Bukan tanpa alasan, penasihat hukum dan pihak keluarga menyaksikan kondisi
jasad korban di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Terlihat seujur tubuh penuh luka.
Belum lagi, pengakuan korban ke keluarga dan kerabat. Indikasi penganiayaan
semakin kuat.
"itu ada kulit seperti terkelupas," kata dia saat dihubungi, Selasa (18/1/2022).
Antonius mengatakan, luka pada bagian kaki cukup mengerikan. Ada bekas luka
seperti diinjak benda keras.
"Di bawahnya dibagian kuku itu ada kulit yang mengelupas cukup lebar, seperti ada
bekas diinjak oleh sesuatu entah itu meja atau apa dibagian kakinya," terang dia.
"Sebelum meninggal, dia telepon ke kakaknya memang ada kekerasan yang dialami
di dalam, tapi kekerasan pemukulan itu dari siapa, dia belum bisa dipastikan," terang
dia.
Hal yang sama juga diutarakan oleh kedua orang kerabat. Kala menjenguk
korban di rumah sakit.
Terkait temuan ini, pihak keluarga bersama kliennya tak tinggal diam. Antonius
mengatakan, ia akan meperkarakan kasus ini. Apalagi, berdasar hasil otopsi
sementara memperjelas bahwa ada luka-luka akibat kekerasan pada tubuh korban.
Antonius mengatakan, jasad korban di otopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati
pada Selasa 18 Januari 2022 sekira pukul 10. 00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Saat
itu, ia bertemu dengan dokter yang mengotopsi dan disampaikan hasil secara lisan
belum tertulis.
"Penangkapan 16 Desember 2020 kemudian ada lima hari di Bali setelah itu baru
terbang ke Jakarta. Surat penahanan terhitungnya ya dari tanggal 16 Desember
2020," terang dia.
"Waktu itu korban mendapat perawatan di sana dan diperbolehkan kembali dalam
tahanan. Pada 10 Januari 2022 kembali ke Rutan Jaksel," ujar dia.
Benar saja, sepulang dari Rumah sakit, pada pukul 22.00 WIB korban
dikabarkan telah tiada atau meninggal dunia.
"Itu dikabarkan malam antara jam 9 atau 10 malam," tandas dia.
Pada bulan Januari tahun 2022 terjadi tindakan kekerasan bahkan sampai membuat
korban tersebut meninggal, korban tersebut bernama Freddy Nicoulas Siagian,
tindakan penyiksaan adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan
tidak dapat diterima dalam masyarakat yang beradab. Kasus seperti ini harus
ditangani dengan serius oleh aparat penegak hukum, dan para pelaku harus diadili
sesuai dengan hukum yang berlaku. Pemerintah dan lembaga terkait juga harus
memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyelidikan dan
pengadilan. Kasus seperti ini juga mengingatkan kita pentingnya terus meningkatkan
kesadaran tentang hak asasi manusia dan mengedukasi masyarakat tentang
pentingnya menghindari tindakan kekerasan dan penyiksaan.