ketentuan Hukum Jaminan

Terkait Perlindungan Hukum Kreditur. Gugatan penggugat untuk membatalkan Perjanjian Kredit tidak dapat
dilakukan karena bertentangan dengan asas kepribadian (Pasal 1340 KUHperdata), Akta tersebut juga tidak
memenuhi Unsur cacat kehendak dan tidak menyalahi teori Jaminan Penanggungan dalam pasal 1820, 1821,
dan 1824 Perdata

/17
Saran /18
Notaris harus menggunakan prinsip kehati-hatian untuk menghindarkan dari
kesalahan ataupun kelalaian yang bisa saja terjadi. Dengan memperhatikan
pemenuhan unsur formil dan materil pembuatan akta

Yang perlu diperhatikan Notaris dalam pembuatan Akta Penjaminan


perorangan adalah mengenaii kaitan antara Jaminan Pribadi dengan
perjanjian kredit antara Debitur dengan Kreditur, sesuai dengan sifat accesoir
Jaminan Pribadi, serta perlu diperhatikan juga mengenai pelepasan hak-hak
istimewanya.

Adanya pengaturan kembali mengenai Pengurus dalam menjaminkan asetnya


wajib melalui persetujuan Rapat Anggota, sehingga dapat menghindarkan
koperasi dari resiko kecerobohan Pengurus, dan Notaris juga mendapatkan
kepastian terhadap tindakan pengurus Koperasi.

Dalam menilai sebuah perkara Hakim tidak hanya terpaku pada kebenaran
formil sebuah akta, namun juga dengan menggali kebenaran materil terkait
asal-usul akta, melalui rekonstruksi dengan pendekatan hermenetik.

Sidang Tesis MKn UI | 2021


PERBAIKAN SEMHAS
1. Judul Bab 2 bukan “LANDASAN TEORI”, tetapi Judul yang mewakili
Penjelasan dalam teori dalam Bab 2 (Sudah diperbaiki)
2. Kesimpulan saran dibuat Numerik dan benar-benar sari dari pembahasan
(sudah diperbaiki)
Sidang Tesis MKn UI |2021

3. Penjelasan dan keterangan mengenai Pihak-pihak dan kedudukannya


dalam kasus masih kurang tegas, sehingga penjelasan kasus posisinya
sumir (sudah diperbaiki)
4. Argumen terkait adanya unsur penyalahgunaan keadaan tidak dapat
digunakan, karena Penggugat menerima uang dan tidak dapat dibuktikan
secara terang oleh Penggugat, dan jika Penggugat menuntut adanya
pembatalan Perjanjian kredit, maka krediturnya dirugikan, bertentangan
dengan asas kepribadian. (Sudah diperbaiki dalam pembahasan bab 3)
Sekian Pemaparan

Sidang Tesis MKn UI | 2021


Tesis Saya,

Terima
Kasih

/19

Anda mungkin juga menyukai