Anda di halaman 1dari 4

Analisis Terhadap Kasus Penganiayaan yang Dilakukan oleh Nikita Mirzani

Disusun Oleh:

Nama : Imam Tanthowi

NIM : 165010107111010

No Absen : 35

Mata Kuliah : Tindak Pidana Dalam KUHP

Kelas : B

ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2018
Liputan6.com, Jakarta: Pihak kepolisian resmi menahan Nikita Mirzani. Ia dibui di Rutan
Krimum Polda Metro Jaya sejak petang ini. Nikita Mirzani dibui lantaran memukul wanita
bernama Olivia dan Beverly di SHY Rooftop, Kemang Pavilion, Jakarta, pada 5 September lalu.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, tindakan penganiayaan
yang dilakukan Nikita terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Berdasarkan keterangan tujuh saksi dan
CCTV, Nikita Mirzani memukul dua korban tersebut bersama kekasihnya, yang hingga kini
masih buron. Saat melakukan penganiayaan terhadap Olivia Shandy, Nikita Mirzani diduga
sedang berada di bawah pengaruh minuman keras atau obat-obatan terlarang. Nikita dan
kekasihnya, "Memukul dengan tangan kosong sehingga kedua korban mengalami luka di wajah
yaitu memar di pipi kiri dan selaput mata. Jadi, ada dua pelaku dan dua korban," jelas Rikwanto.

Setelah kejadian tersebut, korban langsung melaporkan Nikita Mirzani ke Mapola Metro
Jaya. Pekan lalu, Nikita dipanggil tim Polda Metro Jaya, namun ia mangkir. Kemarin petang,
Nikita kembali dipanggil sebagai terlapor dengan status saksi dugaan penganiayaan, tepatnya
pukul 15.00 WIB, Nikita ditahan tim dari Polda Metro Jaya. Si Ratu Tato resmi menjadi
tersangka. Nikita dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman
maksimal dua tahun delapan bulan penjara untuk penganiayaan ringan, dan lima tahun penjara
untuk penganiayaan berat. "Tersangka melakukan penganiayaan termasuk juga penganiayaan
berat," kata Rikwanto.(ASW)

Nikita dan Army sama-sama ditetapkan menjadi tersangka atas kasus pemukulan
terhadap kakak-adik Olivia Mai Sandie dan Beverly Sheila Sandie.

Tapi keduanya dikenakan dengan pasal berbeda, Nikita dikenakan pasal 351 tentang
penganiayaan berat sedangkan Army dikenakan pasal 352 penganiayaan ringan.

Sidang Nikita Mirzani Kasus Penganiayaan Maret 2013. Setelah melewati proses
persidangan yang panjang, Nikita Mirzani akhirnya dinyatakan secara sah bersalah oleh Jaksa
Penuntut Umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Jaksa meminta majelis hakim menetapkan
Nikita bersalah atas tindakan penganiayaan, dan menuntutnya dengan hukuman 5 bulan penjara
dikurangi masa tahanan sementara.

Ia didakwa dengan Pasal 351 Ayat 1 KUHP. Tuntutan itu diajukan JPU, Rabu, 20 Maret
2013, dengan beberapa pertimbangan. Di antaranya, yang memberatkan Nikita adalah
perbuatannya yang menyebabkan korban Olivia Maesandy mengalami memar di kepala bagian
belakang dan pecahnya selaput lendir di pelipis mata sebelah kiri. Perbuatannya itu, membuat
korban tidak bisa beraktivitas melakukan pekerjaan selama beberapa hari. Selain itu, Nikita juga
dianggap tidak mengakui sebagian besar perbuatannya, seperti saat dirinya menampar Olivia
sebanyak dua kali dan memukulnya dengan kepalan tangan di bagian pelipis mata kiri. Hal yang
memberatkan lainnya, juga karena bintang Nenek Gayung itu tidak ada perdamaian dengan
korban.
Namun, ada pula beberapa pertimbangan yang meringankannya. Selain belum pernah
dihukum, ia juga merupakan orangtua tunggal atas satu anak yang masih berusia di bawah umur.
"Terdakwa juga mengakui dia hanya menjambak rambut," imbuh Agung, JPU di persidangan.
Tuntutan JPU untuk kurungan selama 5 bulan penjara itu, jauh lebih rendah dari dakwaan Pasal
351 Ayat 1 KUHP, yakni 4 tahun penjara.

Nikita Mirzani dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) lima bulan penjara, terkait kasus
penganiayaan terhadap Olivia Mae Sandie di Papilion Rooftop Kemang Cafe, 5 September 2012
lalu. Nikita terlihat bersedih karena tuntutan tersebut. "Ya sedih, masa masuk lagi (penjara).
Kemarin kan sudah, nggak menyangka sama sekali," tuturnya sedih. Ia juga mengaku syok
mendengar dirinya dituntut 5 bulan kurungan. Padahal, baru sekitar 3 bulan ia menikmati
kebebasan, sejak keluar dari Rutan Polda Metro Jaya, 11 Desember 2012 lalu.

Saat tuntutan dibacakan JPU, bintang seksi ini sempat tercengang di ruang sidang. Ia
langsung tertunduk lesu dan menangis tersedu-sedu. Ia sempat diberi waktu untuk menenangkan
diri. Meski demikian, Nikita masih menyimpan harapan atas kasus hukum yang sedang
menghadapinya tersebut. Nikita dan tim kuasa hukumnya, akan mempersiapkan nota pembelaan
pada sidang selanjutnya, 3 April mendatang. "Terima nggak terima sih, tapi harus dijalani,"
ujarnya. Melalui pengacaranya, Fahmi Bachmid, pihak Nikita meminta waktu setidaknya dua
minggu untuk mengajukan pleidoi. Sidang pun dilanjutkan, Rabu, 3 April 2013 mendatang.

Usai sidang, Nikita yang tampil dengan rambut baru berwarna blonde, mengungkapkan
perasaannya. Ia mengaku syok mendengar dirinya dituntut 5 bulan kurungan. Meski begitu, artis
yang memiliki belasan tato itu mencoba pasrah. Ia juga masih berharap pada hak pleidoi yang
akan dipenuhinya 2 minggu lagi. "Terima nggak terima sih, tapi harus dijalani. Semoga 2
minggu lagi pembelaannya bagus, ada mukjizat dari Allah, semoga hakimnya dibuka mata
hatinya," ia berharap. Nikita melanjutkan, ia bukan bermaksud membela diri seolah sok suci. Ia
menyadari, dirinya tidak sepenuhnya benar, juga tidak sepenuhnya salah.

SUMBER
- www.tribunnews.com

- http://showbiz.liputan6.com

- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ( KUHP )


ANALISIS KASUS

Pasal 351(KUHP)
(1).Penganiayaan dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan
atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500_
(2).Jika perbuatan itu menjadikan luka berat, sitersalah dihukum penjara selama-lamanya lima
tahun
(3).Jika perbuatan itu menjadikan mati orangnya, dia dihukum penjara selama-lamanya tujuh
tahun
(4).Dengan penganiayaan disamakan merusak kesehatan orang dengan sengaja
(5).Percobaan melakukan kejahatan ini tidak dapat di hukum

Penjelasan :
1. Berdasarkan kronologi kasus diatas Nikita Mirzani dapat di jerat sesuai pasal 351 ayat 1 dan
diancam 2 tahun delapan bulan karena Ia terbukti melakukan Tindak Pidana Penganiayaan
dengan cara melakukan pemukulan, penamparan dan penjambakan terhadap 2 korban. Sehingga
Ia memenuhi unsur adanya kesengajaan, perbuatan dan perbuatan yang dituju yakni
menimbulkan rasa sakit pada tubuh 2 korbannya.

2. Nikita Mirzani juga di ancam dengan pasal 351 ayat 2 dengan ancaman pidana penjara
maksimal 5 tahun, yaitu karena Perbuatan Penganiayaan itu mengakibatkan Luka berat. Seperti
yang dijelaskan pada kronologi kasus diatas, Perbuatan pemukulan yang dilakukan Nikita
Mirzani diantaranya, yang memberatkan Nikita adalah perbuatannya yang menyebabkan korban
Olivia Maesandy mengalami memar di kepala bagian belakang dan pecahnya selaput lendir di
pelipis mata sebelah kiri. Perbuatannya itu, membuat korban tidak bisa beraktivitas melakukan
pekerjaan selama beberapa hari. Selain itu, Nikita juga dianggap tidak mengakui sebagian besar
perbuatannya, seperti saat dirinya menampar Olivia sebanyak dua kali dan memukulnya dengan
kepalan tangan di bagian pelipis mata kiri. Dan hal yang memberatkan lainnya, Nikita menolak
untuk melakukan perdamaian dengan korban.

Anda mungkin juga menyukai