Oleh:
Ulfi Rohmatin
Temuan awal
Korban
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana, memastikan ledakan bom bunuh diri di kantor
Polsek Astanaanyar, Bandung, mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Selain terduga
pelaku bom bunuh diri yang tewas, satu orang lainnya yang meninggal adalah anggota polisi.
"Satu orang anggota kami meninggal atas nama Aiptu Sofyan," kata Suntana kepada
wartawan di lokasi kejadian, Rabu (07/12) siang. Adapun anggota polisi yang terluka akibat
ledakan itu berjumlah delapan orang, dan satu orang lainnya adalah warga sipil. "Satu warga
atas nama
Nurhasanah mengalami luka ringan," ungkap Kapolda Jabar. Dia sedang berjalan di depan
Polsek Astanaanyar saat ledakan.
Tulisan 'KUHP
hukum kafir Kapolda membenarkan ada "tulisan" yang ditempel terduga pelaku di
motor miliknya. "Ada tulisan [yang ditempel di sepeda motor] yang menyampaikan bahwa
produk KUHP [Kitab Undang-undang Hukum Pidana, yang baru disahkan DPR] itu adalah
'produk kafir' serta tulisan 'perangi penegak hukum'," papar Suntana. "Tulisannya seperti itu
untuk bahan penyelidikan lebih lanjut," tambahnya.
Hasil Analisis
Maka hasil dari analisis Berita ini adalah Salah-satu faktor penyebabnya, pemerintah
dianggap tidak memiliki mekanisme untuk memaksa napi terorisme mengikuti program
deradikalisasi selama di penjara atau setelah bebas. Demikian temuan sebuah lembaga
independen yang terlibat penanganan masalah terorisme. Keterbatasan sumber daya juga
dianggap menjadi kendala besar untuk mengawasi secara saksama mantan terorisme yang
sudah kembali ke masyarakat.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut tantangan terbesar yang
mereka hadapi dalam menjalankan program deradikalisasi adalah koordinasi dan kolaborasi
berbagai pihak terkait. Upaya pelibatan masyarakat dan keluarga, dan tidak melulu
mengandalkan BNPT dan kepolisian, diperlukan untuk membuat program deradikalisasi
berhasil.
2. Kewajiban warga negara yang dicantumkan dalam pasal 27 ayat 1 segala warga
negara dan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu tidak dengan terkecualinya.
3. Menghormati hak-hak dan kewajiban yang di miliki masing-masing orang sehingga
tidak terjadi pelanggaran, mengembangkan sifat peduli dan tolonh menolong terhadap
setiap orang