Anda di halaman 1dari 3

Pengacara Ungkap Kronologi Kematian Freddy

Nicolaus Siagian, Tahanan Narkoba yang Meninggal


di Polres Jaksel
Liputan6.com, Jakarta Kematian seorang tahanan Polres Metro Jaksel penuh
teka-teki. Meski kepolisian telah memberikan pernyataan penyebabnya karena sakit.
Namun, pihak keluarga dan penasihat hukum punya pandangan lain.

Bukan tanpa alasan, penasihat hukum dan pihak keluarga menyaksikan kondisi
jasad korban di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Terlihat seujur tubuh penuh luka.
Belum lagi, pengakuan korban ke keluarga dan kerabat. Indikasi penganiayaan
semakin kuat.

Tahanan yang dimaksud adalah Freddy Nicolaus Siagian yang diringkus


Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus penyalahgunaan narkoba
jenis ganja.

Penasihat hukum keluarga korban, Antonius Badar Karwayu menerangkan, ada


beberapa bukti yang memperkuat adanya dugaan penganiayaan kepada korban
sebelum dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.

Antonius termasuk orang yang turut mengumpulkan bukti-bukti. Pengamatannya,


ada beberapa luka-luka yang tidak wajar membekas pada beberapa bagian tubuh
Freddy Nicolaus Siagian. Misalnya saja pada bagian punggung dan sikut.

"itu ada kulit seperti terkelupas," kata dia saat dihubungi, Selasa (18/1/2022).

Antonius mengatakan, luka pada bagian kaki cukup mengerikan. Ada bekas luka
seperti diinjak benda keras.

"Di bawahnya dibagian kuku itu ada kulit yang mengelupas cukup lebar, seperti ada
bekas diinjak oleh sesuatu entah itu meja atau apa dibagian kakinya," terang dia.

Antonius menjelaskan, Freddy Nicolaus Siagian dengan kakak kandung terbilang


dekat. Kakaknya tinggal di Medan.

Namun, beberapa kali menjalin komunikasi lewat sambungan telepon. Antonius


mengatakan kakak kandungnya pada beberapa kesempatan mendengar keluh-
kesah Freddy selama menjadi penghuni Rutan Polres Metro Jaksel.

"Sebelum meninggal, dia telepon ke kakaknya memang ada kekerasan yang dialami
di dalam, tapi kekerasan pemukulan itu dari siapa, dia belum bisa dipastikan," terang
dia.

Hal yang sama juga diutarakan oleh kedua orang kerabat. Kala menjenguk
korban di rumah sakit.

Antonius mengatakan kedua orang itu termasuk saksi kunci.


"Kami belum bisa sebutkan identitasnya karena kami harus buat laporan dulu ke
pihak terkait, karena mereka masih kami harapkan bisa menjadi saksi untuk di
perkara ini. Korban cerita langsung ke dua orang ini," terang dia.

Terkait temuan ini, pihak keluarga bersama kliennya tak tinggal diam. Antonius
mengatakan, ia akan meperkarakan kasus ini. Apalagi, berdasar hasil otopsi
sementara memperjelas bahwa ada luka-luka akibat kekerasan pada tubuh korban.

Antonius mengatakan, jasad korban di otopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati
pada Selasa 18 Januari 2022 sekira pukul 10. 00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Saat
itu, ia bertemu dengan dokter yang mengotopsi dan disampaikan hasil secara lisan
belum tertulis.

"Kami akan membuat laporan pengaduan terkaiy ada dugaan


penganiayaan di dalam, dengan bukti-bukti yang kami punya," terang dia.

Terlibat Kasus Narkoba

Sebagaimana dijelaskan oleh Antonius, bahwa Freddy Nicolaus Siagian


tersandung kasus dugaan tindak pidana Narkoba jenis ganja. Korban
dipersangkakan Pasal 114 subsider Pasal 112 Undang-Undang Nakotika No 35
Tahun 2009.

Korban sendiri tertangkap sejak 16 Desember 2020 di Bali, kemudian karena


pengembangan dibawa ke Jakarta. Kasusnya diproses di Polres Jaksel.

"Penangkapan 16 Desember 2020 kemudian ada lima hari di Bali setelah itu baru
terbang ke Jakarta. Surat penahanan terhitungnya ya dari tanggal 16 Desember
2020," terang dia.

Antonius menerangkan, korban mendekam di Rutan Polres Metro Jaksel.


Namun, pihak keluarga mendapatkan informasi Freddy Nicolaus Siagian menderita
sakit dan sedang menjalani rawat jalan di RS Polri.

"Waktu itu korban mendapat perawatan di sana dan diperbolehkan kembali dalam
tahanan. Pada 10 Januari 2022 kembali ke Rutan Jaksel," ujar dia.

Antonius mengatakan, kondisi Freddy Nicolaus Siagian kian memburuk. Korban


kembali masuk rumah sakit pada 12 Januari 2022.

Keesokan harinya, Antonius menerangkan, ada dari pihak keluarga membesuk


dan bertemu korban pada 13 Januari 2022 di Rumah Sakit. Terlihat bahwa kondisi
nya sudah lemas.

Benar saja, sepulang dari Rumah sakit, pada pukul 22.00 WIB korban
dikabarkan telah tiada atau meninggal dunia.
"Itu dikabarkan malam antara jam 9 atau 10 malam," tandas dia.

Terkait hal ini, Liputan6.com mencoba meminta penjelasan ke Kabid Humas


Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan namun sejak kemarin telepon dan
WhatsApp tak kunjung mendapat respon.

Pada bulan Januari tahun 2022 terjadi tindakan kekerasan bahkan sampai membuat
korban tersebut meninggal, korban tersebut bernama Freddy Nicoulas Siagian,
tindakan penyiksaan adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan
tidak dapat diterima dalam masyarakat yang beradab. Kasus seperti ini harus
ditangani dengan serius oleh aparat penegak hukum, dan para pelaku harus diadili
sesuai dengan hukum yang berlaku. Pemerintah dan lembaga terkait juga harus
memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyelidikan dan
pengadilan. Kasus seperti ini juga mengingatkan kita pentingnya terus meningkatkan
kesadaran tentang hak asasi manusia dan mengedukasi masyarakat tentang
pentingnya menghindari tindakan kekerasan dan penyiksaan.

Who (Siapa): Freddy Nicoulas Siagian.

What (Apa): Dugaan penyiksaan yang menyebabkan matinya Freddy Nicoulas


Siagian.

When (Kapan): Januari 2022.

Where (Dimana): Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan.

Why (Mengapa): Terjadi tindakan kekerasan bahkan sampai membuat korban


tersebut meninggal.

How (Bagaimana): tindakan penyiksaan adalah pelanggaran serius terhadap hak


asasi manusia dan tidak dapat diterima dalam masyarakat yang beradab. Kasus
seperti ini harus ditangani dengan serius oleh aparat penegak hukum, dan para
pelaku harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai